Anda di halaman 1dari 12

Aparatur Perekonomian Negara

SANKRI
 
Materi 6 Utama
Sistem Perekonomian Indonesia

Landasan perekonomian
• cabang-cabang produksi yang penting
bagi negara dan yang menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh
negara;
Dasar Hukuam (yang merupakan landasan
konstitusional Demokrasi Ekonomi Indonesia)
• bumi, air, dan kekayaan alam yang
• Berdasarkan Pasal 33 UUD 1945 terkandung di dalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan sebesar-
besarnya untuk kemakmuran rakyat.
PEREKONOMIAN NASIONAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

Bumi dan air dan kekayaan alam


Cabang-cabang produksi yang penting yang terkandung di dalamnya
bagi negara dan menguasai hajat hidup dikuasai oleh negara dan
orang banyak dikuasai oleh negara [Pasal dipergunakan untuk sebesar-
33 (2)] besar kemakmuran rakyat [Pasal
33 (3)]

diselenggarakan berdasar atas


demokrasi ekonomi dengan prinsip
disusun sebagai usaha bersama kebersamaan, efisiensi berkeadilan,
PEREKONOMIAN berkelanjutan, berwawasan
berdasar atas asas kekeluargaan NASIONAL
[Pasal 33 (1)] lingkungan, kemandirian, serta
DAN dengan menjaga keseimbangan
KESEJAHTERAAN kemajuan dan kesatuan ekonomi
SOSIAL nasional [Pasal 33 (4)****]

Negara bertanggung jawab


Fakir miskin dan anak- atas penyediaan fasilitas
anak yang terlantar pelayanan kesehatan dan
Negara mengembangkan sistem jaminan fasilitas pelayanan umum
dipelihara oleh negara
sosial bagi seluruh rakyat dan mem- yang layak [Pasal 34
[Pasal 34 (1)****]
berdayakan masyarakat yang lemah dan (3)****]
tidak mampu sesuai dengan martabat
kemanusiaan
[Pasal 34 (2)****]
Perekonomian Indonesia Terbagi
Dalam Tiga Bangun Usaha
BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN)

Dasar keberadaan Badan Usaha Milik Negara


(BUMN) adalah Pasal 33 ayat 2 Undang-
Undang Dasar (UUD) Tahun 1945 yang
menyatakan bahwa "Cabang-cabang produksi
yang penting bagi Negara dan yang menguasai
hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara".
Dua Aspek Penting Badan Usaha Milik Negara (Public
Enterprise)

• Aspek pemerintah (public), di mana BUMN


berkedudukan sebagai aparatur perekonomian negara yang
tunduk pada peraturan perundang-undangan yang berlaku,
khususnya yang berkenaan dengan pengurusan dan
pengelolaan kekayaan negara.

• Aspek bisnis (enterprise), di mana kedudukan BUMN


sebagai subjek hukum yang hak dan kewajibannya
disesuaikan dengan badan-badan hukum perdata lainnya
Peran BUMN

1. Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada


umumnya dan penerimaan negara pada khususnya.
2. Mencari keuntungan/pendapatan.
3. Menyelenggarakan kemanfaatan barang dan jasa yang bermutu dan
memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak.
4. Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan
oleh swasta dan koperasi.
5. Menyelenggarakan kegiatan yang bersifat melengkapi kegiatan swasta dan
koperasi, antara lain dengan menyediakan kebutuhan masyarakat, baik
dalam bentuk barang maupun jasa maupun dengan memberikan
pelayanan yang bermutu dan memadai.
6. Turut aktif memberikan bimbingan kegiatan kepada sektor swasta,
khususnya golongan ekonomi lemah dan koperasi.
Prinsip-prinsip Good Corporate
Governance

1. Akuntabilitas, yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan, dan


pertanggungjawaban organisasi BUMN sehingga pengelolaan terlaksana
dengan baik.
2. Transparansi, yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan
keputusan dan dalam mengemukakan informasi materiil dan relevan
mengenai perusahaan.
3. Pertanggungjawaban, yaitu kesesuaian dalam pengelolaan perusahaan
terhadap Perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip
korporasi yang sehat.
4. Kemandirian, yaitu keadaan di mana perusahaan dikelola secara
profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari mana
pun yang tidak sesuai dengan peraturan perundangan dan prinsip
korporasi yang sehat.
5. Kewajaran, yaitu keadilan dan keselarasan dalam memenuhi hak-hak
stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan
perundangan yang berlaku.  
Koperasi

Menurut Pasal 1 butir 1 Undang-Undang Nomor 25 Tahun


1992 tentang Perkoperasian, Koperasi adalah badan usaha
yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum
koperasi yang berlandaskan usahanya berdasarkan prinsip-
prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
yang didasarkan asas kekeluargaan
Anggaran Dasar Koperasi
(Undang-Undang Koperasi Tahun 1992 Pasal 8)

1. Daftar nama pendiri;


2. Tempat dan kedudukan;
3. Ketentuan mengenai keanggotaan;
4. Ketentuan mengenai rapat anggaran;
5. Ketentuan mengenai pengelolaan;
6. Ketentuan mengenai permodalan;
7. Ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya;
8. Ketentuan mengenai sisa hasil usaha; dan
9. Ketentuan mengenai sanksi.
Pembinaan dan Pengembangan BUMN

Dapat dilakukan melalui beberapa strategi

1.Restrukturisasi,

2.Privatisasi,

3.Emergency, dan

4. Hands-off (menarik diri).


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai