Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

IAD-IBD-ISD

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA


Ditunjukkan untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah IAD-IBD-ISD

Diampu oleh : Dr. H Raden Ridwan M.Pd.I.

Disusunn Oleh: Kelompok 2

Rizki Hakim (231105032610)

Rendi Ahmad Dani (231105032606)

Muhammad Dzaky (231105032609)

Zacky Bariqlana (231105030131)

Kelvin Yaskar (231105030150)

Muhammad Fikri Haikal (231105030149)

Fakultas Agama Islam

UNIVERSITAS IBN KHALDIUN BOGOR


DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ......................................................................................... i


DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah......................................................................... 1
C. Tujuan penulisan ........................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Manusia Dan Budaya ....................................................................... 2
B. Wujud Dan Nilai Kebudayaan........................................................... 3
C. Manusia Sebagai Pencipta Dan Pengguna Kebudayaan ........................ 4
D. Perubahan Kebudayaan .................................................................... 6
E. Problematika Kebudayaan ...................................................................... 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 11

ii
KATA PENGANTAR

Manusia adalah makhluk yang unik dan istimewa di antara makhluk lainnya
di bumi ini. Keunikan manusia tidak hanya terletak pada aspek fisiknya, tetapi juga
pada kemampuan yang dimilikinya untuk menciptakan, mengembangkan, dan
memelihara budaya. Budaya adalah bagian integral dari kehidupan manusia, dan
melalui budaya, manusia mampu mengkomunikasikan nilai-nilai, tradisi, dan
pengetahuan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Dalam makalah ini, kami akan menjelajahi berbagai aspek yang


menggambarkan bagaimana manusia sebagai makhluk budaya memainkan peran
kunci dalam membentuk peradaban, norma, dan tata nilai masyarakat. Kami juga
akan mengulas bagaimana budaya mempengaruhi perilaku, interaksi sosial, serta
perkembangan individu. Selain itu, kami akan membahas dampak globalisasi dan
teknologi terhadap budaya manusia modern.

Kami berharap makalah ini dapat memberikan pemahaman yang lebih


dalam tentang kompleksitas manusia sebagai makhluk budaya, serta relevansi
pentingnya untuk memahami dunia yang kita tinggali saat ini. Semoga makalah ini
bermanfaat dan mampu memberikan pandangan yang lebih luas tentang peran
budaya dalam kehidupan manusia.

Bogor, 30 September 2023

Kelompok 2

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan yang tersebar mulai
dari Sabang sampai Merauke, dengan beragam suku dan ras sehingga
menghasilkan kebudayaan yang beraneka ragam. Kekayaan yang dimiliki oleh
masyarakat Indonesia tersebut bukan hanya berupa kekayaan sumber alam saja,
tetapi masyarakat Indonesia juga memiliki kekayaan lain seperti kekayaan akan
kebudayaan suku bangsa Indonesia yang tersebar di seluruh kepulauan
Indonesia.
Kebudayaan adalah suatu fenomena universal. Setiap masyarakat-bangsa
di dunia memiliki kebudayaan, meskipun bentuk dan coraknya berbeda-beda
dari masyarakat-bangsa yang satu kemasyarakat-bangsa lainnya. Kebudayaan
secara jelas menampakkan kesamaan kodrat manusia dari berbagai suku, bangsa,
dan ras. Setiap kebudayaan pasti memiliki wadah dan masyarakat adalah wadah
dari kebudayaan tersebut, sehingga antara kebudayaan dan masyarakat keduanya
tidak dapat dipisahkan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari manusia sebagai makhluk budaya?
2. Apa saja wujud-wujud dari kebudayaan?
3. Apa yang dimaksud dengan nilai budaya dan cara mengorientasikannya?
4. Apa saja contoh problematika kebudayaan?

C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan pengertian manusia dan budaya.
2. Menjelaskan wujud-wujud kebudayaan.
3. Mengetahui nilai-nilai yang terdapat dalam kebudayaan.
4. Mengetahui contoh-contoh problematika kebudayaan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Manusia Dan Budaya


1. Pengertian Manusia

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Adz-Zariyat ayat 56.

