NIM : P1337420922151 Stase : Keperawatan Anak Tempat : RSUD Tidar Magelang
Aktivitas dan Target
No. Judul Reflektif Hasil Keterampilan 1. Alfiani, E., & Baidah. Bayi Risiko Tinggi: Asfiksia Metode penelitian ini yaitu studi kasus, Hasil penelitian menunjukkan.bahwa asuhan 2021. Gambaran Asuhan Neonatorum, ARDS, BBLR, pengambilan data dengan cara observasi 2 keperawatan BBLR dengan tindakan utama Keperawatan Berat Badan prematur orang pasien bayi dan mewawancarai metode kangguru berhasil pada pasien 1, pada Lahir Rendah (BBLR) keluarga bayi. Studi kasus dilakukan pasien 2 tidak berhasil karena kondisi semakin dengan tindakan utama selama 2 minggu, dengan kriteria inklusi memburuk. Hasil menunjukkan sebelum metode kanguru di Ruang pasien BBLR dilakukan metode kangguru, dilakukan metode kangguru suhu tubuh 36,5°C Bayi Merah Delima RSUD bayi mampu menyusu dengan kuat, suhu dan setelah dilakukan menjadi 36,8°C. Terdapat Dr. H. Moch Ansari Saleh tubuh stabil 37°C, TTV stabil, BB < 2500. perbedaan respons fisiologis sebelum dan Banjarmasin. Journal setelah dilakukan metode kangguru. Pasien 1 Nursing Army vol 2 (1) masalah teratasi selama 2 minggu, pasien 2 masalah belum teratasi dalam perawatan 4 hari dinyatakan meninggal karena hipoksia. 2. Setyadevi, S., N. & Gangguan Pada Hematologi: Metode : desain yang digunakan Hasil : masalah keperawatan yang muncul pada Rokhaidah. 2020. Asuhan Anemia, Thalasemia, DHF merupakan deskriptif dengan kasus adalah defisiensi volume cairan Keperawatan Pada Anak menggunakan metode studi kasus. berhubungan dengan kehilangan cairan melalui Dengan Partisipasi yang digunakan adalah 1 pasien rute abnormal (peningkatan permeabilitas Dengue Hemmorhagic anak dengan diagnosis medik Demam kapiler), hipertermi berhubungan dengan Fever (Dhf) : Sebuah Berdarah Dengue. penyakit : infeksi virus Dengue, nyeri akut Study Kasus. Jurnal berhubungan dengan agens cedera biologis Keperawatan Widya (pengeluaran histamin respon tubuh terhadap Gantari Indonesia vol 4 infeksi virus dengue), resiko perdarahan (2) berhubungan dengan koagulopati inheren (kegagalan faktor bekuan). Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam hasil evaluasi semua diagnosis keperawatan teratasi sesuai dengan tujuan kriteria hasil yang ditetapkan. 3. Noegroho, B., S., Siregar, Gangguan Kongenital: Penelitian ini dilakukan dengan Hipospadia merupakan kelainan kongenital S., & Firmansyah, I. 2018. Hirschprung, Omphalochele, menggunakan rancangan observasional yang sering dijumpai pada anak laki-laki. Karakteristik Pasien Atresia Esophagus, deskriptif retrospektif. Tidak ada prosedur Kejadian hipospadia berkisar 1:250 per Hipospadia Di Rumah Labioschizis, Palatoschiziz, tindak lanjut atau follow up. Studi ini kelahiran laki-laki. Pada penelitian ini diketahui Sakit Hasan Sadikin Hipospadia, Epispadia, dll merupakan studi deskriptif. Data diabil bahwa pednerita hypospadia distal lebih Bandung Tahun 2015 – dari data rekam medis Rumah Sakit Hasan mendominasi apabila dibandingkan dengan 2018. Jurnal Pengabdian Sadikin Bandung serta status khusus dari hypospadia proximal. Selain itu pada penelitian Kepada Masyarakat vol 2 bagian Urologi Rumah Sakit Hasan ini diektahui penderita hipospadia 100% (5) Sadikin Bandung pasien dengan diagnosis mengalami kordee dan mengalami kelainan lain hipospadia tahun 2015 - 2018, kemudian seperti makropenis,retraktil penis, dan UDT. dilakukan rekapitulasi data yang meliputi Adanya kejadian kordee yang mencapai 100% usia, jenis hipospadia, ada tidaknya kordee, harus dipelajari dan dikaji lebih lanjut untuk ada tidaknya kelainan lain, terapi, dan mencegah insidensi meningkat dan komplikasi pasca operasi. memperburuk kondisi penderita. 4. Elizabeth, R. 2015. Gangguan Sistem Metode : desain yang digunakan Pasien didiagnosa sebagai sindrom nefrotik Sindrom Nefrotik Kasus Perkemihan: Sindroma merupakan deskriptif dengan kasus baru dan diberi tatalaksana prednison, Baru Pada Anak Usia 2 Nefrotik, GNA / GGK menggunakan metode studi kasus. furosemid, diet karbohidrat 35 kal/kgbb/hari, Tahun. Jurnal Agromed Partisipasi yang digunakan adalah 1 pasien diet rendah garam (1-2 gr/hari), diet protein 0,8- Unila vol 2 (3) anak umur 2 tahun dengan diagnosis medik 1 gr/kgbb/hari dan rendah lemak, dan kebutuhan sindrom nefrotik. cairan dibatasi sebanyak 1400 cc per hari. Pasien dirawat inap selama lima hari dan membaik, terlihat dari penurunan berat badan menjadi 12 kg dan protein urin menjadi 150 mg/dl. 5. Nari, J. 2019. Asuhan Gangguan Sistem Pencernaan Rancangan studi kasus ini menggunakan Evaluasi yang dicapai dari hasil tindakan Keperawatan Pada Anak & Metabolisme: Typoid desain deskriptif dengan pendekatan proses keperawatan pada An.C.A. dengan Dengan Gastroenteritis Abdominalis, Malnutrisi (gizi keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan gastroenteritis akutdalam perawatan selama Akut Dalam Upaya buruk, gizi lebih), Juvenile kebutuhan cairan dan elektrolit di Ruangan 3x24 jam menunjukkan bahwa Pemenuhan Kebutuhan DM, Gastroenteritis (GE) Anak Rumah Sakit Umum Daerah Dr. M. diagnosa/masalah keperawatan kekurangan Cairan Dan Elektrolit Di Haulussy Ambon.melalui pendekatan volume cairan dan elektrolit berhubungan Ruangan Anak Rsud Dr. secara komprehensif dimulai dari dengan ketidakseimbangan antara intake dan M. Haulussy. Global pengkajian, diagnosa keperawataan, output teratasi. Health Science, Volume 4 perencanaan, intervensi, implementasi Issue 3 dan evaluasi dengan Subjek penelitian ini adalah anak dengan Gastroenteritis Akut sebanyak 1 (satu) orang 6. Rehana, Muliyadi, & Gangguan Persyarafan: Jenis penelitian deskriptif dengan Pengkajian mendapatkan data bahwa An.A Alam, M. 2021. Kejang Demam, Meningitis, pemaparan studi kasus melalui pendekatan mengalami demam sejak dua hari dan kejang Manajemen Hipertermi Encepalitis, Hydrocepalus asuhan keperawatan yakni pengkajian, selama lima menit. Sedangkan An.N mengalami Pada Asuhan Keperawatan diagnosa keperawatan, perencanaan, demam sepanjang malam dan kejang dua kali Anak Kejang Demam. implementasi, dan evaluasi keperawatan. selama selama menit. Implementasi Jurnal Keperawatan Subjek dalam studi kasus ini dua pasien keperawatan berfokus utama diagnosa Merdeka (JKM), Volume 1 anak dengan inisial An.A yang berusia hipertermi memiliki tujuan mempertahankan (2) sembilan bulan dan pasien kedua dengan suhu tubuh dalam batas normal, mencegah inisial An.N yang berusia enam bulan, kejang berulang. Hasil evaluasi suhu tubuh Asuhan keperawatan dilakukan diruang pasien dalam batas normal dan serang kejang rawat inap disalah satu rumah sakit umum tidak terjadi. di kota palembang. Sedangkan proses pengambilan asuhan keperawatan dari tanggal 2 sampai 4 dan 16 sampai 18 April 2021. Analisa data yang digunakan dalam studi kasus ini adalah analisis deskriptif yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan data yang terkumpul untuk membuat suatu kesimpulan yang disajikan secara naratif. 7. Selekta, M., C. 2018. Gangguan Pada Pertumbuhan Metode : desain yang digunakan Simpulan Telah ditegakkan diagnosis cerebral Cerebral Palsy Tipe & Perkembangan: Cerebral merupakan deskriptif dengan palsy tipe spastik quadriplegi pada pasien anak Spastik Quadriplegi Pada Palsy, Failure to Thrive menggunakan metode studi kasus. usia 5 tahun dengan faktor perinatal sebagai Anak Usia 5 Tahun. (Penerapan KPSP, DDST) Partisipasi yang digunakan adalah 1 pasien faktor resiko penyebab. Dilakukan tatalaksana anak dengan diagnosis medik. An.F usia 5 rehabilitasi medis berupa fisioterapi, terapi tahun datang dengan keluhan tubuh dan ke okupasi, terapi wicara, ortotik dan terapi empat anggota geraknya kaku. psikologi. 8. Rahmawati, Marlina & Anak Dengan Luka Bakar Literatur review ini dibuat dengan strategi Dari keseluruhan artikel yaitu 5artikel dari 6 Nurhidayah, I. 2020. pencarian untuk studi ini mengunakan artikel merekomendasikan penggunaan madu Efektivitas Penggunaan bahasa inggris dan bahasa Indonesia dalam perawatan luka bakar derajat 2. Dengan Madu Dalam Proses dengan mengunakan database, proquest, meningkatnya jumlah laporan tentang Penyembuhan Pada google scholar,dan PNRI Keyword yang penggunaan madu pada luka bakar derajat 2 Luka Bakar Derajat II: digunakan adalah “Burn”, “Burns”, dapat dijadikan sebagai alternatif pada luka Literatur Review. Idea “treatment”, “wound healing”. “Honey” bakar dan dapat disimpulkan bahwa Nursing Journal vol XI (3) dan “madu” “luka bakar derajat II” burn penggunaan madu lebih unggul dibandingkan degree II”dari keseluruhan jurnal dipilih 6 dengan perawatan lain dengan persyaratan. jurnal sesuai dengan criteria intervensi dilakukan pada luka bakar derajat II. 9. Waisani, S., & Khoiriyah. Gangguan Bedah: Fraktur, Studi ini merupakan jenis studi Kuantitatif Terapi relaksasi benson diberikan sebelum 2020. Penurunan Intensitas Apendiktomi, tonsilektomi dengan desain studi kasus menggunakan pemberian analgetik. Sebelum dan sesudah Skala Nyeri Pasien pendekatan asuhan keperawatan. Teknik diberikan teknik relaksasi Benson dilakukan Appendiks Post pengambilan Sampel menggunakan pengukuran skala nyeri dengan Numeric Rating Appendiktomi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi yang Scale (NRS). Hasil evaluasi yang didapat pada Menggunakan Teknik telah ditentukan. Sampel yang digunakan kedua pasien yaitu pasien mengalami penurunan Relaksasi Benson. Jurnal sebanyak 2 orang pasien appendiks post intensitas skala nyeri dengan hasil nyeri ringan, Unimus vol 1 (1) appeniktomi di Ruang Rajawali 2A RSUP tandatanda vital dalam rentang normal, ekspresi Dr.kariadi Semarang. Teknik relaksasi pasien tampak tenang dan rileks. Pasien kedua Benson dilakukan sebelum pemberian lebih cepat mengatakan nyeri ringan pada hari analgesik dengan durasi 15 menit setiap pertama pertemuan kedua dibandingkan pasien hari selama tiga hari. Sebelum dan sesudah pertama yang mengatakan nyeri ringan pada diberikan teknik relaksasi Benson hari kedua pertemuan keempat, disebabkan dilakukan pengukuran skala nyeri dengan karena pasien kedua sering berlatih teknik Numeric Rating Scale (NRS). relaksasi Benson dibandingkan pasien pertama. 11. Nuraini, D., & Mariyam. Asuhan Keperawatan anak Metode yang dilakukan dalam studi kasus Masalah keperawatan utama yang muncul pada 2020. Dampak Fisiologis dengan keganasan: Leukimia, ini adalah metode deskriptif, asuhan keperawatan pada pasien limfositik Post Kemoterapi Pada Osteosarcoma, menggambarkan tentang proses asuhan leukimia akut (LLA) post kemoterapi adalah Anak Limfositik Leukemia Retinoblastoma, Limpoma keperawatan pada pasien leukimia dengan defisit nutrisi. Evaluasi yang diperoleh pada Akut (LLA). Jurnal Maligna post kemoterapi. Kriteria responden yaitu kedua pasien selama perawatan di ruang anak Unimus vol 1 (2) pasien yang mengalami defisit nutrisi lantai 1 masalah keperawatan defisit nutrisi ditandai dengan adanya penurunan berat pada kasus 1 berhasil teratasi sedangkan kasus 2 bedan yang dihitung dengan rumus IMT masalah hanya teratasi sebagian. (2n + 8). Populasi dan sampel dalam studi kasus ini sejumlah 2 responden anak dengan leukemia. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dengan keluarga pasien, Observasi pasien secara lansung, wawancara perawat dalam ruangan, dan juga rekam medis. dan selanjutnya pengolahan data dilakukan setelah pengumpulan data dengan melalui langkah menganalisa data, mengangkat diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi. 12. Alamanda, T., P., Taruna, Asuhan anak dengan Metode : desain yang digunakan Penyakit Lupus Eritematosus Sistemik (LES) A., & Rahman, Y., A. gangguan imun: systemic merupakan deskriptif dengan merupakan penyakit inflamasi autoimun kronis 2018. Anak Perempuan lupus eritematosus, menggunakan metode studi kasus. yang belum jelas penyebabnya, memiliki variasi Berusia 14 Tahun dengan HIV/AIDS, idiopatic Partisipasi yang digunakan adalah 1 pasien gambaran klinis yang luas, dan tampilan Lupus Eritematosus trombositopenia purpura anak dengan diagnosis medik. perjalanan penyakit yang beragam. Sebagian Sistemik dengan Nefritis (ITP) besar penderitanya merupakan wanita usia dan Hipertensi Grade I. produktif (15-44 tahun).