Anda di halaman 1dari 9

UJIAN TENGAH SEMESTER

INSTRUMENTASI DAN PROSES KONTROL


Nama : Reyhan Oliviera Panduwinata
Kelas : TOLI5
NIM : 2003411006

1. Kenapa Sistem pengaturan diperlukan, dlihat dari sisi


Sistem pengaturan memerlukan,
a.Safety atau keamanan
Proses pengukuran dan pengendalian bertugas menjaga keselamatan kerja. Beberapa sistem
proses di pabrik memiliki kondisi operasi yang berbahaya bagi keselamatan manusia. Contoh
seperti perlengkapan pada instrumentasi, sistem alarm dan safety valve digunakan untuk
memperkecil kemungkinan kecelakaan akibat kondisi ekstrem yang terlampaui.

b.Environmental protection atau perlindungan lingkungan


Proses pengukuran dan pengendalian mempertahankan batas aman pencemaran. Proses industri
dapat menghasilkan bahan berbahaya bagi lingkungan. Kebocoran gas, cairan, atau padatan
beracun dan yang merusak lingkungan perlu dihindari. Gas-gas yang berbahaya dan mudah
terbakar disalurkan ke menara pembakaran (flare). Jika Menara pembakar tidak mampu
menangani, gas terpaksa dibuang ke atmosfer melalui pressure safety valve untuk menghindari
kondisi ekstrem yang membahayakan peralatan dan manusia.

c. Equipment protection atau perlindungan peralatan


Proses pengukuran dan pengendalian mempertahankan batas aman operasi. Peralatan industri
biasanya mahal dan sulit diperoleh. Jika terjadi kondisi darurat, sistem dapat melakukan
penghentian (automatic shutdown) dan penguncian darurat (automatic emergency interlock)
sehingga kegagalan satu peralatan tidak menjalar ke peralatan lain. System ini selain melindungi
peralatan juga melindungi manusia dari kecelakaan.

d. Smooth plant operation and production rate


Proses pengukuran dan pengendalian harus mampu mempertahankan plant operation berjalan
lancar. Hal itu dilakukan agar mencapai tingkat produksi yang kita inginkan.

e. Product quality atau kualitas produk


Proses pengukuran dan pengendalian proses harus mampu menekan pengaruh gangguan
sehingga dapat mempertahankan kondisi operasi yang mantab (steady operation) dalam batas
operasional (operational constraint).

f. Profit optimization atau optimasi keuntungan


Keuntungan ekonomi menjadi tujuan akhir dari proses produksi. Proses yang tidak aman dengan
kondisi operasi tidak optimal akan memperkecil keuntungan. Kuantitas dan kualitas produk
ditetapkan oleh permintaan pasar. Jika terjadi penyimpangan dari spesifikasi akan menurunkan
nilai jual produk. Proses pengukuran dan pengendalian bekerja untuk menghasilkan kualitas
produk sedekat mungkin dengan batas spesifikasi agar keuntungan maksimum.

g. Monitoring and diagnosis


Proses pengukuran dan pengendalian harus manjaga agar system atau plant yang sedang
diimplementasikan sesuai dengan tujuan dan sasaran. Selain itu, system pengaturan memerlukan
monitoring untuk menemukan kesalahan sedini mungkin sehingga mengurangi risiko yang lebih
besar.
Melakukan tindakan modifikasi terhadap suatu system atau plant apabila hasil monitoring
mengharuskan untuk itu.

2.
Gambar (a) merupakan Pengendalian umpan balik
Pengendalian umpan balik adalah pengendalian yang memakai variabel keluaransistem untuk
memengaruhi masukan dari sistem yang sama. Prinsip pengendalian suhu tersebut di atas berlaku
umum untuk semuapengendalian proses umpan balik. Di sini terdapat empat fungsi dasar, yaitu:
mengukur ( measurement ), membandingkan (comparision), menghitung (computation, decision,
atau evaluation) dan mengoreksi (correction atau action)

Gambar (b) merupakan Pengendalian umpan maju (feedforward control)


Pengendalian umpan maju adalah pengendalian yangmemakai variabel masukan untuk
mempengaruhi variabel masukan lain dalam sistem. Prinsip pengendalian umpan maju dimulai
dari mengukur gangguan, mengevaluasidan selanjutnya melakukan koreksi besar variabel
pengendali.

