Anda di halaman 1dari 9

Nama : Alifah Ghaisani Nilai :

Kelas : XIII.6
NIS : 18.64.08865

Tanggal : 5-10-2021

JUDUL PENETAPAN:

PENETAPAN UJI KESESUAIAN SISTEM PADA PENETAPAN KAFEIN DALAM SAMPEL CAIR
DENGAN HPLC

I. PRINSIP ANALISIS
Kafein adalah sebuah zat yang paling sering kita dapatkan dari beberapa jenis
minuman atau makanan dengan bahan tertentu. Ada sekitar 60 jenis tanaman yang memiliki
kandungan kafein. Kafein itu sendiri merupakan senyawa kimia berupa alkaloid xantin yang
dihasilkan oleh tanaman dengan tujuan untuk melawan penyakit atau hewan yang
menyerang bagian tubuh tanaman itu sendiri. Jadi kafein bisa menjadi racun bagi serangga
atau penyakit yang menyerang tanaman. Namun jika manusia mengkonsumsi zat kafein dari
buah atau bagian tanaman tertentu maka bisa meningkatkan efek pada sistem saraf. Kafein
juga dipercaya menimbulkan efek positif dan negatif terhadap kesehatan manusia.
(Halosehat.com)
HPLC adalah alat untuk menganalisa kandungan bahan kimia, baik secara
kualitatif maupun secara kuantitatif. HPLC sendiri singkatan dari High Performance Liquid
Chromatography. Mulanya HPLC digunakan untuk mengidentifikasi kandungan antibiotik
pada susu dan daging udang,terutama kroramfenikol. Tetapi HPLC kini digunakan
pula untuk kegiatan perikanan lainnya. (JULIA K, 1996 dalam ISMAIL HENDRA, 2007)
HPLC merupakan salah satu metode kromatografi cair yang menggunakan fase diam
yang ditempatkan dalam suatu kolom tertutup dan juga fase geraknya berupa pelarut yang
dialirkan dengan cepat ke dalam kolom dengan bantuan pompa/tekanan.(Jamaludin Al
Anshori,S.Si.)
Prinsip kerja dari HPLC adalah pemisahan absorpsi dan desorpsi yang
berulang kali dari komponen yang dipisahkan. Pada saat komponen tersebut dibawa oleh
fase gerak mengalir sepanjang kolom. Pemisahan ini terjadi karena adanya perbedaan
kecepatan migrasi dari masing-masing komponen yang didasarkan oleh adanya perbedaan
koefisien distribusi dari komponen tersebut antara kedua fasa. (JULIA K, 1996 dalam ISMAIL
HENDRA, 2007)

II. BAGAN KERJA PRAKTIKUM SST/UJI KESESUAIAN KAFEIN:


III. Data Hasil Pengamatan (15):

1. Data Penimbangan

Bobot Kaca Arloji + Bobot Kafein


Bobot Kaca Arloji
Bobot Kafein 0,4986 g

2. Data Pengamatan

No Nama Konsentrasi Waktu retensi Area Keterangan


(ppm)
1 Injeksi ke-1 100 ppm 5.677 6138.18
2 Injeksi ke-2 100 ppm 5.680 6084.87
3 Injeksi ke-3 100 ppm 5.679 6144.44
4 Injeksi ke-4 100 ppm 5.675 6042.67
5 Injeksi ke-5 100 ppm 5.657 104.34
6 Injeksi ke-6 100 ppm 5.659 5030.91
7 Injeksi ke-7 100 ppm 5,668 6077.38
8 Injeksi ke-8 100 ppm 5,646 5663.07
9 Injeksi ke-9 100 ppm 5,721 6178.96
10 Injeksi ke-10 100 ppm 5,720 5711.04

PARAMETER VALUE
Instrument HPLC Agilent 1100
Kolom Shimadzu GIS C18 partikel 5 mikrometer 4.6 x
250 mm
Fase Gerak Air : Metanol (60:40)
Kecepatan Air 1.0 mL/menit
Waktu Pemisahan 8 menit
Detektor UV-VIS (VWD) λ=272 nm
Volume Injektor 50 µL
IV. Pengolahan Data Perhitungan Kadar Kafein :

V. Tabel SST Kafein (silahkan kalian lengkapi dengan perhitungan kalian)

System Suitability Kriteri Cara Perhitungan Hasil Keterangan


Parameter a (Memenuhi/Tidak)
Injection Precision RSD≤1
for Retention time %

0,44% Memenuhi
Injection Precision RSD≤1
for Peak area ( n= 6 %
kali)

35.08% Tidak Memenuhi

Injection precision RSD≤1


for peak height %

35.20% Tidak Memenuhi


Resolution - - -
Tailing Factor at - - -
10% height

Tf=

Capacity Factor K≥2.0 - - -

K’=
Theoritical Plate (N) N≥200 - - -
0
VI. Kesimpulan:
Pada Penetapan Uji Kesesuaian Sistem pada penetapan kafein dalam
sampel cair menggunakan HPLC didapatkan hasil Injection Precision for Retention
time sebesar 0,44% yang memenuhi kriteria RSD ≤ 1%, hasil Injection Precision for
Peak area sebesar 35,09% yang tidak memenuhi kriteria RSD ≤ 1%, hasil Injection
precision for peak height sebesar 35,20% yang tidak memenuhi kriteria RSD ≤ 1%.

VII. Lampiran Kromatogram:

Bogor, 05 Oktober 2021


Siswa
Guru Praktik

(...................................) (Alifah Ghaisani)

Anda mungkin juga menyukai