Anda di halaman 1dari 7

Memahami Konstanta-Konstanta Umum Saluran

Transmisi

A. Konstanta ABCD Dari Saluran Transmisi


Secara umum model saluran transmisi dapat digambarkan dalam
bentuk blok diagram seperti Gambar . Dalam kotak segi empat adalah
berupa model saluran transmisi, yaitu dapat berupa model saluran
transmisi pendek, saluran transmisi model- π , saluran transmisi model-T
dan model saluran transmisi panjang.

1. Konstanta ABCD saluran pendek


Saluran transmisi pendek, didekatkan dengan saluran transmisi
panjangnya kurang dari 50 mile (80 km). Pada saturan pendek, nilai
kapasitansi penghantar dapat diabaikan sehingga penghantar dimodelkan
dengan impedansi (R dan XL), maka saluran transmisi dimodelkan sbb:
Untuk saluran pendek berlaku hubungan:
VS = VR + Z.IR atau VS = VR + R.IR + jX.IR
IS = IR
VS = tegangan pada ujung kirim atau ujung generator.
IS = arus. pada ujugn kirim atau ujung generator.
VR = tegangan pada ujung terima atau ujung beban.
IR = arus pada ujung terima atau jung beban.
Z = R+ jX= impedansi saluran.

Konstanta ABCD saluran transmisi pendek adalah :


A=1 C=0
B=Z D=1

2. Konstanta ABCD saluran menengah


Pada saluran transmisi dengan panjang medium/ menengah (80 -
250 km), nilai kapasitansi saluran sudah mulai diperhitungkan. Dalam
pemodel annya dapat dipusatkan di satu titik (model T) atau pada dua
titik (model PI ( π ) )

MODEL T MODEL π
Saluran transmisi model – T :
ZY Z2Y
VS = (1 + 2 ) VR + ( Z + ) IR
4

ZY
IS = Y VR + ( 1+ 2 ) IR

Konstanta ABCD saluran transmisi model – T :


ZY
A= 2 +1 C=Y
ZY ZY
B = Z ( 4 +1¿ D= 2 +1

Saluran transmisi model – π :


ZY
VS = ( 2 +1¿ VR + Z IR
ZY ZY
IS = Y ( 4 +1)VR + ( 2 +1) IR

Konstanta ABCD saluran transmisi model - π :


ZY ZY
A= 2 +1 C = Y ( 4 +1)
ZY
B=Z D = 2 +1
3. Konstanta ABCD saluran panjang
Pada saluran panjang, nilai kapasitansi dan impedansi penghantar
(R dan XL) diasumsikan terdapat pada sepanjang penghantar hingga
batas tak hingga ,untuk itu dilakukan metoda pendekatan per elemen
panjamg sbb :

Misalkanlah :
Z= impedansi per satuan panjang
Y = admitansi shunt per satuan panjang.
i = panjang saluran

Maka :

VS = (cosh y i ) VR + ( ZC sinh y I ) IR
1
IS = ( Z sinh y i) VR + (cosh y I ) IR
C

Konstanta ABCD model saluran transmisi panjang adalah :


