Anda di halaman 1dari 5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KEISTIMEWAAN TANAH LOT


pengembangan destinasi wisata di tanah lot adalah salah satu Pura
yang sangat disucikan di Bali, Indonesia. Di sini ada dua Pura yang
terletak di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan
satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu. Pura Tanah
Lot ini merupakan bagian dari Pura Dang Kahyangan. Dimensi
naturalisme mengimajinasikan bahwa eksotisme pantai Lot adalah
kekayaan dan panorama yang menggambarkan betapa alam ini penuh
warna dan aneka ragam. Dimensi humanisme seolah menandakan bahwa
alam menginduksi manusia untuk memanjakan diri, tenggelam dalam
euforia yang ditandai dengan proyek imajiner seperti mengambil foto
dengan momen istimewa dan mengambil sudut pantai yang dianggap
akan mewakili representasi diri dalam imaji fotografi. Di Pantai Tanah
Lot, ketika memasuki pintu gapura, anda akan menjumpai sebuah suara
muski tradisional gamelan dan nyanyian tradisional menambah lengkap
bahwa Tanah adalah humanisme kreatif yang dilengkapi hidupnya
kebudayaan masyarakat Tanah Lot. Sementara itu teosentrisme adalah
gerak yang disi oleh manusia yang berkehendak untuk memuja, memberi
persembahan pada tuhan dan menandai proses komunikatif metafisika
orang-orang Bali sekitar Pantai Lot.

2.2 PENGERTIAN PURA


I stilah Pura dengan pengertian sebagai tempat pemujaan bagi masyarakat
Hindu khususnya di Bali, tampaknya berasal dari jaman yang tidak begitu tua.Pada
mulanya istilah Pura yang berasal dari kata Sanskerta itu berarti kota atau benteng
yang sekarang berubah arti menjadi tempat pemujaan Hyang Widhi.Sebelum
dipergunakannya kata Pura untuk manamai tempat suci / tempat pemujaan
dipergunakanlah kata Kahyangan atau Hyang. Pada jaman Bali Kuna dan merupakan
data tertua kita temui di Bali, ada disebutkan di dalam prasasti Sukawana A I tahun
882M. Kata Hyang yang berarti tempat suci atau tempat yang berbubungan dengan
Ketuhanan.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 PENGERTIAN TANAH LOT


Tanah Lot Bali adalah sebuah objek wisata di Bali, Indonesia. Di sini ada
dua pura yang terletak di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan
batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu. Pura
Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Dang Kahyangan. Pura Tanah
Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut.
Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari
terbenam

3.2 SEJARAH
Menurut legenda, Pura Tanah Lot dibangun oleh seorang Brahmana suci yang
bernama Danghyang Nirartha atau disebut juga Ida Pedanda Sakti Wawu Rauh atau
Danghyang Dwijendra pada abad ke 16. Beliau datang dari Blambangan, Jawa
Timur, ke Bali untuk menyebarkan dan menguatkan ajaran agama Hindu. Beliau
mengadakan perjalanan suci (dharmayatra) dengan berjalan menyusuri pantai selatan
pulau Bali mulai dari daerah barat sampai ke daerah timur.
Dalam perjalanan tersebut, akhirnya beliau sampai pada sebuah pantai di daerah
Tabanan, yang tidak jauh dari desa Baraban. Di tempat ini Danghyang Nirartha
membangun pura dan menyebarkan agama Hindu. Pada saat itu penguasa Tanah Lot,
Bendesa Beraben, iri terhadap beliau karena para pengikutnya mulai
meninggalkannya dan mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben menyuruh
Danghyang Nirartha untuk meninggalkan Tanah Lot. Beliau menyanggupi dan
sebelum meninggalkan Tanah Lot beliau dengan kekuatannya memindahkan
Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura
disana.
Di kawasan Pantai Pura Tanah Lot juga terdapat Ular Suci dan Air Suci. Menurut
legenda masyarakat setempat, Ular Suci berawal dari Saci Dewi yang turun ke bumi
hendak berbelanja di pasar dekat alas kendung (saat ini dekat dengan pura
pakendungan) pada saat itu Saci Dewi dalam keadaan mengandung. Setelah
berbelanja di pasar tiba – tiba beliau merasa perutnya sakit dan berusaha beristirahat
di suatu tempat. Sementara itu ada seseorang yang bernama Kaki Tua yang
memperhatikan beliau dan merasa kasihan melihat seorang gadis sedang yang
kesakitan. Kaki Tua menghampiri Saci Dewi dan membantunya dengan penuh
keprihatinan. Selang beberapa waktu akhirnya gadis itu melahirkan dua anak
buncing. Bayi yang lahir pertama adalah perempuan dan yang kedua adalah laki- laki
yang di beri nama Rare Cili Roro yang kemudian dititipkan kepada Kaki Tua
tersebut. Kemudian di suatu hari anaknya itu meminta hadiah rumah kepada ibunya
dan akhirnya dibangunlah sebuah pura alas kedung untuk Rare Cili Roro laki dan
Pura Tanah Lot untuk Rare Cili Roro perempuan. Dan Ular Suciyang berada di Tanah
Lot berasal dari potongan – potongan sabuk stagen yang merupakan hadiah dari Saci
Dewi untuk Rare Cili Roro perempuan, ular tersebut bertugas untuk menjaga dan
melindungi Rare Cili Roro perempuan. Sedangkan Air Suci memiliki kedalaman
sampai lima meter dengan pemandangan di sekitarnya yang sungguh luar
biasa.Disebut Goa Air Suci karena menurut masyarakat sekitar goa ini bisa
mengalirkan air suci yang berasal dari tengah laut. Di dalam goa ini terdapat sebuah
patung dengan tinggi lebih kurang setengah meter berwujud Ida Pedanda Danghyang
Dwijendra. Sosok ini merupakan seorang pendeta yang tengah melakukan pemujaan
di lokasi ini

3.3 KEISTIMEWAAN
1. Pulau Karang
Tanah Lot merupakan tempat ibadah umat Hindu yang terletak di atas sebuah batu
karang besar. Untuk bisa melihat keindahan Pura Luhur Tanah Lot, kamu bisa
berjalan kaki saat air sedang surut. Namun, saat air pasang, jalan tersebut akan
tertutup air sehingga membuat Tanah Lot terlihat seperti sebuah pulau karang yang
indah di tengah laut dari kejauhan.
Di atas “pulau karang” tersebut, berdiri dua pura yang berada di dua lokasi berbeda.
Satu pura yang dikenal dengan Pura Luhur Tanah Lot terletak di atas bongkahan batu
karang besar. Pura ini dibangun untuk memuja Tuhan, yaitu Dewa Laut demi
memohon keselamatan dan kesejahteraan dunia, serta keseimbangan antara laut dan
bumi. Di sebelah baratnya, terdapat Pura Batu Bolong yang terletak di atas tebing
yang menjorok ke laut. Pura ini digunakan umat Hindu untuk menggelar upacara
Melasti atau upacara keagamaan lainnya.

2. Gua Ular Suci


Selain “pulau karang” yang cantik, terdapat juga beberapa gua kecil. Salah satunya,
Gua Ular Suci yang menyimpan ular-ular yang diyakini sebagai penjaga pura. Ular
yang ada di sini adalah jenis ular laut dengan kulit belang hitam putih, berekor putih,
dan berbisa.
Meskipun tergolong jenis ular berbahaya, kamu diperbolehkan untuk memegang ular-
ular tersebut. Kamu juga dapat berfoto bersama ular suci sambil ditemani pawang
hanya dengan membayar secara sukarela pada sebuah kotak yang telah disiapkan.
3. Gua Air Suci
Tepat di depan Gua Ular Suci, ada Gua Air Suci yang mengalirkan mata air yang
berasal dari tengah laut. Gua sumber air tawar yang disebut Tirta Pabersihan ini kini
menjadi air suci yang dikeramatkan. Selain digunakan untuk keperluan ibadah umat
Hindu, wisatawan diperbolehkan untuk bisa meminum air suci tersebut atau sekeadar
membasuh tangan dan wajah.
Ketika air diminum, rasanya sangat segar dan tidak ada rasa asin sedikit pun.
Masyarakat pun percaya bahwa meminum air suci tersebut bisa memberikan banyak
khasiat, seperti menyembuhkan segala macam penyakit dan meningkatkan kesuburan
pasangan suami-istri.
4. Pura Suci Di Sekitar Area Tanah Lot
Tanah Lot tak hanya memiliki dua buah pura. Selain Pura Luhur Tanah Lot dan Pura
Batu Bolong, ada juga beberapa pura suci lain yang lokasinya berada di sekitar objek
wisata ini. Pura-pura suci tersebut bisa kamu jelajahi satu per satu karena letaknya
saling berdekatan. Menariknya lagi, berbagai pura tersebut memiliki fungsi yang
berbeda-beda. Berikut ulasannya:
· Pura Jero Kandang: Tempat untuk memohon perlindungan untuk ternak dan
tanaman pertanian dari segala penyakit
· Pura Enjung Galuh (berdekatan dengan Pura Jero Kandan): Tempat untuk
pemujaan Dewi Sri, dewi kesuburan tanah
· Pura Penataran (terletak di sebelah utara Pura Tanah Lot): Tempat untuk
memuja Tuhan agar mendapat kebahagiaan dan kesejahteraan
· Pura Batu Mejan atau dikenal pula dengan Pura Beji: Tempat untuk
mendapatkan Tirtha Penglukatan, mata air suci yang diyakini dapat menyucikan
segala sesuatu dari sifat negatif
· Pura Pekedungan (pura pusat kemakmuran): Tempat Dang Hyang Nirartha
melakukan meditasi dan umat Hindu melaksanakan persembahan
· Pura Penyawang (terletak di sisi barat Pura Penataran: Tempat alternatif
untuk sembahyang di kala air pasang menutup jalan menuju Pura Luhur Tanah Lot.
5. Upacara Keagamaan
Tanah Lot merupakan lokasi wisata untuk kamu yang ingin menyaksikan secara
langsung berbagai upacara keagamaan umat Hindu. Salah satunya, upacara
keagamaan Piodalan (hari jadi pura) yang selalu dilaksanakan setiap 210 hari sekali
menurut kalender Saka atau empat hari setelah hari raya Kuningan.
Jadi, beruntunglah kamu bila mengunjungi Tanah Lot tepat pada hari perayaan
tersebut. Melihat iring-iringan umat Hindu membawa sesajen dengan teratur dan
khidmat menuju pura, juga momen sembahyang bersama, tentu akan menambah
pengalaman baru yang berkesan.

6. Menikmati momen sunset terindah


Daya pikat lain dari Tanah Lot adalah memiliki lokasi terbaik untuk menyaksikan
matahari terbenam. Banyak wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam
tersebut menjelang sore hari, sehingga tempat wisata ini menjadi lebih penuh. Cahaya
merah keemasan dengan lembayung ungu yang menyinari pura tentunya dapat
memberikan panorama eksotis yang romantis untuk menutup harimu dengan
sempurna.

Anda mungkin juga menyukai