Anda di halaman 1dari 21

ADVOKASI TEMATIK

PERATURAN DI BIDANG PANGAN OLAHAN 2022

Peraturan BPOM No. 9 Tahun 2022


tentang Persyaratan Cemaran Logam

DISAMPAIKAN OLEH:
Erline Yuniarti, S.Farm., Apt.
Sub Koordinator Sub Kelompok Substansi Standardisasi
Cemaran dan Cara Ritel Pangan Yang Baik
Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan – Badan
POM
Definisi Cemaran Pangan
“Bahan yang tidak sengaja ada dan/atau tidak dikehendaki dalam Pangan
yang berasal dari lingkungan atau sebagai akibat proses di sepanjang Rantai
Pangan, baik berupa, cemaran biologis, cemaran kimia logam berat,
mikotoksin, zat radioaktif dan cemaran kimia lainnya, residu obat hewan dan
pestisida maupun benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan
membahayakan kesehatan manusia.”

(PP No. 86 Tahun 2019 tentang Keamanan Pangan)


Jenis Cemaran Cemaran
Pangan

Fisik Kimia Mikrobiologi

Potongan Kayu, Toksikan alami (mikotoksin), Virus, Parasit,


rambut, staples, kerikil Cemaran karena proses Mikroba
(dioksin,polisiklik aromatik (Enterobacteriaceae,
hidrokarbon) logam berat (Pb, Salmonella)
As, Hg, Cd, Sn)
Regulasi di bidang Cemaran
Pangan
1. Peraturan Menteri Kesehatan No 34 Tahun 2012 tentang
Batas Maksimum Melamin dalam Pangan
2. Peraturan Menteri Kesehatan No.1031 Tahun 2011 tentang
Batas Maksimum Cemaran Radioaktif dalam Pangan
3. Peraturan Badan POM No.8 Tahun 2018 tentang
Batas Maksimum Cemaran Kimia dalam Pangan Olahan
4. Peraturan Badan POM No.13 Tahun 2019 tentang
Batas Maksimal Cemaran Mikroba dalam Pangan Olahan
5. Peraturan Badan POM No. 9 Tahun 2022 tentang
Persyaratan Cemaran Logam Berat dalam Pangan Olahan
Peraturan Badan POM No. 9 Tahun 2022 tentang
Persyaratan Cemaran Logam Berat dalam Pangan Olahan

1. Ketentuan Umum 2. Persyaratan 3. Pengawasan


(Pasal 1) (Pasal 2-4) (Pasal 5)

Lampiran
4. Ketentuan 5. Ketentuan (Batas Maksimal
Peralihan Penutup Cemaran Logam
(Pasal 6) (Pasal 7-8) Berat dalam Pangan
Olahan)

Peraturan terdiri atas lima bab, delapan pasal, dan satu lampiran

5
5
Peraturan Badan POM No. 9 Tahun 2022 tentang
Persyaratan Cemaran Logam Berat dalam Pangan Olahan
Timah Merkuri Pengaturan Berdasarkan
Timbal Jenis Pangan Olahan

Arsen Kadmium

Pada 22 April 2022, telah


diundangkan Peraturan Badan POM
No. 9 Tahun 2022 tentang
Persyaratan Cemaran Logam Berat
dalam Pangan Olahan

6
6
Perubahan Lampiran PerBPOM

A. Kategori pangan B. Batas maksimal


menjadi jenis cemaran logam
pangan olahan berat pada beberapa
jenis pangan olahan
A. Perubahan Kategori Pangan menjadi Jenis
Pangan Olahan
Contoh:

