Anda di halaman 1dari 17

HARMONISASI RKPD KALIMANTAN UTARA

2016

Disampaikan oleh:
Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Utara
H.Abdul Djalil Fatah,S.H.
 Pendahuluan
 Visi dan Misi Pemerintah Daerah Provinsi
Kalimantan Utara
 Penjabaran Visi dan Misi dalam Program
Kerja (RPJPD) DAN (RPJMD) KALIMANTAN
UTARA
 Produk Hukum yang mempayungi
 Kesepakatan bersama Pemerintah Daerah
dan DPRD Provinsi Kalimantan Utara
I. Pendahuluan
 Provinsi Kalimantan Utara adalah Daerah Otonomi Baru
(DOB) sesuai dengan UU No. 20 Tahun 2012 tentang
Pembentukan Provinsi Kalimantan Utara sebagai manifestasi
dan keinginan untuk maju bagi masyarakat Kalimantan Utara.
 Kekhasan khusus Provinsi Kalimantan Utara sebagai Provinsi
Serambi Teras Negara yang berbatasan langsung dengan negara
lain baik dataran maupun lautan.
 Sebagai DOB, Provinsi Kalimantan Utara banyak isu yang
harus dipikirkan untuk dipersiapkan dalam RPJPD, RPJMD, dan
RKP dengan menyesuaikan dengan RPJPN dan RPJMN.
 Untuk menyusun hal itu dibutuhkan instrumen hukum yang
jelas dan pasti sebagai pencabaran visi dan misi Gubernur
sebagai Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Utara.
II.Visi dan Misi

VISI PEMERINTAH KALIMANTAN UTARA

Berpadu Dalam Kemajemukan Untuk Mewujudkan


Kaltara 2020 Yang Mandiri, Aman dan Damai Dengan
Didukung Pemerintahan Yang Bersih Dan Berwibawa.
MISI PEMERINTAH KALIMANTAN UTARA
A. Mandiri:
 Mengurangi kemiskinan dan pengangguran.
 Meningkatkan daya saing ekonomi rakyat berbasis agroindustri, pariwisata, dan pertambangan
yang berkelanjutan.
 Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang cerdas, terampil, berakhlak mulia, serta
berdaya saing tinggi.
 Membangun infrastruktur fisik dan ekonomi yang berkualitas.
 Meningkatkan interkonektivitas antardaerah dan dengan negara tetangga.

B. Aman dan Damai:


 Menjaga kedaulatan negara dan keutuhan NKRI
 Membangun daerah perbatasan yang aman.
 Memberantas berbagai transaksi dan bisnis illegal

C. Pemerintah Yang Bersih dan Beribawa


 Mewujudkan pemerintahan yang bersih, transparan dan bertkompeten.
 Menjadi pelayan masyarakat dalam pelayanan public.
 Meningkatkan kualitas pendididkan, pelayanan kesehatan, perijinan, dan kependudukan yang
bebas suap dan gratifikasi.
Data-data yang penting diperhatikan dalam
penyusunan RKPD
KEMISKINAN
 Kemiskinan Provinsi Kalimantan Utara masih cukup tinggi bila dibandingkan
dengan jumlah penduduk secara keseluruhan:
1. Kab.Malinau (2013)Jumlah Penduduk sebanyak 71,5 ribu. Angka
kemiskinan 7,2 ribu (10,48%) garis pendapatan perkapita Rp. 428.015,-
/bln
2. Kab. Nunukan (2013) Jumlah Penduduk sebanyak 162,7 ribu. Angka
kemiskinan 14,9 ribu (9,51%) garis pendapatan perkapita Rp. 304.856,-
/bln
3. Kab. Bulungan (2013) Jumlah Penduduk sebanyak 123,0 ribu. Angka
kemiskinan 14,2 ribu (12,04%) garis pendapatan perkapita Rp. 322.87,-
/bln
4. Kab. Tana Tidung (2013) Jumlah Penduduk sebanyak 19,0 ribu. Angka
kemiskinan 1,9 ribu (10,21%) garis pendapatan perkapita Rp. 301.852,-
/bln
5. Kota Tarakan (2013) Jumlah Penduduk sebanyak 218,8 ribu. Angka
kemiskinan 16,7 ribu (7,90%) garis pendapatan perkapita Rp. 422.050,-
/bln
PENDIDIKAN
 APS diketahui berdasarkan jumlah murid kelompok usia
pendidikan dasar (7-12 tahun dan 13-15 tahun) yang masih
menempuh pendidikan dasar per 1.000 jumlah penduduk usia
pendidikan dasar. Pada tahun 2013, nilai APS tertinggi untuk
jenjang SD/MI adalah Kabupaten Tana Tidung ( 99,58%), dan nilai
terendah di Kabupaten Nunukan (73,15%). Jika dibandingkan
dengan nilai SPM, maka hampir seluruh kabupaten/kota di
Provinsi Kalimantan Utara sudah melampaui standar SPM (90%),
kecuali Kabupaten Nunukan (73,15%). Jika dibandingkan dengan
target yang ditetapkan dalam MDG’s tahun 2015 (99%), maka
hanya Kabupaten Bulungan (99,14%) dan Kabupaten Tana Tidung
(99,58) yang sudah melampauinya, sementara kabupaten/kota
lainnya berada sedikit di bawah target tersebut, yaitu Kabupaten
Malinau (98,26%), dan Kota Tarakan (98,87%). Jika dibandingkan
dengan capaian Provinsi Kalimantan Timur tahun 2012 (99,32%)
hanya Kabupaten Tana Tidung yang memiliki nilai lebih tinggi.
KESEHATAN

 Masih tingginya angka kematian bayi tahun


2013 sebanyak 156 jiwa, meskipun angka
harapan hidup mengalami kenaikan dari
tahun 2011 adalah 67,00 tahun , menjadi
67,32 tahun 2012, sedangkan tahun 2013
menjadi 67,30 tahun
 Masih rendahnya jumlah fasilitas
kesehatan, tenaga kesehatan yang ada di
daerah pedalaman, perbatasan, dan pesisir.
Infrastruktur

 Perlu merencanakan pembangunan


insfrastruktur seperti jalan, jembatan, dan
fasilitas lain dalam memberikan akses dan
kemudahan bagi masyarakat sesuai dengan
tata ruang dan mengedepankan pada
kelestarian lingkungan dan peningkatan
ekonomi dan sosial masyarakat.
Isu-isu lain yang penting

 Pentingnya membangun kepekaan pada


kondisi sekarang bukan hanya pada sosial dan
ekonomi, tapi pada pertahanan dan
keamanan.
 Kalimantan utara saat ini sebagai teras atau
beranda dengan negara lain, saat ini menjadi
dianggap kurang aman dalam jalur laut.
Diperlukan kepedulian daerah dalam ikut
berperan aktif untuk menciptakan suasana
yang aman dalam jalur laut ke Malaysia, dan
Fhilipina dimana saat sekarang ini WNI
disandera oleh perompak.
III. Penjabaran Visi dan Misi dalam Program Kerja
(RPJPD) DAN (RPJMD) KALIMANTAN
UTARA

RPJPNasional RPJM Nasional


25 Tahun 5 tahun

RPJPD Prov RPJMD Prov


25 Tahun 5 tahun

RKPD Prov
Tahunan

Renstra SKPD
IV. PRODUK HUKUM YANG MEMPAYUNGI

• UU YANG MENDASARI DALAM PELAKSANAAN


1. UU No 20 Tahun 2012 tentang Pembentukan
Provinsi Kalimantan Utara
2. UU No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah Jo UU No 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah
3. UU No 26 Tahun 2007 tentang Renataan Ruang
4. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
5. Peraturan pelaksanaannya.
 UU YANG MENDASARI DALAM
SUBSTANSI PENGATURAN
1. UU No 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional
2. UU No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional
Tahun 2005 – 2025
3. Peraturan pelaksanaannya
Pola ideal
• Provinsi Kalimantan Utara sekarang dengan adanya
DPRD, maka penyusunan RPJP dan RPJM Kalimantan
Utara penting disusun terlebih dahulu karena bentuk
hukum yang diperintahkan adalah Peraturan Daerah
yang memuat kesepakatan bersama Pemerintah
Daerah dan DPRD Provinsi Kalimantan Utara
• Hal tersebut sebagai bentuk payung hukum yang
mendasari penyusunan RKPD yang sekarang dilakukan
tetap diteruskan, maka penyusunan PERDA RPJP dan
PERDA RPJMD segera dilaksanakan, karena selama ini
belum ada perda yang dimaksud.
PERATURAN DAERAH YANG
DIPERSIAPKAN
 PERDA KALIMANTAN UTARA
TENTANG RTRW
 PERDA KALIMANTAN UTARA
TENTANG RPJPD
 PERDA KALIMANTAN UTARA
TENTANG RPJMD
 Sedangkan hasil kerja pembahasan RKPD
menghasilkan PERDA APBD
V. Kesepakatan bersama Pemerintah Daerah dan DPRD Provinsi
Kalimantan Utara
 Perlu di sepakati dalam percepatan dalam pembangunan Provinsi Kalimantan
Utara dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kalimantan Utara untuk
diprioritaskan dalam pembahasan RKPD
 Adanya keseimbangan dengan peningkatan kesejahteraan tersebut dengan
menggali potensi daerah untuk disusun Pajak dan Retribusi Daerah
 Mensepakati hal yang mendasar berupa payung hukum dalam menjamin
kepastian pelaksanaan pemerintahan Kalimantan Utara, seperti Peraturan
Daerah yang selama ini masih dalam bentuk Peraturan Gubernur. Hal ini karena
perintah langsung dari UU. Seperti Perda tentang SOTK Pemerintah Daerah
Kalimantan Utara, Perda RTRW, Perda RPJPD, Perda RPJMD, Perda APBD yang
diawali dengan pembahasan RKPD sebagai skala prioritas utama.
 Skala prioritas selanjutnya adalah menggali potensi daerah seperti Perda Pajak
dan Retribusi Daerah, Perda Perizinan (Hubungannya dengan kemudahan
investasi luar masuk ke Kaltara, perlu ada kepastian hukum dan jaminan
kemudahan). Selanjutnya Perda yang termasuk pelayanan dasar seperti
Pendidikan, Kesehatan dan berkaitan dengan Insftrastruktur.
Atas Perhatiannya Diucapkan

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai