1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................................2
BAB I...............................................................................................................................................3
A. Latar Belakang....................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................4
C. Tujuan..................................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
A. KONSEP MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BERBUDAYA......................................5
B. HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI MANUSIA BUDAYA..............................................7
C. APRESIASI TERHADAP KEMANUSIAAN DAN KEBUDAYAAN...........................9
D. ETIKA DAN ESTETIKA BERBUDAYA......................................................................12
E. MEMANUSIAKAN MANUSIA MELALUI PEMAHAMAN KONSEP DASAR
KEMANUSIAAN.....................................................................................................................13
F. PENGARUH BUDAYA TERHADAP LINGKUNGAN...............................................15
G. PROBLEMATIKA KEBUDAYAAN.............................................................................17
H. PROSES DAN PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN..................................................21
I. PERUBAHAN KEBUDAYAAN.....................................................................................23
BAB III.........................................................................................................................................25
KESIMPULAN.........................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................26
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang paling sempurna yang telah diciptakan Tuhan
dimuka bumi ini karena manusia memiliki akal pikiran yang dapat berkembang. Hal
inilah yang menjadi kelebihan manusia dibandingkan makhluk-makhluk lain yang
diciptakan Tuhan di muka bumi. Namun, kebutuhan setiap manusia berbeda-beda
berdasarkan lingkungan tempat tinggalnya dan akhirnya manusia memiliki kebutuhan
yang sama akan terbentuk menjadi satu kelompok dengan sendirinya, karena sifat akal
manusia yang unik maka akhirnya setiap kelompok akan membuat suatu ciri khas
tersendiri dan akhirnya berbagai macam budaya pun terbentuk.
3
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Dari rumusan masalah yang telah di uraikan, tujuan pembahasan masalh ini adalah :
a. Menjelaskan konsep manusia sebagai makhluk berbudaya
b. Menganalisis manusia sebagai makhluk budaya
c. Menjelaskan hakikat manusia sebagai makhluk budaya
d. Mengetahui apresiasi terhadap kemanusiaan dan kebudayaan
e. Membedakan antara etika dan estetika budaya
f. Menunjukkan sikap hormat terhadap sesama manusia
g. Menjelaskan pengaruh kebudayaan terhadap lingkungan sekitar
h. Memberikan contoh problematika kebudayaan
i. Menjelaskan proses dan perkembangan kebudayaan
j. Mengetahui perubahan kebudayaan
4
BAB II
PEMBAHASAN
Manusia sebagai makhluk yang berbudaya tidak lain adalah makhluk yang
senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, karena yang
membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan adil, maka
hanya manusia yang selalu berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran dan keadilan
sajalah yang berhak menyandang gelar manusia berbudaya. Dua kekayaan manusia yang
paling utama adalah akal dan budi.
Dengan akal budinya manusia mampu mencipta, berkarsa dan berasa, Mampu
mencipta benda-benda baru untuk memenuhi kebutuhan hidupnya; Baik yang bersifat
jasmani Maupun rohani.
Dari uraian manusia sebagai makhluk budaya di atas maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Sistem religi yang meliputi: Sistem kepercayaan, sistem nilai dan pandangan
hidup, komunikasi keagamaan, upacara keagamaan.
2. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial yang meliputi: Kekerabatan, asosiasi
dan perkumpulan,sistem kenegaraan, sistem kesatuan hidup, perkumpulan.
3. Sistem pengetahuan meliputi pengetahuan tentang: Flora dan fauna, waktu, ruang
dan bilangan, tubuh manusia dan perilaku antar sesama manusia.
5
4. Bahasa yaitu alat untuk berkomunikasi berbentuk: Lisan, tulisan
5. Kesenian yang meliputi: Seni patung/pahat, relief, lukis dan gambar, rias, vokal,
musik, bangunan, kesusastraan, drama.
6. Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi yang meliputi: Berburu dan
mengumpulkan makanan, bercocok tanam, peternakan, perikanan, perdagangan.
7. Sistem peralatan hidup atau teknologi yang meliputi: Produksi, distribusi,
transportasi, peralatan komunikasi, peralatan konsumsi dalam bentuk wadah,
pakaian dan perhiasan, tempat berlindung dan perumahan, senjata.
6
B. HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI MANUSIA BUDAYA
Manusia adalah salah satu makhluk Tuhan di dunia. Makhluk Tuhan di alam fana
ini ada empat macam, yaitu alam, tumbuhan, binatang, dan manusia. Sifat-sifat yang
dimiliki makhluk tersebut sebagai berikut.
1. Alam memiliki sifat wujud.
2. Tumbuhan memiliki sifat wujud dan hidup.
3. Binatang memiliki sifat wujud, hidup dan dibekali hawa nafsu.
4. Manusia memiliki sifat wujud, hidup, dibekali nafsu serta akal budi.
Manusia memiliki keterkaitan yang erat dengan budaya. Manusia dikenal juga
sebagai makhluk budaya. Hal ini dikarenakan pola hubungan antar keduanya yang tidak
dapat dipisahkan.
7
Hasil interaksi antar manusia dalam kehidupan sosial melahirkan kebudayaan
yang berasal dari hasil olah pikir dan kemampuan manusia. Kebudayaan pun semakin
berkembang karena adanya peran manusia yang tetap melaksanakan atau
mempertahankan kebudayaan tersebut. Namun, meskipun demikian kebudayaan tidak
akan hilang meskipun satu generasi punah. Kerena kebudayaan akan terus Manusia
Kebudayaan diturunkan atau diwariskan kepada generasi berikutnya. karena manusia
adalah pencipta budaya maka manusia disebut juga sebagai makhluk berbudaya. Wujud
kebudayaan yang ditunjukkan oleh manusia merupakan bentuk eksistensi manusia di
dunia.
8
C. APRESIASI TERHADAP KEMANUSIAAN DAN KEBUDAYAAN
9
2. Manusia sebagai kebudayaan
Dalam bahas Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata
latin colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Dalam bahasa Belanda, culture
bisa diartikan sebagai mengolah tanah atau bertani. Dengan demikian bisa kata
budaya ada hubungan nya dengan kemampuan manusia dalam mengelola sumber-
sumber kehidupan, dalam hal pertanian.
10
J.J Hoeningman membagi wujud kebudayaan menjadi 3 yaitu :
a. Wujud gagasan
Gagasan dalam kebudayaan dapat berupa kumpulan ide, gagasan, nilai, norma,
kumpulan peraturan yang tidak dapat diraba atau terlihat (abstrak). Wujud gagasan ini
berasal dari hasil pikiran masyarakat. Sehingga, berbeda kumpulan masyarakat akan
menghasilkan gagasan atau ide yang beragam.
b. Wujud Aktivitas
Wujud aktivitas dalam kebudayaan dapat dilihat dari hasil tindakan yang berpola dari
masyarakat itu sendiri. Bentuk tindakan ini sering juga disebut sebagai sistem sosial.
Sistem sosial ini berasal dari hasil interaksi antar masyarakat yang memiliki pola
tertentu. Bentuknya dapat langsung terlihat dari kehidupan atau aktivitas masyarakat
sehari-hari.
11
D. ETIKA DAN ESTETIKA BERBUDAYA
Namun, etika memiliki makna yang bervariasi. ada tiga jenis makna etika yaitu:
a. Etika dalam nilai-nilai atau norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau
kelompok orang dalam mengatur tingkah laku.
b. Etika dalam ariti kumpulan asas atau nilai moral (yang moral (yang dimaksud
di sini adalah ini adalah kode etik).
c. Etika dalam arti ilmu atau ajaran tentang baik dan buruk. Disini etika sama
artinya dengan filsafat moral
12
Sesuatu yang estetik yang berati memenuhi unsur keindahan. Keindahan secara
murni maupun secara sempit, baik dalam bentuk, warna, garis, kata, ataupun
nada. Nilai ekstetika tidak bisa dipaksakan pada orang lain.
Kita tidak bisa memaksa seseorang untuk mengakui keindahan sebuah
lukisan sebagai sebagaimana pandangan kita. Nilai-nilai esteika lebih bersifat
perasaan, bukan pernyataan.
Manusia harus memiliki prinsip, nilai, dan rasa kemanusiaan yang melekat dalam
dirinya. Manusia memiliki perikemanusiaan, tetapi binatang tidak biasa dikatakan
memiliki perikebinatangan. Hal ini karena binatang tidak memiliki akal budi, sedangkan
manusia memiliki akal budi yang biasa memunculkan rasa atau perikemanusiaan.
Perikemanusiaan inilah yang mendorong perilaku baik sebagai manusia.
Memanusiakan manusia berarti perilaku manusia untuk senantiasa menghargai
dan menghormati harkat dan derajat manusia lainya. Memanusiakan manusia adalah
tidak menindas sesama, tidak menghardik, tidak bersifat kasar, tidak menyakiti, dan
perilaku-perilaku buruk lainnya.
13
Memanusiakan manusia berarti pula perilaku memanusiawikan antar sesama.
Memanusiakan manusia memberikan keuntungan bagi diri sendiri maupun orang lain.
Bagi diri sendiri akan menunjukkan harga diri dan nilai luhur pribadinya sebagai
manusia. Sedangkan bagi orang lain akan memberikan rasa percaya, rasa hormat,
kedamaian, dan kesejahteraan hidup.
14
F. PENGARUH BUDAYA TERHADAP LINGKUNGAN
15
danlain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusiadalam melangsungkan
kehidupan bermasyarakat.
16
G. PROBLEMATIKA KEBUDAYAAN
2. Perubahan kebudayaan
Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi sebagai akibat adanya
ketidaksesuaian diantara unsur-unsur budaya yang saling berbeda sehingga terjadi
keadaan yang fungsinya tidak sesuai bagi kehidupan yang dapat menimbulkan sebuah
masalah.
17
3. Penyebaran kebudayaan
Penyebaran kebudayaan atau difusi adalah proses penyebarannya unsur-unsur
kebudayaan dari suatu kelompok ke kelompok lain atau suatu masyarakat
kemasyarakat yang lain. Kebudayaan kelompok masyarakat di suatu wilayah bisa
menyebar ke masyarakat wilayah lain. Misalnya, kebudayaan dari masyarakat Barat
(negara-negara Eropa) masuk dan memengaruhi kebudayaan Timur (bangsa Asia dan
Afrika). Globalisasi budaya bisa dikatakan pula sebagai penyebaran suatu
kebudayaan secara meluas.
2. Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan prinsip atau sudut pandang.
hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan persepsi atau sudut pandang
ini dapat terjadi antara masyarakat dan laksana pembangunan. Contohnya, program
Keluarga Berencana atau KB semula ditolak masyarakat, mereka beranggapan bahwa
banyak anak banyak rezeki.
18
4. Masyarakat tersaing dan kurang komunikasi dengan masyarakat luar.
Masyarakat daerah-daerah terpencil yang kurang berkomunikasi dengan
masyarakat luar, karena pengatahuaan sangat terbatas, seolah-olah tertutup untuk
menerima program-program pembangunan.
5. Sikap tradisionalisme yang berprasangka buruk terhadap hal-hal baru.
Sikap ini sangat mengagung-agungkan budaya tradisional sedemikian rupa, yang
menganggap hal-hal baru ini akan merusak tatanan hidup mereka yang sudah
memililki secara turun-temurun.
6. Sikap Etnosentrisme.
Sikap etnosentrisme adalah sikap yang mengagungkan budaya suku bangsanya
sendiri dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain. Sikap semacam ini akan
mudah memicu timbulnya kasus-kasus sara, yakni pertentangan suku, agama, ras, dan
antargolongan.
Masing-masing kebudayaan itu dianggap sebagai satu ciri khas daerah lokal,
Yang terkadang justru menimbulkan sikap etnosentrisme pada anggota masyarakat
dalam memandang kebudayaan orang lain
Sikap etnosentrisme dapat menimbulkan kecenderungan perpecahan dengan sikap
kelakuan yang lebih tinggi terhadap budaya lain.
Problematika yang terjadi terkait dengan isu kebudayaan. Beberapa hal tersebut
yaitu :
1. Ketidaksesuaian budaya yang diwariskan dengan dinamika masyarakat saat ini.
19
Hal ini sangat mungkin terjadi mengingat dunia selalu mengalami perubahan zaman
atau era yang ikut menyertai perubahan dalam kehidupan masyarakat. Kondisi ini
dapat mengakibatkan suatu kebudayaan tidak sesuai lagi pada suatu masyarakat.
3. Munculnya budaya baru yang tidak lagi sesuai dengan budaya warisan.
Budaya baru ini bisa jadi akan dianggap lebih sesuai dengan dinamina atau kondisi
masyarakat saat itu sehingga penerimaan masyarakat akan lebih terbuka pada
datangnya budaya baru bagi mereka.
4. Pemahaman atau wawasan masyarakat yang semakin maju dan baik memungkinkan
mereka meninggalkan budaya yang telah diwariskan.
seperti misalnya masyarakat yang memilki pemahaman yang baik pada ajaran agama
akan menghubungkan budaya tersebut dengan konteks keagamaan. Hal ini
memungkinkan mereka meninggalkan budaya tersebut apabila dipandang
bertentangan dengan ajaran agama atau keyakinan masyarakat.
20
nilai budaya suatu bangsa lambat laut mulai tergerus dari nilai-nilai budaya asli
bangsanya.
Selain difusi, akulturasi dan asimilasi merupakan bentuk lain dari adanya
kontak kebudayaan. Akulturasi berarti pertemuan antara dua kebudayaan atau lebih
yang berbeda. Akulturasi merupakan kontak antarkebudayaan, namun masing-masing
masih memperlihatkan unsur-unsur kebudayaan aslinya. Sedangkan asimilasi
diartikan sebagai peleburan antar kebudayaan yang bertemu. Asimilasi ini terjadi
karena adanya proses yang berlangsung lama dan intensif antar masyarakat yang
berlainan latar belakang, suku, ras atau bangsa. Sehingga hasil dari adanya
asimilasinya ini pada umumnya akan menghasilkan suatu kebudayaan baru.
Berbicara tentang kebudayaan Indonesia yang ada di bayangan kita adalah sebuah
budaya yang sangat beranekaragam. Bagaimana tidak, Indonesia merupakan negara
kepulauan terbesar di dunia, hal inilah yang menyebabkan Indonesia memiliki
kebudayaan yang beraneka ragam. Kebudayaan dapat didefinisikan sebagai suatu
keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk
memahami dan menginterpretasi
lingkungan dan pengalamannya, serta menjadi pedoman bagitingkah lakunya. Suatu
kebudayaan merupakan milik Bersama anggota suatu masyarakat atau suatu golongan
sosial, yang penyebarannya kepada anggota-anggotanya dan pewarisannya kepada
generasi berikutnya dilakukan melalui proses belajar dan dengan menggunakan simbol-
simbol yang terwujud dalam bentuk yang terucapkan maupun yang tidak (termasuk juga
berbagai peralatan yang dibuat oleh manusia). Dengan demikian, setiapa nggota
masyarakat mempunyai suatu pengetahuan mengenai kebudayaannya tersebut yang dapat
21
tidak sama dengan anggota-anggota lainnya, disebabkan oleh pengalaman dan proses
belajaryang berbeda dan karena lingkungan-lingkungan yang merekahadapi tidak
selamanya sama.
Kebudayaan yang dimiliki oleh suatu bangsa merupakan keseluruhan hasil cipta,
karsa, dan karya manusia. Indonesia sendiri sebagai Negara kepulauan dikenal dengan
keberagaman budayanya, yang mana keanekaragaman itulah menunjukkan betapa
pentingnya aspek kebudayaan bagi suatu Negara.
Karena jelas bahwa kebudayaan adalah suatu identitas dan jati diri bagisuatu bangsa dan
Negara. Proses perkembangan budaya dapatterjadi melalui penetrasi. penetrasi
kebudayaan adalah masuknyapengaruh suatu kebudayaan ke kebudayaan lainnya.
Penetrasi kebudayaan dapat terjadi dengan dua cara:
1. Penetrasi Damai
Merupakan proses masuknya sebuah kebudayaan
dengan jalan damai. Misalnya,masuknya pengaruh kebudayaan Hindudan Islam ke
Indonesia. Contoh lainnya sepertikebudayaanTionghoa, kebudayaan India dan
kebudayaan Arab.Kebudayaan India masukmelalui proses yang damai yaitumelalui
penyebaran agama Hindu dan Buddha diNusantarayang jauh sebelum Indonesia
terbentuk.
2. Penetrasi kekerasan (penetration violante)
Masuknya sebuah kebudayaan dengan cara memaksa danmerusak. Contohnya,
masuknya kebudayaan Barat keIndonesia pada zaman penjajahan disertai dengan
kekerasansehingga menimbulkan goncangan-goncangan yang
merusakkeseimbangan dalam masyarakat. Wujud budaya dunia baratantara lain
adalah budaya dari Belanda yang menjajah selama350 tahun lamanya. Budaya
warisan Belanda masih melekat diIndonesia antara lain pada sistem pemerintahan
Indonesia.
22
I. PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Sebagai contoh, Si A atau masyarakat A, pada tahun 1994 sangat buta sekali
dengan dunia internet. Namun, di tahun 2015 ini hampir 90% masyarakat A sedikit
banyak tahu apa itu internet, manfaat dan mudharatnya. Berdasarkan contoh ini, maka
masyarakat A mengalami perubahan kebudayaan dalam hal ilmu pengetahuan dan
teknologi. Dari sedikit gambaran dan contoh diatas,
atau dalam istilah lainnya terkenal dengan sebutan Evolusi. Contoh misalnya
adalah evolusi peralatan pada zaman Batu Tua. Di zaman Batu Tua, peralatan yang
digunakan oleh manusia sebagai alat untuk bertahan hidup, begitu lama bertahan hingga
ribuan tahun. Atau kalau di Indonesia adalah pada masa Kemerdekaan, setelah dijajah
selama beratus tahun.
23
2. Perubahan yang terjadi secara cepat
atau dalam istilah ilmiahnya disebut Revolusi. Salah satu contoh adalah Revolusi
Industri
Contoh mode pakaian, tata rambut dan sebagainya. Kecildisini mengandung arti
bahwa, perubahan itu hanya terjadibagi sebagian orang saja, tidak menyeluruh.
24
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas, maka dapat mengambil beberapa kesimpulan yaitu, Manusia
sebagai makhluk yang berbudaya adalah makhluk yang senantiasa mendayagunakan akal
budinya untuk menciptakan kebudayaan baik dengan alam maupun manusia lainnya. Untuk itu
manusia dapat dikatakan sebagai pencipta kebudayaan dan makhluk berbudaya. Budaya sendiri
merupakan suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang yang diwariskan dari generasi ke generasi dan budaya yang dihasilkan manusia
bergantung dari paham/ideologi yang diyakini manusia pendukung budaya tersebut.
Budaya merupakan perwujudan dari ide dan gagasan manusia. Sedangkan kebudayaan
adalah kristalisasi dari berbagai pemikiran manusia, kebudayaan sebagai sistem pengetahuan
yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia.
Manusia memiliki keterkaitan yang erat dengan budaya. Sehingga manusia dikenal juga
sebagai makhluk budaya. Hal ini dikarenakan pola hubungan antar keduanya yang tidak dapat
dipisahkan. Manusia merupakan makhluk yang dianugerahi oleh tuhan kemampuan akal dan
usaha atau budi dan daya. Sehingga manusia mampu menciptakan kebudayaan, mengkreasikan,
memperlakukam, memperbarui, memperbaiki, mengembangkan dan meningkatkan sesuatu yang
ada untuk kepentingan hidup manusia, baik dengan alam maupun manusia lainnya. Untuk itu
manusia dapat dikatakan sebagai pencipta kebudayaan dan makhluk berbudaya.
25
DAFTAR PUSTAKA
Huda, Fatkhana Amirul, “ISBD: Pengertian Manusia Sebagai Mahkluk Budaya”, fatkhan.web.id,
15 Desesmber 2016, https://fatkhan.web.id/isbd-pengertian-manusia-sebagai-mahkluk-budaya/
Mumtazinur, (2019), Ilmu sosial & budaya dasar, Aceh: Lembaga Kajian Konstitusi Indonesia, hlm. 21-28
Sarinah, (2018), Ilmu sosial budaya dasar (Diperguruan Tinggi), Yogyakarta: Deepublish, hlm. 19-27
Rusmin Tumanggor, Dkk, (2010), Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, Jakarta: Kencana
Elly M. Setiadi, Dkk, (2007), Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, Jakarta: Kencana
Herimanto, Winarno, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hlm. 18-20
Elly M. Setiadi, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, (Jakarta: Kencana, 2007), Ed.2. Cet.2, hlm. 38
Herimanto, Winarno, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hlm. 22-23
Ibid, hlm. 24
Ibid, hlm.25-30
Ibid, hlm.30-31
Rusmin Tumanggor, Dkk, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, (Jakarta: Kencana, 2010), hlm.40
Herimanto, Winarno, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hlm. 32
Ibid, hlm.33
Ibid, hlm.33-34
Elly M. Setiadi, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, (Jakarta: Kencana, 2007), Ed.2. Cet.2, hlm. 42
Ibid, hlm.43
26