Termasuk
susu segar
B. Perubahan Batas Maksimal pada Beberapa Jenis Pangan Olahan
Jenis Pangan PerBPOM No. 5/2018 Rancangan Peraturan
Olahan
Buah Olahan Batas maksimal timbal (Pb) pada KP 04. Perubahan mempertimbangkan jenis buah yang
Buah dan Sayur (Termasuk Jamur, terdapat pada pangan olahan tersebut.
Umbi, Kacang Termasuk Kacang
Kedelai, dan Lidah Buaya), Rumput Batas maksimal timbal (Pb):
Laut, Biji-Bijian sebesar 0,20 mg/kg. 1. Buah olahan yang mengandung Cranberry,
Currants, dan Elderberry 0,20 mg/kg
2. Buah olahan selain yang mengandung
Cranberry, Currants, dan Elderberry 0,10
mg/kg
Tepung agar- Batas maksimal pada KP 04. Buah dan Perubahan mempertimbangkan tepung agar-
agar Sayur (Termasuk Jamur, Umbi, Kacang agar sebagai bahan baku dan tepung agar-agar
Termasuk Kacang Kedelai, dan Lidah yang akan dijual eceran.
Buaya), Rumput Laut, Biji-Bijian : a. Tepung agar-agar murni (Bahan baku) :
As : 0,15 mg/kg Hg : 0,03 mg/kg As : 1,0 mg/kg Hg : 0,5 mg/kg
Pb : 0,20 mg/kg Cd : 0,05 mg/kg Pb : 0,5 mg/kg Cd : 1,0 mg/kg
b. Tepung agar-agar** :
As : 0,01 mg/kg Hg : 0,005 mg/kg
Pb : 0,005 mg/kg Cd : 0,01 mg/kg
B. Perubahan Batas Maksimal pada Beberapa Jenis Pangan Olahan (Lnjtn)
Jenis Pangan PerBPOM No. 5/2018 Rancangan Peraturan
Olahan
Produk cokelat Batas maksimal kadmium (Cd) Perubahan mempertimbangkan kadar basis cokelat.
pada KP 05. Kembang
Gula/Permen dan Cokelat diatur Batas maksimal kadmium (Cd):
sebesar 0,50 mg/kg (kecuali untuk 1. Produk cokelat dengan total padatan kakao < 30%
kakao bubuk 0,85 mg/kg) (berdasarkan berat kering) sebesar 0,3 mg/kg.
2. Produk cokelat dengan total padatan kakao ≥ 30%
sampai < 50% (berdasarkan berat kering) sebesar
0,7 mg/kg.
3. Produk cokelat dengan total padatan kakao ≥ 50%
sampai < 70% (berdasarkan berat kering) sebesar
0,8 mg/kg.
4. Produk cokelat dengan total padatan kakao ≥ 70%
(berdasarkan berat kering) sebesar 0,9 mg/kg.
5. Kakao massa & kakao bubuk (yang akan menjadi
produk olahan cokelat) sebesar 1,0 mg/kg.
Tepung untuk Batas maksimal arsen (As) dan Batas maksimal arsen dan kadmium sebesar 0,20
Adonan (misalnya kadmium (Cd) pada KP 06.0 diatur mg/kg.
untuk melapisi masing-masing sebesar 0,10
permukaan ikan mg/kg dan 0,05 mg/kg
atau daging ayam
B. Perubahan Batas Maksimal pada Beberapa Jenis Pangan Olahan (Lnjtn)

Jenis Pangan PerBPOM No. 5/2018 Rancangan Peraturan


Olahan
Produk Olahan Batas maksimal arsen (As), Perubahan mempertimbangkan jenis ikan.
Ikan timbal (Pb), dan kadmium (Cd)
pada 09. Ikan dan Produk Batas maksimal cemaran logam berat Produk
Perikanan Termasuk Moluska, olahan ikan :
Krustase, dan Ekinodermata As : 2,0 mg/kg
serta Amfibi dan Reptil : Pb : 0,30 mg/kg (kecuali untuk ikan olahan
yang termasuk dalam cephalopoda atau
As : 0,25 mg/kg, kekerangan 1,0 mg/kg)
Pb : 0,20 mg/kg (kecuali untuk Cd : 0,30 mg/kg (kecuali untuk ikan olahan
ikan predator olahan seperti yang termasuk dalam cephalopoda atau
cucut, tuna, marlin 0,40 mg/kg) kekerangan 1,0 mg/kg)
Cd : 0,10 mg/kg (kecuali untuk
ikan predator olahan seperti
cucut, tuna, marlin 0,30 mg/kg)
B. Perubahan Batas Maksimal pada Beberapa Jenis Pangan Olahan (Lnjtn)
Jenis Pangan PerBPOM No. 5/2018 Rancangan Peraturan
Olahan
Garam Batas maksimal arsen (As) pada 12.0 Perubahan mengacu SNI 3556:2016 Garam
Garam, Rempah, Sup, Saus, Salad, konsumsi beriodium.
Produk Protein sebesar 0,15 mg/kg Batas maksimal arsen (As) sebesar 0,1
mg/kg
Produk Olahan Batas maksimal arsen (As) pada 12.0 Batas maksimal Produk Olahan Rempah,
Rempah, Produk Garam, Rempah, Sup, Saus, Salad, Produk Olahan Herba, Bumbu dan
Olahan Herba, Produk Protein: Kondimen:
Bumbu dan As : 0,15 mg/kg, As : 0,15 mg/kg (kecuali produk bumbu
Kondimen berbahan dasar rumput laut 0,40 sebagai
arsen anorganik; dan produk bumbu yang
berbahan dasar produk perikanan 0,30)
B. Perubahan Batas Maksimal pada Beberapa Jenis Pangan Olahan (Lnjtn)

Jenis Pangan PerBPOM No. 5/2018 Rancangan Peraturan


Olahan
Pangan Olahan Batas maksimal arsen (As) pada 13.2 Batas maksimal arsen pada Pangan Olahan yang
untuk Bayi dan Makanan Bayi dan Anak Dalam Masa termasuk Makanan Bayi dan Anak dalam Masa
Anak dalam Masa Pertumbuhan adalah sebesar 0,10 Pertumbuhan sebesar 0,10 mg/kg (kecuali
Pertumbuhan mg/kg Makanan Bayi dan Anak dalam Masa
Pertumbuhan yang berbahan dasar produk
perikanan 0,08
mg/kg sebagai arsen anorganik)
Pangan Olahan Batas maksimal pada 13.5 Makanan Diubah menjadi dihitung terhadap produk siap
Khusus Ibu Hamil Diet (Contohnya Suplemen Pangan konsumsi
dan atau Ibu Untuk Diet) yang Tidak Termasuk
Menyusui Produk dari Kategori 13.1, 13.2, 13.3, Batas maksimal :
13.4 dan 13.6 : As : 0,02 mg/kg**
As : 0,02 mg/kg Pb : 0,02 mg/kg**
Pb : 0,02 mg/kg Hg : 0,01 mg/kg**
Hg : 0,01 mg/kg Cd : 0,01 mg/kg**
Cd : 0,01 mg/kg **dihitung terhadap produk siap konsumsi
B. Perubahan Batas Maksimal pada Beberapa Jenis Pangan Olahan (Lnjtn)

Jenis Pangan PerBPOM No. 5/2018 Rancangan Peraturan


Olahan
Sari buah olahan Batas maksimal timbal (Pb) pada Batas maksimal timbal (Pb) 0,03 untuk konsentrat
Sari Buah 0,10 mg/kg (kecuali untuk dihitung sebagai produk siap konsumsi
konsentrat dihitung sebagai produk (kecuali sari buah yang berasal dari berries atau
siap konsumsi) jenis berry lainnya 0,05 untuk konsentrat dihitung
sebagai produk siap konsumsi dan sari buah
anggur 0,04 untuk konsentrat dihitung sebagai
produk siap konsumsi)

Minuman Batas maksimal kadmium pada Batas maksimal kadimum pada Minuman Berbasis
Berbasis Air 14.1.4 Minuman Berbasis Air Air Berperisa, Minuman Elektrolit dan Particulated
Berperisa, Berperisa, Minuman Elektrolit dan Drinks sebesar 0,05 mg/kg (kecuali untuk
Minuman Elektrolit Particulated Drinks sebesar 0,01 konsentrat cair atau padat dihitung sebagai produk
dan Particulated mg/kg (kecuali untuk konsentrat cair siap konsumsi konsumsi.
Drinks atau padat dihitung sebagai produk
siap
konsumsi
Contoh Kasus
Bagaimana cara menentukan batas maksimal cemaran logam berat untuk cokelat
imitasi dan saus cokelat manis?
1. cemaran logam produk cokelat imitasi (Katpang 05.1.5 Cokelat Imitasi, Produk Pengganti Cokelat)
dengan komposisi sebagai berikut:

No Nama Bahan %
1 Gula 40
2 Subsitusi cokelat butter 45
3 Bubuk whey 10
4 BTP Pengemulsi 2,4
Lesitin
5 Garam 2,4
6 Perisa 0,2
Total 100%
Mengingat dalam produk tidak mengandung cokelat dalam komposisinya maka persyaratan cemaran
logamnya mengacu pada Lampiran PerBPOM No 9/2022 dengan jenis pangan ”Produk Olahan Lemak”, hal
ini karena produk didominasi oleh lemak
Bagaimana cara menentukan batas maksimal cemaran logam berat untuk cokelat
imitasi dan saus cokelat manis?

2. Produk saus cokelat manis yang tidak mengandung cokelat dengan


komposisi sebagai berikut:
No Nama Bahan %
Sehingga kadar persyaratan cemaran logam mengacu
1 Minyak nabati 45 pada lampiran PerBPOM No 9/2022, dengan jenis
pangan “Produk Olahan Lemak”.
2 Gula 30

3 Bubuk whey 20

4 Pengemulsi lesitin 2,4

5 Garam 2,4

6 Perisa 0,2

Total 100%
Bagaimana cara menentukan batas maksimal cemaran logam berat untuk cokelat
paduan (compound)?

3. Persyaratan cemaran logam produk cokelat paduan


(compound) yang mengandung basis cokelat 35% dengan
komposisi sebagai berikut:

No Nama Bahan % Sehingga persyaratan logamnya mengacu pada Lampiran


PerBPOM No 9/2022, dengan jenis pangan “Produk
1 Gula 45 cokelat dengan total padatan kakao <50%
(berdasarkan berat kering)”.
2 Cokelat bubuk 35

3 Bubuk whey 16

4 Lesitin 1,9

5 Garam 1,9

6 Perisa 0,2

Total 100%
Bagaimana cara menentukan batas maksimal cemaran logam berat untuk cuka
fermentasi (vinegar)?
4. Cemaran logam untuk produk cuka hasil pengenceran asam asetat glasial dengan komposisi:
Bagaimana cara menentukan batas maksimal cemaran logam berat untuk cuka
fermentasi (vinegar)?
5. Cemaran logam untuk produk cuka hasil pengenceran asam asetat glasial dengan komposisi sebagai
berikut:

No Nama Bahan %
1 Asam Asetat glasial 15

2 Air 75

maka produk tersebut dapat mengacu pada


Lampiran PerBPOM No 9/2022, dengan jenis
pangan “Sup, Saus, Salad, Produk Protein,
termasuk Ragi)”. Hal ini karena berdasarkan
PerBPOM 34/2019 bahwa cuka makan masuk
dalam jenis pangan olahan sup, saus, salad
produk, protein termasuk ragi
Terima Kasih
standarpangan.pom.go.id standarpangan@pom.go.id
Telp: (+6221) 42875584 @standarpanganbpom
Fax: (+6221) 42875780 Standar Pangan Bpom

Anda mungkin juga menyukai