Anda di halaman 1dari 13

Evaluasi Proses dan Hasil Belajar

CRITICAL BOOK REPORT


KONSEP DASAR EVALUASI PEMBELAJARAN

DISUSUN OLEH:
 Ribka Putri Marisa Br. Tambunan (7203344026)

PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

T.A 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
kasih karunianya penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report yang
berjudul “Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran”. Penulis menyadari bahwa makalah
ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
diperlukan dalam menyempurnakan makalah ini. Kemudian apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak khususnya kepada
dosen matakuliah Teaching and Learning kami yang telah membimbing dalam
penulisan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Medan, 06 November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Tujuan.........................................................................................................1
1.3 Manfaat.......................................................................................................1
BAB 2 IDENTITAS BUKU...................................................................................2
2.1 Identitas Buku.............................................................................................2
2.2 Ringkasan Buku..........................................................................................2
BAB 3 KELEMAHAN DAN KELEBIHAN.......................................................13
3.1 Kelebihan Buku........................................................................................13
3.2 Kelemahan Buku......................................................................................13
BAB 4 KESIMPULAN........................................................................................14
4.1 Kesimpulan...............................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................15

1
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Critical Book Report adalah hasil kritik atau bandingan tentang suatu topik
materi yang pada umumnya di perkuliahan terhadap buku yang berbeda. Penulisan
Critical Book ini pada dasarnya adalah untuk membandingkan buku dengan dua buku
yang akan dijadikan sumber referensi. Setiap buku yang dibuat oleh penulis tertentu
pastilah mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing.

Kelayakan suatu buku dapat kita ketahui jika kita melakukan resensi terhadap
buku itu dengan perbandingan terhadap buku lainnya. Suatu buku dengan kelebihan
yang lebih dominan dibandingkan dengan kekurangannya artinya buku ini sudah
layak untuk dipakai dan dijadikan sumber referensi bagi khalayak ramai.

1.2 Tujuan
1. Menganalisis kelebihan dan kekurangan dari 2 buku Evaluasi Pembelajaran
dengan pengarang yang berbeda
2. Menganalisis kelayakan buku sebagai bahan referensi pembelajaran
3. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi dari kedua buku
4. Untuk memenuhi tugas matakuliah “Teaching and Learnung”

1.3 Manfaat
1. Dapat menyarankan kepada para pembaca buku mana yang baik digunakan
oleh pembaca
2. Dapat mengambil kesimpulan dari kedua buku yang telah di review
3. Dapat menambah ilmu pengetahuan mengenai Konsep Dasar Evaluasi
Pembelajaran
BAB II
ISI BUKU
2.1 Identitas Buku
2.1.1 Identitas Buku I

Judul : Evaluasi Pembelajaran


Penulis : Drs. Asrul,M.Si , Rusydi Ananda, M.Pd dan Dra. Rosnita, MA
Penerbit : Citapustaka Media
Tahun : 2015
2.1.2 Identitas Buku II
Judul : Evaluasi
Pembelajaran Penulis :
Drs.Zainal Arifin
Penerbit : Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI
Tahun : 2012
2.2 Ringkasan Isi Buku
2.2.1 Ringkasan Isi Buku 1
Istilah evaluasi pembelajaran sering disamaartikan dengan ujian. Meskipun
saling berkaitan, akan tetapi tidak mencakup keseluruhan makna yang sebenarnya.
Ujian ulangan harian yang dilakukan guru di kelas atau bahkan ujian akhir sekolah
sekalipun, belum dapat menggambarkan esensi evaluasi pembelajaran, terutama bila
dikaitkan dengan penerapan kurikulum 2013. Sebab, evaluasi pembelajaran pada
dasarnya bukan hanya menilai hasil belajar, tetapi juga proses-proses yang dilalui
pendidik dan peserta didik dalam keseluruhan proses pembelajaran. Istilah tes,
pengukuran (measurement), penilaian (assesment) dan
evaluasi sering disalahartikan dan disalahgunakan dalam praktik evaluasi. Secara
konsepsional istilah-istilah tersebut sebenarnya berbeda satu sama lain, meskipun mempunyai
keterkaitan yang sangat erat.
Tes adalah pemberian suatu tugas atau rangkaian tugas dalambentuk soal atau
perintah/suruhan lain yang harus dikerjakan olehpeserta didik. Hasil pelaksanaan tugas
tersebut digunakan untuk menarik kesimpulan-kesimpulan tertentu terhadap peserta didik.
Pengukuran (measurement) adalah suatu proses untuk menentukan kuantitas daripada
sesuatu. Sesuatu itu bisa berarti peserta didik, starategi pembelajaran, sarana prasana sekolah
dan sebagainya. Untuk melakukan pengukuran tentu dibutuhkan alat ukur. Dalam bidang
pendidikan, psikologi, maupun variabel-variabel sosial lainnya, kegiatan pengukuran
biasanya menggunakan tes sebagai alat ukur. Sedangkan penilaian (assesment) adalah suatu
proses atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi
tentang
proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusan-keputusan
berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu
(Arifin, 2013:4). Dalam buku Measurement and Evaluation in Education and Psychology
ditulis William A. Mohrens (1984:10) istilah tes, measurement, evaluation
dan assesment dijelaskan sebagai berikut:
1. Tes, adalah istilah yang paling sempit pengertiannya dari keempat istilah lainnya, yaitu
membuat dan mengajukan sejumlah pertanyaan yang harus dijawab. Sebagai hasil
jawabannya diperoleh sebuah ukuran (nilai angka) dari seseorang.
2. Measurement, pengertiannya menjadi lebih luas, yakni dengan
menggunakan observasi skala rating atau alat lain yang membuat kita dapat memperoleh
informasi dalam bentuk kuantitas. Juga berarti pengukuran dengan berdasarkan pada skor
yang diperoleh.
3. Evaluasi, adalah proses penggambaran dan penyempurnaan informasi yang berguna untuk
menetapkan alternatif. Evaluasi bisa mencakup arti tes dan measurement dan bisa juga berarti
di luar keduanya. Hasil Evaluasi bisa memberi keputusan yang professional. Seseorang dapat
mengevaluasi baik dengan data kuantitatif maupun kualitatif.
4. Assesment, bisa digunakan untuk memberikan diagnosa terhadap problema seseorang.
Dalam pengertian ia adalah sinonim dengan evaluasi. Namun yang perlu ditekankan disini
bahwa yang dapat dinilai atau dievaluasi adalah karakter dari seseorang, termasuk
kemampuan akademik, kejujuran, kemampuan untuk mengejar dan sebagainya.

Proses Evaluasi Dalam Pendidikan


Apabila sekolah diumpamakan sebagai tempat untuk proses produksi, dan calon peserta didik
diumpamakan sebagai bahan mentah, maka lulusan dari sekolah itu hampir sama dengan
pruduk hasil olahan yang sudah siap digunakan disebut juga dengan ungkapan transformasi.
-Input : adalah bahan mentah yang dimasukkan kedalam transformasi. Dalam dunia sekolah
maka yang dimaksud dengan bahan mentah adalah calon peserta didik yang baru akan
memasuki sekolah. Sebelum memasuki sesuatu tingkat sekolah (institusi) calon peserta didik
itu dinilai dahulu kemampuannya. Dengan penelitian itu diketahui apakah kelak akan mampu
mengikuti pelajaran dan melaksanakan tugas-tugas yang akan diberikan kepadanya.
- Ouput: Adalah bahan jadi yang dihasilkan oleh transformasi. Yang dimaksud dalam
pembicaraan ini adalah peserta didik lulusan sekolah yang bersangkutan untuk dapat
menentukan apakah peserta didik berhak lulus atau tidak, perlu diadakan kegiatan penilian.
- Transformasi: adalah mesin yang bertugas mengubah bahan mentah menjadi bahan jadi.
Dalam dunia sekolah, sekolah itulah yang dimaksud dengan transformasi. Sekolah itu sendiri
terdiri dari beberapa mesin yang menyebabkan berhasil atau gagalnya sebagai tranformasi.
Bahan jadi yang diharapkan dalam hal ini peserta didik lulusan sekolah ditentukan oleh
beberapa faktor sebagai akibat pekerjaannya unsur-unsur yang ada.

2.2.2 Ringkasan Isi Buku 2


Dalam sistem pembelajaran (maksudnya pembelajaran sebagai suatu sistem),
evaluasi merupakan salah komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh
guru untuk mengetahui keefektifan pembelajaran. Hasil yang diperoleh dapat
dijadikan
balikan (feed-back) bagi guru dalam memperbaiki dan menyempurnakan program dan
kegiatan pembelajaran. Di sekolah, sering mendengar bahwa guru sering memberikan
ulangan harian, ujian akhir semester, ujian blok, tagihan, tes tertulis, tes lisan, tes
tindakan, dan sebagainya. Istilah-istilah ini pada dasarnya merupakan bagian dari
sistem evaluasi itu sendiri.

Istilah tes berasal dari bahasa latin “testum” yang berarti sebuah piring atau
jambangan dari tanah liat. Istilah tes ini kemudian dipergunakan dalam lapangan
psikologi dan selanjutnya hanya dibatasi sampai metode psikologi, yaitu suatu cara
untuk menyelidiki seseorang. Penyelidikan tersebut dilakukan mulai dari pemberian
suatu tugas kepada seseorang atau untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu.
Sebagaimana dikemukakan Sax (1980 : 13) bahwa “a test may be defined as a task
or series of task used to obtain systematic observations presumed to be representative
of educational or psychological traits or attributes”. (tes dapat didefinisikan sebagai
tugas atau serangkaian tugas yang digunakan untuk memperoleh pengamatan-
pengamatan sistematis, yang dianggap mewakili ciri atau aribut pendidikan atau
psikologis). Sementara itu, S. Hamid Hasan (1988 : 7) menjelaskan “tes adalah alat
pengumpulan data yang dirancang secara khusus. Kekhususan tes dapat terlihat dari
konstruksi butir (soal) yang dipergunakan”.

Dengan demikian, tes pada hakikatnya adalah suatu alat yang berisi
serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau soal-soal yang harus dijawab oleh
peserta didik untuk mengukur suatu aspek perilaku tertentu. Artinya, fungsi tes adalah
sebagai alat ukur. Dalam tes prestasi belajar, aspek perilaku yang hendak diukur
adalah tingkat kemampuan peserta didik dalam menguasai materi pelajaran yang
telah disampaikan.

Ahmann dan Glock dalam S.Hamid Hasan (1988 : 9) menjelaskan ‘in the last
analysis measurement is only a part, although a very substansial part of evaluation.
It provides information upon which an evaluation can be based… Educational
measurement is the process that attempt to obtain a quantified representation of the
degree to which a trait is possessed by a pupil’. (dalam analisis terakhir, pengukuran
hanya merupakan bagian, yaitu bagian yang sangat substansial dari evaluasi.
Pengukuran menyediakan informasi, di mana evaluasi dapat didasarkan. Pengukuran
pendidikan adalah proses yang berusaha untuk mendapatkan representasi secara
kuantitatif tentang sejauh mana suatu ciri yang dimiliki oleh peserta didik). Dengan
demikian, dapat dikemukakan bahwa pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan
untuk menentukan kuantitas daripada sesuatu.

Istilah penilaian merupakan alih bahasa dari istilah assessment, bukan dari
istilah evaluation. Dalam proses pembelajaran, penilaian sering dilakukan guru untuk
memberikan berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh tentang
proses dan hasil yang telah dicapai peserta didik. Artinya, penilaian tidak hanya
ditujukan pada penguasaan salah satu bidang tertentu saja, tetapi bersifat menyeluruh
yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai.

Guba dan Lincoln (1985 : 35), mendefinisikan evaluasi sebagai “a process for
describing an evaluand and judging its merit and worth”. (suatu proses untuk
menggambarkan evaluan (orang yang dievaluasi) dan menimbang makna dan
nilainya). Sax (1980 : 18) juga berpendapat “evaluation is a process through which a
value judgement or decision is made from a variety of observations and from the
background and training of the evaluator”. (evaluasi adalah suatu proses dimana
pertimbangan atau keputusan suatu nilai dibuat dari berbagai pengamatan, latar
belakang serta pelatihan dari evaluator). Dari dua rumusan tentang evaluasi ini, dapat
kita peroleh gambaran bahwa evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan
berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan arti) daripada sesuatu,
berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu untuk membuat suatu keputusan.

Berdasarkan rumusan pengertian tentang tes, pengukuran, penilaian dan


evaluasi yang telah penulis kemukakan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa ada
jenis evaluasi atau penilaian yang mempergunakan tes secara intensif sebagai alat
pengumpulan data, seperti penilaian hasil belajar. Walaupun dalam perkembangan
terakhir tentang jenis evaluasi atau penilaian seperti ini menunjukkan bahwa tes
bukan satu-satunya alat pengumpul data. Namun demikian harus diakui pula, bahwa
tes merupakan alat pengumpul data evaluasi dan penilaian yang paling tua dan
penting.
Tes bukanlah evaluasi, bahkan bukan pula pengukuran. Tes lebih sempit ruang
lingkupnya dibandingkan pengukuran, dan pengukuran lebih sempit dibandingkan
evaluasi.

Kedudukan Evaluasi dalam Pembelajaran

Kata dasar “pembelajaran” adalah belajar. Dalam arti sempat pembelajaran


dapat diartikan sebagai suatu proses atau cara yang dilakukan agar seseorang dapat
melakukan kegiatan belajar. Sedangkan belajar adalah suatu proses perubahan
tingkah laku karena interaksi individu dengan lingkungan dan pengalaman.
Perubahan tingkah laku tersebut bukan karena pengaruh obat-obatan atau zat kimia
lainnya dan cenderung bersifat permanen. Istilah “pembelajaran” (instruction)
berbeda dengan istilah “pengajaran” (teaching). Kata “pengajaran” lebih bersifat
formal dan hanya ada di dalam konteks guru dengan peserta didik di kelas/madrasah,
sedangkan kata “pembelajaran” tidak hanya ada dalam konteks guru dengan peserta
didik di kelas secara formal, tetapi juga meliputi kegiatan-kegiatan belajar peserta
didik di luar kelas yang mungkin saja tidak dihadiri oleh guru secara fisik.

Kata “pembelajaran” lebih menekankan pada kegiatan belajar peserta didik


(child-centered) secara sungguh-sungguh yang melibatkan aspek intelektual,
emosional, dan sosial, sedangkan kata “pengajaran” lebih cenderung pada kegiatan
mengajar guru (teacher-centered) di kelas. Dengan demikian, kata “pembelajaran”
ruang lingkupnya lebih luas daripada kata “pengajaran”. Dalam arti luas,
pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan sistemik, yang
bersifat interaktif dan komunikatif antara pendidik (guru) dengan peserta didik,
sumber belajar dan lingkungan untuk menciptakan suatu kondisi yang memungkinkan
terjadinya tindakan belajar peserta didik, baik di kelas maupun di luar kelas, dihadiri
guru secara fisik atau tidak, untuk menguasai kompetensi yang telah ditentukan.

