Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH PROJEK

TEMPAT SAMPAH PLASTIK

X-11
Disusun oleh :
Kelompok 1

Alfiqi Ardi Nugroho


Amelia Cristin Siregar
Aura Adiba
Maulana jami Shodiqin
Rasya Hauzan Zaki
Risnaeni Fayza Azzahra
SMA NEGERI 1 BALEENDAH

Kata Pengantar

Pertama tama kami panjatakan puja & puji syukur atas rahmat & ridho allah
SWT,karena tanpa rahmat & ridhonya kita tidak dapat menyelesaikan projek ini jdengan
baik dan selesai tepat waktu

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada guru guru yang membimbing
Kami dalam pengerjaan projek ini. Dalam projek ini kami menjelaskan dan tata cara
mengubah sampah botol plastik menjadi barang yang berguna untuk mengurangi
penumpukan sampah

Mungkin dalam pembuatan projek ini terdapat kesalahan yang belum kami
ketahui.maka dari itu kami mohon saran & kritik dari teman teman sekalian maupun guru
guru sekalian demi tercapainya projek yang di inginkan walaupun tidak sempurna
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, mendaur ulang
dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yang
dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya
terhadap kesehatan, lingkungan, atau estetika.
Pada hakekatnya pengelolaan sampah merupakan titik awal pelestarian lingkungan hidup.
Di Indonesia sampah sudah cukup menumpuk di lingkungan masyarakat. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebut total sampah nasional pada 2021
mencapai 68,5 juta ton, dari jumlah itu sebanyak 17 persen, atau sekitar 11,6 juta ton,
disumbang oleh sampah plastik.
Sampah plastik ini menjadi masalah yang cukup sulit untuk dihadapi oleh sebagian besar
negara termasuk Indonesia, karena pada dasarnya sampah plastik ini sulit untuk terurai,
membutuhkan waktu puluhan bahkan ratusan taun agar sampah tersebut dapat terurai,
diketahui bahwa sampah plastik ini sangat sulit untuk terurai sedangkan kita hampir setiap
harinya membuang sampah plastik, jika tidak dilakukan pengolahan pada sampah sampah
ini maka yang terjadi sampah plastik ini akan menumpuk dan menyebabkan banjir.
Dikarenakan banyaknya sampah plastik yang menumpuk maka kita mencoba mendaur
ulang sampah sampah plastik ini untuk mengurangi jumlahnya yang menumpuk di
lingkungan masyarakat dengan cara membuatnya menjadi tempat sampah dari botol
plastik yang nantinya bisa mengurangi sampah botol plastik dan juga dengan bentuk dan
warna yang unik dan juga bisa di gunakan secara terus menerus
Oleh karena itu kami memilih proyek ini dengan memanfaatkan sampah botol plastik

1.2 Rumusan Masalah


 Bagaimana cara menanggulangi sampah botol plastik yang berserakan di sekitar
masyarakat
 Kenapa harus tempat sampah dari botol plastik kenapa tidak yang lain
1.3 Tujuan Proyek
Untuk mengurangi jumlah sampah, termasuk sampah plastik yang ada disekitar kita,
agar nantinya kita menciptakan lingkungan yang layak huni dan bebas dari sampah

1.4 Manfaat Proyek


Manfaat dari pengelolaan sampah antara lain untuk melestarikan sumber daya alam.
Daur ulang plastik dapat mengurangi produksi tempat sampah plastik sehingga
penggunaan minyak bumi untuk produksinya juga berkurang dengan membuat tempat
sampah dari botol plastik akan menggantikan tempat sampah yang ada di masyarakat
dan juga dapat mengurangi sampah botol plastik
BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian banjir

Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan


yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan
sebagainya hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi
kawasan tersebut.

Dalam cakupan pembicaraan yang luas, kita bisa melihat banjir sebagai suatu
bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan Bumi yang bergerak ke
laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di
permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan
air ke dalam tanah.

Aliran Permukaan = Curah Hujan – (Resapan ke dalam tanah + Penguapan ke


udara)

Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,


bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di
mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau
perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.Secara sederhana,
segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu, tengah dan hilir.
1. Daerah hulu: terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah
sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai
banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai
mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat
tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.

2. Daerah tengah: umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki


gunung atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
8dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air
meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi
air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.

3. Daerah hilir: umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat
lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
“S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.
karakter segmen-segmen aliran sungai itu, maka dapat dikatakan bahwa :
1. Banjir merupakan bagian proses pembentukan daratan oleh aliran sungai. Dengan
banjir, sedimen diendapkan di atas daratan. Bila muatan sedimen
sangat banyak, maka pembentukan daratan juga terjadi di laut di depan
muara sungai yang dikenal sebagai “delta sungai.”

2. Banjir yang meluas hanya terjadi di daerah hilir dari suatu aliran dan
melanda dataran di kiri dan kanan aliran sungai. Di daerah tengah, banjir
hanya terjadi di dalam alur sungai.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yangterjadi
ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai,
ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai

2.2 Faktor Terjadinya

1. Penebangan Pohon Secara Liar


Pohon memiliki fungsi untuk mempertahankan suatu kontur tanah untuk
tetap pada posisinya sehingga tidak terjadi longsor, selain itu pohon juga memiliki
fungsi untuk menyerap air sebagaimana telah disebutkan pada poin sebelumnya. Jika
pada wilayah yang seharusnya memiliki pohon yang rimbun seperti daerah pegunungan
ternyata pohonnya ditebangi secara liar, maka sudah pasti jika terjadi hujan pada daerah
tersebut air hujannya tidak akan diserap ke dalam tanah tetapi akan langsung mengalir
ke daerah rendah contohnya daerah hilir atau perkotaan dan perdesaan yang
menyebabkan banjir.
2. Sungai yang Tidak Terawat
Sungai sebagai media mengalirnya air yang tertampung dari hujan dan
saluran air menuju ke laut lepas tentunya sangat memegang peranan penting pada terjadi
atau tidaknya banjir di suatu daerah. Jika sungainya rusak dan tercemar tentu fungsinya
sebagai aliran air menuju ke laut akan terganggu dan sudah dipastikan akan terjadi
banjir.Biasanya kerusakan yang terjadi di sungai yaitu endapan tanah atau sedimentasi
yang tinggi, sampah yang dibuang ke sungai sehingga terjadi pendangkalan, serta fungsi
sempadan sungai atau bantaran sungai yang disalahgunakan menjadi pemukiman warga.

3. Kesadaran Masyarakat yang Kurang Baik


Sikap masyarakat yang kurang sadar terhadap lingkungan juga ternyata
sangat berpengaruh pada resiko terjadinya banjir. Sikap masyarakat yang kurang sadar
mengenai membuang sampah agar pada tempatnya, menjaga keasrian lingkungan, dan
pentingnya menanami pohon menjadi faktor yang sangat penting untuk terjaganya
lingkungan dan agar terhindar dari bencana banjir. Selain dapat menghindarkan banjir,
sikap peduli lingkungan juga dapat menyehatkan dan tentunya akan meningkatkan taraf
hidup masyaraktnya.Dari kelima faktor di atas memang nampaknya kesadaran dari
masyarakat untuk menjaga lingkungan sekitar sangat penting agar dapat terhindar dari
banjir. Sangat percuma atau bahkan sia-sia jika program pemerintah dalam
menanggulangi banjir seperti membangun kanal banjir, memugar saluran air, mengeruk
sungai dari sedimentasi, dan yang lainnya jik atidak didukung oleh kesadaran warganya
terhadap menjaga lingkungan
4. Daerah Resapan Air yang Kurang

Selain karena saluran air yang buruk ternyata daerah resapan air yang
kurang juga mempengaruhi suatu wilayah dapat terjadi banjir. Daerah resapan air
merupakan suatu daerah yang banyak ditanami pohon atau yang memiliki danau yang
berfungsi untuk menampung atau menyerap air ke dalam tanah dan disimpan sebagai
cadangan air tanah.Akan tetapi karena di daerah perkotaan seiring meningkatnya
bangunan yang dibangun sehingga menggeser fungsi lahan hijau sebagai resapan air
menjadi bangunan beton yang tentunya akan menghambat air untuk masuk ke dalam
tanah. Sehingga terjadi genangan air yang selanjutnya terjadi banjir.

5. Saluran Air yang Buruk

Pada kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan lainnya yang kerap
terjadi biasanya dikarenakan saluran air yang mengalirkan air hujan dari jalan ke sungai
sudah tidak terawat. Banyak saluran air di perkotaan yang tertutup sampah, memiliki
ukuran yang kecil, bahkan tertutup beton bangunan sehingga fungsinya sebagai saluran
air tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya lalu kemudian terjadi genangan air di
jalanan yang menyebabkan banjir.

2.3 Jenis Banjir

Terdapat berbagai macam banjir yang disebabkan oleh beberapa hal,

diantaranya :

1. Banjir air
Banjir yang satu ini adalah banjir yang sudah umum. Penyebab banjir ini
Adalah meluapnya air sungai, danau, atau selokan sehingga air akan meluber lalu
menggenangi daratan. Umumnya banjir seperti ini disebabkan oleh hujan yang turun
terus-menerus sehingga sungai atau danau tidak mampu lagi menampung air.
2. Banjir “Cileunang”
Jenis banjir yang satu ini hampir sama dengan banjir air. Namun banjir
cileunang ini disebakan oleh hujan yang sangat deras dengan debit air yang sangat
banyak. Banjir akhirnya terjadi karena air-air hujan yang melimpah ini tidak bisa segera
mengalir melalui saluran atau selokan di sekitar rumah warga. Jika banjir air dapat
terjadi dalam waktu yang cukup lama, maka banjir cileunang adalah banjir dadakan
(langsung terjadi saat hujan tiba).

3. Banjir bandang
Tidak hanya banjir dengan materi air, tetapi banjir yang satu ini juga
mengangkut material air berupa lumpur. Banjir seperti ini jelas lebih berbahaya
daripada banjir air karena seseorang tidak akan mampu berenang ditengah-tengah banjir
seperti ini untuk menyelamatkan diri. Banjir bandang mampu menghanyutkan apapun,
karena itu daya rusaknya sangat tinggi. Banjir ini biasa terjadi di area dekatpegunungan,
dimana tanah pegunungan seolah longsor karena air hujan lalu ikutterbawa air ke
daratan yang lebih rendah. Biasanya banjir bandang ini akan menghanyutkan sejumlah
pohon-pohon hutan atau batu-batu berukuran besar. Material-material ini tentu dapat
merusak pemukiman warga yang berada di wilayah sekitar pegunungan.

4. Banjir rob (laut pasang)


Banjir rob adalah banjir yang disebabkan oleh pasangnya air laut. Banjir
seperti ini kerap melanda kota Muara Baru di Jakarta. Air laut yang pasang ini
umumnya akan menahan air sungan yang sudah menumpuk, akhirnya mampu menjebol
tanggul dan menggenangi daratan.
5. Banjir lahar dingin
Salah satu dari macam-macam banjir adalah banjir lahar dingin. Banjir jenis ini
biasanya hanya terjadi ketika erupsi gunung berapi. Erupsi ini kemudian mengeluarkan
lahar dingin dari puncak gunung dan mengalir ke daratan yang ada di bawahnya. Lahar
dingin ini mengakibatkan pendangkalan sungai, sehingga air sungai akan mudah meluap
dan dapat meluber ke pemukiman warga.

6. Banjir lumpur
Banjir lumpur ini identik dengan peristiwa banjir Lapindo di daerah
Sidoarjo. Banjir ini mirip banjir bandang, tetapi lebih disebabkan oleh keluarnya lumpur
dari dalam bumi dan menggenangi daratan. Lumpur yang keluar dari dalam bumi bukan
merupakan lumpur biasa, tetapi juga mengandung bahan dan gas kimia tertentu yang
berbahaya. Sampai saat ini, peristiwa banjir lumpur panas di Sidoarjo belum dapat
diatasi dengan baik, malah semakin banyak titik-titik semburan baru di sekitar titik
semburan lumpur utama.

