Dosen Pengampu
Puji Zulaikasari
Disusun oleh :
Kelas :
3IA12
UNIVERSITAS GUNADARMA
Daftar Isi
COVER ...................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
PEMBAHASAN
1 Beragam produk disain grafis dengan ciri dan perbedaannya dari tiap era/dekade ............ 1
A. Dari Seni Grafis ke Desain 1890 – 1914 ....................................................................... 1
Desain Dua Dimensional dan Reproduksi Grafis ......................................................... 6
Desain Informasi ........................................................................................................... 6
Tipografi Bauhaus ......................................................................................................... 7
Fotografi dan Rangkaian ............................................................................................... 7
Teknik Cetak dan Desain .............................................................................................. 8
B. Dari Seni Grafis ke Desain 1890 ke 1914 ...................................................................... 8
2 Beragam perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk memodelkan
disain grafis .................................................................................................................... 11
A. Perangkat Keras ........................................................................................................... 11
Segi Penggunaan ......................................................................................................... 11
Segi Ketahanan ........................................................................................................... 12
B. Perangkat Lunak .......................................................................................................... 13
3 SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) yang terkait dengan profesi
desain grafis....................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
PEMBAHASAN
1. Beragam produk disain grafis dengan ciri dan perbedaannya dari tiap era/decade
Desain Informasi
Garis-garis pada sebuah diagram tidak menjelaskan sebuah objek tiga dimensional,
namun bersama-sama dengan garis-garis yang lain, mereka bertujuan untuk menyampaikan
hubungan dan menunjukkan kaitan pada sebuah sistem. Peta London Underground (dibahas di
halaman 94 - 95) adalah salah satu yang terbaik yang diketahui. Mempergunakan warna secara
simbolis, sebagai sebuah jenis label identifikasi.
Pada tahun 1920-an dan 1930-an, Metode Wina atau Isotype dipelopori oleh Otto
Neurath. Isotype (Inetrnational System of Typographic Pictorial Education) adalah sebuah
ketentuan untuk tanda dan pemakaiannya. Di Wina, Austria dia menyajikan struktur dasar
sosial dan ekonomi dalam wujud visual sebagai dasar untuk ketentuan sosial, terutama pada
perumahan dan kesehatan masyarakat. Dua dasar dari Isotype adalah bahwa jumlah terbesar
semestinya diwakili dengan tanda angka yang terbesar - tidak dengan sebuah tanda tunggal -
dan kedua, penyajian harus bebas dari aturan perspektif, di mana jarak dapat memerlukan tanda
yang lebih kecil dan mengaburkan nilainya. Tim mempraktekkan dalam sebuah desain yang
telah dibuat dalam bentuk awal di studio Isotype. Tim bertanggung jawab untuk
mengumpulkan data, mengaturnya, mendesain simbol dan memilih ukuran akhir dan posisi;
dan menjalankan gambar akhir yang siap untuk dicetak atau dipamerkan.
Tipografi Bauhaus
Buku-buku Bauhaus, kebanyakan didesain oleh Laszlo Moholy-Nagy, menampilkan
variasi desain tipografi. Kesemuanya menggunakan unsur-unsur yang khas dari apa yang
disebut sebagai 'Tipografi Bauhaus' - jenis huruf sans serif dan angka yang besar-besar, dan
'balok' horisontal dan vertikal (yang kadang-kadang fungsinya adalah untuk memberikan
penekanan, membantu mengatur informasi, namun kadang-kadang juga sebagai hiasan).
Rasionalisme Bauhaus - dicontohkan pada kop surat sekolah pada periode tersebut (lihat
halaman 64) yang mana hanya membutuhkan huruf kecil saja - yang hanya diambil oleh
Moholy-Nagy pada tahun 1930-an untuk teks buku keduabelas. Sampul yang berupa fotografi
yang dia buat untuk sebuah buku prospektus, sebagai gambar pencerminan dari huruf logam
yang dilumuri tinta, menampakkan proses cetak bahwa memproduksi dengan cara membalik
saat dicetak.
A. Perangkat Keras
Sejak berkembangnya industri desain grafis di seluruh dunia, maka permintaan dan
produksi berbagai peralatan komputer untuk keperluan industri ini menjadi sangat tinggi.
Perkembangan berbagai hardware ini memberikan pengaruh terhadap kualitas dan kecepatan
desainer grafis dalam berkarya. Pengaruh berkembangannya aplikasi komputer untuk desain
grafis (software) juga berperan sangat besar. Sebuah software yang baik tentu dapat
diaplikasikan secara baik pula jika menggunakan perangkat komputer yang direkomendasikan.
Hal ini merupakan cara efektif untuk mengurangi investasi yang berlebihan. Dalam
perkembangan lebih lanjut, Macintosh/Mac OS lebih digemari oleh para desainer grafis, karena
dinilai memiliki beberapa kelebihan yang sangat membantu bagi para desainer grafis itu
sendiri, sehingga akan mempermudah dan mampu memaksimalkan karya desain grafis yang
akan dirancang.
Berikut ini adalah beberapa perbedaan sistem operasi berbasis Windows dengan
Macintosh/Mac OS:
1. Segi Penggunaan
Windows:
Sistem operasi ini biasanya digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan umum, seperti
pembuatan laporan atau untuk pengerjaan tugas para pelajar. Sistem operasi Windows memang
paling banyak penggunanya bila dibandingkan dengan sistem operasi lainnya, karena sistem
operasi ini sudah familiar di kalangan pelajar dan pekerja. Selain itu, interface pada sistem
operasi Windows juga lebih memudahkan para pengguna komputer dalam
mengoperasikannya.
Macintosh/Mac OS:
Sistem operasi ini biasanya digunakan untuk pekerjaan dalam bidang industri kreatif,
seperti desain grafis, karena komputer dengan sistem operasi seperti Macintosh menggunakan
kapasitas RAM (Random Access Memory) yang besar, sehingga dapat mempermudah kerja
para desainer grafis dalam merancang atau mendesain karyanya. Proses pengolahan atau
pembuatan/ perancangan gambar sangat membutuhkan kapasitas RAM yang jumlahnya besar.
2. Segi Ketahanan
Windows:
Komputer dengan basis sistem operasi Windows ini sangat rentan terhadap serangan
berbagai virus komputer. Hal ini terjadi, karena faktor pengguna Windows yang jumlahnya
sangat banyak, sehingga banyak pihak yang ingin mencoba untuk mencari celah atau
kelemahan dalam sistem keamanannya, maupun sistem operasi yang dimiliki oleh Windows.
Berdasarkan hasil survey pada tahun 2009 yang lalu, telah ditemukan kurang lebih 39% celah
keamanan pada sistem operasi Windows dalam kondisi “kritis” dan sangat rentan terhadap
serangan hacker.
Macintosh/Mac OS:
Komputer dengan basis sistem operasi Macintosh/Mac OS juga memiliki celah
keamanan yang cukup besar, yaitu sebesar 18%. Walaupun susah untuk dibajak, tetapi sistem
operasi Macintosh tetap memiliki kerentanan terhadap berbagai serangan dari hacker, untuk
menembus keamanan dari sistem operasi ini. Kondisi ini menyebabkan komputer tetap
memerlukan “anti virus”, sekalipun pada komputer dengan basis sistem operasi
Macintosh/Mac OS, karena ternyata ketahanan komputer ini terhadap virus pun kurang kuat.
Jadi, bila dianalisis dari segi keamanan, maka sistem operasi Windows tentunya
memiliki ancaman tinggi oleh berbagai virus komputer dari berbagai belahan dunia, karena
sistem operasi ini digunakan oleh sebagian besar penduduk bumi, sedangkan untuk
Macintosh/Mac OS, penggunanya hanya kalangan tertentu saja dan coding-nya terbuka seperti
sistem operasi berbasis open source, sehingga para pembuat virus merasa kurang tertantang.
Penggunaan komputer Macintosh/Mac OS bagi para designer grafis adalah pilihan tepat,
karena sangat cocok untuk proses penyuntingan video (video editing) dan pemodelan 3D.
Selain itu, untuk command line, komputer Macintosh atau Mac OS semuanya berbasis grafis,
sehingga komputer ini menjadi sangat mudah dalam pengoperasiannya, sedangkan untuk
komputer dengan sistem operasi Windows cukup menyulitkan, karena dalam menjalankan
command prompt law harus menggunakan coding tertentu. Sementara untuk proses
maintenance, komputer Macintosh/Mac OS memudahkan para penggunanya, karena untuk
setiap aktivasi/registrasi cukup dilakukan sekali saja, sedangkan pada komputer berbasis
Windows perlu dilakukan proses aktivasi beberapa kali, karena rentan terhadap pembajakan.
B. Perangkat Lunak
Perangkat lunak atau software merupakan aplikasi yang digunakan untuk membantu
pekerjan selama menggunakan komputer. Memperbaharui (update) aplikasi komputer
(software) memang perlu dilakukan untuk mempermudah dan mempercepat setiap pekerjaan
yang menggunakan komputer, karena pada versi yang baru akan memuat berbagai fiturfitur
yang baru dan lebih baik.
Namun, perangkat lunak (software) versi baru akan menuntut kemampuan perangkat
keras (hardware) yang lebih baru pula. Berikut ini beberapa aplikasi pengolahan grafis yang
sering digunakan, antara lain:
a. Adobe Photoshop,
b. CorelDRAW,
c. Adobe In Design,
d. Adobe Illustrator,
e. 3D Studio Max,
f. Adobe Flash, dan
g. Adobe Dreamweaver
3. SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) yang terkait dengan profesi
desain grafis
Desain grafis merupakan suatu bentuk seni lukis (gambar) terapan yang memberikan
kebebasan kepada sang desainer (perancang) untuk memilih, menciptakan, atau mengatur
elemen rupa seperti ilustrasi, foto, tulisan dan garis di atas suatu permukaan dengan tujuan
untuk diproduksi dan dikomunikasikan sebagai sebuah pesan (Rahmanto, 2012). Menurut
Keputusan Menteri Ketenagakerjaaan RI Nomor 301 Tahun 2016 tentang SKKNI, desain
grafis adalah pekerjaan yang berhubungan dengan grafika (cetakan) dan bidang dua dimensi
dan statis (tidak bergerak) yang didukung dengan perkembangan teknologi informasi bidang
perangkat lunak aplikasi desain grafis, internet mobile dan teknologi digital lainnya.
Sumber daya manusia pada sektor ini khususnya pada bidang pendidikan
dibuatkan kurikulum yang mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
(KKNI). Kerangka tersebut merupakan turunan dari Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia (SKKNI) bidang desain grafis . Pemerintahmelalui undang-undang Pemajuan
Kebudayaan mengharapkan seluruh lapisan masyarakat mendukung kegiatan tersebut.
Undang-undang ini akan berpedoman oleh Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah
Kabupaten/Kota(PPKD) yang berisikan kebudayaan dari daerah penyusun.
Desain grafis merupakan ilmu terapan yang mempelajari tentang media untuk
menyampaikan informasi, ide, konsep, persuasi, dan lain-lain kepada khalayak dengan
menggunakan bahasa visual (ilustrasi, foto, tulisan, dan lain sebagainya). Desain grafis
mengkomunikasikan seni dan teknologi menjadi satu. Desain grafis memiliki empat tujuan
menurut Kusrianto (2009) yaitu sebagai berikut:
1. Information : untuk menyampaikan informasi
2. Identity : untuk menciptakan identitas untuk menghasilkan citra seperti merk
dagang, simbol, logo, logotype
3. Promotion : untuk mempengaruhi orang dalam memandang suatu produk/jasa
secara positif, dan menimbulkan kebutuhan
4. Campaign : untuk kampanye (promosi) akan tetapi yang dipromosikan bukan
barang dagangan melainkan ajakan untuk berbuat sesuatu, membangun citra positif
Desain Grafis menurut Rencana Aksi Jangka Menengah Tahun 2015-2019 adalah
menyampaikan gagasan atau ide yang menggunakan bantuan visual. Desain grafis menurut
Dokumen Pengembangan Industri Kreatif Menuju Visi Ekonomi Kreatif Indonesia 2025
adalah proses kreatif berupa penggabungan seni dan teknologi dalam mengkomunikasikan
suatu gagasan atau ide (Departemen Perdagangan Republik Indonesia, 2008).
Adapun lingkup profesi terbagi menjadi profesi yang lebih umum biasanya disebut
desainer grafis/komunikasi visual dan profesi yang lebih spesialis seperti: desainer brand,
desainer kemasan, desainer website, desainer multimedia, dan lain-lain. Gambaran profesi
bidang desain grafis dan desain komunikasi visual tersebut menunjukkan bahwa profesi
ini akan terus berkembang sesuai dengan kemajuan teknologi.
[1] Holis, Richard., 1994, “Graphic Design – A Concise History”, tersedia pada
http://digilib.isi.ac.id/1253/2/upload.pdf
[2] Prasetia. Arus Reka., Misar, 2015, “PENERAPAN DAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI
MAJU BAGI INDUSTRI KREATIF DESAIN GRAFIS DALAM MENGHADAPI ASEAN
ECONOMIC COMMUNITY 2015”, tersedia pada
https://www.researchgate.net/profile/Arus-
Prasetia/publication/287674108_PENERAPAN_DAN_PENGGUNAAN_TEKNOLOGI_M
AJU_BAGI_INDUSTRI_KREATIF_DESAIN_GRAFIS_DALAM_MENGHADAPI_ASEA
N_ECONOMIC_COMMUNITY_2015/links/5678c3d708ae0ad265c83ddf/PENERAPAN-
DAN-PENGGUNAAN-TEKNOLOGI-MAJU-BAGI-INDUSTRI-KREATIF-DESAIN-
GRAFIS-DALAM-MENGHADAPI-ASEAN-ECONOMIC-COMMUNITY-2015.pdf
[4] Arifianto. Pungky Febi, 2019, “Pendidikan Desain Komunikasi Visual dan Upaya
Pemajuan Kebudayaan Indonesia”, tersedia pada
https://eprosiding.idbbali.ac.id/index.php/senada/article/view/121/96