Anda di halaman 1dari 4

ESSAY SEJARAH

1. Pendahuluan
(Saranku isi gambar disini)
Melukat adalah upacara pembersihan pikiran dan jiwa secara spiritual dalam diri
manusia. Upacara ini dilakukan secara turun-temurun oleh umat Hindu hingga saat ini.
Pensucian secara rohani artinya menghilangkan pengaruh kotor/klesa dalam diri. Melukat
berasal dari kata sulukat yakni su yang berarti baik dan lukat yang artinya pensucian.
Melukat saat ini menjadi tren wisata lintas agama di Bali. Umat Hindu meyakini bahwa
melukat merupakan prosesi dalam membersihkan diri dari hal-hal negatif. Adapun dalam
proses melukat ada beberapa hal yang dipatuhi. Umat Hindu meyakini bahwa melukat
merupakan prosesi dalam membersihkan diri dari hal-hal negatif. Adapun dalam proses
melukat ada beberapa hal yang dipatuhi. Seperti wanita yang sedang haid tidak boleh
masuk lokasi melukat karena lokasi melukat sangat kita sakralkan. Di samping itu
pakaian juga harus menyesuaikan dengan aturan yang ada. Pakaian harus sopan dan pakai
pakaian adat. Intinya kesantunan harus tetap dijaga. Untuk tempat melukat yang ada di
Bali itu sangat banyak. Diantaranya ada Tirta Empuk, Pancoran solas, Puri Gunung Kawi
Sebatu, Pura Mengening, Pura Selukat, dan masih banyak lagi. Yang kita bahas hari ini
adalah Pura Gunung Kawi Sebatu.

2. Pembahasan
Identifikasi Pura Gunung Kawi Sebatu
Pura Gunung Kawi Sebatu Gianyar berada di wilayah Banjar Sebatu, Desa Sebatu,
Tegalalang, Gianyar, Bali. Objek wisata spiritual ini memiliki lahan seluas 5000 meter
persegi. Makna nama Pura Gunung Kawi Sebatu berasal dari kata "Gunung" dan "Kawi"
yang berarti dibuat, serta "Sebatu'' yang merujuk pada nama desa tempat pura ini
dibangun. Di pura ini terdapat beberapa pancuran air suci dimana masyarakat
menggunakannya untuk “Melukat” atau mandi penyucian karena dipercaya jika
“Melukat” di pancuran ini akan diberkati oleh para dewa. Seperti pura pada umumnya,
Pura Gunung Kawi Sebatu juga menganut sistem Tri Mandala yaitu terdiri dari bagian
Jaba Pura, Jaba Tengah dan Jeroan. bagian sisi kiri luar pura utama terdapat pancuran air
suci dan disinilah tempat bagi mereka yang benar-benar ingin menyucikan diri. Pada sisi
kiri dalam pura utama terdapat sebuah mata air yang berbentuk kolam, ditengahnya ada
sebuah candi. Air di sekitaran candi ini air yang paling disucikan di pura ini. Pemandian
ini memiliki kolam yang cukup luas dengan air yang sangat jernih dan menyegarkan serta
dilengkapi dengan pancuran-pancuran. Posisi kolam pemandian berada di bagian kanan
kompleks Pura Gunung Kawi Sebatu Gianyar.

Sejarah Pura Gunung Kawi Sebatu


Mulanya pura Gunung Kawi adalah sebagai tempat pemujaan untuk para dewa.
Utamanya adalah dewa Wisnu. Pembangunan pura diperintahkan oleh seorang guru
penyebar agama Hindu di Bali, yaitu Rishi Markandeya. Berdasarkan bentuk dan struktur
bangunan, perkiraan pura ini dibangun sekitar 1300 SM-1500 SM. Rishi Markandeya
sendiri berasal dari pulau Jawa. Beliau berasal dari Kerajaan Majapahit. Dimana kerajaan
ini merupakan kerajaan yang paling kuat di Nusantara. Candi yang dibangun pada waktu
pemerintahan Raja Udayana, sekitar abad ke 11 masehi ini memiliki sejarah
pembangunan yang cukup menarik. Sang raja yang berasal dri dinasti Warmadewa
menikah dengan puteri Jawa, Gunapriya Dharma Patni. Kemudian, keduanya memiliki
anak erlangga dan anak wungsu. Pembangunan candi gunung kawi diperkirakan terjadi
pada masa pemerintahan anak wungsu. Beberapa bukti menunjukkan pembangunan candi
tersebut, adanya tulisan pada bagian atas pintu semu menggunakan tulisan dan bahasa
Kediri. Tulisan tersebut menyatakan "haji lumah ing jalu", yang artinya sang raja yang
disemayamkan di Jalu. Raja di sini merujuk pada Raja Udayana. Untuk Jalu sendiri
dimaksudkan untuk taji atau senjata ayam jantan, atau keris/pakerisan.
(Nanti cek sejarahnya, bingung yg mana bener)

Pembagian lokasi Pura Gunung Kawi Sebatu


Pura Gunung Kawi Sebatu terletak di banjar Sebatu, desa Sebatu, kecamatan Tegallalang,
kabupaten Gianyar, dikelilingi oleh kegiatan seni dan pariwisata yang cukup ramai. Pura
ini kaya sekali dengan air, sumber air, kolam air, semuanya ditata secara sangat artistik
untuk memuliakan anugrah Hyang Widhi dalam manifestasinya sebagai Hyang Wisnu.
Areal pekarangan pura sangat indah dan luas dan lengkap, ada wantilan yang cukup
besar, tempat istirahat, peturasan yang cukup memadai, juga ada beberapa ekor binatang
piaraan. Taman dan kolam ikan dengan ikan-ikannya yang besar-besar sangat terawat.
Untuk pengunjung wisata dikenakan pungutan tiket beberapa ribu rupiah. Tidak ada
pungutan untuk pengunjung yang beribadah. Pengunjung dibedakan dengan pakaian dan
bawaannya. Tidak ada salahnya kalau semeton sambil beribadah juga membawa kamera
karena banyak sekali objek yang sangat indah untuk konsumsi lensa. Untuk gambaran
bagaimana pembagian tempat di pura Gunung Kawi Sebatu ini bisa dilihat pada gambar
di bawah.
Daya tarik dari Pura Gunung Kawi Sebatu
Yang menjadi daya tarik tersendiri dari Pura Gunung Kawi Sebatu ini adalah
Pemandangannya yang indah dan asri. Selain untuk beribadah, di pura ini juga terdapat
beberapa pancuran air suci dimana masyarakat menggunakannya untuk “Melukat” atau
mandi penyucian karena dipercaya jika “Melukat” di pancuran ini akan diberkati oleh
para dewa. Terdapat sebuah kolam besar di halaman pura dimana kolam ini berisi ratusan
ikan koi berbagai jenis dan ukuran serta ribuan ikan-ikan kecil lainnya yang berenang
kesana kemari. Posisi pura ini bisa dibilang strategis karena letaknya yg bisa dibilang
agak jauh dari perkotaan sehingga suasana di pura tersebut sangat tenang dan cocok
untuk tempat refreshing. Pura ini juga memiliki daya tarik lainnya yaitu kolam dengan
mata air jernih yang disertai dengan air mancur yang menambah kesan indahnya Pura
tersebut.

Fasilitas yang ada di Pura Gunung Kawi Sebatu


Wisata Pura Gunung Kawi Sebatu di Tegallalang Gianyar Bali bisa dibilang sebuah
Wisata religi yang memiliki beberapa fasilitas dan pelayanan di antaranya sebagai berikut
- Area parkir kendaraan bermotor ataupun mobil
- Warung makan di luar area pura
- Tempat ibadah umat Hindu
- Kamar mandi/MCK
- Tempat istirahat
- Dan masih banyak lagi
Transportasi yang bisa digunakan
Bagi wisatawan asal kota Gianyar pasti sudah tidak bingung lagi jika mendatangi lokasi Wisata
Pura Gunung Kawi Sebatu di Tegallalang Gianyar Bali. Akan tetapi bagi wisatawan luar kota
bahkan luar negeri, tentu mereka bingung untuk menuju lokasi Pura Gunung Kawi Sebatu ini
dan takut kesasar. Tapi jangan khawatir bagi wisatawan luar kota Gianyar maupun luar negeri
saya mempunyai solusi supaya anda tidak kesasar saat mencari lokasi Pura ini. Transportasi yang
bisa digunakan untuk menuju lokasi ini adalah dengan memakai kendaraan pribadi seperti mobil
atau motor pribadi. Anda bisa meminta panduan arah ke Wisata Pura Gunung Kawi Sebatu di
aplikasi google maps yang terpasang di smartphone anda. Karena memakai kendaraan pribadi
akan lebih menyenangkan dari pada memakai kendaraan umum. Akan tetapi jika anda memakai
kendaraan umum seperti bus umum atau angkutan lainnya juga bukan masalah besar, pasalnya
anda bisa berhenti di Kecamatan Tegallalang. Setelah itu melanjutkan dengan menggunakan ojek
ataupun kendaraan pribadi anda menuju Desa Sebatu hingga sampai di lokasi Wisata Pura
Gunung Kawi Sebatu.

Anda mungkin juga menyukai