Anda di halaman 1dari 22

Ekonomi Kerakyatan

Dr. Revrisond Baswir


Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Gadjah Mada
“Asas kerakyatan
mengandung arti bahwa
kedaulatan ada pada rakyat.
Segala hukum (recht,
Pancasila peraturan perundang-
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil dan undangan) haruslah
Beradab
3. Persatuan Indonesia bersandar pada perasaan
4. Kerakyatan Yang Dipimpin
Oleh Hikmat Kebijaksanaan Keadilan dan Kebenaran
dalam Permusyawaratan
Perwakilan yang hidup dalam hati
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh
Rakyat Indonesia rakyat banyak, …”
• Hatta, 1932
Penjelasan Pasal 33 UUD 1945
Dalam Pasal 33 tercantum dasar demokrasi
ekonomi, produksi dikerjakan oleh semua,
untuk semua dibawah pimpinan atau penilikan
anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran
masyarakatlah yang diutamakan, bukan
kemakmuran orang seorang.
Sistem Ekonomi Kerakyatan
Sistem Ekonomi Kerakyatan adalah suatu
struktur dan proses ekonomi yang
demokratis dan berkeadilan yang
mendorong keikutsertaan rakyat banyak
sebagai pemilik modal dan pengendali
jalannya roda perekonomian.
Tujuan Sistem Ekonomi Kerakyatan
1. Untuk membebaskan rakyat dari tindasan para
oligarki pemilik modal;
2. Untuk menjadikan rakyat sebagai subyek
perekonomian.

Fungsi Sistem Ekonomi Kerakyatan


1. Untuk meningkatkan peranserta masyarakat dalam
kepemilikan modal nasional;
2. Untuk meningkatkan peranserta masyarakat dalam
mengendalikan jalannya roda perekonomian nasional;
3. Untuk meningkatkan kegotongroyongan dalam
penyelenggaraan perekonomian nasional.
Pasal 33 UUD 1945
1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar
atas azas kekeluargaan;
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan
yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh
negara;
3. Bumi, air, dan segala kekayaan yang terkandung
didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan bagi
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
4. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan
ekonomi nasional.
5. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-
undang.
Azas kekeluargaan
Azas kekeluargaan itu ialah koperasi. Azas
kekeluargaan itu adalah istilah dari Taman
Siswa, untuk menunjukkan bagaimana guru
dan murid-murid yang tinggal padanya
hidup sebagai suatu keluarga. Itu pulalah
hendaknya corak koperasi Indonesia
- Bung Hatta, 1977
Koperasi
Koperasi adalah perkumpulan otonom dari
orang-orang yang bergabung secara
sukarela untuk memenuhi kebutuhan
ekonomi, sosial, dan kultural mereka
melalui sebuah perusahaan milik bersama
yang dikendalikan secara demokratis.
http://ica.coop/en/what-co-op/co-operative-identity-values-principles
Prinsip Koperasi ICA (1995)
1. Keanggotaan sukarela dan terbuka
2. Pengendalian oleh anggota secara demokratis
3. Partisipasi ekonomi anggota
4. Otonomi dan independen
5. Pendidikan, pelatihan, dan informasi
6. Kerjasama antar koperasi
7. Peduli terhadap masyarakat
http://ica.coop/en/what-co-op/co-operative-identity-values-principles
Pada koperasi tak ada
majikan dan tak ada buruh,
semuanya pekerja yang
bekerja sama untuk
menyelenggarakan
keperluan bersama.
Persekutuan koperasi adalah
persekutuan sekeluarga…
Hatta, 1951
“Dikuasai Oleh Negara”
Rakyat secara kolektif dikonstruksikan oleh UUD 1945
memberikan mandat kepada negara untuk:
 Mengadakan kebijakan (beleid) ;
 Tindakan pengurusan (bestuursdaad);
 Pengaturan (regelendaad);
 Pengelolaan (beheersdaad);  BUMN
 Pengawasan (toezichthoudensdaad)
untuk tujuan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Mahkamah Konstitusi, Putusan Perkara Nomor 002/PUU-I/2003 sebagaimana diimuat dalam Berita
Negara Republik Indonesia Nomor 01 Tahun 2005 terbit hari Selasa tanggal 04 Januari 2005. Hal 208 –
209.
Hakekat BUMN
1. Secara substansial BUMN adalah wujud dari mandat
rakyat kepada negara untuk menyelenggarakan
demokrasi ekonomi;
2. Secara operasional BUMN adalah alat negara untuk
mengelola cabang-cabang produksi yang penting bagi
negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak;
3. Sebagai perwujudan mandat rakyat untuk
menyelenggarakan demokrasi ekonomi, maka tujuan
utama BUMN adalah untuk meningkatkan kemakmuran
rakyat (bukan untuk meningkatkan kemakmuran orang
seorang).
BUMN
Badan Usaha Milik Negara adalah badan usaha
yang seluruh atau sebagian besar sahamnya
dimiliki oleh negara yang berfungsi sebagai alat
negara dalam mengelola cabang-cabang produksi
yang penting bagi negara dan yang menguasai
hajat hidup orang banyak untuk meningkatkan
kemakmuran rakyat.
BUMDes
Badan Usaha Milik Desa adalah badan usaha yang
seluruh atau sebagian besar sahamnya dimiliki
oleh pemerintah desa yang berfungsi sebagai alat
negara dalam mengelola cabang-cabang produksi
yang penting bagi desa dan yang menguasai hajat
hidup orang banyak untuk meningkatkan
kemakmuran rakyat pada tingkat desa.
UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960
Pasal 2
1. Atas dasar ketentuan dalam pasal 33 ayat 3 Undang-Undang Dasar
dan hal-hal sebagai yang dimaksud dalam pasal 1, bumi air dan ruang
angkasa, termasuk kekayaan alam yang terkandung di dalamnya itu
pada tingkatan tertinggi dikuasai oleh Negara, sebagai organisasi
kekuasaan seluruh rakyat.
2. Hak menguasai dari Negara termaksud dalam ayat 1 pasal ini
memberi wewenang untuk :
a. mengatur dan menyelenggarakan peruntukan, penggunaan,
persediaan dan pemeliharaan bumi, air dan ruang angkasa tsb.;
b. menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara
orang-orang dengan bumi, air dan ruang angkasa;
c. menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara
orang-orang dan perbuatan-perbuatan hukum yang mengenai
bumi, air dan ruang angkasa.
Pasal 6
Semua hak atas tanah mempunyai fungsi sosial.

Pasal 7
Untuk tidak merugikan kepentingan umum maka
pemilikan dan penguasaan tanah yang melampaui batas
tidak diperkenankan.  Reforma Agraria

Pasal 8
Atas dasar hak menguasai dari Negara sebagai yang
dimaksud dalam pasal 2 diatur pengambilan kekayaan
alam yang terkandung dalam bumi, air dan ruang angkasa.
Reforma Agraria
Reforma Agraria adalah suatu upaya sistematik, terencana,
dan dilakukan secara relatif cepat, dalam jangka waktu
tertentu dan terbatas, untuk menciptakan kesejahteraan
dan keadilan sosial serta menjadi pembuka jalan bagi
pembentukan masyarakat ‘baru’ yang demokratis dan
berkeadilan; yang dimulai dengan langkah menata ulang
penguasaan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah dan
kekayaan alam lainnya, kemudian disusul dengan sejumlah
program pendukung lain untuk meningkatkan
produktivitas petani khususnya dan perekonomian rakyat
pada umumnya.
Elias H. Tuma, 1965
Tujuan
Reforma Agraria
1. Menata ulang struktur
agraria yang timpang
menjadi berkeadilan;
2. Menyelesaikan konflik
agraria; dan
3. Menyejahterakan rakyat
setelah reforma agraria
dilaksanakan.
UU Pokok Agraria 1960
“Revolusi Indonesia tanpa
Landreform adalah sama saja
dengan gedung tanpa alas, sama
saja dengan pohon tanpa
batang, sama saja dengan
omong-besar tanpa isi.
Melaksanakan Landreform
berarti melaksanakan satu
bagian yang mutlak dari
Revolusi Indonesia.”
- Bung Karno, 1960
Apa Yang Harus Dilakukan?
1. Susun UU Sistem Perekonomian Nasional sesuai dengan amanat
Pasal 33 UUD 1945;
2. Amandemen semua produk perundang-undangan yang bertentangan
dengan Pasal 33 UUD 1945;
3. Laksanakan reforma agraria sesuai dengan amanat UU No. 5/1960
4. Susun ulang arsitektur perbankan nasional untuk mengurangi
konsentrasi penguasaan kekayaan nasional;
5. Lakukan reformasi perpajakan dan tingkatkan peran APBN sebagai
sarana untuk mendemokratisasikan perekonomian Indonesia;
6. Tingkatkan kualitas pendidikan dan kualitas manusia Indonesia;
7. Sosialisasikan Pasal 33 UUD 1945 melalui pembentukan mata
perkuliahan dan penyusunan buku ajar untuk disampaikan pada
semua fakultas ekonomi di Indonesia.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai