Anda di halaman 1dari 9

Pembelajaran Berbasis Proyek

G’Cacao, HANDWASH BERBAHAN LIMBAH KULIT KAKAO

YANI PINTA, M.Pd

SMA ISLAM BOARDING SCHOOL RAUDHATUL JANNAH PAYAKUMBUH


YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM RAUDHATUL JANNAH
2021
I. PENDAHULUAN

Payakumbuh kota sentra kakao Sumatera Barat. Berdasarkan data statistik yang bersumber

dari Badan Pusat Statistik di Kabupaten Lima Puluh Kota, produksi tanaman kakao di daerah

Payakumbuh tahun 2010 tersebut sebanyak 348,6 ton, sempat mengalami penurunan hingga

mencapai 167,7 ton pada tahun 2013. Namun, potensi ekonomi cacao sangat menjanjikan bagi

petani dilihat dari luas areal penanaman kakao yang meningkat. Hasil observasi lapangan

penulis, pada umumnya masyarakat setidaknya 10 batang tanaman kakao pada tiap rumah.

Bukti keseriusan masyarakat pada kakao, dibangunlah Pabrik Mini Chokato (Coklat

Kapalo Koto) di Kelurahan Kapalo Koto, Kecamatan Payakumbuh Selatan, Payakumbuh. Hal

ini tentu akan semakin meningkatkan jumlah permintaan akan kakao dan produksi kakao.

Semakin meningkatnya produksi kakao akan meningkatkan jumlah limbah kulit buah Kakao.

Komponen limbah buah kakao yang terbesar berasal dari kulit buahnya atau yang disebut pod

kakao, yaitu sebesar 75% dari total buah. Jumlah limbah pod kakao yang begitu banyak dan

belum dimanfaatkan secara optimal, apabila tidak ditangani dengan baik maka limbah pod

kakao ini akan menjadi masalah tersendiri bagi lingkungan & petani kakao. Kulit kakao sudah

dimanfaatkan untuk pakan ternak dan pupuk kompos.

Sejak merebaknya pandemi Covid-19 di seluruh dunia, menjaga kebersihan tangan

menjadi langkah utama yang perlu dilakukan, selain menggunakan masker. Di tengah ancaman

krisis kesehatan Covid-19, sabun pencuci tangan menjadi kebutuhan primer. cairan pencuci

tangan saat ini sudah seperti kebutuhan pokok untuk mencegah penyebaran virus corona.

Handwash atau cairan pencuci tangan merupakan agen yang dipakai untuk membunuh kuman

pemicu penyakit di tangan seperti, bakteri dan virus. Botol yang berisi cairan handwash
diletakkan tersebar di berbagai sudut ruangan guna memudahkan untuk mencari atau

menggunakannya.

Hasil pembakaran limbah pod kakao mengandung kalium hidroksida (KOH) yang

dapat dimanfaatkan sebagai alternatif bahan pembuatan handwash berbahan alami. KOH

adalah alkali yang digunakan dalam reaksi pembuatan sabun. Sabun yang dibuat dengan KOH

lebih cepat larut dalam air dibandingkan dengan sabun yang dibuat dengan NaOH.

Pemanfaatan limbah kulit kakao menjadi handwash berpotensi meningkatkan ekonomi

masyarakat kota Payakumbuh dan menjaga diri dan keluarga dari virus dan bakteri.

Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk mengangkat karya inovatif ini dengan judul,

”G’Cacao, Handwash Berbahan Limbah Kulit Kakao “.

II. ALAT DAN BAHAN

Alat dan Bahan


Alat :
1. Panci besi

2. Ember biasa

3. Sendok pengaduk

4. Kertas saring dan corong

5. Gelas ukur

6. Alat pengaduk

7. Kompor

Bahan:
1. Kulit kakao yang sudah dibakar 100gram
2. Kertas pH
3. Glycerin 10 ml
4. Larutan EDTA 10 ml
5. Larutan Pembusa 100 ml
6. Pewarna makanan
7. Pewangi makanan

Bahan & Modal Untuk Pembuatan untuk 500 ml handwash G’Cacao


No Bahan Harga
1 Arang kulit kakao 1gram 0
2 Air 1 liter

3 Glycerin 1 ml 1000
4 Bahan pembusa (emphitol) 10 ml 2000

5 EDTA 1 ml 2000
6 Pewarna makanan 1 ml 500
7 Parfum 3 ml 1000
TOTAL 6500
HARGA JUAL @5000/100 ml = 25000
KEUNTUNGAN 18.500

III. CARA KERJA

Cara kerja Gambar


No
1 Kulit kakao dijemur hingga kering,
dibakar sampai jadi arang,
haluskan.

2 Lalu arang kulit kakao yang sudah


dihaluskan di larutkan dalam air
lalu dipanaskan.
3 Endapan yang didapatkan larutkan
kembali dengan air, dan saring, Cek
pH larutan KOH yang didapatkan

4 Jika pH basa terlalu tinggi, encerkan


hingga pH 8.

5 Ambil 100 ml larutan, Tambahkan


glycerin 5 tetes, lalu aduk

6 Tambahkan EDTA 1 ml dan


pembusa 10 ml yang telah di aduk
(perbandingan 1:10)

7 Diaduk ± 30 menit.

8 Terakhir tambahkan 1 tetes pewarna


makanan dan 5 tetes pewangi.
9 Sebelum digunakan cek pH.
Jika pH sudah 7/8 maka siap untuk
dipakai.

10 Catatan: Gunakan Handwash


pasaran untuk membandingkan
hasil yang didapat.
Kemas produk dan siap dipasarkan

Uji produk dengan produk Handwash


Dettol pH = 7

Bagan Kerja

Rebus abu kulit kakao, residu nya larutkan dan saring,


didapatkan larutan KOH

Tambahkan Glycerin, Emulsi dan Pembusa pada larutan KOH

Cek pH bandingkan dengan pH handwash pasaran

Aduk rata 30 Menit, Tambahkan pewarna dan parfum

IV. SPESIFIKASI

Dari tabel diatas, modal yang dibutuhkan untuk 500 ml handwash Rp 6.500,- dan harga jual

Rp 25.000,-. Didapatkan laba bersih Rp 18.500,-. Hasil ini sangat potensial untuk

meningkatkan ekonomi keluarga dan ide dalam home industry. Kemudian, kebutuhan

pandemi akan handwash dapat diatasi yang jika diproduksi akan mencukupi kebutuhan

handwash untuk kota Payakumbuh.


V. FORMAT LAPORAN UNTUK SISWA
Bagian Identitas Cover
Nama
kelas
Bab 1. Pendahuluan a. Latar Belakang
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan
Bab II. Isi a. Deskripsi
b. Alat dan bahan
c. Cara kerja
d. Hasil dan pembahasan
e. Kesimpulan percobaan
Bab III. Penutup a. kesimpulan
b. Refleksi
c. Saran

VI. PENUTUP

Kulit kakao, limbah yang belum di berdayakan di kota Payakumbuh. Pemanfaatan limbah

kulit buah kakao menjadi handwash, alternatif ide indrustri rumahan untuk membantu

perekonomian keluarga dan membantu menjaga kesehatan keluarga, cuci tangan dengan

bahan alami dan melindungi dari serangan virus dan penyakit.

VII. DAFTAR PUSTAKA


Astuti, H. 2015. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Dan Ekstrak Air Daun Bandotan
(Ageratum conyzoides, L.) Terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.
Majalah Farmaseutik, 11(1) : 290-293.
Purnamawati, H. and Budi, U. 2014. Pemanfaatan Limbah Kulit Buah kakao (Theobroma
cocoa L.) Sebagai Absorben Zat Warna Rhodamin B. Seminar Nasional Fisika dan
Pendidikan Fisika,5(1) : 12-18.
VIII. LAMPIRAN

Dokumentasi G’cacao, Handwash Berbahan Limbah Kulit Kakao

Gambar 1. Limbah Kulit Kakao Gambar 2. Pembakaran kulit kakao

Gambar 3. Penimbangan abu kulit kakao Gambar 4. Pemanasan abu kakao

Gambar 5. Penyaringan abu kakao Gambar 6. Penambahan Gliserin


Gambar 7. Penambahan EDTA dan emulsifier

Gambar 8. Uji pH dan uji produk

Gambar 9. Pengemasan dan Pelabelan

Anda mungkin juga menyukai