Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

BOTANI

ACARA I
PILOT PROJECT SEL UBI KAYU

Disusun oleh:
Nama : Muhammad Nur Khanif
NPM : 2240401126
Kelompok : F1
Asisten Praktikum : Fani Rahmah Nur Aini

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TIDAR
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sel merupakan kumpulan materi paling sederhana yang mampu hidup dan merupakan
unit penyusun dari semua makhluk hidup. Makhluk hidup yang tersusun dari sel tunggal
disebut sebaggai organisme atau uniseluler, contohnya ialah bakteri dan amoeba.
Sedangkan untuk makhluk hidup yang tersusun dari tipe banyak sel disebut sebagai
organisme multiseluler, contohnya ialah tumbuhan, hewan, dan manusia. Sebagai contoh
pada tubuh manusia terdapat lebih dari 10 sel. Namun, semua organisme berasal dari satu
pembelahan sel. Contohnya ialah tubuh bakteri berasal dari pembelahan sel bakteri induknya,
sementara pada tikus tubuhnya berasal dari pembelahan sel telur induknya yang telah
dibuahi. (Subagiartha, 2018)

1.2 Tujuan
1. Mengetahui cara melihat bagian-bagian 4 macam varietas sel gabus Manihot
esculenta.
2. Mengetahui bagian-bagian 4 macam varietas sel gabus Manihot esculenta.
3. Mengetahui perbedaan 4 macam varietas sel gabus Manihot esculenta yang berbeda.
BAB II
METODE PRAKTIKUM
2.1 Waktu dan Tempat
Praktikum pilot project botani mengenai pengamatan sel gabus ubi kayu dilaksanakan pada :
Hari,Tanggal : Jum'at,04 November 2022
Pukul : 18.00 - 19.30 WIB
Tempat : Laboratorium P2.02 Fakultas Pertanian Universitas Tidar Magelang

2.2 Alat dan Bahan


2.2.1 Alat
1. Mikroskop
2. Pinset
3. Pipet tetes
4. Silet
5. Cutter atau pisau
6. Kaca penutup
7. Meja benda
8. Tisu

2.2.1 Bahan
1. 4 varietas ubi kayu
2. Larutan safranin
2.3 Cara Kerja
1. Semua alat dan bahan disiapkan di atas meja
2. Kabel mikroskop ditancapkan ke stop kontak dan dinyalakan
3. Masing-masing aksesi ubi kayu diberi label angka 1 hingga 4
4. Cara perlakuan tiap aksesi sama, yaitu dibuang bagian kulit batang dengan cara
dipisau ataupun menggunakan cutter hingga ke bagian tengah nya atau sel gabus
5. Sel gabus tersebut di sayat secara melintang setipis mungkin
6. Setelah mendapatkan sayatan yang tipis kemudian ditaruh di meja benda dan
ditutup menggunakan kaca penutup
7. Masing-masing preparat diamati di bawah mikroskop lalu dicatat, difoto, dan
digambar
8. Preparat tadi diberikan larutan safranin kurang lebih satu tetes, jika dirasa safranin
terlalu banyak maka di lap menggunakan tisu
9. Preparat yang sudah ditetesi safranin diamati kembali, di foto dan digambar
10. Setelah tiap aksesi diamati, alat dan bahan dikembalikan ke tempat semula
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Hasil
No Nama Gambar Keterangan
1. Aksesi 1  Diiris melintang
 Bentuknya ada lingkaran, dan
heksagonal. Namun lebih
dominan heksagonal
 Memakai perbesaran 10x
mikroskop monokuler
 Terdapat dinding sel dan ruang
antar sel

2. Aksesi 2  Diiris melintang


 Bentuknya ada lingkaran, dan
heksagonal. Namun lebih
dominan heksagonal
 Memakai perbesaran 10x
mikroskop monokuler
 Terdapat dinding sel dan ruang
antar sel
3. Aksesi 3  Diiris melintang
 Bentuknya ada lingkaran, dan
heksagonal. Namun lebih
dominan heksagonal
 Bentuknya lebih memanjang
 Memakai perbesaran 10x
mikroskop monokuler
 Terdapat dinding sel dan ruang
antar sel
4. Aksesi 4  Diiris melintang
 Bentuknya ada lingkaran, dan
heksagonal. Namun lebih
dominan heksagonal
 Memakai perbesaran 10x
mikroskop monokuler
 Terdapat dinding sel dan ruang
antar sel

3.2 Pembahasan
Pada pengamatan sel gabus singkong tidak ditemukan inti sel dan sitoplasma,
hanya terlihat ruang kosong antar dinding selnya. Sehingga disebut bahwa sel ini
merupakan sel mati karena tidak memiliki aktivitas sel di dalamnya. Struktur sel mati
adalah ruang sel yang di dalamnya terdapat ruang kosong dan mempunyai dinding sel
yang berfungsi membatasi sel satu dengan sel yang lainnya. Pada sel mati terlihat
ruang-ruang kosong dikarenakan protoplasmanya yang telah mati. Hal ini berbeda
dibandingkan sel hidup yang protoplasmanya mengandung sitoplasma yang berisikan
organel-organel seperti inti sel, plastida, mitokondria, ribosom, reticulum endoplasma,
diktiosom, dan mikrobodi. Sel mati berbeda dengan sel hidup, dimana sel hidup
memiliki aktivitas seperti makan, melakukan ekskresi zat sisa, bernafas, berkembang
biak, dan berbagai aktivitas lainnya (Abdillah, 2017).
Hasil pengamatan sel gabus pada batang singkong dapat diamati jika sel gabus
yang satu dengan yang lainnya tersusun dengan rapi dan padat serta bentuk selnya
bermacam-macam yaitu lingkaran dan heksagonal. Namun pada pengamatan
ditemukan lebih banyak yang berbentuk heksagonal. Dari keempat aksesi batang
Manihot esculenta, didapatkan perbedaan pada aksesi ketiga. Pada aksesi ketiga
didapatkan sel-selnya yang berbentuk lebih condong memanjang dibanding aksesi
yang lain dimana lebih condong membulat heksagonalnya. Hasil yang ditunjukkan
juga seperti bertumpuk-tumpuk, namun jika diamati lebih teliti itu dikarenakan
perbesaran yang dipakai hanya 10x.

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
1. Cara untuk melihat sel gabus pada singkong adalah dengan cara menyayatnya setipis
mungkin dan diberikan larutan safranin lalu diamati di bawah mikroskop
2. Sel gabus pada singkong hanya berisi ruang kosong yang hanya terdiri dari dinding
sel dan sitoplasma kosong tanpa protoplasma
3. Pada bentuk sel nya terdapat perbedaan dimana terdapat sel yang berbentuk
memanjang, dan ada pula yang lebih mendekati bulat

4.2 Saran
Pada praktikum ini diharapkan praktikan sudah menguasai semua bagian mikroskop
sehingga penggunaan dari mikroskop dapat maksimal. Lalu teknik penyayatan diharapkan
setipis mungkin agar sel-sel nya tidak menumpuk dan terlihat jelas.
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah, F. 2017. Perbedaan Sel Hidup dan Sel Mati pada Tumbuhan. Universitas Islam
Riau.
KHOLIQ, I. P. (2017). PENGARUH KONSENTRASI RAGI TEMPE DAN LAMA
FERMENTASI TERHADAP KUALITAS TEPUNG MOCAF (Modified Cassava
Flour) (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PURWOKERTO).

Ramdhini, R. N., Manalu, A. I., Ruwaida, I. P., Isrianto, P. L., Panggabean, N. H., Wilujeng,
S., ... & Surjaningsih, D. R. (2021). Anatomi Tumbuhan. Yayasan Kita Menulis.

Subagiartha, I. M. 2018. Sel Struktur, Fungsi, Dan Regulasi. RSUP Sanglah


2. Daun Daun singkong tumbuh di sepanjang batang dengan tangkai yang panjang. Daun singkong
berwarna kehijauan dan tulang daun yang majemuk menjari dengan anak daun berbentuk elips yang
berujung runcing Posisi duduk daun spiral dengan rumus 2/5, ruas antara tangkai daun pendek 3-5
cm . Warna daun muda (pucuk) hijau kekuningan atau hijau keunguan sedangkan daun dewasa
berwarna hijau tua dan bagian tiap daun (cuping daun) berukuran lebar (p/l

LAMPIRAN

Varuetas Batang Ubi Kayu Larutan Safranin Penyiapan Preparat Sel Gabus

Penetesan Safranin Pengamatan Preparat Hasil Preparat Pengamatan


Laporan sementara hal 1 Laporan sementara hal 2

Anda mungkin juga menyukai