1
A = cosh y I C = Z sinh y i
C

B = ZC sinh y I D = cosh y i
B. Efek Ferranti
Secara umum kita mengetahui bahwa sistim arus listrik akan
mengalir dari beda potensial yang tinggi ke beda potensial rendah. Dan
dikarenakan adanya drop tegangan ssepanjang jalur transmisi kabel
sebagai akibat adanya impedansi penghantar maka tegangan pada sisi
penerima biasanya lebih rendah dibanding tegangan disisi pengiriman.
Hal yang bertolak belakang terjadi pada sistim transmisi menengah dan
panjang, dimana tegangan sisi penerima akan lebih tinggi dibanding
dengan tegangan disisi pengirim.
Definisi Efek Ferranti adalah efek tegangan pada akhir
pengumpulan saluran transmisi lebih tinggi dari akhir transmisi disebut
sebagai “Ferranti Effect”. Secara umum, efek semacam ini terjadi karena
sirkuit terbuka (konsleting), beban ringan di ujung pengumpul atau arus
pengisian pada saluran transmisi.
Saluran transmisi menengah maupun panjang panjang dapat
dianggap terdiri dari susunan banyaknya kapasitansi dan induktansi yang
terdistribusikan di sepanjang garis penghantar. Efek Ferranti terjadi
ketika arus yang diserap oleh kapasitansi disepanjang saluran transmisi
lebih besar dari arus yang diserap oleh beban disisi penerima. Arus
pengisian kapasitor sebagai efek kapasitansi disepanjang saluran
transmisi tersebut menimbulkan drop tegangan (tegangan jatuh) pada
setiap phasa disepanjang saluran transmisi. Dikarenakan disepanjang
saluran transmisi menengah maupun panjang juga terdiri dari banyaknya
induktif maka drop tegangan tersebut terus bertambah sampai diujung
beban (sisi penerima). Hal inilah yang menyebabkan tegangan disisi
penerima menjadi lebih besar dari tegangan disisi penerima atau yang
dikenal dengan Efek Ferranti (Ferranti Effect).
Jadi pengaruh kapasitansi dan induktansi disepanjang saluran
transmisi memiliki peran terjadinya fenomena tersebut. Pada saluran
transmisi pendek, fenomena Efek Ferranti (Ferranti Effect) tidak terjadi,
karena induktansi dan kapasitansi disepanjang saluran tersebut praktis
dianggap mendekati nol . Secara umum untuk saluran transmisi dengan
panjang 300 Km yang tidak berbeban atau berbeban kecil ditemui
tegangan sisi penerima lebih tinggi sekitar 5% terhadap tegangan disisi
pengirim.
C. Efek Kulit
Skin Effect (Efek Kulit) Pada Saluran Transmisi merupakan
fenomena pada saluran transmisi yang disebabkan karena tidak meratanya
distribusi arus pada penampang konduktor disepanjang saluran transmisi
jarak jauh. Fenomena ini muncul sesuai dengan peningkatan panjang
efektif konduktor saluran trasnmisi sehingga skin effect pada saluran
pendek jarang ditemui.
Pada saluran transmisi sistim tegangan arus searah (DC- Direct
Current), distribusi arus pada penampang disepanjang saluran penghantar
cukup merata, sehingga hampir tidak pernah ditemukan skin effect pada
sisitim saluran transmisi Tegangan DC.  Lain halnya dengan saluran
transmisi Tegangan AC, pada saluran transmisi ini terjadi effect di mana
aliran arus cenderung mengalir dengan kepadatan tinggi melalui
permukaan konduktor ( yaitu kulit konduktor ) , meninggalkan inti
konduktor, bahkan kandang kala muncul suatu kondisi ketika benar-benar
tidak ada arus mengalir melalui inti , dan berkonsentrasi seluruhnya pada
daerah permukaan. Fenomena ini dapat mengakibatkan peningkatan nilai
resistansi efektif konduktor.

Mengapa efek kulit (Skin Effect) terjadi pada jalur


transmisi
Ketika dilihat dari arah penampangnya, sebuah kabel dengan
ukuran tertentu terdiri dari kumpulan beberapa buah kabel kecil yang kita
sebut sebagai filamen dengan jumlah tertentu (n). Apabila kabel tersebut
dialiri arus (I), maka masing masing filamen tersebut dialiri arus
sebesar i, sehingga total arus yang melewati kabel adalah :

I=n.i

Faktor yang mempengaruhi efek kulit (skin


effect)dalam jalur transmisi.
Efek kulit pada sistem ac tergantung pada sejumlah faktor seperti
sebagai berikut :
1. Bentuk Konduktor 3. Diameter Konduktor
2. Jenis Material 4. Operasional Frekuensi

Anda mungkin juga menyukai