2.4 Upaya Pencegahan Banjir

1. Mencegah Banjir dengan Membersihkan Selokan

Membersihkan selokan mencegah banjirMembersihkan selokan secara rutin


dapat mencegah banjir. Periksa selokan secara berkala dan pastikan selokan tidak ada
penyumbatan. Penyumbatan bisa menjadi salah satu faktor penyebab banjir karena air
tidak mengalir dengan lancar.Jika hujan datang, maka air hujan tidak bisa mengalir ke
tempat lain sehingga terjadi banjir. Oleh sebab itu, penting untuk memastikan tidak ada
penyumbatan yang terjadi di selokan.
2. Membersihkan Halaman Rumah dan Sekitarnya dapat Mencegah Banjir

Hindari menumpukan daun, puing-puing, atau benda-benda lain yang


Berpotensi menimbulkan penyumbatan pada selokanJika rumah kamu banyak pohon,
maka kamu harus sering membersihkan daun-daun yang jatuh dan dibuang ke tempat
sampah.Membersihkan halaman rumah secara rutin apat mencegah potensi
penyumbatan pada selokan sehingga tidak terjadi banjir.membersihkan halaman rumah
dapat mencegah banjir

sumber: pixabay.com

3. Mencegah Banjir dengan Membuang Sampah pada Tempatnya

Mungkin kita sudah bosan mendengar kalimat “Buanglah sampah pada


tempatnya.” Hal ini memang terdengar sepele, tetapi sangat penting untuk kita
lakukan.Setiap sampah yang kita buang sembarangan dapat berpotensi menyumbat
saluran air. Meskipun kita membuang sampahnya tidak dekat selokan, tetapi sampah
tersebut bisa tertiup angin dan akhirnya jatuh ke saluran air.
sumber: snappygoat.com

4. Mempunyai Taman di Rumah dapat Cegah Banjir

Membuat taman kecil di rumah bisa mencegah banjir. Kurangnya daerah hijau,
khususnya di perkotaan, membuat banjir semakin parah. Pohon memiliki akar yang
berfungsi untuk menyerap air.Jika tidak ada pohon, membuat air hujan tidak bisa
diserap ke dalam tanah sehingga menyebabkan banjir. Menanam tumbuhan tidak hanya
mencegah banjir, tetapi bisa juga untuk memperindah halaman rumah. Kamu juga bisa
mengajak orang yang tinggal di sekitar untuk menanam pohon bersama.halaman rumah
dapat mencegah banjir
sumber: flickr.com
5. Cegah Banjir dengan Membuat Roof Garden

Zaman sekarang banyak orang yang memiliki rumah dengan tanah yang sempit
Karena keterbatasan lahan. Hal ini menyebabkan banyak orang, khususnya diperkotaan,
tidak memiliki taman di halaman rumahnya. Nah, membangun taman di atap rumah bisa
menjadi salah satu alternatif. Kamu bisa mencegah banjir tanpa menghabiskan banyak
space di rumah.Selain sebagai tempat menyerap air hujan, roof garden juga bisa
berfungsi untuk menciptakan udara yang lebih segar dan menghilangkan stres.

cegah banjir dengan buat roof garden

sumber: pixabay.com

6. Memasang Lubang Biopori

Lubang biopori adalah lubang berbentuk silinder yang ditanam didalam secara
Vertikal Lubang biopori biasanya memiliki kedalaman 100 cm.Sebaiknya, lubang
dipasang di daerah titik air berkumpul. Kamu bisa memasangnya di dekat pohon, dasar
selokan, ataupun di pekarangan rumah.Dengan adanya lubang biopori, maka air hujan
akan lebih mudah terserap ke tanah. Hal ini menyebabkan meningkatnya cadangan air
tanah dan mengurangi risiko banjir. Selain itu, kamu juga bisa membuang sampah
organik ke dalam lubang ini.Lubang ini juga memiliki fungsi untuk mengubah sampah
organik menjadi kompos sehingga dapat mengurangi sampah yang berakhir di tempat
pembuangan akhir.lubang biopori

sumber: flickr.com.
7. Menggunakan Paving Block

Selain membuat taman di halaman rumah, alternatif lain untuk menambah


Daerah resapan adalah dengan menggunakan paving block. Usahakan jangan
menutupsemua halaman dengan aspal atau beton karena bahan-bahan tersebut tidak
bisamenyerap air.Air hujan bisa meresap ke dalam tanah karena paving block memiliki
jarak antara lainnya sehingga memungkinkan air untuk turun ke tanah. Selain itu,paving
block memiliki model dan warna yang beragam sehingga bisa menambah keindahan
halaman rumah.paving block

sumber: flickr.com

8. Memasang Grass Block

Alternatif lain dari paving block adalah dengan memasang grass block. Grass
Block memiliki fungsi yang sama dengan paving block, yaitu keduanya bisa menambah
daerah resapan air.Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat keduanya pun sama,
tapi keduanya memiliki perbedaan. Perbedaan terbesar adalah grass block mempunyai
rumput di sela-selanya sedangkan paving block tidak.Grass block dapat meningkatkan
jumlah air yang masuk ke dalam tanah dengan adanya rumput di sela-sela block. Selain
itu, grass block membuat rumah lebih hijau dan menambah keunikan dari halaman
rumah.grass block

sumber: pixnio.com
9. Mempertinggi Rumah dapat Mencegah Banjir

Jika kamu tinggal di daerah yang rawan banjir, sebaiknya kamu membangun
Rumah lebih tinggi daripada jalan sekitar satu meter ataupun lebih. Hal ini untuk
mencegah banjir masuk ke rumah.rumah tinggi dari jalan dapat mencegah banjir

sumber: geograph.org.uk

10. Menghindari Membangun Rumah di Pinggir Sungai

Rumah di pinggir sungai sangat rawan banjir. Ketika musim hujan tiba,
intensitas curah hujan tinggi sehingga air di sungai pun meningkat. Jika sistem drainase
tidak lancar dan sampah menumpuk, maka yang paling terkena dampak adalah rumah di
tepi sungai.rumah pinggir sungai

sumber: commons.wikimedia.org

11. Gunakan Karung Pasir

Agar air banjir tetap mengalir ke selokan, letakkan beberapa karung pasir
di antara rumah dan selokan. Pilih karung yang masih bagus dan tidak sobek agar air
tidak merembes melalui karung.karung pasir mencegah banjir

Sumber: pixabay.com

12. Pasang Papan Triplek di Pintu Rumah

Bila air sudah mulai menggenang, kamu bisa memasang balok papan di pintu
Rumah untuk mencegah air masuk ke dalam. Caranya dengan siapkan balok papan
selebar pintu dan pasang pada pintu.Kemudian, rekatkan plastisin di kedua sisi papan
agar air tidak merembes.
2.5 Jenis sampah berdasarkan bentuk dan sifat

 Berdsasarkan sifat

Jenis jenis sampah berdasarkan sifatnya terbagi menjadi tiga yakni sampah
organik atau degradable, sampah anorganik atau undegradable dan sampah beracun atau
B3.

Organik (Degradable)
Sampah organik merupakan jenis sampah mudah membusuk misal
Sisa makanan, sayuran, daun kering dan lainnya. Kelebihan dari sampah ini
dapat diolah sehingga dapat digunakan sebagai pupuk kompos.

Anorganik (Undegradable)
Selanjutnya adalah jenis sampah anorganik yang merupakan
sampah tidak mudah membusuk, antara lain seperti plastik wadah, kertas,
botol, gelas minuman, kayu, pembungkus makanan, dan masih banyak lagi.
Sampah ini dapat Anda jadikan sampah komersial atau sampah yang pada
nantinya laku dijual guna dijadikan produk lain. Dengan sampah ini Anda
juga dapat membuat suatu kerajinan tangan seperti tas yang menarik.

Beracun (B3)
Berikutnya adalah sampah B3 atau beracun, biasanya sampah ini
Berasal dari limbah rumah sakit, limbah pabrik atau lainnya. Menurut
Undang-Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah, yang termasuk sampah B3 ialah sampah yang
mengandung bahan berbahaya dan beracun. Sampah B3 ini memiliki ciri
lain yakni sampah yang belum dapat diolah dengan cara teknologi dan
timbul secara periodik.
 Berdasarkan Bentuk

Adapun jenis sampah yang terbagi berdasarkan dengan bentuknya.


Terdapat 2 jenis sampah jika dilihat berdasarkan bentuknya yakni sampah
padat dan sampah cair.

Padat
Sampah padat merupakan semua atau segala bahan buangan.
Terkecuali, urin, kotoran manusia dan juga sampah cair lainnya.

Cair
Selanjutnya ada sampah cair yang merupakan sebuah bahan cairan
Yang sudah digunakan dan tak dibutuhkan kembali kemudian dibuah ke
tempat pembuangan.
BAB 3

PENJELASAN PRODUK

3.1 Pengertian Botol Plastik

Botol plastik adalah sebuah botol yang terbuat dari plastik. Botol plastik
biasanya dipakai untuk menyimpan cairan seperti air, minuman ringan, oli motor,
minyak masak, obat, sampo, susu dan tinta. Ukurannya beragam dari botol sampel yang
sangat kecil sampai carboy besar

3.1.1 Dampak dari Botol Plastik

Sudah tidak bisa dipungkiri lagi, saat ini banyak minuman dalam
Kemasan yang menggunakan botol plastik. Penggunaan botol plastik
semakin marak di kalangan masyarakat, seakan sudah menjadi budaya
untuk mengkonsumsi minuman dalam kemasan tersebut. Dibalik itu semua
Terdapat fakta yang mengejutkan, penggunaan botol plastik memiliki
dampak yang sangat buruk terhadap residu lingkungan. Sampah sampah
dari botol plastik menjadi penyumbang bencana banjir, karena mampu
menyumbat aliran air sehingga membuat air menjadi meluap.Selain itu
Botol plastik bisa menjadi ancaman terhadap bencana lingkungan. Hal
tersebut karena proses penguraian botol plastik bisa memakan waktu 450
sampai 1.000 tahun. Sehingga sampah botol plastik akan menjadi limbah
yang sangat berbahaya. Sudah banyak negara yang mengurangi produksi
botol plastik terhadap minuman kemasan, hal tersebut dilakukan untuk
mengurangi dampak bencana lingkungan yang ditimbulkan dari botol
plastik.
Alasan bahaya penggunaan botol plastik bagi lingkungan

Sampah Botol Plastik Tidak bisa diurai dan Semakin menumpuk

Sampah botol plastik tidak bisa sepenuhnya diurai, butuh waktu


hingga 100 tahun agar bisa diurai. Hal ini memberikan dampak buruk terhadap
lingkungan. Hampir 3 juta ton sampah plastik diseluruh dunia berasal dari botol minum
plastik yang hanya bisa digunakan sekali pakai. Hal ini akan menjadi ancaman bagi
lingkungan

3.1.2 Pengelolahan Botol Plastik

Berikut ini akan dijelaskan cara mudah mendaur ulang sampah plastik dari rumah Anda.

 Melakukan Pemilahan Sampah Plastik Berdasarkan Jenis

Secara garis besar, perbedaan antara sampah organik dan anorganik


Terletak pada bagaimana sampah tersebut terurai. Untuk sampah organik, proses
penguraian terjadi secara alamiah dan biologis, sedangkan sampah anorganik hanya bisa
diurai dengan cara-cara tertentu, seperti didaur ulang.

Adapun yang termasuk sampah organik, antara lain sampah sisa


Makanan dan beberapa contoh sampah anorganik adalah kertas, kaleng, dan juga
plastik. Idealnya, kedua jenis sampah ini harus dipisahkan agar cara pengolahan sampah
organik dan anorganik yang Anda lakukan nantinya jadi lebih mudah untuk dikelola.
 Gunakan Botol Plastik untuk Menyiram Tanaman

Cara pertama mengolah sampah plastik seperti botol agar tidak


Mencemari lingkungan adalah dengan memanfaatkan sampah plastik untuk menyiram
tanaman. Anda hanya perlu membuat lubang kecil di seluruh botol, gali lubang yang
cukup besar untuk menyembunyikan botol di tengah penanam atau di samping tanaman
di bedeng kebun. Masukkan botol ke dalam lubang dan tutup dengan tanah agar mudah
dijangkau leher. Ketika Anda mengisi botol dengan air, itu perlahan-lahan menembus
lubang dan menyirami tanaman.

 Jadikan Rumah Kaca untuk Tanaman

Cara selanjutnya untuk mengolah sampah plastik agar tidak


Mencemari lingkungan adalah dengan membangun rumah kaca untuk sayuran. Jika
rumah kaca tradisional membutuhkan banyak uang dan ruang, rumah kaca yang terbuat
dari botol plastik adalah salah satu solusi yang baik untuk taman dari berbagai ukuran.

Anda hanya perlu memotong bagian bawah botol plastik, buka


Tutupnya dan letakkan di bedeng taman sehingga botol tersebut dapat mengelilingi
tanaman. Rumah kaca improvisasi ini terlihat sederhana, tetapi dapat memperpanjang
musim panas untuk tanaman Anda dan melindunginya dari angin.

 Gunakan Sebagai Pot Bunga

Sampah plastik yang berupa botol soda, susu, dan jus dapat
digunakan sebagai pot bunga. Untuk melakukannya, pilih botol yang cukup besar untuk
bunga yang Anda miliki, buat lubang dengan ukuran yang tepat, dan isi botol dengan
tanah. Jangan lupa untuk membuat beberapa lubang kecil di bagian bawah botol untuk
drainase air yang baik.

 Memanfaatkan Botol Plastik Sebagai Wadah Alat Tulis

Cara memanfaatkan sampah plastik yang berikutnya adalah dengan


menggunakannya sebagai wadah alat tulis. Hal ini dapat dilakukan agar tidak
memperbanyak sampah plastik yang dapat mencemari lingkungan. Anda bisa
menghiasnya dengan bahan lain sekreatif mungkin agar lebih menarik.

 Jadikan Alat untuk Menanam Bibit

Cara mengolah sampah plastik dan menanam benih tanaman


menggunakan wadah plastik seperti wadah oli bekas agar tidak mencemari lingkungan.
Botol bukan satu-satunya produk plastik yang dapat digunakan kembali untuk berkebun.
Ambil beberapa kantong plastik kokoh, isi dengan tanah dan gunakan untuk membawa
bibit ke kebun.
Itulah tadi beberapa cara mengolah sampah plastik yang bisa Anda
lakukan. Tak hanya masyarakat, sesuai dengan komitmen Nestlé untuk upaya zero
waste to landfill di 2025, Nestlé Indonesia mengimplementasikan berbagai inisiatif.
Mulai dari penurunan waste disposal rate di semua pabrik hingga di
angka 47% dari 2010-2017, inisiatif segregasi sampah organik dan non- organik, hingga
kolaborasi dengan PRAISE (Packaging and Recycling Association for Indonesia
Sustainable Environment) untukmengembangkan solusi manajemen sampah yang
terintegrasi dan berkelanjutan di Indonesia.
Masih banyak kegiatan positif Nestlé global maupun Nestlé
Indonesia lainnya yang berkontribusi untuk mengurangi penyebab perubahan iklim. Tak
jarang, Nestlé juga mengajak karyawannya untuk melakukan tindakan sukarela yang
memberikan dampak baik bagi lingkungan sekitar.
Dengan harapan bahwa karyawan Nestlé tidak hanya berkontribusi
Baik untuk kegiatan-kegiatan perusahaan saja, tetapi juga bisaberkontribusi di
lingkungan sekitar mereka.
Salah satu ambisi Nestlé dalam langkah mengurangi perubahan iklim, pada
tahun 2025 untuk memproduksi 100% kemasan produk yang bisa didaur ulang
atau digunakan kembali dan mengurangi ⅓ penggunaan plastik baru agar
meminimalisir produksi sampah. Semoga ambisi tersebut bisa segera terwujud,
ya
3.2 Penjelasan Produk Dari Sampah Plastik

Kami membuat produk dari sampah botol plastik yaitu tempat sampah botol
plastik yang memiliki ke gunaan untuk membantu dalam mengurangi dampak
pencemaran lingkungan dan menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan sekitar

3.3 Alat dan Bahan

1. Botol plastik

2. Sampah anorganik

3 .Solder

4. Lem tembak

5. Tang

6. Cat bekas

7. Kawat bekas

8.Triplek

9.Cater

10.Paku

11.Palu

12.Spidol
3.4 Langkah kerja

1. Siapkan botol plastik sebanyak 42 butir

2. Lepas lebel dari botol tersebut

3. Susun setiap 14 botol membentuk lingkaran agar tau bentuk awal tempat sampah

4. Lalu buat lubang disetiap sisi botol dengan jarak 13cm

5. Dan setelah itu masukan kawat kedalam titik yang ada di atas

6. Setelah kawat masuk semua bentuk menyerupai lingkaran dan buat 3 lagi untuk
menyusun nya ke atas

7. Setelah membuat 3 lingkaran botol kita susun ke atas menyerupai tabung dan
siapkan kawat lagi untuk menahan 3 botol lingkaran yang tadi di susun

8. Cara menahan nya adalah pertama lobangi bagian yang di dekat tutup botol atau
bagian bawah tutup botol
9. Setelah di bolongi masukan kawat ke setiap bolong

10.Setelah di masukan kawat nya kita bentuk melingkar dan setelah


melingkar kita kunci agar terus melingkar dengan cara kawat yang sudah di masukan
tadi kita gulung/ikat di setiap ujung kawat

11. Setelah melingkar dan berbentuk tabung ke atas sekarang tinggal kita warnai agar
keliatan lebih indah dan rapih

12. setelah di warnai kita pasang di bawa tempat sampah itu alas , nah alas nya
menggunakan triplek/papan yang sudah berbentuk lingkaran dan di warnai ,dan cara
memasang nya dengan memakai paku dari , atas

13. dan jadilah tempat sampah dari botol plastik


3.5 Data Hasil Penelitian

Sampah yang di pakai jumlah

Botol plastik 42
Triplek bekas 1

Sampah yang Di Pakai Panjang


Kawat Bekas 4 Meter

3.6 Analisis Data


Jadi untuk membuat satu buah tong sampah dari botol bekas memerlukan 42 botol
bekas dan 1 triplek bekas dan triplek utuk alas dari tempat sampah tersebut ,manfaat
dari tempat sampah ini yaitu untuk mengurangi sampah botol plastik dan juga
mengganti tempat sampah yang biasa ada di masyarakat dan juga memiliki bentuk yang
unik sesuai keinginan mau bentuk seperti apa

3.7 Jawaban Pertanyaan

Menjawab pertanyaan diatas, cara agar masyarakat peduli dengan sampah disekitarnya
adalah dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Manfaat dari kegiatan
sosialisasi pengelolaan sampah berbasis 3R ini adalah memberikan informasi yang
menyeluruh tentang persoalan dan pengelolaan sampah berbasis 3R. Materi yang
disampaikan mengenai definisi sampah dan pengelolaannya
Mengapa harus tempat sampah dari botol plastik karen abotol plastik banyak digunakan
oleh kalangan para siswa siswi sman 1 baleendah dan juga masyarayakat sekitar.dimana
botol plastik adalah bahan yang sulit terurai oleh karena itu kami memanfaatkan botol
plastik untuk mengurangi sampah botol di sekitar
BAB 4

PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan

Jadi kesimpulannya projek ini dibuat agar kita bisa berpikir cara untuk menanggulangi
dan mengurangi sampah,dimana sampah itu banyak yang sulitn terurai seperti sampah
anorganik yang banayak dipakai oleh masyarakat membuat sampah banyak menumpuk
di beberapa tempat nah oleh sebab itu kita membuat tempat sampah dari botol plastik
agar menanggulangi dan mengurangi sampah di sekitar masyarakat
Lampiran hasil dokumentasi penelitian

Foto dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai