Script SI-Kerajaan Sriwijaya Script FInal
Script SI-Kerajaan Sriwijaya Script FInal
Raja Dapunta Hyang: “Aku Sri Jayanasa, dengan ini memproklamasikan Kerajaan Sriwijaya,
dan aku mendeklarasikan diri sebagai Raja yang akan memimbing kalian semua”
Nama Kerajaan ini diambil dari Bahasa Sansekerta, dari kata ‘sri’ yang berarti cahaya
dan ‘wijaya’ yang artinya kemenangan.
KEHIDUPAN SOSIAL
Setelah selesai masa kepimpinan Raja Dapunta Hyang Sri Jayanasa, Raja Dapunta
Hyang digantikan oleh Raja Balaputra Dewa.
Raja: “Aku akan membangun kembali Kerajaan ini, dan membuat Sriwijaya menjadi Kerajaan
terhebat di bumi Nusantara”
Panglima: “Kami akan setia mengabdi pada Sri Maharaja Bala putra dewa”
Raja: “Jika memang begitu panglima, siapkan prajurit dan strategi perang. Kita akan
menguasai jalur perdagangan Selat Malaka, Selat Sunda, Laut China Selatan, Laut Jawa, dan
Selat Karimata”
Panglima : “Baik baginda raja, akan kami laksanakan”
Raja Balaputra Dewa berhasil menguasai jalur-jalur perdagangan, dan berakhir membawa
Kerajaan Sriwijaya di masa keemasan. Yang dimana terjadi kemajuan pesat di Kerajaan
Sriwijaya. Karena letaknya yang berada di jalur perdagangan antara India dan Tiongkok,
membuat para penduduk berdagang hasil bumi seperti emas, perak, dan rempah-rempah,
kepada pedagang luar.
Satu hal lagi yang perlu diketahui adalah penduduk Kerajaan Sriwijaya menggunakan
bahasa Melayu kuno untuk berkomunikasi dengan para pedagang luar.
KEHIDUPAN EKONOMI
Kehidupan ekonomi Kerajaan Sriwijaya melibatkan kegiatan pertanian yang hasilnya
kemudian dijual kepada pedagang asing yang menyerah. Hal ini terbantu dengan letaknya
yang sangat strategis sebagai jalur perdagangan internasional. Produk pertanian
meningkatkan perdagangan, dan akibatnya banyak pedagang dari China dan India
berbondong-bondong ke Sriwijaya.
(Pedagang dan Pembeli saling berinteraksi)
Faktor pendukung kegiatan ekonomi lainnya adalah keberhasilan Sriwijaya
menguasai kawasan-kawasan strategis di sekitarnya seperti Selat Sunda, Selat Malaka,
Natuna, dan Laut Jawa. Penguasaan wilayah-wilayah tersebut tidak terlepas dari kekuatan
angkatan laut kerajaan Sriwijaya dan kapal-kapalnya yang banyak.
KEHIDUPAN POLITIK DAN SISTEM PEMERINTAHAN
Kerajaan Sriwijaya memiliki Angkatan Laut yang dikenal kuat dan bertugas untuk menjaga
jalur utama perdagangan dan pelayaran.
Selain itu Kerajaan Sriwjaya juga menganut sistem Kedautan yang Berarti tempat
Berkumpulnya datu – datu. Datu adalah seseorang yang dituakan dan dihormati. Dipilih dari
keturunan penguasa atau keturunan bangsawan. Setiap datu membawahi tiap mandala
(provinsi) dan bertugas mengurus tiap daerahnya. Parvvanda adalah pemimpin semua
hulubalang dan bertanggung-jawab dalam urusan ketentaraan. Golongan selain Datu, yaitu
Senapati (panglima), Nayaka (bendahara), Pratiaya, hajipratiaya (tumenggung),
Dandanayaka (hakim), Golongan besar, yang terdiri dari pegawai kadatuan, jaksa, penghulu,
pedagang, pande besi, juru tulis, tukang cuci dan lain-lain. Kerajaan Sriwijaya juga menjalin
hubungan dengan luar negeri. Kerajaan Sriwijaya Melakukan perluasan wilayah atau
ekspansi wilayah, Raja – Raja Sriwijaya juga menjalin kerja sama dengan bangsa China, Arab,
Persia, India, Siam, Burma, Kamboja, Filipina.