3. Field Instrument merupakan sensor-sensor ataupun peralatan yang dipakai dalam


pengendalian
proses di industri dengan hubungannya terhadap sinyal elektrik maupun pneumatik ataupun
analisis proses.Field instrument sangat menentukan kualitas produk di industri, maka dari itu
diperlukan kalibrasi dan maintenance khusus untuk alat-alat field instrument
Kriteria pemilihan field instrument biasanya tersajikan dalam sebuah format data sheet yang
standard, dalam hal ini ISA standard ISA.Hampir semua kontraktor besar itu sudah mempunyai
standard data sheet yang merujuk ke ISA standard
 Untuk menghemat daya, pilih inverter
 Tentukan pemilihan inverter dengan daya pengenal pelat nama motor
 Bahan katup adalah baja suhu rendah dan secara langsung dianggap sebagai katup suhu
rendah.
 Tidak dipilih menurut media yang diukur
 Pemilihan pengukur tekanan: pengukur tekanan biasa digunakan terlepas dari medianya

a. Differential Pressure Sensor


Differential Pressure transmitter adalah salah satu jenis peralatan instrument yang paling
banyak digunakan sebagai alat ukur dalam industri, karena transmitter model ini bisa difungsikan
dalam banyak aplikasi seperti untuk mengukur tekanan positip, untuk mengukur tekanan vakum,
untuk mengukur perbedaan tekanan, untuk mengukur ketinggian permukaan isi tangki (Level)
dan
untuk pengukuran laju alir (Flow).

Sesuai dengan namanya, prinsip kerja differential pressure transmitter (transmitter perbedaan
tekanan) yaitu mengukur tekanan pada dua titik, membandingkan besarnya kedua tekanan
tersebut
lalu menghasilkan output, teknik pengukuran yang banyak digunakan differential pressure
transmitter adalah technology strain gauge, kapasitansi dan vibrating wire atau mechanical
resonansi. Output dari sensor secara elektronik dikonversi ke sinyal standar 4-20 mA untuk
kemudian dikirimkan ke perangkat monitor atau alat kontrol yang terletak di lokasi aman seperti
di ruang kontrol ( control room).

b. Float level sensor


Float level sensor adalah jenis sensor untuk mengukur ketinggian permukaan cairan
dengan menggunakan material yang mengambang serta untuk memantau atau menetapkan level
cairan atau padat dalam tangki, bejana, atau wadah lain yang digunakan sebagai bagian dari
suatu proses atau sistem. Ada berbagai jenis sensor level yang digunakan dalam pengaturan dan
sistem kontrol proses industri, pemilihannya tergantung pada jenis cairan atau padatan yang
dipantau, seberapa banyak akses yang tersedia untuk cairan atau padatan, dan sifat-sifatnya.
Prinsip kerja Float level sensor ialah Semua sakelar level cairan yang dioperasikan dengan
pelampung beroperasi dengan prinsip daya apung: “gaya apung yang bekerja pada suatu objek
sama dengan massa cairan yang dipindahkan oleh objek”. Akibatnya, pelampung yang terendam
sebagian bergerak dengan ketinggian cairan di dalam bejana. Pelampung paling sering
digunakan untuk aplikasi diferensial level sempit seperti alarm level tinggi dan level rendah.
Sakelar level Float menggunakan pelampung yang berisi magnet internal dan batang dengan
sakelar buluh yang tertutup rapat dan tertutup rapat. Saat pelampung naik dan turun dengan level
cairan, magnet internalnya menyebabkan sirkuit sakelar membuka dan menutup. Batang
nonmagnetik mengisolasinya dari proses.