‫س إ ِ ََّّل لِ ي َ عْ ب ُ د ُو ِن‬ ِ ْ ‫ت الْ ِج َّن َو‬


َ ْ‫اْل ن‬ ُ ْ‫َو َم ا َخ ل َ ق‬
”Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku.”

Dalam QS adz-Zariyat ini Allah SWT berfirman bahwasannya Allah


telah menciptakan jin dan manusia yang di beri tugas utama untuk
menyembah kepada-Nya.

Lalu, apa pengertian dari manusia itu sendiri?

Dalam pandangan islam mendefinisikan manusia adalah makhluk yang


telah dikaruniai Allah SWT suatu keutamaaan yang membedakan kualitas
dirinya dengan makhluk lain. Konsep manusia berdasarkan Al-Qur’an yang
intinya manusia itu adalah ciptaan Allah SWT.

Dalam KBBI, manusia adalah makhluk yang berakal budi.

Menurut para ahli, salah satunya adalah Omar Mohammad Al-Toumi


Al-Syaibany, manusia adalah makhluk yang mampu berpikir, dan manusia
merupakan makhluk 3 dimensi, yaitu dimensi badan, ruh dan kemampuan
berpikir/ akal.

2. Pengertian Budaya

Menurut KBBI budaya adalah pikiran, akal budi, adat istiadat atau
segala sesuatu mengenai kebudayaan yang sudah berkembang dan sesuatu
yang sudah menjadi kebiasaan yang sukar untuk diubah.

2
Menurut para ahli, salah satunya menurut Edward B. Tylor yang
berpendapat bahwa budaya adalah keseluruhan kompleks yang mencakup
pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan
lain yang diperoleh oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Dalam
pandangan Tylor, budaya merupakan suatu yang dipelajari dan diturunkan
dari generasi-generasi.

Setelah mengetahui pengertian dari manusia dan budaya, lalu apa


pengertian dari manusia sebagai makhluk berbudaya?

Manusia sebagai makhluk yang berbudaya tidak lain adalah makhluk


yang senantiasa menggunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan,
karena yang membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya suatu yang baik,
benar dan adil. Maka hanya manusia yang selalu berusaha menciptakan
kebaikan, kebenaran dan keadilan sajalah yang berhak menyandang gelar
manusia berbudaya.

B. Wujud Dan Nilai Kebudayaan


Kebudayaan adalah hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia
seperti kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat, menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia.
Pengertian kebudayaan juga di artikan sebagai pengetahuan manusia
sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk memahami lingkungan serta
pengalamannya dan yang menjadi pedoman tingkah lakunya.
Selain itu, kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-
pola perilaku normatif. Artinya, mencakup segala cara-cara atau pola-pola
berpikir, merasakan, dan bertindak.
Wujud Kebudayaan Menurut J.J. Honigmann, dikutip dari buku
Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi (2000), adapun tiga gejala
kebudayaan yakni:
1. Gagasan

3
Bersifat abstrak dan tempatnya ada di alam pikiran tiap warga pendukung
budaya yang bersangkutan sehingga tidak dapat diraba atau difoto. Wujud
budaya dalam bentuk sistem gagasan ini biasa juga disebut sistem nilai budaya.
2. Perilaku
Berpola menurut ide/gagasan yang ada. Wujud perilaku ini bersifat konkret
dapat dilihat dan didokumentasikan.
3. Benda Hasil Budaya
Bersifat konkret, dapat diraba dan difoto. Kebudayaan dalam wujud konkret
ini disebut kebudayaan fisik. Contohnya, bangunan-bangunan megah seperti
candi, piramida, menhir, alat rumah tangga seperti kapak perunggu, gerabah, dan
lain-lain.

C. Manusia Sebagai Pencipta Dan Pengguna Budaya


Budaya tercipta atau terwujud merupakan hasil dari interaksi antara manusia
dengan segala isi yang ada di alam raya ini. Manusia di ciptakan oleh tuhan
dengan dibekali oleh akal pikiran sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi
ini dan secara hakikatnya menjadi khalifah di muka bumi ini. Disamping itu
manusia juga memiliki akal, intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan,
fantasi dan perilaku. Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia
maka manusia bisa menciptakan kebudayaan. Ada hubungan dialektika
(pergerakan dinamis menuju perubahan) antara manusia dan kebudayaan.
Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah
produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang
menciptakannya dan manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang
diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai
pendudukungnya.
Kebudayaan mempunyai kegunaan yang sangat besar bagi manusia. Hasil
karya manusia menimbulkan teknologi yang mempunyai kegunaan utama dalam
melindungi manusia terhadap lingkungan alamnya. Sehingga kebudayaan
memiliki peran sebagai
1. Suatu hubungan pedoman antarmanusia atau kelompoknya

4
2. Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kemampuan-kemampuan
lain.
3. Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia
4. Pembeda manusia dan Binatang
5. Petunjuk-petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan
berprilaku didalam pergaulan.
6. Pengatur agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak,
berbuat dan menentukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain.
7. Sebagai modal dasar pembangunan.
Dengan demikian, manusia merupakan makhluk yang berbudaya, melalui
akalnya manusia dapat mengembangkan kebudayaan. Begitu pula manusia
hidup, dan tergantung pada kebudayaan sebagai hasil ciptaanya. Kebudayaan
juga memberikan aturan bagi manusia dalam mengolah lingkungan dengan
teknologi hasil ciptaannya. Kebudayaan mempunyai fungsi yang besar bagi
manusia dan masyarakat, untuk menaklukan berbagai macam kekuatan yang
harus dihadapi manusia dan masyarakat seperti kekuatan alam dan kekuatan lain.
Selain itu manusia dan masyarakat memerlukan kepuasan baik secara spiritual
maupun materil. Kebudayaan masyarakat tersebut sebagian besar dipenuhi oleh
kebudayaan yang bersumber pada masyarakat itu sendiri.
Hasil karya masyarakat melahirkan teknologi atau kebudayaan kebendaan
yang mempunyai kegunaan utama dalam melindungi masyarakat terhadap
lingkungan didalamnya. Dalam kaitannya untuk memenuhi segala macam
kebutuhan dan tindakan untuk melindungi diri dari lingkungan alam, pada taraf
permulaan manusia bersikap menyerah dan semata-mata bertindak didalam
batas-batas untuk melindungi dirinya, namun dengan akal pikirannya manusia
terus berusaha. Sehingga semakin hari pemikiran manusia semakin berkembang
dan masyarakat semakin kompleks, kemudian lahirlah taraf kebudayaannya
lebih tinggi. Hasil karya tersebut yaitu teknologi yang memberikan
kemungkinan yang luas untuk memanfaatkan hasil alam bahkan menguasai
alam.

5
D. Perubahan Kebudayaan
Pengertian perubahan pada kebudayaan adalah suatu keadaan dalam
masyarakat yang terjadi karena ketidaksesuaian diantara unsur-unsur
kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan yang tidak serasi
fungsinya bagi kehidupan, contoh:
Masuknya mekanisme pertanian mengakibatkan hilangnhya beberapa
tekhnik pertanian tradisional seperti menumbuk padi dilesung digantikan oleh
“the huller” di pabrik penggilingan padi. Peranan buruh tani sebagai penumpuk
padi jadi kehilangan pekerjaan.
Perubahan yang terjadi dalam budaya mencakup pada semua bagian:
kesenian, ilmu pengetahuan, tekhnologi dan filsafat bhakan perubahan dalam
bentuk juga aturan-aturan organisasi social. Perubahan kebudayaan akan
berjalan terus-menerus tergantung dari dinamika masyarakat.
Faktor-Faktor yang mendorong dan menghambat pergerakan budaya, yaitu:
1. mendorong perubahan kebudayaan. Adanya unsur-unsur kebudayaan yang
memiliki potensi mudah berubah, Terutama unsur-unsur tekhnologi dan
ekonomi (kebudayaan materiil). Adanya individu-individu yang mudah
menerima unsur-unsur kebudayaan, terutama generasi muda.
2. menghambat perubahan kebudayaan. Adanya unsur-unsur kebudayaan yang
memiliki potensi sukar berubah seperti adat istiadat dan keyakinan agama
(kebudayaan non-materiil). Adanya individu-individu yang menerima unsur-
unsur perubabahan terutama dari generasi lama. Adanya factor-faktor yang
menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan:

a. Faktor Intern
1. Perubahan demografis, biasanya perubahan ini biasanya cenderung
bertambah disuatu daerah, akan mengakibatkan berbagai sector seperti:
bidang perekonomian, dan pertambahan penduduk akan memengaruhi
persediaan sandang, pangan, dan papan.

6
2. Konflik Sosial, konflik social sendiripun bisa mempengaruhi terjadinya
perubahan kebudayaan dalam suatu masyarakat.
3. Bencana alam, bencana alam sendiri pun dapat mempengaruhi
perubahan kebudayaan masyarakat itu sendiri, contoh: terjadinya
tsunami yang dimana diharuskan warga-warga yang tinggal dikawasan
dekat pantai/laut untuk mengungsi yang harus diberikan tempat
pengungsian ke tempat yang aman dan baru.
4. Perubahan lingkungan Alam, ada beberapa faktor yang menyebabkan
terjadinya perubahan lingkungan seperti, contoh: pendangkalan muara
yang bertujuan untuk delta, rusaknya hutan karna erosi atau perubahan
iklim sehingga membentuk tegalan.

b. Faktor esktern
1. Perdagangan, Indonesia terletak pada jalur perdagangan asia timur dan
india, timur tengah bahkan hingga eropa barat, karna sebab itu
Indonesia tempat persinggahan-persinggahan pedagang besar dari
seluruh dunia, selain itu para pedagang juga memperkenalkan budaya-
budaya dari Negara nya masing-masing pada masyarakat setempat yang
membuat terjadinya perubahan budaya di Indonesia.
2. Penyebaran agama, masuknya unsur-unsru agama hindu dari india dan
budaya arab bersamaan dengan penyebaran unsur-unsur agami hindu
dan islam ke Indonesia, Demikian pula, masuknya unsur-unsur budaya
barat melalui proses penyebaran agam Kristen dan kolonialisme.
3. Peperangan, kedatangan bangsa barat ke Indonesia memicu perlawanan
terhadap bangsa barat menimbulkan perlawanan keras dalam bentuk
peperangan, dalam suasana tersebut masuk juga budaya-budaya bangsa
asing ke Indonesia.

7
E. Problematika Kebudayaan
Kebudayaan adalah sesuatu yang indah jika kebudayaan yang merupakan harta
yang turun temurun dari nenek moyang kita, dapat kita pertahankan kelestariannya. Tapi
perkembangan jaman tidak dapat dibendung, seiring dengan berjalanya waktu, maka
kelestarian kebudayaan tersebut harus dijaga karena kebudayaan hanyalah identitas diri
dan merupakan identitas bangsa. Bangsa yang memiliki identitas akan menjadi bangsa
yang kuat dan menjadi bangsa yang tidak mudah untuk dijajah oleh bangsa lain.
Problematika kebudayaan sangat berbahaya jika dibiarkan, karena kebudayaan
merupakan jati diri bangsa, bila itu hilang maka dengan sangat mudah bangsa itu akan
hancur dan dijajah oleh bangsa lain. Oleh sebab itu bagaimanapun juga caranya kita
harus mempertahankan identitas bangsa kita yaitu kebudayaan. Mulailah dengan
mencintai kebudayaan daerah, dan serukan dalam hati yaitu: Aku Cinta Indonesia.
Contoh – Contoh Problematika Kebudayaan di Indonesia
1. Hambatan yang berkaitan dengan pandangan hidup dan sistem kepercayaan.
Misalnya, orang Jawa yang meyakini tanah yang mereka tinggali secara turun
menurun akan memberikan berkah sehingga mereka tidak mau meninggalkan
kampung halamannya dan memilih tetap menjadi petani walaupun hidup dalam
kemiskinan.
2. Hambatan yang berkaitan dengan perbedaan persepsi. Misalnya, program Keluarga
Berencana (KB) yang sempat ditolak karena anggapan masyarakat bahwa banyak
anak banyak rezeki.
3. Hambatan yang berkaitan dengan faktor psikologi. Misalnya, sulitnya upaya
memindahkan warga yang terkena bencana alam karena ada kekhawatiran akan lebih
sengsara di tempat yang baru.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Makalah ini membahas konsep manusia dan budaya, serta hubungan


antara keduanya. Dalam memahami Islam, manusia adalah makhluk
yang diciptakan untuk beribadah kepada Allah, dengan akal budi
sebagai salah satu ciri utamanya. Manusia juga didefinisikan sebagai
makhluk 3 dimensi, yaitu badan, ruh, dan kemampuan berpikir.
Sementara itu, budaya dipahami sebagai kompleks yang mencakup
pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan lain yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Kebudayaan dipelajari dan diturunkan dari generasi ke generasi.
Manusia sebagai makhluk berbudaya adalah mereka yang
menggunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, kebaikan,
kebenaran, dan keadilan. Kebudayaan memiliki tiga gejala, yaitu
gagasan (sistem nilai), perilaku (tindakan), dan benda hasil budaya
(artefak).
Manusia adalah pencipta dan pengguna budaya, dan terdapat
hubungan dialektika antara manusia dan kebudayaan. Kebudayaan
memberikan pedoman, wadah ekspresi, dan pembimbing kehidupan
manusia. Kebudayaan juga berperan dalam mengatasi tantangan alam
dan memenuhi kebutuhan manusia.
Perubahan Kebudayaan adalah fenomena yang alami dalam
masyarakat. Faktor-faktor yang mendorong perubahan meliputi
teknologi, pertumbuhan penduduk, konflik sosial, dan bencana alam.
Sementara itu, faktor-faktor yang menghambat perubahan termasuk adat
istiadat dan keyakinan agama.
Problematika kebudayaan di Indonesia melibatkan hambatan
berdasarkan pandangan hidup, perbedaan persepsi, dan faktor psikologi.
Salah satu contohnya adalah kesulitan dalam mengubah keyakinan

9
masyarakat terhadap tanah kelahiran mereka, yang bisa menghambat
pengembangan daerah.
Dalam menghadapi perubahan kebudayaan, penting untuk
memahami dan melestarikan kebudayaan sebagai identitas bangsa.
Memahami dan mencintai kebudayaan daerah merupakan langkah awal
dalam menjaga dan mempertahankan keanekaragaman budaya
Indonesia. Terlepas dari perubahan zaman, kebudayaan tetap menjadi
bagian penting dari identitas dan kekuatan suatu bangsa.

10
DAFTAR PUSTAKA

Syukri Albani Nasution, Muhammad. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Jakarta. PT.
Grafindo Persada. 2015.
Mahdayeni. “Manusia dan Kebudayaan”. Vol. 7, No. 2. (2019) : 155-158
Bismark Fernando Pasaribu, Rowland. “Manusia dan Kebudayaan”. Vol. 1, No. 1
(2013): 22-23
Halida Hashina, N. “Pengertian kebudayaan, Arti, Wujud, dan Unsur-unsurnya”.
29 september 2023. https://tirto.id/pengertian-kebudayaan-arti-wujud-dan-
unsur-unsurnya-gbkE
Fauzan. “Sosial Budaya, Politik, Agama”. Oktober 2012. https://ojan-
jan.blogspot.com/2012/10/problematika-kebudayaan.html

11

Anda mungkin juga menyukai