Prestasi belajar

Kata “prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam
bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Istilah “prestasi
belajar” (achievment) berbeda dengan “hasil belajar” (learning outcome). Prestasi
belajar pada umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan, sedangkan hasil belajar
meliputi aspek pembentukan watak peserta didik. Kata prestasi banyak digunakan
dalam berbagai bidang dan kegiatan antara lain dalam kesenian, olah raga, dan
pendidikan, khususnya pembelajaran.

Sebagaimana telah dikemukakan di atas, bahwa pembelajaran sebagai suatu


sistem memiliki berbagai komponen yang saling berinteraksi, berinterelasi dan
berinterdependensi. Salah satu komponen pembelajaran adalah evaluasi. Begitu juga
dalam prosedur pembelajaran, dimana salah satu langkah yang harus ditempuh guru
adalah evaluasi. Dengan demikian, dilihat dari berbagai konteks pembelajaran,
evaluasi mempunyai kedudukan yang sangat penting dan strategis karena evaluasi
merupakan suatu bagian yang tak terpisahkan dari pembelajaran itu sendiri.

BAB 3
KELEMAHAN DAN KELEBIHAN

1.1 Kelebihan Buku


Pada buku utama memiliki dari segi fisik cover buku sudah bagus, berwarna
dan menarik untuk dibaca, buku ini juga memiliki materi dan informasi yang lengkap
mengenai konsep dasar-dasar evaluasi pembelajaran. Materi pada buku ini
dipaparkan secara jelas dan berkesinambungan sehingga memudahkan kita dalam
membaca dari materi penjelasan secara umum sampai penjelasan secara khusus. Dari
dalam buku terdapat soal-soal latihan dan daftar pustaka yang dapat lebih
meningkatkan pengetahuan mengenai konsep dasar evaluasi
Pada buku pembanding memiliki cover yang berbeda pada buku utama, buku
pembanding memiliki cover yang lebih polos dan biasa saja sehingga cover sedikit
kurang menarik namun tetap bagus. Memiliki rangkuman pada akhir setiap bab. Hal
ini memudahkan pembaca menemukan hal-hal penting yang ada didalam buku.
1.2 Kelemahan Buku
Pada buku utama kelemahannya yaitu buku ini tidak memiliki daftar gambar
sehingga menyulitkan pembaca untuk mencari materi yang dicarinya, isi pada buku
ini tidak selengkap buku utama jadi tidak semua dibahas di buku ini, tidak ada
rangkuman disetiap babnya dan dalam saran bacaan sebaiknya tidak mencantumkan
blog-blog situs internet, karena isi yang terdapat dalam blog-blog situs internet belum
teruji kebenaraannya.
Pada buku pembanding buku juga tidak memiliki daftar gambar dan dalam
buku tidak langsung pada inti pembahasan namun sedikit betele-tele. Hal ini dalam
mendapatkan informasi memiliki kesulitan untuk mengambil informasi yang tengah
dicari.
BAB 4
KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan kelebihan dan kekurangan Critical Book diatas, maka penulis
menyimpulkan bahwa setiap buku memiliki kelebihan dan kekurangannya
masing- masing. Buku utama memiliki cover yang berwarna dan menarik dan
materi yang dipaparkan juga sangat baik dalam menambah informasi mengenani
evaluasi pembelajaran dan memiliki latihan soal yang dapat dipakai untuk melatih
para pembaca dalam meningkatkan pengetahuan. Pada buku pembanding atau
buku ke- 2 memiliki cover yang biasa saja namun tetap bagis dan materi yang
disampaikan juga bagus namun memiliki kata-kata yang berlebihan. Maka penulis
menyarankan buku pertama sebagai referensi atau buku pegangan dalam
mempelajari evaluasi pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Asrul, Ananda, R., Rosnita, 2015, Evaluasi Pembelajaran, Citapustaka Media,


Bandung
Arifin, Z., 2012, Evaluasi Pembelajaran, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam,
Jakarta Pusat

Anda mungkin juga menyukai