PENDAHULUAN
Air Air
Terproduksi Terproduksi
Proses pemisahan campuran antara hidrokarbon gas, hidrokarbon cair dan air menghasilkan
air buangan berupa air terproduksi yang lalu dialirkan ke unit pengolahan air terproduksi
yang lalu dialirkan ke unit pengolahan air terproduksi (produced water treatment unit)
permanen yang terdiri dari :
BAB IV
JUMLAH DAN IZIN PPLH YANG DIBUTUHKAN
Sebelum melakukan kegiatan eksplorasi dan penambangan nikel PT. Persada Bersama tellah
mengidentifikasi berbagai izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH)
yang dibutuhkan berdasarkan rencana pengelolaan lingkungan hidup dan interpretasi PT.
Persada Bersama terhadap peraturan Lingkungan yang saat ini berlaku di Indonesia.
Izin PPLH yang dibutuhkan untuk tahap eksplorasi dan penambangan diantaranya sebagai
berikut
Tahap eksplorasi untuk Kegiatan Penambangan PT. Persada Bersama termasuk pengolahan
nikel :
1. asfasfsafasf;
2. sfaasfasfasfas;
3. Izin Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3);
4. Izin Pengangkutan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3); da
5. Izin Pembuangan Limbah Cair ke Sungai dari Rig.
Tahap Operasi:
1. Izin Pembuangan Limbah Cair;
2. Izin Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dari limbah B3
yang tidak dapat dibakar termasuk abu insinerator B3;
3. Izin Pengolahan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) termasukInsinerator B3;
4. Izin Pengangkutan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3); dan
5. Izin Pemanfaatan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) jika diperlukan.