Anda di halaman 1dari 35

Politeknik Negeri Bali

ESTIMASI BIAYA

Ir. Yandi Kurniawan ST, MT


1
Politeknik Negeri Bali

ESTIMASI BIAYA
Apa itu Estimasi Biaya?
Seni memperkirakan kemungkinan jumlah biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan
atas informasi yang tersedia pada waktu itu (Soeharto, 1997 dalam Sudiarta, 2011)

Kenapa melakukan estimasi biaya pada proyek?


• Memerlukan data awal dasar untuk memulai proyek / melakukan persiapan dalam menjalankan
suatu proyek.
• Waktu yang diperlukan untuk mendapatkan data tersebut terbatas / sedikit.
• Usaha / effort yang dikeluarkan relatif sedikit / kecil, sehingga sumber daya yang diperlukan tidak
banyak.

2
Politeknik Negeri Bali

ESTIMASI BIAYA
Jenis Estimasi Biaya pada Proyek :
• Estimasi Kasar untuk Pemilik (Proposal Estimate)
• Estimasi Konsultan Perencana / MK (Engineering Estimate)
• Estimasi dari Pemilik (Owner Estimate) / Harga Perkiraan Sendiri (HPS)
• Estimasi Penawaran Kontraktor terhadap pemilik / Rencana Anggaran Biaya (RAB)
• Estimasi Biaya yang akan dikeluarkan kontraktor pada saat Pelaksanaan Proyek / Rencana
Anggaran Pelaksanaan (RAP)

3
Politeknik Negeri Bali

PROPOSAL ESTIMATE
Apa itu Proposal Estimate?
Perkiraan biaya yang dilakukan, sebelum melakukan inisiasi untuk memulai suatu proyek. Estimasi ini
juga sering disebut dengan istilah “estimasi kasar”.

Contoh (Proyek Swasta) :


• Pemilik ingin membuat rumah tinggal, maka pemilik mencari konsultan/MK untuk berdiskusi terkait
rumah tinggal yang ingin dibangun, dan melakukan estimasi berapa biaya yang diperlukan, agar
pemilik bisa menyiapkan budget terlebih dahulu, sebelum benar-benar masuk ke dalam tahap
perencanaan dan pelaksanaan.

(Faktor Utama Estimasi : Luas Rencana Konstruksi, Kelas Spesifikasi Konstruksi, Lokasi Daerah)

4
Politeknik Negeri Bali

PROPOSAL ESTIMATE
Contoh (Proyek Pemerintah) :
• Masyarakat mengajukan kepada instansi daerah terkait, untuk ada penambahan/perbaikan
infrastruktur, sarana, prasarana, atau fasilitas lainnya yang diperlukan masyarakat. Setelah
pengajuan diterima, maka pemerintah melakukan studi kelayakan untuk melihat apakah
pembangunan fasilitas tersebut harus / tidak harus dilakukan. Setelah dinilai layak, maka pihak
instansi terkait ini membuat proposal estimate kepada pusat pemerintah setempat, sebagai
proposal untuk sumber dana pembangunan yang akan dilakukan.

(Faktor Utama Estimasi : Luas Rencana Konstruksi, Kelas Spesifikasi Konstruksi, Lokasi Daerah,
Proyek serupa terdahulu)

5
Politeknik Negeri Bali

PROPOSAL ESTIMATE
Contoh Lain (Proyek Pemerintah) :
• Instansi suatu daerah membuat suatu program pembangunan untuk pengembangan daerah
setempat (Penambahan sekolah, pasar, fasilitas kesehatan). Setelah melakukan studi kelayakan dan
dinilai layak, maka pihak instansi terkait ini membuat proposal estimate kepada pemerintah
setempat, sebagai proposal untuk sumber dana pembangunan yang akan dilakukan.

(Faktor Utama Estimasi : Luas Rencana Konstruksi, Kelas Spesifikasi Konstruksi, Lokasi Daerah,
Proyek serupa terdahulu)

6
Politeknik Negeri Bali

PROPOSAL ESTIMATE
Biaya apa saja yang di estimasi pada proposal estimate?
• Biaya Perencanaan (Pembuatan gambar desain awal, RAB Perencanaan, Spesifikasi teknis, laporan
kajian teknis, dll)
• Biaya Supervisi (Mencari SDM untuk mengawasi pekerjaan kontraktor agar sudah sesuai dengan
kesepakatan pada kontrak kerja)
• Biaya Konstruksi (Biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu konstruksi, sesuai desain
perencanaan)

7
Politeknik Negeri Bali

ENGINEERING ESTIMATE
Apa itu Engineering Estimate?
Perkiraan biaya yang dilakukan oleh konsultan perencana, sesuai dengan desain perencanaan awal
yang telah disepakati oleh pemilik proyek. Estimasi ini juga sering disebut dengan istilah “estimasi
pendahuluan”. Estimasi ini biasanya lebih akurat dari proposal estimate / estimasi kasar.

Skenario EE :
• Setelah Konsepsi perencangan, pengembangan rancangan, serta rancangan detail sudah selesai
dilakukan dan disetujui oleh pemilik, maka konsultan perencana membuat EE sesuai dengan gambar
rancangan yang telah di setujui oleh pemilik.

(Faktor Utama Estimasi : Volume Item Pekerjaan, Spesifikasi Item Pekerjaan, Survey harga upah dan
material, Metode Kerja, Lokasi Daerah)
8
Politeknik Negeri Bali

ENGINEERING ESTIMATE
Biaya apa saja yang di estimasi pada engineering estimate?
• Biaya Langsung (Pekerjaan Struktur, Arsitektur, MEP, Landscape, dll)
• Biaya Tidak Langsung (Biaya personil kontraktor, fasilitas sementara seperti gudang, kantor, barak
pekerja, K3, biaya kualitas kontrol, biaya tidak terduga, dll)

Note :
Untuk alat bantu dalam konstruksi, bisa masuk dalam biaya langsung maupun tidak langsung,
tergantung dari rencana kontrak kerja yang disepakati nantinya oleh pemilik dan kontraktor.

9
Politeknik Negeri Bali

OWNER ESTIMATE
Apa itu Owner Estimate?
Perkiraan biaya yang dilakukan oleh pemilik proyek. Biasanya dilakukan setelah Engineering Estimate
diselesaikan. Tujuan pembuatan Owner Estimate dilakukan, apabila dari pemilik proyek menilai bahwa
ada estimasi dari EE yang perlu disempurnakan, ataupun direvisi. Pembuatan Owner Estimate pun tidak
diwajibkan, jika dari pemilik nilai bahwa tidak ada lagi yang perlu direvisi dari Engineering Estimate.

Di beberapa proyek pemerintah, Owner estimate disamakan dengan Engineering Estimate, apabila tidak
ada revisi maupun penyempurnaan yang perlu dilakukan dari Engineering estimate yang telah dilakukan
oleh konsultan.

10
Politeknik Negeri Bali

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)


Apa itu RAB (Proyek Konstruksi) ?
Estimasi yang dilakukan oleh kontraktor kepada pemilik proyek, terkait jumlah total biaya untuk
pelaksanaan proyek apabila kontraktor tersebut yang melaksanakan proyek tersebut. Biasanya RAB ini
sekaligus menjadi penawaran kontraktor terhadap pemilik proyek. Dengan adanya OE/EE yang dimilik
oleh pemilik proyek, dan RAB penawaran yang diberikan oleh kontraktor, maka pemilik proyek dapat
memiliki pertimbangan untuk memilih kontraktor yang tepat untuk melaksanakan proyek.

Pada dasarnya, terdapat 3 cara pemilik proyek untuk memilih kontraktor yang akan melaksanakan
proyek :
• Sistem Penunjukan Langsung
• Tender/Lelang Tertutup
• Tender/Lelang Terbuka
11
Politeknik Negeri Bali

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)


• Sistem Penunjukan Langsung
Merupakan metode pengadaan barang/jasa yang dilakukan dengan cara menunjuk langsung 1 (satu)
Kontraktor. Untuk proyek pemerintahan, sistem ini baru bisa dilakukan, jika nilai OE/EE yang akan dikerjakan
dibawah Rp. 200 jt, atau pada kondisi tertentu/darurat/mendesak, sedangkan untuk proyek swasta, sistem ini
bebas dilakukan, sesuai dengan kehendak pemilik proyek. Pada sistem ini, kontraktor memiliki keleluasaan
dalam melakukan estimasi selama pemilik proyek setuju dengan nilai tersebut.

• Tender/Lelang Tertutup
Tender yang proses pelaksanaannya hanya ditujukan kepada beberapa Kontraktor, sesuai dengan keinginan
pemilik proyek, dengan cara mengundang kontraktor tersebut, untuk berpartisipasi dalam tender ini. Sistem ini
biasanya digunakan oleh proyek swasta dengan nilai proyek yang cukup tinggi. Pada sistem ini, kontraktor
harus melampirkan estimasi/penawaran serendah-rendah mungkin untuk memenangkan tender, dengan
catatan tidak menghilangkan margin profit dalam nilai estimasi tersebut.
12
Politeknik Negeri Bali

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)


• Tender/Lelang Terbuka
Tender yang proses pelaksanaannya terbuka secara publik, sehingga seluruh kontraktor dapat berpartisipasi
dalam tender ini, dalam catatan kontraktor dapat memenuhi persyaratan yang ditentukan. Pada beberapa
tender, khususnya pada proyek dengan nilai OE/EE yang tinggi, kontraktor juga dituntut untuk memiliki
pengalaman proyek yang sejenis dengan proyek yang dilelangkan. Sistem ini biasanya digunakan oleh proyek
pemerintah dengan nilai proyek diatas Rp. 200 jt. Pada sistem ini, kontraktor harus melampirkan
estimasi/penawaran serendah-rendah mungkin untuk memenangkan tender, dengan catatan tidak
menghilangkan margin profit dalam nilai estimasi tersebut.

13
Politeknik Negeri Bali

RENCANA ANGGARAN PELAKSANAAN (RAP)


Apa itu RAP (Proyek Konstruksi) ?
Estimasi yang dilakukan oleh kontraktor untuk menganalisis biaya yang perlu dikeluarkan untuk
menyelesaikan suatu konstruksi.

Berbeda dengan RAB, RAB merupakan estimasi biaya yang dikeluarkan oleh kontraktor dengan tujuan
untuk memberikan penawaran kepada pemilik proyek, dan juga sebagai acuan nilai kontrak kerja
kontraktor terhadap pemilik proyek, sedangkan RAP merupakan estimasi biaya yang dikeluarkan oleh
kontraktor, agar kontraktor tahu biaya yang sebenarnya dalam konstruksi tersebut. Oleh sebab itu nilai
nominal RAB dan RAP cenderung berbeda, dan pada umumnya nilai RAP lebih kecil daripada nilai RAB,
jika tidak, maka kontraktor akan mengalami kerugian. Selisih nilai dari RAB dan RAP merupakan margin
profit yang akan diterima kontraktor, kecuali nilai RAP lebih besar daripada RAB, makan selisih nilai
tersebut merupakan margin loss yang akan diterima kontraktor.
14
Politeknik Negeri Bali

PERBEDAAN ESTIMASI
Perbedaan Nilai RAB penawaran Kontraktor dan OE/EE :
• OE/EE cenderung memiliki harga material dan upah dengan harga survey termahal/di atas rata-
rata, sehingga masih ada ruang untuk kontraktor dalam menawarkan harga yang lebih
ekonomis.
• Kontraktor memiliki alternatif metode kerja yang lain, yang sifatnya mengurangi biaya secara
overall, tidak menambah waktu/durasi pelaksanaan, dan tidak mengurangi mutu item pekerjaan.
• Kontraktor secara sengaja tidak mengambil profit, atau bahkan rugi dalam beberapa item
pekerjaan (tidak secara keseluruhan), untuk memenangkan Tender/lelang yang diadakan oleh
pemilik proyek, dengan harapan tetap mendapatkan margin profit secara overall.
• Kontraktor sudah memiliki alat bantu sendiri tanpa menyewa, sehingga dapat memberikan
harga penawaran yang lebih murah.
15
Politeknik Negeri Bali

PERBEDAAN ESTIMASI
Perbedaan Nilai RAB penawaran Kontraktor dan RAP :
• Harga RAP masih bisa berkurang lagi dari RAB ataupun harga pasar pada umumnya, tergantung
negosiasi harga antara pihak kontraktor dan supplier/vendor/mandor.
• Kontraktor memasukan harga mid-range pada item pekerjaan di RAB, dimana harga tersebut
ditengah-tengah harga termahal (acuan OE/EE) dan termurah (acuan RAP).
• Kontraktor sudah memiliki alat bantu sendiri tanpa menyewa, sehingga nilai RAP dapat lebih
kecil, karena adanya efisiensi biaya upah.

16
Politeknik Negeri Bali

PERANAN
ESTIMASI BIAYA
DALAM SUATU PROYEK
SECARA MENYELURUH
17
Politeknik Negeri Bali

• Ide/Proposal dari Pemilik/


Pra Studi
Masyarakat
Kelayakan
• Usulan Program Pemerintah

Studi Kelayakan dari Aspek Teknis, Ekonomi,


Keuangan, Sosial, Lingkungan

Tidak Proyek dibatalkan, atau di


Layak/Tidak?
kaji ulang kembali
Studi
Layak Kelayakan

Melakukan Estimasi
Kasar untuk dasar
pengajuan dana

A
18
Politeknik Negeri Bali

Mengajukan Proposal
dana sesuai dengan hasil
Estimasi Kasar ke bagian
Keuangan Pemerintah

ACC/Tidak?
Tidak
Proyek dibatalkan Studi
Kelayakan

ACC

Mencari penyedia jasa


Konsultan Perencana
untuk membuat desain
awal proyek

B
19
Politeknik Negeri Bali

Konsultan Perencana
Melakukan Persiapan dan
Penyusunan Konsepsi
Perencanaan

Konsultan
Melakukan
Tidak Tahap
ACC/Tidak? Evaluasi/Mengulang
Perencanaan
konsepsi
perencanaan
ACC

Konsultan Perencana
Melakukan Penyusunan
Pengembangan
Rancangan beserta Detail

C
20
Politeknik Negeri Bali

Konsultan Perencana
Membuat Engineering
Estimate sesuai dengan
Pengembangan
Rancangan beserta detail

Konsultan Perencana Menyerahkan


Tahap
Engineering Estimate kepada Pejabat
Perencanaan
Pembuat Komitmen / Pemilik Proyek

Pemilik Proyek Mereview Kembali


Engineering Estimate yang telah dibuat oleh
Konsultan Perencana, dan menuangkan
Review tersebut pada Owner Estimate / HPS

D
21
Politeknik Negeri Bali

Pemilik Proyek mencari Penyedia Jasa Tahap


Konstruksi / Kontraktor, untuk melaksanakan Perencanaan
proyek yang sudah direncanakan, dengan Owner
Estimate / HPS sebagai acuan nilai awal
kontraktor untuk menawar.

Pemilik Proyek memilih Kontraktor Pelaksana, dengan nilai


kontrak sesuai RAB Penawaran yang disepakati oleh
kontraktor dan pemilik.

Setelah Kontrak Kerja telah disepakati oleh Tahap


kedua belah pihak, Kontraktor membuat RAP Pelaksanaan
untuk mendapatkan data estimasi margin
profit yang akan didapat.

E
22
Politeknik Negeri Bali

Kontraktor melakukan Cost Control,


mengevaluasi biaya yang terjadi pada saat
pelaksanaan, membandingkan dengan RAP yang
telah dibuat, sebagai referensi untuk RAP proyek
selanjutnya, yang lebih akurat lagi.

Kontraktor selesai melaksanakan proyek, dan membuat Tahap


laporan Final Account, untuk melihat secara total Pelaksanaan
perbedaan realisasi biaya yang dikeluarkan, dibandingkan
dengan RAP yang telah dibuat. Hasil dari laporan Final
Account ini juga dapat menjadi referensi kontraktor
kedepannya, agar dapat memberikan RAB Penawaran
dengan harga yang lebih kompetitif, dan sesuai dengan
harga pasar

Selesai

23
Politeknik Negeri Bali

ELEMEN ESTIMASI BIAYA


PROYEK
• Item Pekerjaan
Merupakan deskripsi pekerjaan yang perlu dilakukan dalam suatu proyek.

• Volume Pekerjaan
Merupakan deskripsi dari jumlah pekerjaan yang perlu diselesaikan dalam suatu proyek, dalam satuan
angka.

• Harga Satuan Pekerjaan


Merupakan deskripsi satuan dari volume item pekerjaan yang akan dikerjakan.

• Total Biaya Pekerjaan


Merupakan deskripsi jumlah biaya yang dikeluarkan dalam suatu item pekerjaan.

24
Politeknik Negeri Bali

ELEMEN ESTIMASI BIAYA Harga Satuan


Pekerjaan

PROYEK
PEKERJAAN ARSITEKTUR
Lantai 1
1 Pek. Pasangan Dinding Batu Candi Hitam Jogja 20 x 40 tebal 5 cm 134.41 m2 609,535.50 81,929,982.79
2 Pek. Pasang Batako 1sp : 4pp 15.66 m2 120,654.24 1,889,928.02
3 Pek. Coating Batu Alam Propan Stone care SC - 80 SB 134.41 m2 60,046.09 8,071,022.80
4 Pek. Plesteran Top Mortar 219.77 m2 95,932.11 21,082,808.50
5 Pek. Acian Top Mortar 219.77 m2 45,123.75 9,916,756.29
6 Pek. Pengecatan Kolom Propan Decorshield DW-500 219.77 m2 49,970.38 10,981,889.37
7 Pek. Pengecatan Kembali Dinding Exterior Gedung secara keseluruhan Propan Decorshield DW-500 552.63 m2 39,394.22 21,770,543.22

Item Pekerjaan Volume Pekerjaan Total Biaya


Pekerjaan

25
Politeknik Negeri Bali

ELEMEN ESTIMASI BIAYA


PROYEK
• Analisa Harga Satuan
Merupakan kombinasi dari harga satuan upah/bahan/alat bantu dengan koefisien analisa, sesuai
dengan situasi/kondasi dari item pekerjaan yang akan dihitung, yang hasilnya menjadi dasar harga
satuan.

• Harga Satuan Upah, Bahan, Alat Bantu


Merupakan nilai harga pasar per satuan upah, bahan, dan alat bantu.

• Koefisien Analisa
Merupakan nilai kadar kebutuhan Upah/Bahan/Alat bantu yang diperlukan untuk mengerjakan
suatu pekerjaan dalam satu satuan tertentu.

26
Politeknik Negeri Bali

ELEMEN ESTIMASI BIAYA Analisa Harga


Satuan
PROYEK Harga Satuan

A.4.1.1.C.6 Membuat 1 m3 beton mutu K 300


Jumlah Harga
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp)
(Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 1.0000 88,534.00 88,534.00
Tukang batu L.02 OH 0.2500 98,586.00 24,646.50
Kepala tukang L.03 OH 0.1000 109,540.00 10,954.00
Mandor L.04 OH 0.0500 136,925.00 6,846.25
JUMLAH TENAGA KERJA 130,980.75
B BAHAN Koefisien Analisa
Beton Ready Mixed K 300 m3 1.0200 937,130.00 955,872.60
JUMLAH HARGA BAHAN 955,872.60
C PERALATAN Biaya
Concrete Vibrator jam 0.3010 10,378.53 3,123.94
Langsung
JUMLAH HARGA ALAT 3,123.94
Biaya
D Jumlah (A+B+C) 1,089,977.29
E Overhead & Profit 10% x D 108,997.73 Tidak
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) 1,198,975.02 Langsung
27
Politeknik Negeri Bali

ELEMEN ESTIMASI BIAYA


PROYEK
Cara Mendapatkan Nilai :

• Volume Pekerjaan : Didapat dengan menghitung Back-up Volume pekerjaan, sesuai


dengan bentuk rencana pekerjaan yang akan dibentuk.

• Koefisien Analisa : Didapat dengan mengestimasi kadar upah/bahan/alat kerja


yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu item pekerjaan,
sesuai dengan mutu yang telah ditentukan

• Harga Satuan : Didapat dengan melakukan survey harga pasar


(Bahan, Upah, Alat)

28
Politeknik Negeri Bali

CONTOH BACK-UP VOLUME


NO URAIAN / SKET / GAMBAR PERHITUNGAN VOLUME SAT KETERAN
Panjang Lebar Tinggi/ Tebal Jumlah

I PEKERJAAN ARSITEKTURAL LANTAI 1


A Pekerjaan Dinding
1 Pek. Pasangan Dinding Bata Ringan Grand Elephant t = 12,5 cm Perekat Thinbed Max MU 380 942.28 m2
Penebalan Kolom 63.87 x 4.35 x 1.00 = 277.82
Dalam Gedung 216.96 x 3.47 x 1.00 = 752.83
Tangga Darurat 7.30 x 0.90 x 1.00 = 6.57
Pengganti Cubicle 3.11 x 2.65 x 2.00 = 16.48
Pengurangan
P1 0.88 x 2.24 x 6.00 = 11.83
P2 1.32 x 2.24 x 7.00 = 20.70
P2A 1.18 x 2.24 x 1.00 = 2.64
PT 0.73 x 2.20 x 3.00 = 4.82
PD 1.10 x 2.25 x 1.00 = 2.48
PG 0.90 x 2.24 x 1.00 = 2.02
PS 0.58 x 1.30 x 2.00 = 1.51
PU 1.50 x 2.50 x 1.00 = 3.75
J2 1.75 x 1.54 x 15.00 = 40.43
J2' 1.75 x 1.54 x 3.00 = 8.09
J4 1.75 x 1.54 x 4.00 = 10.78
Glass Block 0.20 x 0.20 x 56.00 = 2.24
Kerawang 0.40 x 0.40 x 1.00 = 0.16

29
Politeknik Negeri Bali

CONTOH BACK-UP VOLUME


(STRUKTUR)
DIMENSI JML VOL. BESI TULANGAN
VOL. BETON
TEBAL LEBAR PANJANG BEGESTING
TULANGAN 1
NO URAIAN LUAS (m2) Vol. Gross Vol. Pengurang Vol. Net

3 3 3 2
(m') (m) (m) (bh) (m ) (m ) (m ) (m ) Qty PJG Jumlah (bh) m1 BERAT

LANTAI 1
SLOOF TB 2
1 ALL
0.40 0.25 84.00 1.00 8.40 0.09 8.31 47.04 6.00 84.00 1.00 504.00 1,123.92
0.40 0.25 84.00 1.00 8.40 0.09 8.31 47.04 6.00 84.00 1.00 504.00 1,123.92
2.00 16.62 94.08 2,247.84

30
Politeknik Negeri Bali

CONTOH PERHITUNGAN
KOEFISIEN ANALISA
Diketahui pekerjaan pengecatan dinding pada proyek A sebanyak 3000 m2, diselesaikan dalam waktu
3 minggu, dengan tenaga kerja : 6 pekerja serabut, 6 tukang cat, 1 kepala tukang, dan 1 mandor. Upah
pekerja serabut 90rb/hari ; tukang cat 100rb/hari ; kepala tukang 110rb/hari ; mandor 130rb/hari.
Buatlah koefisien Analisa upah pada pekerjaan pengecatan dinding pada proyek A per m2, jumlah
biaya upah yang diperlukan untuk membayar tenaga kerja tersebut jika volume pekerjaan bertambah
menjadi 4000 m2, beserta harga Borongan upah pengecatan dinding per m2 nya.

