ESTIMASI BIAYA
ESTIMASI BIAYA
Apa itu Estimasi Biaya?
Seni memperkirakan kemungkinan jumlah biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan
atas informasi yang tersedia pada waktu itu (Soeharto, 1997 dalam Sudiarta, 2011)
2
Politeknik Negeri Bali
ESTIMASI BIAYA
Jenis Estimasi Biaya pada Proyek :
• Estimasi Kasar untuk Pemilik (Proposal Estimate)
• Estimasi Konsultan Perencana / MK (Engineering Estimate)
• Estimasi dari Pemilik (Owner Estimate) / Harga Perkiraan Sendiri (HPS)
• Estimasi Penawaran Kontraktor terhadap pemilik / Rencana Anggaran Biaya (RAB)
• Estimasi Biaya yang akan dikeluarkan kontraktor pada saat Pelaksanaan Proyek / Rencana
Anggaran Pelaksanaan (RAP)
3
Politeknik Negeri Bali
PROPOSAL ESTIMATE
Apa itu Proposal Estimate?
Perkiraan biaya yang dilakukan, sebelum melakukan inisiasi untuk memulai suatu proyek. Estimasi ini
juga sering disebut dengan istilah “estimasi kasar”.
(Faktor Utama Estimasi : Luas Rencana Konstruksi, Kelas Spesifikasi Konstruksi, Lokasi Daerah)
4
Politeknik Negeri Bali
PROPOSAL ESTIMATE
Contoh (Proyek Pemerintah) :
• Masyarakat mengajukan kepada instansi daerah terkait, untuk ada penambahan/perbaikan
infrastruktur, sarana, prasarana, atau fasilitas lainnya yang diperlukan masyarakat. Setelah
pengajuan diterima, maka pemerintah melakukan studi kelayakan untuk melihat apakah
pembangunan fasilitas tersebut harus / tidak harus dilakukan. Setelah dinilai layak, maka pihak
instansi terkait ini membuat proposal estimate kepada pusat pemerintah setempat, sebagai
proposal untuk sumber dana pembangunan yang akan dilakukan.
(Faktor Utama Estimasi : Luas Rencana Konstruksi, Kelas Spesifikasi Konstruksi, Lokasi Daerah,
Proyek serupa terdahulu)
5
Politeknik Negeri Bali
PROPOSAL ESTIMATE
Contoh Lain (Proyek Pemerintah) :
• Instansi suatu daerah membuat suatu program pembangunan untuk pengembangan daerah
setempat (Penambahan sekolah, pasar, fasilitas kesehatan). Setelah melakukan studi kelayakan dan
dinilai layak, maka pihak instansi terkait ini membuat proposal estimate kepada pemerintah
setempat, sebagai proposal untuk sumber dana pembangunan yang akan dilakukan.
(Faktor Utama Estimasi : Luas Rencana Konstruksi, Kelas Spesifikasi Konstruksi, Lokasi Daerah,
Proyek serupa terdahulu)
6
Politeknik Negeri Bali
PROPOSAL ESTIMATE
Biaya apa saja yang di estimasi pada proposal estimate?
• Biaya Perencanaan (Pembuatan gambar desain awal, RAB Perencanaan, Spesifikasi teknis, laporan
kajian teknis, dll)
• Biaya Supervisi (Mencari SDM untuk mengawasi pekerjaan kontraktor agar sudah sesuai dengan
kesepakatan pada kontrak kerja)
• Biaya Konstruksi (Biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu konstruksi, sesuai desain
perencanaan)
7
Politeknik Negeri Bali
ENGINEERING ESTIMATE
Apa itu Engineering Estimate?
Perkiraan biaya yang dilakukan oleh konsultan perencana, sesuai dengan desain perencanaan awal
yang telah disepakati oleh pemilik proyek. Estimasi ini juga sering disebut dengan istilah “estimasi
pendahuluan”. Estimasi ini biasanya lebih akurat dari proposal estimate / estimasi kasar.
Skenario EE :
• Setelah Konsepsi perencangan, pengembangan rancangan, serta rancangan detail sudah selesai
dilakukan dan disetujui oleh pemilik, maka konsultan perencana membuat EE sesuai dengan gambar
rancangan yang telah di setujui oleh pemilik.
(Faktor Utama Estimasi : Volume Item Pekerjaan, Spesifikasi Item Pekerjaan, Survey harga upah dan
material, Metode Kerja, Lokasi Daerah)
8
Politeknik Negeri Bali
ENGINEERING ESTIMATE
Biaya apa saja yang di estimasi pada engineering estimate?
• Biaya Langsung (Pekerjaan Struktur, Arsitektur, MEP, Landscape, dll)
• Biaya Tidak Langsung (Biaya personil kontraktor, fasilitas sementara seperti gudang, kantor, barak
pekerja, K3, biaya kualitas kontrol, biaya tidak terduga, dll)
Note :
Untuk alat bantu dalam konstruksi, bisa masuk dalam biaya langsung maupun tidak langsung,
tergantung dari rencana kontrak kerja yang disepakati nantinya oleh pemilik dan kontraktor.
9
Politeknik Negeri Bali
OWNER ESTIMATE
Apa itu Owner Estimate?
Perkiraan biaya yang dilakukan oleh pemilik proyek. Biasanya dilakukan setelah Engineering Estimate
diselesaikan. Tujuan pembuatan Owner Estimate dilakukan, apabila dari pemilik proyek menilai bahwa
ada estimasi dari EE yang perlu disempurnakan, ataupun direvisi. Pembuatan Owner Estimate pun tidak
diwajibkan, jika dari pemilik nilai bahwa tidak ada lagi yang perlu direvisi dari Engineering Estimate.
Di beberapa proyek pemerintah, Owner estimate disamakan dengan Engineering Estimate, apabila tidak
ada revisi maupun penyempurnaan yang perlu dilakukan dari Engineering estimate yang telah dilakukan
oleh konsultan.
10
Politeknik Negeri Bali
Pada dasarnya, terdapat 3 cara pemilik proyek untuk memilih kontraktor yang akan melaksanakan
proyek :
• Sistem Penunjukan Langsung
• Tender/Lelang Tertutup
• Tender/Lelang Terbuka
11
Politeknik Negeri Bali
• Tender/Lelang Tertutup
Tender yang proses pelaksanaannya hanya ditujukan kepada beberapa Kontraktor, sesuai dengan keinginan
pemilik proyek, dengan cara mengundang kontraktor tersebut, untuk berpartisipasi dalam tender ini. Sistem ini
biasanya digunakan oleh proyek swasta dengan nilai proyek yang cukup tinggi. Pada sistem ini, kontraktor
harus melampirkan estimasi/penawaran serendah-rendah mungkin untuk memenangkan tender, dengan
catatan tidak menghilangkan margin profit dalam nilai estimasi tersebut.
12
Politeknik Negeri Bali
13
Politeknik Negeri Bali
Berbeda dengan RAB, RAB merupakan estimasi biaya yang dikeluarkan oleh kontraktor dengan tujuan
untuk memberikan penawaran kepada pemilik proyek, dan juga sebagai acuan nilai kontrak kerja
kontraktor terhadap pemilik proyek, sedangkan RAP merupakan estimasi biaya yang dikeluarkan oleh
kontraktor, agar kontraktor tahu biaya yang sebenarnya dalam konstruksi tersebut. Oleh sebab itu nilai
nominal RAB dan RAP cenderung berbeda, dan pada umumnya nilai RAP lebih kecil daripada nilai RAB,
jika tidak, maka kontraktor akan mengalami kerugian. Selisih nilai dari RAB dan RAP merupakan margin
profit yang akan diterima kontraktor, kecuali nilai RAP lebih besar daripada RAB, makan selisih nilai
tersebut merupakan margin loss yang akan diterima kontraktor.
14
Politeknik Negeri Bali
PERBEDAAN ESTIMASI
Perbedaan Nilai RAB penawaran Kontraktor dan OE/EE :
• OE/EE cenderung memiliki harga material dan upah dengan harga survey termahal/di atas rata-
rata, sehingga masih ada ruang untuk kontraktor dalam menawarkan harga yang lebih
ekonomis.
• Kontraktor memiliki alternatif metode kerja yang lain, yang sifatnya mengurangi biaya secara
overall, tidak menambah waktu/durasi pelaksanaan, dan tidak mengurangi mutu item pekerjaan.
• Kontraktor secara sengaja tidak mengambil profit, atau bahkan rugi dalam beberapa item
pekerjaan (tidak secara keseluruhan), untuk memenangkan Tender/lelang yang diadakan oleh
pemilik proyek, dengan harapan tetap mendapatkan margin profit secara overall.
• Kontraktor sudah memiliki alat bantu sendiri tanpa menyewa, sehingga dapat memberikan
harga penawaran yang lebih murah.
15
Politeknik Negeri Bali
PERBEDAAN ESTIMASI
Perbedaan Nilai RAB penawaran Kontraktor dan RAP :
• Harga RAP masih bisa berkurang lagi dari RAB ataupun harga pasar pada umumnya, tergantung
negosiasi harga antara pihak kontraktor dan supplier/vendor/mandor.
• Kontraktor memasukan harga mid-range pada item pekerjaan di RAB, dimana harga tersebut
ditengah-tengah harga termahal (acuan OE/EE) dan termurah (acuan RAP).
• Kontraktor sudah memiliki alat bantu sendiri tanpa menyewa, sehingga nilai RAP dapat lebih
kecil, karena adanya efisiensi biaya upah.
16
Politeknik Negeri Bali
PERANAN
ESTIMASI BIAYA
DALAM SUATU PROYEK
SECARA MENYELURUH
17
Politeknik Negeri Bali
Melakukan Estimasi
Kasar untuk dasar
pengajuan dana
A
18
Politeknik Negeri Bali
Mengajukan Proposal
dana sesuai dengan hasil
Estimasi Kasar ke bagian
Keuangan Pemerintah
ACC/Tidak?
Tidak
Proyek dibatalkan Studi
Kelayakan
ACC
B
19
Politeknik Negeri Bali
Konsultan Perencana
Melakukan Persiapan dan
Penyusunan Konsepsi
Perencanaan
Konsultan
Melakukan
Tidak Tahap
ACC/Tidak? Evaluasi/Mengulang
Perencanaan
konsepsi
perencanaan
ACC
Konsultan Perencana
Melakukan Penyusunan
Pengembangan
Rancangan beserta Detail
C
20
Politeknik Negeri Bali
Konsultan Perencana
Membuat Engineering
Estimate sesuai dengan
Pengembangan
Rancangan beserta detail
D
21
Politeknik Negeri Bali
E
22
Politeknik Negeri Bali
Selesai
23
Politeknik Negeri Bali
• Volume Pekerjaan
Merupakan deskripsi dari jumlah pekerjaan yang perlu diselesaikan dalam suatu proyek, dalam satuan
angka.
24
Politeknik Negeri Bali
PROYEK
PEKERJAAN ARSITEKTUR
Lantai 1
1 Pek. Pasangan Dinding Batu Candi Hitam Jogja 20 x 40 tebal 5 cm 134.41 m2 609,535.50 81,929,982.79
2 Pek. Pasang Batako 1sp : 4pp 15.66 m2 120,654.24 1,889,928.02
3 Pek. Coating Batu Alam Propan Stone care SC - 80 SB 134.41 m2 60,046.09 8,071,022.80
4 Pek. Plesteran Top Mortar 219.77 m2 95,932.11 21,082,808.50
5 Pek. Acian Top Mortar 219.77 m2 45,123.75 9,916,756.29
6 Pek. Pengecatan Kolom Propan Decorshield DW-500 219.77 m2 49,970.38 10,981,889.37
7 Pek. Pengecatan Kembali Dinding Exterior Gedung secara keseluruhan Propan Decorshield DW-500 552.63 m2 39,394.22 21,770,543.22
25
Politeknik Negeri Bali
• Koefisien Analisa
Merupakan nilai kadar kebutuhan Upah/Bahan/Alat bantu yang diperlukan untuk mengerjakan
suatu pekerjaan dalam satu satuan tertentu.
26
Politeknik Negeri Bali
28
Politeknik Negeri Bali
29
Politeknik Negeri Bali
3 3 3 2
(m') (m) (m) (bh) (m ) (m ) (m ) (m ) Qty PJG Jumlah (bh) m1 BERAT
LANTAI 1
SLOOF TB 2
1 ALL
0.40 0.25 84.00 1.00 8.40 0.09 8.31 47.04 6.00 84.00 1.00 504.00 1,123.92
0.40 0.25 84.00 1.00 8.40 0.09 8.31 47.04 6.00 84.00 1.00 504.00 1,123.92
2.00 16.62 94.08 2,247.84
30
Politeknik Negeri Bali
CONTOH PERHITUNGAN
KOEFISIEN ANALISA
Diketahui pekerjaan pengecatan dinding pada proyek A sebanyak 3000 m2, diselesaikan dalam waktu
3 minggu, dengan tenaga kerja : 6 pekerja serabut, 6 tukang cat, 1 kepala tukang, dan 1 mandor. Upah
pekerja serabut 90rb/hari ; tukang cat 100rb/hari ; kepala tukang 110rb/hari ; mandor 130rb/hari.
Buatlah koefisien Analisa upah pada pekerjaan pengecatan dinding pada proyek A per m2, jumlah
biaya upah yang diperlukan untuk membayar tenaga kerja tersebut jika volume pekerjaan bertambah
menjadi 4000 m2, beserta harga Borongan upah pengecatan dinding per m2 nya.
1. Konversi data tenaga kerja yang digunakan menjadi satuan Oh (Orang Hari)
Pekerja serabut : 6 Pekerja x 21 Hari = 126 Oh
Tukang cat : 6 Tukang cat x 21 Hari = 126 Oh
Kepala tukang : 1 Kepala tukang x 21 Hari = 21 Oh
Mandor : 1 Mandor x 21 Hari = 21 Oh
31
Politeknik Negeri Bali
CONTOH PERHITUNGAN
KOEFISIEN ANALISA
2. Jumlah orang hari yang telah didapat, dibagi dengan total volume pekerjaan.
Pekerja serabut : 126 Oh / 3000 m2 = 0.042
Tukang cat : 126 Oh / 3000 m2 = 0.042
Kepala tukang : 21 Oh / 3000 m2 = 0.007
Mandor : 21 Oh / 3000 m2 = 0.007
3. Kalikan angka koefisien Analisa yang telah didapat, dengan volume pekerjaan rencana, dan harga satuan upah total :
Pekerja serabut : 0.042 x 4000 x 90000 = 15,120,000.00
Tukang cat : 0.042 x 4000 x 100000 = 18,480,000.00
Kepala tukang : 0.007 x 4000 x 110000 = 3,080,000.00
Mandor : 0.007 x 4000 x 130000 = 3,640,000.00 +
40,320,000.00
33
Politeknik Negeri Bali
• Terdapat pekerjaan pembesian balok. Ukuran Balok 30x50, dengan Tulangan Utama 8D16, Tulangan
Beugel Ø10-150, dan selimut beton 2.5 cm. Hitunglah :
1. Volume Pekerjaan Pembesian, bila Panjang balok (2 NIM Belakang) m’.
2. Buatlah Analisa harga satuan, beserta total harga pekerjaan pembesian tersebut, bilang
Panjang Balok (2 NIM Belakang) m3.
(Asumsi pengunaan kawat beton 1/10 dari tulangan beton).
34
TERIMA KASIH