c. RTD dan Termocouple


Termokopel adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu, Ini terdiri dari dua jenis
kabel yang membentuk persimpangan pada titik penyatuan mereka. Koneksi kawat dalam
termokopel terdiri dari elemen-termo, isolator, selubung, dan segel ujung. Termokopel juga
memiliki pengukur suhu sebagai perangkat pembacaan Prinsip kerja Termocouple ialah
Menempatkan persimpangan untuk hasil pemanasan atau pendinginan untuk menghasilkan
beberapa tegangan dalam rangkaian termoelektrik, kabel sirkuit listrik biasanya memiliki
beberapa
resistensi terhadap pergerakan elektron dalam kabel. Elektron harus bertabrakan dengan atom
eksternal dan karenanya menghasilkan energi termal. Energi panas memanaskan kawat, yang
dicatat oleh termometer termokopel sebagai pembacaan suhu.
Output dari perangkat sensor suhu hanya bergantung pada jenis termokopel yang Anda
pilih. Untuk efek itu, ada berbagai jenis termokopel, dan beberapa di antaranya termasuk tipe-K,
tipe-J, tipe-T, tipe-E, tipe-N, tipe-S, tipe-R, dan tipe-B. Aplikasi sensor termocouple di industri
biasanya pada :
✔ Dalam industri mobil, mereka menggunakan mesin diesel
✔ Mereka digunakan di dunia usaha seperti kantor bisnis di termostat
✔ Mereka juga digunakan sebagai sensor nyala di tempat terbatas
✔ Di termometer rumah sakit
✔ Dalam industri makanan selama pasteurisasi susu
✔ Di rumah hunian sebagai pemanas air dan oven
Resistance Temperature Detectors (RTD)
Sama seperti termokopel, detektor suhu tahan (RTD) juga mengukur suhu tetapi dengan
menentukan resistansi dalam rangkaian listrik. Resistansi berbanding lurus dengan panas
sehingga
resistansi tinggi menghasilkan suhu tinggi. Elemen bangunan terdiri dari film tipis
playinum.RTD
terkenal dengan akurasi dan stabilitas tinggi yang menjadikannya salah satu yang terbaik di
industri. Linearitasnya sempurna dibandingkan dengan banyak perangkat. Mereka mampu
mengukur suhu setinggi 1500 derajat Celcius. Ada berbagai jenis RTD di industri yang
melakukan
berbagai fungsi.
Dalam RTD, logam penghubungnya adalah nikel, tembaga, dan platinum. Resistansi-
suhukarakteristik RTD berkaitan dengan tiga logam yang memiliki variasi resistansi tinggi. Suhu
platinum adalah 650 derajat Celcius. Tembaga 120, dan nikel 300 derajat Celcius. Tidak seperti
termokopel, tidak memerlukan persimpangan. Penerapan sensor ini pada industri biasanya pada:
✔ RTD digunakan dalam industri otomotif dan dirgantara untuk mengukur suhu mesin
✔ Juga dapat mengukur suhu amplifier dan transistor di industri komunikasi
✔ Ini juga penting dalam industri makanan dalam penanganan dan pemrosesan makanan.
✔ Elektronik industri seperti komputer dan perangkat elektronik konsumen seperti oven.
4. Jelaskan bagaimana cara kerja DP (differential pressure) transmitter dapat digunakan untuk
mengukur
a. Aliran (Flow)
b. Level
c. Pressure
Deskripsikan dan Gambarkan prosesnya

Jawab :
Differential Pressure transmitter adalah salah satu jenis peralatan instrument  yang paling
banyak digunakan sebagai alat ukur dalam industri, karena transmitter model ini bisa
difungsikan dalam banyak aplikasi seperti untuk mengukur tekanan positip, untuk mengukur
tekanan vakum, untuk mengukur perbedaan tekanan, untuk mengukur ketinggian permukaan isi
tangki (Level) dan untuk pengukuran laju alir (Flow).
a. Untuk mengukur  Flow
Fungsi lain daripada differential pressure transmitter adalah sebagai peranti untuk pengukuran
laju alir (Flow) ,untuk keperluan pengukuran laju alir ini dibutuhkan peranti lain yang gunanya
untuk menciptakan adanya perbedaan tekanan pada pipa yang akan diukur, jenis alat yang dapat
menimbulkan perbedaan tekanan ini disebut sensor adapun jenisnya yaitu berupa plat orifice,
pipa pitot,dan pipa ventury , konversi dari besaran tekanan ke besaran flow yaitu dengan
memenuhi formula berikut F= C x √P
C adalah konstata tetap hasil perhitungan ketika sensor dibikin di pabriknya. C adalah hasil
perbandingan antara besanya perbedaan tekanan maksimum versus besarnya flow maksimum
yang dapat terukur oleh sensor, hasil kali konstanta C dengan perbedaan tekanan yang diukur
oleh transmitter kemudian diinterpretasikan sebagai Flow, berikut ini adalah contoh pemasangan
differential pressure transmitter untuk pengukuran Flow.

b. Untuk mengukur Level


Kegunaan lain dari differntial pressure transmitter adalah sebagai perangkat untuk mengukur
ketinggian isi tangki ( Level) caranya dengan menggunakan perhitungan matematik, yaitu
konversi besaran tekanan ke besaran Level, dibawah ini adalah formula yang digunakan untuk
perhitungan level tersebut.
P = ρgh
P= tekanan
ρ=density zat cair
h= ketinggian cairan dalam tangki
dari formula tersebut diketahui bahwa dengan mengetahui parameter tekanan dan density cairan
maka ketinggian cairan dalam tangki (Level) dapat diketahui. Ada beberapa metode pemasangan
differential pressure transmitter untuk pengukuran level, salah satu contohnya yaitu yang dipakai
untuk mengukur tangki terbuka seperti diperihatkan pada gambar di bawah ini, port H dari
transmitter adalah port yang terhubung ke tapping point dari tangki sedang port berlabel L
dibiarkan terbuka ke atmosphere, penjelasan tentang cara-cara pemasangan differential pressure
transmitter untuk mengukur Level akan diterangkan lebih detail pada artikel lain.

c. Untuk mengukur tekanan positip


Differential pressure transmitter dapat digunakan sebagai pengukur tekanan positip (gauge
pressure). Caranya yaitu dengan menghubungkan bagian sensor berlabel H ke bagian proses
yang akan diukur misalnya ke tangki, ke pipa, ke reaktor, ke bak penampungan, ke boiler, ke
storage, dan media proses lainnya, sementara bagian yang berlabel L dibiarkan terbuka ke
atmosphere. Besarnya tekanan ynag diukur oleh sensor akan di konversikan ke dalam signal
standard sesuai dengan hasil kalibrasi transmitter.
d. Untuk mengukur tekanan absolute
Differential Pressure Transmitter juga bisa diaplikasikan untuk mengukur tekanan absolut.
Tekanan absolute didefinisikan sebagai tekanan dibawah atmosphere yang dimulai dari skala 0
mmHg, dimana 1 Atmosphere setara dengan 760mmHg, cara pemasangan transmitter nya port
berlabel L dihubungkan ke sisi vakum sedang port berlabel H dihubungkan ke proses bertekanan
normal, dengan cara ini perubahan tekanan disisi vakum baik semakin vakum ataupun
sebaliknya akan menunjukkan nilai positip, karena range transmitter diseting untuk unit pressure
absolute yaitu mmHg, misalnya range transmitter 360mmHg sampai dengan 760mmHg
equivalen dengan output 4-20mA.

Anda mungkin juga menyukai