1. Konversi data tenaga kerja yang digunakan menjadi satuan Oh (Orang Hari)
Pekerja serabut : 6 Pekerja x 21 Hari = 126 Oh
Tukang cat : 6 Tukang cat x 21 Hari = 126 Oh
Kepala tukang : 1 Kepala tukang x 21 Hari = 21 Oh
Mandor : 1 Mandor x 21 Hari = 21 Oh
31
Politeknik Negeri Bali

CONTOH PERHITUNGAN
KOEFISIEN ANALISA
2. Jumlah orang hari yang telah didapat, dibagi dengan total volume pekerjaan.
Pekerja serabut : 126 Oh / 3000 m2 = 0.042
Tukang cat : 126 Oh / 3000 m2 = 0.042
Kepala tukang : 21 Oh / 3000 m2 = 0.007
Mandor : 21 Oh / 3000 m2 = 0.007

3. Kalikan angka koefisien Analisa yang telah didapat, dengan volume pekerjaan rencana, dan harga satuan upah total :
Pekerja serabut : 0.042 x 4000 x 90000 = 15,120,000.00
Tukang cat : 0.042 x 4000 x 100000 = 18,480,000.00
Kepala tukang : 0.007 x 4000 x 110000 = 3,080,000.00
Mandor : 0.007 x 4000 x 130000 = 3,640,000.00 +
40,320,000.00

Jadi harga upah pengecatan per m2 : Rp. 40,320,000.00 / 400 m2 = Rp 10,800.00 / m2


32
Politeknik Negeri Bali

KUIS SOAL ESTIMASI BIAYA


Diketahui :
Data dari referensi proyek sebelumnya, data harga satuan :
• Upah pekerja : Rp. 95,000.00 / oh
• Tukang Batu : Rp. 110,000.00 / oh
• Kepala Tukang : Rp. 120,000.00 / oh
• Mandor : Rp. 150,000.00 / oh
• Semen : Rp. 1,000.00 / kg
• Koral : Rp. 250,000.00 / m3
• Pasir : Rp. 200,000.00 / m3
• Besi Beton : Rp. 12,500.00 / kg
• Kawat Beton : Rp. 25,000.00 / kg

33
Politeknik Negeri Bali

KUIS SOAL ESTIMASI BIAYA


• Diketahui juga dari referensi proyek sebelumnya, bahwa Pengecoran beton dengan volume pekerjaan 30
m3, menghabiskan semen sebanyak 10,730.7 kg , pasir 15.33 m3 , koral 23.84 m3 , pekerja 2 orang, tukang
batu 2 orang, kepala tukang 1 orang, dan mandor 1 orang, dikerjakan dalam waktu 4 jam (1/2 hari). Buatlah
Analisa harga satuan, beserta total harga pekerjaan pengecoran beton tersebut, jika volume pekerjaan
pengecoran (2 NIM Belakang) m3.

• Terdapat pekerjaan pembesian balok. Ukuran Balok 30x50, dengan Tulangan Utama 8D16, Tulangan
Beugel Ø10-150, dan selimut beton 2.5 cm. Hitunglah :
1. Volume Pekerjaan Pembesian, bila Panjang balok (2 NIM Belakang) m’.
2. Buatlah Analisa harga satuan, beserta total harga pekerjaan pembesian tersebut, bilang
Panjang Balok (2 NIM Belakang) m3.
(Asumsi pengunaan kawat beton 1/10 dari tulangan beton).

34
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai