Anda di halaman 1dari 36

Selamat datang di training advance

GD 825A-2

OTD BAYA
2014
THE 3 MOST FATAL
WORDS IN BAHASA
INDONESIA
“ SAYA SUDAH TAU “
Bagaimana seharusnya ?

“ SAYA INGIN TAU “


Tujuan pelatihan

• Meningkatkan kompetensi operator


• Meningkatkan productivitas
• Meningkatkan Efisiensi Kerja operator
• Mengurangi miss operasi
• Arti Kode

GD 8 2 5 A - 2

ENGINE POWER
KODE KOMATSU WHEEL SETTING AND USER/
PRODUCT
POWERTRAIN/
FRAME TYPE
MOTOR GRADER BASE APLICATION
HYDROSHIFT

7: 6450mm Standard Engine 1. For Government A : Articulated


Power Setting Tender
8: 7100mm (STANDARD MODEL)
Simbol / angka
with following
Power Train 2. For Government R : Rigid Menunjukkan
Tender berapa kali
Light duty - 1 (DELUXE MODEL) unit di
Heavy duty - 2 3. For Commercial MODIFIKASI
Market
Higher Engine (STANDARD MODEL)
Power Stting 5. For Government
with following Tender (DELUXE MODEL)
Power Train

Light duty - 6 0 : direct drive


Heavy duty - 4
Spesifikasi unit dan engine
SPEED MAJU MUNDUR
1 4,0 km / h 4,3 km / h
2 5,4 km / h 5,8 km / h
3 8,0 km / h 8,5 km / h
4 11,5 km / h 12,2 km / h
5 15,8 km / h 16,9 km / h
6 21,4 km / h 22,8 km / h
7 31,3 km / h 33,4 km / h
8 44,9 km / h 47,9 km / h

GD 825 A UNTUK HYDROSIFT TRANSMISI Motor grader GD 825 A-2


Panjang unit : 10010 mm menggunakan transmisi type planetary gear yang mana kombinasi dari
Lebar unit : 3310 mm planetary gear mekanis dan disc clutch untuk 8 speed maju dan 8 speed
Tinggi unit : 3550 mm mundur.
Panj. Blade : 4928 mm
Turning radius : 7,9 m
Berat operasi : 25.750 kg

ENGINE
~ Menggunakan merk KOMATSU dengan jenis engine S 6 D 140E-2 .
~ Engine diesel 4 langkah ( 4 Tak ).
~ Menggunakan Turbocharger dan sistem pendingin dengan air.
~ Engine diesel menggunakan 6 silinder dengan diameter
liner 140 mm.
~ Piston displacement 15.240 cc ( 15, 24 liter ).
~ Flywheel horsepower 280 HP pada 2100 RPM.
~ Max Torq 92 kgm pada 1300 RPM.
~ Direct injection untuk menghemat bahan bakar.
~ Sistem kelistrikan menggunakan battery 12 V 2 pieces 200 AH.
 
GD 825 A Power Train
joint
transmisi PTO
engine

Kapasitas Coolant & Lubricating

Coolant 58 ltr
Fuel tank 500 ltr
transfer Engine oil pan 38 ltr
Oil transmisi 35 ltr
Tandem oil 120 ltr
parking Hydraulic tank 140 ltr
brake Final drive 63 ltr
final drive Oil circle rotation case 10 ltr

drive shaft

tandem
drive

11. Hydraulic pump ( P1 )


tire
12. Transmision pump ( P2 ).
13. Differential lock pump ( P3 ).
NAMA DAN FUNGSI KOMPONEN

1. Engine Sebagai sumber tenaga utama gerak dari pada unit


Joint Untuk menghubungkan putaran(sebagai poros penggerak) dari engine ke transmisi dan
untuk mendapatkan fleksible.
PTO Menerima putaran dari engine atau sebagai sumber gerak yang diteruskan ke pump (GD 825 ).
4. Hydroshift Transmisi Untuk mengatur kecepatan dan untuk mendapatkan maju mundur.
5. Transfer Menerima putaran dari transmisi dan diteruskan ke final drive(GD 825).
6. Parking Brake Untuk mengerem atau mengunci pada saat unit sedang parkir
7. Drive Shaft Menerima putaran dari transfer yang diteruskan ke defferential.
Defferential Mentransfer tenaga dari propeller shaft ke drive axle mereduksi putaran dan memungkinkan
roda berputar tdk bersamaan
9. Final Drive Untuk mereduksi putaran akhir yang akan diteruskan ke tandem drive
10. Tandem Drive Untuk meneruskan putaran Final drive ke roda(Wheel)melalui rantai (chain).
11. Tyre Sebagai alas beban akhir unit
2. P1 Hydraulic Pump Memompakan oil ke hydraulic system.
P2 Transmision pump Untuk memompakan oil transmisi, agar komponen2 transmisi dapat di lumasi dengan merata.
3 Diff Lock Pump Menyuplai pressure oil ke defferential lock untuk mengunci/ menyamakan putaran roda kiri dan

Secara garis besar :


Power yang dihasilkan oleh engine diesel (1) diteruskan ke hydroshift
transmission (3) melalui joint (2) .Transmission (3) dengan planetary gear
mechanis dan di kombinasikan dengan hydroshift control , tersedia 8
pemilihan yang mudah untuk mecepatan maju & 8 kecepatan mundur .
Melalui drive shaft (4) power dari transmission ke final drive (5) , pada final
drive (5) power langsung ke kanan dan ke kiri pada tandem drive (6) .
Tandem drive (6) meneruskan power ke roda dengan menggunakan rantai
dan unit dapat berjalan
PRINSIP KERJA ENGINE
Dessel engine : Udara yang dimasukan kedalam cylinder , kemudian di komppressikan sehingga
mencapai tekanan 30 s/d 40 kg / cm2 , dan di semprotkan bahan bakar sehingga terjadi pembakaran ,
yang menghasilkan tekanan bekisar 60 s/d 80 kg / cm 2 , dengan temperature sekitar 600 o s/d 800 o C.
INTERNAL COMBUSTION ENGINE adalah Terjadinya proses pembakaran bahan bakar didalam cylinder engine itu
sendiri .
EXTERNAL COMBUSTION ENGINE adalah Terjadinya proses pembakaran bahan bakar diluar cylinder engine itu
sendiri .
Gasoline
Internal Combustion Diesel
ENGINE Mesin Uap
External Combustion Turbin Uap
Engine : adalah suatu alat
Direct injektion yang menghasilkan tenaga
Combustion
Indirect injektion melalui proses tertentu ,
KLASIFIKASI ENGINE dimana proses termis dirubah
2 cycle
DAN PEMBAGIANNYA Cycle menjadi tenaga mekanis .
4 cycle Machine : Suatu unit secara
Air Cooled keseluruhan , yang mencakup
Cooling engine sampai power train .
Water Cooled
Splash
ENGINE Lubricating Pressure
Naturaly Aspirated
Air Intake Supercharger Aspirated
Stationary
Aplication Automatic
In Line
Construksi V Engine
Proses Pembakaran Engine Diesel 4 Engine 4 Langkah:
4 Langkah piston ,2 langkah Crankshaft
Langkah menghasilkan
Satu kali tenaga
Engine 2 Langkah:
2 Langkah piston ,1 langkah
Crankshaftmenghasilkan
Satu kali tenaga

Keuntungan Engine Diesel :


• Biaya operasi ekonomis
• Hemat bahan bakar ( Effisiensi hingga 30 -35
%)
•INTAKE STROKE ( Langkah hisap) • Bahaya kebakaran lebih rendah
Intake valve terbuka , exhaust valve tertutup , piston • Tidak membutuhkan sistem penyalaan/
bergerak dari TMA ke TMB , maka udara murni masuk ke karburator
dalam cylinder melalui intake valve. • Dapat menghasilkan tenaga dgn putaran
•COMPRESSION STROKE ( Langkah Kompresi ) rendah.
Intake valve tertutup , exhaust valve tertutup , piston
bergerak dari TMB ke TMA , udara terkompression hingga
mencapai tekanan antara 30 – 40 kg / cm 2 dan Kerugian Engine Diesel:
temperature antara 300 0 - 400 0 C. pada akhir langkah • Berat Out Put HP tinggi
disemprotkan bahan bakar dari nozle . • Getaran lebih keras / kasar
•POWER STROKE ( Langkah Kerja ) • Start Lebih sulit
Intake valve tertutup , exhaust valve tertutup , piston • Biaya pembuatan lebih tinggi
bergerak dari TMA ke TMB , saat disemprotkan bahan bakar
Pembagian Sistem Engine:
terjadi pembakaran sehingga mencapai tekanan 60-80 kg /
1. Intake dan Exhaust System
cm 2 dan suhu antara 600 0 – 800 0 C , sehingga timbul
2. Fuel System
tenaga ( power ) .
3. Lubricating System
•EXHAUST SROKE ( Langkah Buang )
4. Cooling System
Intake valve tertutup , exhaust valve terbuka , piston
bergerak dari TMB ke TMA , untuk membuang ke luar gas
pembakaran lewat exhaust valve .
Pre Cleaner : Memisahkan udara bersih dan
kotor sblm
ke Air Cleaner.dgn gaya centrifugal

1. Air System Air Cleaner : Sbg alat pembersih udara, shg


kotoran
halus dan kasar dpt di pisahkan
terlebih
dahulu sblm masuk ke ruang pembakaran.

Vacuator : Untuk membuang debu/kotoran yg


masuk
ke dalam ruangan Air Cleaner. (pada saat
engine mati).

Pipe Injektor : Untuk membuang debu/ kotoran


yg ada di
Air Clener pd saat engine hidup.

Dust Indicator: Sbg petunjuk/indicator , Utk


mengetahui A ir
Cleaner dlm keadaan tersumbat atau tidak.

TurboCharger: Menaikkan jumlah udara yg akan


masuk ke
dalam ruang bakar dgn tekanan tinggi, shg
Super charger Aspirated udara yang masuk bertambah banyak dan
tenaga engine akan bertambah sekitar
Intake manifold : Sbg tempat penampungan udara 30%
bersih tanpa merubah construcsi engine itu sendiri.
Sebelum dimasukkan ke ruang pembakaran. (Put 50.000 – 150.000 RPM)
Exhaust Manifold : Sbg tmt berkumpulnya gas buang After Cooler : Mendinginkan udara yang akan
hasil pembakaran sblm dibuang melalui mufler. masuk ke dlm
Exhaust pipe : Saluran pembuangan akhir dr gas ruang bakar shg berat udara persatuan volume
buang sisa pembakaran. bertambah padat, shg tenaga engine bertam-
Fuel Tank , fungsinya:
• Tempat penampungan Solar/ bahan bakar
• Tempat pengendapan kotoran2 dan air yg tercampur
dlm fuel
2. Fuel System • Tempat kondensasi udara/gelembung udara dlm fuel
tank.

Stainer : Menyaring kotoran2 yang terbawa fuel


yang
akan masuk ke fuel system.

Drain : Untuk mengeluarkan/ membuang fuel yg


ter
campur air dan kotoran.

Water Saparator: Untuk memisahkan air dari solar


yang akan
masuk ke fuel system.

Feed Pump : Memompakan/ Mensuplai bhn


bakar ke fuel
system dgn tekanan rendah yaitu antara
1,2 s/d 2,6 kg/cm2

Fuel Filter : Untuk menyaring kotoran2 yang


terkandung
dalam bahan bakar sblm dialirkan ke fuel
fuel system (ke F I P)

Governor : Untuk mengatur RPM sesuai jumlah bhn


bakar
dan beban.

Fuel Injeksi Pump : Mensuplai bahan bakar dgn


tekanan
pendingin oil .

Strainer : Penyaring oil dari kotoran yang kasar .


3. Lubricating System
Oil Main Pump : Sebagai pompa oil utama,
memberikan oil dengan tekanan dari oil pan ke system /
bagian – bagian yang perlu di lumasi.

Scavenging Pump : Membantu memompakan oil


pada waktu unit mendaki maupun menurun sehingga
selalu ada pelumasan pada Lubricating system.

Regulator Valve / relief valve : Mengatur tekanan oil


di dalam system dengan tekanan 2 s/d 5 kg/cm2.

Oil Cooler : Untuk mendinginkan oil dengan


perantara sirkulasi air pendingin atau dengan media
pendinginnya adalah air.

Oil Cooler by Pass valve : apabila oil cooler buntu,


maka oil E/G dapat lewat by pass valve langsung ke
filter.

Fungsi Oil : Oil Filter : Membersihkan oil dari kotoran dari


• Sebagai pendingin, penyekat, pembersih, Sbg partikel lain yang timbul selama sirkulasi , sehingga
pencegah anti karat, membentuk lapisa film. dapat memperpanjang
• Sebagai pemindah tenaga pada hydraulic & daya tahan umur engine.
brake system
• Sbg media pemindah daya pada Torq. Converter Safety Valve : Menjadi bypass waktu oil filter kotor /
Crank shaft : Sebagai perubah gerak naik buntu atau menjaga oil tetap ada dalam system , bila
turun piston menjadi gerak berputar. dilengkapi dengan caution lamp oil filter, lampu ini akan
Cam shaft : Untuk mengatur mekanisme kerja menyala bila filter buntu.
piston dan valve yang sesuai dengan firing order
dan timing pembakaran. By Pass Filter: Menyaring oil dari oil pan lewat main
Rock. Arm : Meneruskan gerakan dari pushrod ke galery dan sebagai pendingin oil , karena tempatnya
valve. diluar dari pada E/G
4. Cooling System Komponen
Radiator : Tempat penampung air pendingin engine
dan pendinginan air tsb dgn bantuan udara luar.

Fan/Kipas: Untuk menghembuskan udara kearah sirip –


sirip radiator agar sirkulasi udara lebih sempurna ,
sehingga air panas di sirip – sirip radiator cepat dingin .

Water Pump : Mensuplai / memompakan air dgn aliran


yg bertekanan ke dlm system pendingin air.

Oil Cooler : Mendinginkan oil baik oil engine,hydraulic,


transmisi
dengan media air.(kmd air pendingin setelah dr oil
cooler dialirkan ke Cyldr block, water jacket, Cy. Head)

Water Jacket : Saluran yg berfungsi mengalirkan air


pendingin di dlm cylinder block, untuk mendinginkan
cylinder head.

Water pump Water Manifold: Menampung/ membagikan air ke


bagian2 yg memerlukan pendinginan.

Thermostat : Mengatur air bekas pendinginan ke


Radiator Safety Valve radiator atau ke engine lagi sehingga temperature air
1. Pressure Valve : Membebaskan tekanan lebih pendingin tetap konstan 70-90 derajat celcius atau
yg mempercepat temperature kerja engine saat bekerja
ada di dlm system pendingin, jika tekanan di maupun mencegah over heat
dalam
system naik 0,75 kg/cm2 diatas tekanan udara Corrosion Resistor : Mencegah korosi , sebagai
luar. pembersih endapan karat pada system pendinginan air .
2. Vacum Valve : Mencegah kevakuman Water Temp. Gauge : Untuk mengetahui suhu air
system pendingin Engine.
(menambah tekanan yg ada di dalam sistem
pendingin)
RADIAL TIRE BIAS / NYLON Empat Fungsi Penting dari Suatu
Ban
Trea Menahan Beban/unit Menyerap
d Guncangan
Breaker

Belt

Bead Wire
Meneruskan fungsi Mengendalikan arah gerak
Carcass/tyre body pengeremanDan traksi
ke permukaan jalan

Inner Liner

Side wall

Side wall : Selain melindungi carcas , side wall


ad : Lapisan sebelah luar dari ban yg tugas utamanya melindungi menghubung keluar dan dalam selama trave
ban dalam dr abrasi/pengikisan. Bagian ini kontak langsung (dinding tyre bgn luar)
dgn tanah.
Belt inner( 2 lapis) fungsi
eaker : Letaknya antara tread dan carcas, fungsinya menahan bent-
• Protection for cut
uran yg diterima ban & menjaga kerusakan tread dr tusukan
Features
material yg tajam.
High elongation
ad wire : di buat dari kawat tembaga/baja,bead mengikat ban pd rim/
Rubber penetrated
velg, pd ban tubeles sangat penting perananx utk menjaga tek-
Belt outer ( 4 lapis) fungsi
anan udara dlm ban. • Mengontrol pertumbuhan ban
cas : Utk menahan bebandan guncangan / hempasan yg diterima ban
(bagian ini membentuk kerangka ban) Dynamic performance
er liner : terletak di dlm carcas, bagian ini terbentuk oleh lapisan2 nilon Proteksi terhadap cut yg dlm
yang sangat kuat
Definisi Perawatan
Adalah suatu tindakan yang dilakukan dalam rangka mempertahankan atau mengembalikan
suatu peralatan pada kondisi yang dapat diterima sampai dengan umur rencana yang telah
ditetapkan.
10 hour (daily )
Periodic
Inspection 50 hour (weekly )
Periodic
Maintenance
( Berkala ) 250 hour
Periodic
500 hour
Service
Preventive Maintence 1000 hour
( Pencegahan ) 2000 hour
Overhuol Engine,Transmission,Di
Scedule fferential,Final Drive,
Etc
Predictive
Maintenance
( Perkiraan) Condition Base
Maintenance ( Keadaan
semula )

PPM(Program Pemeriksaan
Corective Maintence Repair & Adjusment Mesin)
( Perbaikan ) PPU (Program Pemeriksaan
Breakdown
Maintenance Mesin)
Emergency PAP(Program Pemeriksaan
Maintenance Pelumas)
Preventive Maintenance ( Perawatan Pencegahan )
Adalah perawatan yang dilakukan dengan interval waktu tertentu yang
maksudnya untuk meniadakan kemungkinan terjadinya gangguan
kemacetan atau kerusakan mesin yang berlebihan atau cenderung fatal(unit tidak break
down).

Planned / Periodic Maintenace


Adalah perawatan yang memang sudah diorganisir dilakukan sesuai dengan rencana,
pelaksanaann sesuai dengan jadwal pengendalian dan pencatatan.
Contoh :
•Penambahan / penggantian pelumas dan air pendingin.
•Penggantian filter dan adjustment.
Contoh --
: 10 HM (Daily) / P 2 H
-- 50 HM ( Weekly) / Pit Stop Periodic Inspection
-- 250 HM (Periodic)
-- 500 HM (Periodic)
Periodic Service
-- 1000 HM (Periodic)
-- 2000 HM (periodic)
B. Condition Base Maintenance
1.PPM (Program Pemeriksaan Mesin)
Adalah program pemeriksaan mesin secara lengkap untuk mendapatkan petunjuk-petunjuk :
a.Kondisi (performance) unit terakhir / saat diperiksa.
b.Rekomendasi jadwal pemeliharaan atau perbaikan dan estimasi kebutuhan suku cadang.
c.Melakukan koreksi atas penyimpangan terhadap cara-cara pengoperasian dan pemeliharaan.
2.PPU (Program Pemeriksaan Undercarriage)
Adalah program pemeriksaan dan pengukuran bagian-bagian undercarriage untuk mengetahui :

a.Tingkat / prosentase keausan bagian-bagian undercarriage.


b.Rekomendasi waktu / kapan dilakukan penggantian (part stock).
c.Melakukan koreksi atas penyimpangan terhadap cara-cara pengoperasian dan perawatan.

3.PAP (Program Analisa Pelumas)


Adalah pemeriksaan mengenai pelumas yang telah digunakan oleh mesin, dengan tujuan :
a.Untuk mengetahui gejala-gejala kerusakan dan mencegah kerusakan yang mungkin /
akan terjadi.
b.Mengurangi down time dan biaya repair, memperbaiki sehingga bisa mencegah
kerusakan yan glebih fatal / parah.
c.Melakukan koreksi ataspenyimpangan cara-cara perawatan.
Corrective Maintenance ( Perawatan Perbaikan )

Adalah perawatan yang dilakukan pada mesin yang terlanjur break down untuk
mengembalikan mesin pada standart yang diperlukan.
Tindakan perawatan bisa berupa reparasi atau penyetelan bagian-bagian mesin.

1. Break Down Maintenance (Schedule)


Adalah pekerjaan perawatan yang dilakukan karena mesin benar-benar
mati karena rusak, tetapi kerusakan tersebut sudah diperkirakan
sebelumnya.

2.Emergency Maintenance (Un Schedule)


Adalah perawatan yang bersifat perbaikan terhadap kerusakan yang
belum diperkirakan sebelumnya.
Mengapa Diperlukan Perawatan ?

1.Agar kondisi mesin tetap stabil sehingga mempermudah dalam perencanaan produksi.
2.Untuk menekan biaya produksi dan memperhitungkan atau merencanakan anggaran.
3.Memperpanjang umur mesin / Unit.

Sasaran Perawatan ?

1. Memaksimumkan waktu operasi / produksi


2. Mencegah kemungkinan terjadinya gangguan dan hambatan operasi / produksi.
3. Mengetahui kondisi mesin yang digunakan untuk menyiapkan suku cadang.
4. Memanfaatkan mesin / unit dalam keadaan layak operasi selama mungkin.
5. Mencegah terjadinya hal-hal yang membahayakan kesehatan dan keselamatan
6. Meminimalkan biaya perbaikan.
Tujuan Perawatan :

1. HIGH AVAILABILITY : Kesiapan alat untuk beroperasi yang tinggi.

2. BEST PERFORMANCE : Kondisi unit yang paling baik.

3. REDUCE COST : Menekan biaya perbaikan.

Hasil dari tujuan perawatan :

1. Umur alat mencapai maksimum.


2. Produktivitas tinggi.
3. Jadwal perbaikan lebih cepat.
4. Menguntungkan.
P 2 H ( Pelaksanaan Perawatan Harian

Yang di lakukan dalam perawatan :


I. Pengecekan / Inspeksi : Dilakukan oleh Operator & Mechanik
2. Penyetelan dan adjustment : Dilakukan oleh OPT & Mechanik
3. Penggantian part / oil : Dilakukan oleh Mechanik.
4. Pembersihan / Cleaning : Dilakukan oleh Operator / Mechanik
5. Cara operasi yang benar : Dilakukan oleh Operator
Every 50 HM
• Lubricating / Greasing
Circle pinion gear and Blade guide rail

Every 250 HM
• Engine oil filter cartridge
• Ganti oil transmisi case,final drive,circle
reverse,
tandem drive
• Ceck level battery

Every 500 HM
• Ganti Fuel filter
• Clean, ceck Radiator Fins
All oil add

Every 1000 HM
• Corosion resistor replace
• Ganti Transmisi oil filter element
• Hydraulic filter and strainer for emergency
stering
• Grease Drive shaft and all oil add

Every 4000 Water pump Ceck


Trouble shoting
Penggunaan diferensial lock
Supaya difensial lock tidak cepat rusak maka dalam penggunaanya harus
memperhatikan hal – hal sebagai berikut :
1. Pastikan pada saat mengaktifkan atau mematikan diferensial lock unit harus
dalam kondisi berhenti.
2. Pada saat manuver pastikan diferensial lock sudah dalam kondisi OFF.

3. Pada saat diferensial lock aktif kita tidak diperbolehkan menggunakan articulate
4. Diferensial lock hanya digunakan dalam kondisi licin atau selip saja.
Engine tidak mau Start
 Fuel tank kosong atau Fuel filter buntu
 Sistem Supply udara ke Fuel terhambat
 Fuel Filter tidak tertutup sebagaimana
mestinya.
 Gangguan pada sistem kontrol kecepatan
engine
Operasi Engine tersendat - sendat
 Fuel Filter Buntu
 Adanya udara pada Fuel sistem
 Ada gangguan pada Governor Speed
Engine
Engine Overheat
 Air Pendingin Kurang
 Kipas mengalami kerusakan
 Air pendingin yang bersirkulasi pada
cooling sistem tersumbat
 Saluran udara pada Radiator tersumbat
kotoran
 Muffler buntu / tersumbat
 Ada gangguan pada Thermostat
Engine Low Power
 Air Cleaner Buntu
 Fuel Filter Buntu
 Saluran Fuel Tersumbat
 Salah adjust pada sistem control engine
speed
 Kerusakan pada Turbocharger
Tekanan Oil Turun / Rendah
 Oil Filter Tersumbat / Buntu
 Jumlah oil kurang
 Kualitas oil jelek
 Kerusakan pada switch Oil Pressure
 Filter Screen Oil Pump Tersumbat
 Regulating Valve Kotor
Performance sistem hidrolik jelek
 Engine speed selalu rendah
 Oil Pada Reservoir kurang
 Kerusakan pada sistem salurannya
 Oil Hidrolik tidak dapat bekerja pada
temperature tersebut
 Kerusakan pada cooling circuit, pump
control system atau pilot control circuit
 Saluran tekanan tersumbat
 Adanya kerusakan pada Relief Valve
Temperature oil terlalu tinggi
 Komponen pump sudah aus
 Internal Leakage ( control block, valve atau power unit )
 Spool tidak dapat bergerak / langkah secara penuh
 Kerusakan pada Pump control system
 Kerusakan pada cooling circuit
 Kerusakan pada Oil cooler fan
 Hydraulic oil cooler tersumbat kotoran
 Type atau Viskositas oil tidak sesuai
 Jumlah oil kurang
Gerakan power cylinder tidak halus
 Piston rod aus
 Piston retak
 Diameter dalam cylinder liner bertambah / longgar
 Adanya udara dalam control circuit
 Oil terlalu dingin
 Kerusakan pada pompa dan atau engine control system

Anda mungkin juga menyukai