Anda di halaman 1dari 5

Nama : Adinda Rizka Triana Nilai :

Kelas : 13-2

NIS : 18.64.08854
Tanggal : 11 November 2021

JUDUL PENETAPAN:
PENETAPAN UJI KESESUAIAN SISTEM PADA PENETAPAN KAFEIN DALAM SAMPEL
CAIR DENGAN HPLC

I. PRINSIP ANALISIS (20):

Kafein adalah salah satu jenis senyawa turunan alkaloid yang terdapat pada kopi, the,
biji kokoa, dan kacang kola. Kafein memiliki efek farmakologis yang bermanfaat secara klinis
seperti menstimulasi susunan syaraf. Kandungan kafein dalam suatu sampel dapat diketahui
melalui metode analisis dengan menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT).

Kafein sebagai 1,3,7-trimethylxanthine, merupakan senyawa organik golongan


alkaloid yang memiliki sifat kebasaan lemah. Kafein biasa terdapat dalam kopi, teh (camellia
sinensis), minuman suplemen dan obat. Kafein dapat larut sebanyak 22 mg/mL air. Untuk
penetapan secara HPLC, sampel dilarutkan dalam air, diencerkan sehingga masuk kisaran
kerja linear dan dibaca pada panjang gelombang 272 nm menggunakan kolom pemisah C18
dan fasa gerak campuran air dan methanol = 60:40. Puncak kafein biasanya memiliki waktu
retensi di kisaran 5,5 sampai 6 menit untuk kecepatan alir fasa gerak 1 mL/menit.
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) adalah pemisahan analit berdasarkan
kepolarannya yang berlangsung di dalam fase diam yaitu kolom. Ketepatan dalam pemilihan
kolom sangat berpengaruh terhadap kromatogram yang dihasilkan. Kolom yang digunakan
yaitu reversed phase C 18 yang mempunyai fase diam bersifat non polar dan kafein
merupakan senyawa yang bersifat polar. Senyawa-senyawa non polar yang terkandung
dalam minuman akan melekat lebih lama pada kolom yang sama-sama bersifat non polar,
oleh karena itu senyawa kafein yang bersifat polar akan keluar lebih cepat melewati kolom
yang kemudian akan dibaca oleh detector.
Uji kesesuaian sistem adalah uji yang dilakukan untuk memverifikasi
bahwa sistem kromatografi cukup untuk diterapkan dalam analisis. Uji kesesuaian
sistem dilakukan dengan menginjeksikan larutan standar baku sebanyak 6 kali berturut-turut
ke dalam sistem KCKT. Komponen penentuan uji kesesuain sistem meliputi presisi, faktor
tailing, resolusi dan jumlah plat teoritis.

II. PERSIAPAN SAMPEL (20):


a. Identifikasi sampel
Tgl. Pembuatan :
Sifat fisik sampel
- Wujud padat/cair/gas :
- Warna :
- Bau :

b. Bagan Kerja Praktikum Sst/Uji Kesesuaian Kafein:

Padatan Kafein Kafein ditimbang DImasukkan ke dalam


diambil ±0,5000 gram LU 500mL himpitkan Pipet 10,00 mL
dengan aquadest
(1000 mg/L)

Disaring dan
DImasukkan ke diberikan filter
dalam LU 100mL (100 holder Diinjeksikan ke HPLC
mg/L) sebanyak 10 kali.

Program HPLC

PARAMETER VALUE
Instrument HPLC Agilent 1100
Kolom Shimadzu GIS C18 partikel 5 mikrometer 4,6 x 250 mm
Fase gerak Air : Metanol (60:40)
Kecepatam Alir 1,0 mL/menit
Waktu pemisahan 8 menit
Detektor UV-VIS (VWD) λ = 272 nm
Suhu kolom 40 °C
Volume Injektor 100 µL
BI. Data Hasil Pengamatan (30):

1. Data Penimbangan

Bobot Kaca Arloji + Bobot Kafein


Bobot Kaca Arloji
Bobot Kafein

2. Data Pengamatan
Ulangan tR (min) peak height Area Tf K’ N Rs

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
SD
RSD (%)
Kriteria RSD ≤ 1% RSD ≤ 1% RSD ≤ 1% Tf ≤ 2.0 K ≥ 2.0 N≥ 2000 Rs ≥ 2
Asesmen
(Lulus/ Tidak Lulus)
3. Cara perhitungan

System Suitability Kriteria Cara Perhitungan


Parameter

Injection Precision for


RSD ≤ 1%
Retention time

Injection Precision for


RSD ≤ 1%
Peak area

Injection precision for


RSD ≤ 1%
peak height

Resolution Rs ≥ 2.0

Tailing Factor at 5%
height
Tf ≤ 2.0
�+�
Tf = 2�

Capacity Factor
�� −�0
K’ = �0
t0 ≈ 5 x 10-4 x L x d2 K’ ≥ 2.0
L = Column lenght (mm)
d = inner diameter of
column (mm)

Theoritical Plate (N) N≥2000


IV. Pembahasan (25):

V. Kesimpulan (10):

VI. Daftar Pustaka (5):

Bogor,...............................................
Guru Praktik Siswa

(...................................) (.............................)

Anda mungkin juga menyukai