Anda di halaman 1dari 77

LAPORAN

ON THE JOB TRAINING K3 SPESIALIS


PLTU BANJARSARI

Disusun Oleh

Nama : FATHONI

NID : 7610391KP

Unit : PLTU BANJARSARI

PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI SERVICES


2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ………………………………………... i


LEMBAR PERSETUJUAN ………………………………………... ii
KATA PENGANTAR ………………………………………... iii
DAFTAR TABEL …………………………………………
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………… 1
1 Informasi Dan Gambaran ………………………………………... 1
Umum Perusahaan
2 Alur Proses ………………………………………... 4
Produksi/Detil Area
Tempat Kerja
3 Fire Risk Assessment ………………………………………... 5
Dan Mapping Area
4 Dasar Hukum Dan ………………………………………... 8
Standar K3 Bidang
Penanggulangan
Kebakaran
BAB II ANALISA, ………………………………………... 10
PEMERIKSAAN,
PENGUJIAN DAN
PERENCANAAN
1 Sarana Proteksi ………………………………………... 10
Kebakaran
1.1 Sarana Proteksi ………………………………………... 10
Kebakaran Aktif
1.2 Sarana Proteksi
Kebakaran Pasif
2 Unit Penanggulangan ………………………………………... 17
Kebakaran

i
2.1 Struktur Organisasi ………………………………………... 17
Tanggap Darurat
Kebakaran
2.2 Tugas Dan Tanggung ………………………………………... 20
Jawab Personil
2.3 Prosedur Tanggap ………………………………………… 25
Darurat

BAB III KESIMPULAN ………………………………………... 37


DAN SARAN
3.1 Kesimpulan ………………………………………... 37
3.2 Saran ………………………………………... 37
LAMPIRAN ………………………………………... 39
A DAFTAR PERALATAN ………………………………………… 39
PEMERIKSAAN DN
PENGUJIAN YANG
DIGUNAKAN
B DOKUMENTASI ………………………………………… 42
PELAKSANAAN
PENGUJIAN YANG
DIGUNAKAN

C DRAWING TEKNIS ………………………………………… 43

ii
RINGKASAN
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Banjarsari adalah salah satu
dari Proyek Percepatan Diversifikasi Energi (PPDE) 10000 MW tahap satu.
PLTU Banjarsari dibangun oleh pemerintah untuk memenuhi kebutuhan energi
listrik di Sumatera. Kabupaten Lahat adalah salah satu daerah yang dipilih oleh
pemerintah untuk pembangunan pembangkit listrik tersebut. PLTU Banjarsari
kapasitas 2 X 135 MW dengan bahan bakar batubara. Pembangkit ini memiliki
nilai asset yang sangat besar sehingga memerlukan system proteksi kebakaran
yang harus memadai unutk menyelamatkan asset tersebut jika ada kebakaran
yang terjadi. Sistem Proteksi kebakaran aktif dan pasif bertujuan untuk
menyelamatkan asset, manusia serta lingkungan disekitar pembangkit tersebut
berada.
Laporan ini bertujuan untuk mengevaluasi system proteksi kebakaran
yang sudah ada (eksisting) di PLTU Banjarsari dan saran untuk rencana
perbaikan atau penambahan (improvement) yang akan dilakukan oleh PT. Bukit
Pembangkit Innovative (BPI) untuk lebih meningkatkan system proteksi
kebakaran yang termasuk tim Tanggap Darurat yang sudah ada sesuai dengan
Kepmenaker No 186 Tahun 1999 dan Peraturan lain yang relevan.
Kesimpulan On the Job Training ini untuk adalah salah satu
rekomendasi dan saran untuk perbaikan atau penambahan system proteksi
kebakaran pasif maupun aktif yang masih diperlukan khususnya diarea yang
sangat potensial terjadi kebakaran sehingga jika terjadi kebakaran dapat
ditangani dengan cepat untuk menghindari kerusakan yang lebih besar

Kata kunci: proteksi kebakaran aktif, pasif dan operasi komersial, kepmenaker
No.186 tahun 1999

iii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa bahwa Laporan On the Job Training
Pengawas Spesialis K3 Penanggulangan Kebakaran Unit PLTU Banjarsari
dapat disusun dengan baik dan tepat waktu. Laporan ini adalah salah satu dari
tindak lanjut training yang dilakukan untuk mendapatkan sertifikasi K3 spesialis
dari Kementerian Ketenagakerjaan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua yang membantu penulisan
laporan ini:
1. Bapak Erick Yudiawan selaku Manajer Unit PLTU Banjarsari yang
memberikan ijin mengikuti pelatihan.
2. Tim PT. PJB Services Unit PLTU Banjarsari yang bersedia membantu
menyediakan data-data pendukung yang diperlukan.
Semoga Laporan ini bermanfaat untuk khalayak khususnya untuk menjadi bahan
referensi dalam penyusunan proteksi kebakaran di unit lain yang sejenis.
Akhir kata mohon maaf jika dalam penulisan masih ada kekurangan karena
keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki, dan diharapkan ada yang
memberikan koreksi untuk perbaikan selanjutnya.

Penulis,

Fathoni

v
BAB I
PENDAHULUAN

1. Informasi dan Gambaran Umum Perusahaan.


PLTU Banjarsari terletak di Desa Sirah Pulau - Gunung Kembang, Kecamatan
Merapi Timur, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan. PLTU Banjarsari
merupakan salah satu PLTU Batubara proyek Percepatan Diversifikasi Energi
(PPDE) 10000 MW tahap 1 dengan kapasitas 2 x 110 MW. Luas bidang usaha
adalah 39,9 Ha dengan kepemilikan Sertifikat Hak Guna Usaha. Adapun
koordinat LU: 0030 43’ 22,5” dan BT: 1030 41’ 22,0”. Layout PLTU Banjarsari
seperti pada gambar dibawah ini :

Main Unit
Fire Fighting Pump
Gardu Induk
Crusher House Pos Scurity 2A
Admin Building

Coal Yard WTP

Pos Scurity
2B

Underground Workshop &


Hopper WareHouse
CHCB

Fire Station
Garage

Gambar 1.1 Layout PLTU Banjarsari.

1
Energi listrik yang dihasilkan disalurkan melalui system Saluran Udara
Transmisi Tegangan (SUTT) 150 kV system kelistrikan Sumatera melalui Gardu
Induk Lahat. Saat ini PLTU Batubara masih lebih hemat dibandingkan dengan
pembangkit jenis seperti PLTG, PLTA, PLTP dan PLTS sehingga masih menjadi
pilihan utama untuk dibangun baik oleh swasta maupun pemerintah. Ketersediaan
batubara yang masih sangat besar di Indonesia menjadi alasan utama Pembangkit
Listrik Tenaga Uap dibangun karena dapat menekan Biaya Pokok Penyediaan
(BPP) yang lebih murah dibandingkan dengan pembangkit jenis lain seperti PLTA,
PLTG, PLTP dan didukung oleh efisiensi yang lebih tinggi. Ketersediaan air laut
yang tidak terbatas sebagai bahan baku untuk air boiler dan dan media pendingin
menjadi salah satu keuntungan PLTU. PLTU Banjarsari menggunakan batubara
bituminous dengan kalori rendah dengan rata-rata kebutuhan ± 540 metric ton per
hari. Suplai batubara berasal dari mulut tambang di Kabupaten Lahat dengan
menggunakan Belt Conveyor sebagai transportasi batubara dari tambang hingga
ke Coal Yard PLTU Banjarsari.

Gambar 1.2 Sistem Transmisi Kelistrikan Sumatera.

2
PT. Pembangkitan Jawa Bali Services sebagai salah satu perusahaan Jasa O&M
Pembangkit Tenaga Listrik, dari tahun 2014 hingga saat ini melakukan Jasa O&M
di PLTU Banjarsari berkapasitas 2 X 110 MW yang berlokasi di Desa Sirah Pulau
- Gunung Kembang, Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat, Provinsi
Sumatera Selatan.
PLTU Banjarsari adalah salah satu Proyek Percepatan Diversifikasi Energi
(PPDE) 10000MW tahap pertama dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan
energi listrik di system Sumatera. Dalam mengoperasikan PLTU Banjarsari, PT.
PJBS Banjarsari didukung oleh karyawan organik dan outsourcing atau mitra
kerja dengan komposisi atau jumlah tenaga kerja seperti tabel dibawah ini:
No Nama Jumlah
1 PT. PJBS 170 Orang
2 PT. Raden Depati Sakti 14 Orang
3 PT. Solusi Bersama Sejahtera 43 Orang
4 CV. Star Abadi 2 Orang
JUMLAH 229 Orang

Tabel 1.1 PT. PJB Services dan Mitra Kerja PLTU Banjarsari.
Sedangkan jam kerja karyawan maupun mitra kerja tetap mengikuti peraturan yang
berlaku sesuai dengan UU No 13 Tahun 2013 pasal 77 adalah:

No Jenis Kerja Jam Kerja


1 Daily 8 Jam per hari
2 4 Shift Masing-masing 8 Jam per shift

Tabel 1.2 Jam Kerja PT. PJB Services Banjarsari.

Karena proses produksi yang terus menerus ada pekerjaan jenis pekerjaan yang
harus dilaksanakan dengan pola shift seperti Operator, Satuan Pengamanan
Internal, Operator Alat Berat dan beberapa bidang lain yang menjadi supporting
operasional sehingga PLTU Banjarsari berproduksi selama 24 jam per hari untuk
memenuhi kebutuhan energi listrik konsumen di Wilayah Sumatera. Pengaturan
pola shift diatur internal oleh perusahaan dengan tetap mengacu kepada peraturan
yang berlaku baik Undang-Undang maupun Peraturan Perusahaan yang dibuat
oleh Direksi PT. PJB Services.
3
2. Alur Proses Produksi/Detil Area Tempat Kerja.
Proses produksi PLTU adalah secara umum bahan baku air Boiler berasal dari
air sungai yang diolah di Water Treatment Plant (WTP) dengan peralatan Ion
exchanger dan menghasilkan Demineralized Water dengan parameter yang
ditetapkan untuk digunakan menjadi air pengisi atau feedwater didalam boiler.
Bahan bakar yang digunakan adalah batubara dengan jenis Bituminus

Gambar 1.3 Diagram air Proses Produksi PLTU Banjarsari.

spesifikasi Low Rank Calorie (LRC) 4200 kCal/kg. Proses ditransport dengan belt
conveyor ke coalyard untuk disimpan sementara sebelum digunakan. Dari
coalyard ditransfer dengan belt conveyor ke boiler sebagai bahan bakar
pembakaran diboiler. Udara pembakaran disuplai oleh Kipas Tekan Paksa (Forced
Draft Fan). Pembakaran didalam boiler bertujuan untuk memanaskan air hingga
menjadi uap. Uap tersebut selanjutnya digunakan untuk memutar Turbin dan
Generator yang akan memproduksi listrik. Energi listrik yang dihasilkan
disalurkan melalui transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150kV
menuju Gardu Induk Lahat. Gardu induk tersebut akan di salurkan atau
didistribusikan ke masing-masing konsumen mulai dari industri sampai dengan
rumah tangga.

4
3. Fire Risk Asessment dan Mapping Area.
PLTU Banjarsari dengan nilai asset yang cukup besar dilengkapi dengan
sarana proteksi kebakaran sesuai dengan Kepmenaker No. 186 Tahun 1999,
Kepmenaker No 187 tahun 1999, dan Permenaker No 37 Tahun 2006,
Permenaker No. 2 Tahun 1983, Permenaker No 4 tahun 1980, Permen PU No
26 Tahun 2008, SNI 1746 Tahun 2000 dan masih banyak peraturan lain yang
mempunyai tujuan mengamankan Manusia, Peralatan dan Lingkungan Kerja dari
potensi bahaya kebakaran atau ledakan karena faktor lain seperti gesekan, panas,
kebocoran uap dan lain-lain.
Fire risk assessment yang dilakukan untuk memitigasi potensi yang mungkin
terjadi selama operasional PLTU Banjarsari baik siang dan malam sehingga perlu
dipetakan lokasi yang memiliki risiko tinggi untuk kebakaran dengan tujuan jika
terjadi kebakaran lebih mudah ditangani sehingga tidak membesar yang dapat
mengakibatkan kerugian material dan bahkan korban jiwa.
Adapun peta risiko kebakaran yang sudah dimappping dan mitigasi di PLTU
Banjarsari seperti ditunjukkan pada gambar layout dibawah ini:

Gambar 1.4 Peta Risiko Kebakaran PLTU Banjarsari.

3.1. Identifikasi Risiko Potensi Kebakaran


Sesuai dengan mapping potensi risiko kebakaran area coal handling memiliki
risiko potensi kebakaran yang tinggi dimana hasil mapping mendapatkan potensi
5
risiko 36 (Kategori Risiko 3) dan setelah penggunaan APD yang sesuai,
penyediaan system pemadaman APR, proses pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
SOP, penggunaan tools yang standar, potensi risiko dapat berkurang menjadi 22
(Kategori Risiko 2) sehingga tidak diperlukan tindakan tambahan, tetapi secara
rutin melakukan patrol untuk memastikan pengendalian yang ada terpelihara.

Tabel 1.5 Identifikasi Risiko Kebakaran di Coal Handling

6
Tabel 1.4 Klasifikasi risiko PT. PJB Services di PLTU Banjarsari

7
4. Dasar Hukum dan Standar K3 Bidang Penanggulangan Kebakaran.

Penanggulangan kebakaran baik digedung maupun instalasi diatur oleh


Pemerintah baik melalui Undang-Undang, Keputusan Menteri maupun Peraturan
Menteri serta Standar Nasional yang berlaku. Peraturan yang mengatur seperti
pada tabel dibawah ini:
No Peraturan Tentang
1 Undang-Undang No 1 Tahun Keselamatan Kerja
1970
2 Kepmenaker No. 186 Tahun Unit Penanggulangan
1999 Kebakaran
3 Kepmenaker No. 187 Tahun Pengendalian Bahan Kimia
1999 Berbahaya Kategori E
4 Permenaker No. 04 tahun Syarat Pemasangan dan
1980 Pemeliharaan APAR
5 Permenaker No. 02 Tahun Instalasi Kebakaran Otomatik
1983
6 Permenaker No. 02 Tahun Pengawasan Instalasi Penyalur
1989 Petir
7 Instruksi Menaker No 11 Pengawasan Khusus K3
Tahun 1997 Penanggulangan Kebakaran
8 Peraturan Menteri PU No.26 Persyaratan Teknis Sistem
Tahun 2008 Proteksi Kebakaran Pada
Bangunan Gedung dan
Lingkungan
9 SNI 03-3989-2000 Tata Cara Perencanaan dan
Pemasangan system Sprinkler
10 SNI 03-1746-2000 Tata Cara Perencanaan dan
Pemasangan Sarana Jalan
Keluar

8
11 SNI 03-6570-2001 Instalasi Pompa yang Dipasang
Proteksi Pemadam Kebakaran
12 SNI-0225-2011 Persyaratan Umum Instalasi
Listrik
13 Peraturan Pemerintan RI No. Sistem Manajemen K3
50 Tahun 2012
14 Permenaker No 37 Tahun K3 Bejana Tekanan dan Tanki
2016 Timbun

9
BAB II
ANALISA, PEMERIKSAAN, PENGUJIAN DAN
PERENCANAAN

1. SARANA PROTEKSI KEBAKARAN.


1.1. Sarana Proteksi Kebakaran Aktif.
Sarana Proteksi kebakaran aktif berupa alat ataupun instalasi yang secara
lengkap terdiri atas system pendeteksian kebakaran baik manual maupun otomatis
dan disiapkan untuk mendeteksi dan atau memadamkan kebakaran yang terjadi.
Sistem ini terdiri atas peralatan, kelengkapan dan sarana baik yang terpasang
maupun yang terbangun pada bangunan atau instalasi yang ada.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.26/PRT/M/2008 tentang
persyaratan teknis system proteksi kebakaran pada bangunan 12 gedung dan
lingkungan disebutkan bahwa pengelolaan proteksi kebakaran adalah upaya
mencegah terjadinya kebakaran dan meluasnya kebakaran keruangan-ruangan
ataupun lantai-lantai bangunan, termasuk bangunan-bangunan lainnya melalui
eliminasi ataupun meminimalisasi risiko bahaya kebakaran, pengaturan zona-zona
yang berpotensi menimbulkan kebakaran, serta kesiapan dan kesiagaan system
proteksi aktif maupun pasif.
PLTU Banjarsari yang terdiri dari banyak instalasi maupun bangunan dan
terletak dibeberapa lokasi dilengkapi dengan system proteksi kebakaran aktif
dengan jenis:
No Jenis Jenis Lokasi Jumlah Peraturan
1 APAR CO2, Switchgear 16 1. Kepmenaker No
Kelas A, B Dry room tabung, 186 Tahun 1999
dan C Chemical, 65 2. Permenaker No.4
Foam tabung Tahun 1980
1 tabung 3. NFPA 10

10
2 Pilar dan Hose Seluruh 22 1. Instruksi
Box dengan area unit Menaker No
Hydrant ukuran 2,5 11/M/BW/1997
inchi 2. NFPA 20

3 Nozzle Lurus Seluruh 30 1. Permenaker No.


dan area unit 02 Tahun 1983
spray 2. SNI 03-3989-
2000
4 Heat Fixed temp Seluruh 56 1. Permenaker No.
Detector dan area unit 02 Tahun 1983
Rate of Rise
5 Smoke Photoelectric, Seluruh 92 1. Permenaker No.
Detektor Ionisation, area unit 02 Tahun 1983
Smoke alarm

6 Sprinkler Fusible link, Seluruh 662 1. Permenaker No.


Frangible area unit dan 02 Tahun 1983
bulb 100 2. NFPA 13D
7 Main Centra 7 1. Permenaker No.
Control l 02 Tahun 1983
Fire Alarm Contro
(MCFA) l Room
8 Pompa 18 m3/h Pump 1 1. Instruksi
Jockey House Menaker No.
11/M/BW/1997
2. SNI
03/6570/2001
9 Pompa 298 m3/hr Pump 1 1. Instruksi
Eletrick House Menaker No.
11/M/BW/1997

11
2. SNI
03/6570/2001
10 Pompa 298 m3/hr Pump 1 1. Instruksi
Diesel House Menaker No.
11/M/BW/1997
2. SNI
03/6570/2001
11 Mobil Garasi 1 1. Instruksi
Pemadam Damkar Menaker No.
Kebakaran 11/M/BW/1997
12 Tanki Kapasitas Fire Garasi 1 1. Instruksi
Pemadam 2000 Menaker No.
Liter 11/M/BW/1997

Tabel 2.1 Jenis Proteksi Kebakaran Aktif PLTU Banjarsari.

mendukung serta meningkatkan keandalan system proteksi tersebut pada saat


dibutuhkan. Sesuai dengan SNI 03-3989 Tahun 2000 tentang pengujian peralatan
proteksi gedung, tekanan, pancaran, tekanan pompa. Untuk pemasangan dan
pengujian APAR sesuai dengan Permenakertrans No.04 Tahun 1980 pasal 11
setiap APAR harus diperiksa 2 (dua) kali dalam setahun yaitu pemeriksaan dalam
jangka 6 (enam) bulan dan pemeriksaan dalam jangka 12 (dua belas) bulan. PLTU
Banjarsari melakukan pemeriksaan APAR setiap bulan sesuai dengan jadwal
terlampir dibawah ini.
Sesuai dengan Pasal 15 untuk setiap APAR dilakukan pencobaan secara
berkala dengan jangka waktu tidak melebihi 5 (lima) tahun sekali dan harus kuat
menahan tekanan coba menurut ketentuan yaitu APAR busa dan cairan tahan
terhadap tekanan sebesar 20 kg per cm2. APAR tabung gas dan tabung bertekanan
tetap (stored pressured) harus tahan terhadap tekanan coba sebesar satu setengah
kali tekanan kerjanya atau sebesar 20 kg per cm2 dimana kedua angka dipilih yang
terbesar untuk dipakai sebagai tekanan coba. Untuk pemadam APAR jenis CO2
harus dilakukan percobaan dengan syarat percobaan tekanan pertama satu setengah
12
kali tekanan kerja, percobaan tekanan ulang satu setengah kali tekanan kerja.
Tabung sudah 10 (sepuluh) tahun terhitung sejak tanggal pembuatannya selanjutnya
dikosongkan dan jarak percobaan tidak boleh lebih dari 10 (sepuluh) tahun dan
untuk percobaan kedua tidak lebih dari 10 (sepuluh) tahun dan untuk percobaan
tekan selanjutnya tidak boleh lebih dari 5 (lima) tahun.
Penempatan APAR dan system hydrant PLTU Banjarsari seperti pada tabel
dibawah. Sesuai dengan hasil asessement yang telah dilakukan ada beberapa part
yang membutuhkan perbaikan atau penggantian karena kurang standar tidak sesuai
standar dan rusak karena penuaan.

Tabel 2.2 Contoh Lokasi penempatan APAR WTP PLTU Banjarsari.

13
Tabel 2.3 Contoh Lokasi penempatan Hydrant WTP PLTU Banjarsari.

14
Dari tabel diatas PLTU Banjarsari memenuhi penyediaan tabung APAR sesuai
dengan Permenaker No.04 Tahun 1980. Sehingga kesiapan untuk menanggulangi
jika ada kebakaran kecil dapat ditanggulangi oleh anggota tim tanggap darurat
unit.

1.2. Sarana Proteksi Pemadam Kebakaran Pasif.


Sarana Proteksi kebakaran pasif berupa alat, sarana atau metode cara untuk
mengendalikan asap, panas maupun gas berbahaya apabila terjadi kebakaran.
Sistem proteksi kebakaran yang terbentuk atau terbangun melalui pengaturan
penggunaan bahan dan komponen struktur bangunan, kompartemenisasi atau
pemisahan bangunan berdasarkan tingkat ketahanan terhadap api, serta
perlindungan terhadap bukaan. Tujuannya untuk meminimalisasi intensitas
kebakaran serta menunjang terhadap tersedianya sarana jalan keluar (exit) aman
kebakaran untuk proses evakuasi.
Sistem proteksi pemadam kebakaran Pasif PLTU Banjarsari yang dimiliki
oleh seperti pada tabel:
No Jenis Lokasi Jumlah Peraturan
1 Tangga Darurat Admin 3 1. SNI 03- 1746 Tahun
Building, 2000
Main dan 2. Permen PU No 26
WTP Tahun 2008

2 Kompartemenisasi Admin 3 1. SNI 03- 1746 Tahun


Building, 2000
Main dan 2. Permen PU No 26
WTP Tahun 2008
3 Pintu Darurat Admin 3 3. SNI 03- 1746 Tahun
Building, 2000
Main dan 1. Permen PU No 26
WTP Tahun 2008
4 Jalur Sarana WTP dan 3 1. SNI 03- 1746 Tahun
Evakuasi Admin 2000
Building 2. Permen PU No 26
Tahun 2008
15
5 Assembly Point Workshop, 3 1. Permen PU No 26
Main Building Tahun 2008

Admin 2. SNI 03- 1746 Tahun


Building 2000
6 Tembok Penahan Tanki bahan 1 1. Permenaker No 37
Bakar HSD Tahun 2016
2. SNI 03- 1746 Tahun
2000
7 Tembok Penahan Gudang LB3 1 1. Permenaker No 37
Tahun 2016
8 Instalasi Penyalur Semua Permenaker No 2 Tahun
Petir Gedung dan 1989
Tanki Timbun
9 Damper Asap Central 1 Permen PU No 26
Control Room Tahun 2008

Tabel 2.4 Jenis Proteksi Kebakaran Pasif PLTU Banjarsari.

Lokasi sarana pemadam kebakaran pasif yang tersedia di PLTU Banjarsari


seperti assembly point awalnya hanya 1 lokasi di admin building. Sesuai dengan
Instruksi Menaker No. 11 Tahun 1997 tentang Pengujian dan Pemeriksaan pintu

Gambar 2.5 Lokasi Assembly Point dan arah jalur evakuasi di Main Building
16
Darurat, pintu keluar atau tangga darurat, panjang jarak tempuh mencapai pintu
keluar tidak melebihi 36 meter untuk risiko ringan, 30 meter unutk risiko sedang
dan 24 meter untuk risiko berat. Jarak antara assembly di admin building lebih dari
36 meter, sehingga evaluasi yang dilakukan sesuai dengan Instruksi Menaker No
11 Tahun 1997 ditambahkan 2 lokasi assembly point di Main Building dan
Worskhop.

2. UNIT PENANGGULANGAN KEBAKARAN.


2.1. STRUKTUR ORGANISASI TANGGAP DARURAT KEBAKARAN.
Sesuai dengan Kepmenaker No 186 Tahun 1999 Pasal 6 dijelaskan jumlah
petugas peran kebakaran adalah sekurang-kurangnya 2 (dua) orang setiap 25 (dua
puluh lima) orang, koordinator untuk tingkat kebakaran ringan dan sedang I
sekurang-kurangnya 1 (satu) orang untuk setiap jumlah tenaga kerja 100 (seratus)
orang. Dan untuk tempat kerja risiko bahaya kebakaran sedang II, sedang III dan
berat sekurang-kurangnya 1 (satu) orang untuk setiap unit kerja.
Berdasarkan data jumlah tenaga kerja PT. PJB Services Banjarsari beserta
mitra kerja adalah sebanyak 229 orang dan jenis tempat kerja masuk kategori
bahaya kebakaran berat. Jumlah personil tim tanggap darurat kebakaran yang harus
tersedia dan tersertifikasi ditunjukkan seperti pada tabel dibawah ini:

Kepmenaker
Personil Jumlah No 186 Kekurangan Expired Ket
Tahun 1999
Kelas A 1 1 - Proses
Sertifikasi
Kelas B 1 2 - 26 Maret Terpenuhi
2021
2 3 - 05 Mei
Kelas C 2020
Kelas D 28 28 - 21 Des Terpenuhi
2021
First 2 2 - Terpenuhi
Aider
17
Tabel 2.6 Sertifikasi Personil Tim Tanggap Darurat PLTU Banjarsari

Untuk meningkatkan kesiapan menggulangi bahaya kebakaran yang


mungkin terjadi di unit PLTU Banjarsari membentuk tim tanggap darurat yang
terdiri dari semua bidang dan diperkuat dengan SK Manajer Unit Banjarsari.

No.007.K/021/MU-BJSR/2018 Tentang pembentukan Organisasi Tim Kesiapan Dan


Penanggulangan Keadaan Darurat.

Gambar 2.7 Surat Keputusan Manajer Unit PJB Services Banjarsari


Pembentukan Struktur Organisasi Tim Kesiagaan Dan Penanggualan
Keadaan Darurat.

18
Gambar 2.8 Struktur Organisasi Tim Kesiagaan Dan Penanggulangan
Keadaan Darurat

19
2.2. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PERSONIL.
Untuk memastikan dan menyakinkan tugas dan tanggung jawab anggota
tim disusun tugas masing-masing. Tugas ini adalah tugas tambahan diluar
tugas utama sehari-hari yang melekat sesuai dengan jabatan masing
masing. Dan sesuai dengan Kepmenaker No 186 Tahun 1999.
Adapun tugas tugas dan tanggung jawab seperti berikut ini :
2.2.1. Tugas dan Tanggung Jawab Ketua/Pembina.
1. Memberikan pernyataan bahwa sedang terjadi keadaan darurat
atau menyatakan keadaan darurat sudah selesai/berhasil diatasi
dan lokasi boleh/aman untuk dimasuki.
2. Memberikan instruksi/arahan terhadap komandan peleton serta
Tim Kesiagaan dan penanggulangan Keadaan Darurat tentang
hal-hal yang penting sebelum melaksanakan tugas.
3. Memutuskan power plant perlu terus beroperasi atau shutdown
terkait faktor keamanan akibat terjadinya keadaan darurat.
4. Memberikan instruksi/arahan terhadap komandan peleton serta
Tim Kesiagaan dan penanggulangan Keadaan Darurat tentang
hal-hal yang penting sebelum melaksanakan tugas.
5. Memutuskan perlu tidaknya Tim Kesiagaan dan
Penanggulangan Keadaaan Darurat memberikan bantuan ke
tempat lain (diluar PLTU Banjarsari).
6. Memberikan laporan kepada Direksi PT. PJB Services atau
Direksi PT. BPI baik secara lisan ataupun tertulis mengenai
keadaan darurat yang terjadi.
7. Memberikan keterangan pers dan menjawab semua pertanyan
yang diajukan oleh pihak berwajib

20
2.2.2. Tugas dan Tanggung Jawab Wakil Ketua/Koordinator.
1. Memberikan pernyataan bahwa sedang terjadi keadaan darurat
atau menyatakan keadaan darurat sudah selesai/berhasil diatasi
dan lokasi boleh/aman untuk dimasuki.
2. Memberikan instruksi/arahan terhadap komandan peleton serta
Tim Kesiagaan dan penanggulangan Keadaan Darurat tentang
hal-hal yang penting sebelum melaksanakan tugas.
3. Memutuskan power plant perlu terus beroperasi atau shutdown
terkait faktor keamanan akibat terjadinya keadaan darurat.
4. Memutuskan perlu Penanggulangan Keadaaan Darurat
memberikan bantuan ke tempat lain (diluar PLTU Banjarsari).

2.2.3. Tugas dan Tanggung Jawab Komandan Pleton.


1. Memberikan briefing kepada Tim Kesiagaan dan
Penanggulangan Keadaan Darurat tentang hal-hal yang
dianggap perlu sebelum melaksanakan tugas.
2. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait mengenai teknis
pelaksanaan di lapangan agar kendala yang dihadapi dapat
ditekan sekecil mungkin.
3. Berkoordiansi dengan pihak lain untuk meminta bantuan jika
diperlukan.
4. Bersama-sama Leader Team melakukan evaluasi sebab-sebab
terjadinya keadaan darurat dan kesulitan-kesulitan yang
dihadapi dilapangan guna perbaikan selanjutnya.
5. Memberikan laporan kepada Pembina baik lisan maupun tertulis.

2.2.4. Tugas dan Tanggung Jawab Leader.


1. Terus menerus memantau kesiapan personil dan peralatan agar
segera dapat digunakan sewaktu-waktu diperlukan.

21
2. Mengevaluasi sebab-sebab terjadinya keadaan darurat dan
menentukan tindakan yang sebaiknya dilakukan.
3. Melaksanakan pembagian tugas secara merata ke semua
anggota.
4. Menetapkan kondisi aman untuk tim melaksanakan tugas.
5. Memeriksa kelengkapan personil dan peralatan setelah selesai
dilakukan.

2.2.5. Tugas dan Tanggung Jawab Fireman.


1. Memeriksa peralatan yang akan digunakan untuk melaksanakan
tugas penanggulangan keadaan darurat.
2. Menentukan peralatan yang sesuai dengan kebutuhan dan
membawanya ke lokasi darurat.
3. Melakukan tindakan isolasi untuk mencegah meluasnya
kebakaran kondisi darurat.
4. Melakukan tindakan awal penanggulangan sambil menunggu
datangnya tenaga bantuan.
5. Tugas Fireman disesuaikan dengan jenis keadaan darurat yang
sedang terjadi (misal:kebakaran, peledakan, tanah longsor dan
gempa bumi).
6. Melakukan rechecking terhadap peralatan yang telah digunakan
selama penanggulangan keadaan darurat.
7. Membantu kesiapan dan operasional fire truck/mobil pemadam
kebakaran dalam proses penanggulangan kebakaran.

2.2.6. Tugas dan Tanggung Jawab Security.


1. Melakukan tugas pengamanan selama petugas bekerja dengan
cara memberikan Batasan area penanggulangan khusus kepada
petugas berwenang dengan memasang perimeter yang ada dan
mengamankan dokumen dan atau peralatan penting lainnya.

22
2. Mengamankan lokasi dari kemungkinan hal-hal yang tidak
diinginkan. Misal: pencurian barang, pencopetan, perusakan alat
pemadam kebakaran dan lain-lain.
3. Mengamankan orang yang jelas-jelas akan melakukan tindakan
kejahatan serta membawa ke pos komando.
4. Ikut melaksanakan pemadam kebakaran bersama tim
penanggulangan di saat terjadi kebakaran pada hari libur atau
diluar jam kerja.
5. Ikut membantu tim evakuasi dalam melaksanakan proses
evakuasi terhadap orang dan barang.
2.2.7. Tugas dan Tanggung Jawab Fire Warden.
1. Bertanggung jawab melaksanakan evaluasi terhadap
orang/karyawan di lantai Gedung yang menjadi tanggung
jawabnya.
2. Melakukan komunikasi secara continue serta memberikan
layanan kepada Komandan Peleton tentang proses evakuasi
yang sedang dijalankan.
3. Melaksanakan pemadaman kebakaran pada tingkat awal
terjadinya kebakaran agar tidak meluas sehinggga dapat
menghindari kerugian yang lebih besar.

2.2.8. Tugas dan Tanggung jawab Tim Evakuasi.


1. Mengisolasi area terjadinya keadaan darurat dari orang lain yang
tidak berkepentingan serta memudahkan jalan bagi Tim
Kesiagaan dan Penanggulangan Keadaan Darurat untuk
melakukan tugasnya.
2. Melakukan sterilisasi lokasi keadaaan darurat dari kondisi yang
membahayakan Keselamatan Tim Kesiagaan dan
Penanggulangan Keadaan Darurat saat melakukan tugas.
3. Melaksanakan tugas evakuasi sesuai prosedur antara lain:
dilarang menggunakan lift, melarang berjalan melawan arus

23
menuju daerah aman, melarang berlari kencang dan saling
mendahului dan lain-lain.
4. Membantu menyelamatkan orang yang pingsan, tidak bisa
berjalan, sakit, hamil, kecelakaan maupun cidera berdasarkan
prioritas (triase).
5. Melakukan penyelamatan terhadap suraat-surat, uang dan
dokumen-dokumen penting perusahaan dan barang berharga
lainnya terutama yang bernilai tinggi dan sulit diperoleh
dipasaran.
6. Mengadakan apel checking jumlah penghuni guna meyakinkan
tidak ada orang yang tertinggal serta menghitung dan
mengevaluasi jumlah korban (sakit/luka, pingsan, meninggal).

2.2.9. Tugas dan Tanggungjawab Tim Logistik.


1. Mengisolasi Menyiapkan kebutuhan material/peralatan yang
dibutuhkan selama pelaksanaan tanggap darurat, termasuk juga
kebutuhan konsumsi petugas.
2. Melakukan sterilisasi lokasi keadaaan darurat dari kondisi yang
membahayakan Keselamatan Tim Kesiagaan dan
Penanggulangan Keadaan Darurat saat melakukan tugas.

2.2.10. Tugas dan Tanggungjawab Tim Investigasi.


1. Mengisolasi Melakukan investigasi kondisi kejadian darurat
beserta pengumpulan data autentik sebagai penunjang.
2. Menyusun laporan hasil investigasi beserta rekomendasi
tindakan perbaikan penanggulangan tugas.

2.2.11. Tugas dan Tanggungjawab Tenaga Bantuan/Supporting


1. Memberikan bantuan sesuai kebutuhan tim dan berperan aktif
melaksanakan tugas sesuai/atas perintah Komandan Peleton
atau Leader TKPKD (Tim Kesiagaan dan Penanggulangan
Keadaan Darurat).

24
2.3. PROSEDUR TANGGAP DARURAT.
Keadaan Darurat adalah suatu keadaan yang tidak diharapkan terjadi
dan harus dilakukan tindakan/pertolongan sesegera mungkin unutk
meminimalisasi terjadinya tingkat kerusakan/kerugian yang lebih parah.
Keadaan darurat dapat terjadi kapan saja tanpa bisa diduga atau diprediksi.
Keadaan darurat ini dapat terjadi karena faktor alami seperti banjir, gempa
bumi, angin, puting beliung, atau karena keterlibatan manusia seperti
kebakaran, bahan kimia, tumpahan zat beracun atau karena kegagalan
struktur bangunan.
Langkah-langkah yang diperlukan untuk penyusunan perencanan
tanggap darurat:
1. Identifikasi keadaan darurat yaitu mengidentifiaksi darurat yang
mungkin dihadapi organisasi selama jam kerja atau setelah jam kerja.
Lokasi perusahaan, sifat pekerjaan, mesin, bahan kimia yang disimpan.
Semuanya dibuat dalam daftar untuk melakukan terkait penilaian risiko
keadaan darurat.
2. Identifikasi persediaan sumber daya yang diperlukan yaitu kemampuan
tempat kerja unutk merespon keadaan darurat. Sumber daya internal dan
eksternal, serta persediaan medis yang diperlukan.
3. Membuat rencana tanggap darurat yaitu keadaan darurat dan mekanisme
yang mencakup prosedur, lokasi dan instruksi, prosedur evakuasi,
alarm dan fasilitas darurat yang tersedia.
4. Komunikasi dan revisi prosedur tanggap darurat yaitu
mengkomunikasikan rencana kepada semua pekerja/pemangku
kepentingan yang relevan. Latihan untuk mengukur dan mendidik tim
unutk menangani situasi darurat.
5. Evaluasi dan revisi prosedur tangggap darurat yaitu untuk mengupdate
atau merevisi prosedur berdasarkan hasil simulasi fire drill atau latihan
yang dilaksanakan.

25
Dalam melaksanakan Prosedur Tanggap Darurat disusun Instruksi
Kerja (IK) sebagai panduan dalam melaksanakan proses tanggap darurat
tersebut. PT. PJB Services Banjarsari menyusun beberapa IK terkait
dengan kebakaran ditempat kerja. Berikut contoh IK PJB Services
Banjarsari yang telah disusun.

Gambar 2.12 Contoh Instruksi Kerja Keadaan Darurat.

Flow Chart simulasi tanggap darurat Kebakaran di area reclaime feeder


PLTU Banjarsari Prosedur Simulasi.
Api Timbul

 Menyalalan alarm
Kebakaran
 Melaporkan ke
Supervisor Produksi
 Petugas PPGD melakukan
Dipadamkan oleh tim
petolongan
Lokal
 Evakuasi korban ke RS
 Koordinator menyiapkan Tim
terdekat
TD
 Tim Tanggap D arurat
melakukan Pe madaman
Kebakaran
Ada Korban No
Yes
 Melaporkan ke Koordinator  Melakukan Pemadaman
Tim TD, DM Ops, DM Har, dengan Tim Eksternal
Yes Security Padam No Minahasa Selatan
 Evakuasi korban ke RS
terdekat

End
End End

 Koordinator Melaporkan Api dapat


dipadamkan
 Strerilisasi area Kebakaran
 Membuat laporan serta Evaluasi dan Investigasi

Gambar 2.13 Flow Chart Simulasi Kebakaran di Area Workshop PLTU Banjarsari.

26
Prosedur Tanggap Darurat Pemadaman Kebakaran di area Workshop yang
telah disusun oleh PT. PJB Services Banjarsari seperti dibawah:

No Kondisi Action Responsible


1 Ditemukan api 1. Melakukan Operator Coal Handling
dan sumber titik pemadaman titik api
api di area dengan APAR.
workshop PLTU 2. Melapor ke Spv.
Banjarsari. Produksi.
(Tahap 1. Menerima laporan Spv. Produksi/Leader
I/Kebakaran kejadian kebakaran TKPKD
Kecil) dari operator coal
handling.
2. Berkoordinasi dengan
Spv K3 terkait
kondisi kebakaran.
3. Menginstruksikan
personel security
yang lain segera
melakukan sterilisasi
di area kebakaran.
1. Menerima laporan Spv K3/Komandan Tim
kejadian kebakaran Tanggap Darurat
dari security dan
office boy.
2. Menghubingi Spv.K3
terkait kondisi
kebakaran.
3. Inisiasi siaga
kebakaran dan

27
menginstruksikan
staff K3 dan semua
personil tanggap
darurat gedung
administrasi untuk
siaga.
4. Menghubungi Deputi
Manajer Operasi
terkait kondisi
kebakaran.
5. Menghubingi Spv.
Administrasi untuk
menginstruksikan
agar security segera
melakukan strerilisasi
area kebakaran di
PLTU Banjarsari dari
pihak eksternal yang
tidak berkepentingan.
Deputi Manajer Operasi Deputi Manajer Operasi
melaporkan ke Manajer
Unit tentang waktu
kerjadian kebakaran,
lokasi, skala api dan
penanganan sementara.
Melakukan sterilisasi di Security
area kebakaran.
1. Menerima laporan Spv. K3/Komandan
Spv. Produksi untuk Pleton Tim TKPKD
kemudian bertindak

28
sebagai Leader tim
TKPKD.
2. Membantu
mengkoordinasikan
tim TKPKD di pos
Komando terkait
kondisi tanggap
darurat.
3. Melakukan briefing
dan membantu tim
TKPDK lengkap
pakaian dan
acesories yang
diperlukan dan fire
truck untuk siaga
dilokasi kebakaran.
4. Memerintahkan
operator WTP untuk
start electric fire
Pump.
1. Menyiapkan APD Operator CCR
khusus kebakaran
(helm pemadam, baju
pemadam, sarung
tangan pemadam,
sepatu pemadam) dan
mengantarkan dari
posko tanggap darurat
ke gedung
administrasi.
Catatan: Uniform
yang bukan tahan api,

29
sehingga personel
yang menggunakan
pakaian tersebut tetap
harus memperhatikan
jarak aman terhadap
paparan api.
2. Menghubungi
operator WTP untuk
melakukan start
electric fire pump dan
memastikan kondisi
diesel fire pump stand
by dan siap (manual
running) sesuai
instruksi dari Spv K3.
1. Melakukan start Operator WTP
electric fire pump dan
memastikan kondisi
diesel fire pump stand
by dan siap (manual
running) sesuai
instruksi dari Spv K3.
2. Tim evakuasi mulai  Tim Evakuasi
melakukan evakuasi  First Aider
personil yang ada di
sekitar area workshop
ke assembly point.
2 Jika api mulai 1. Menghentikan semua Personil mekanik
membesar. kegiatan di area
workshop.

30
(Tahap II 2. Koordinasi dengan
Kebakaran mekanik untuk
Sedang) mengisolasi peralatan
yang ada di
Workshop.
Memastikan electric fire Operator WTP
pump sudah running
manual start dan dapat
beroperasi normal.
1. Memadamkan Fire Man
kebakaran
menggunakan hydrant
terdekat dan
mengisolasi
merambatnya api ke
area sekitarnya.
2. Menyiapkan fire truck
untuk membantu
proses pemadaman
3 Jika kondisi api Mengoperasikan secara Fire Man dan staf
tidak bisa manual fire protection pemeliharaan mekanik
dipadamkan dan system di area
api merambat ke workshop dan
ruangan memastikan dapat
warehouse bekerja dengan baik
1. SPV Mekanik Spv Mekanik/Leader Tim
/Gudang
melaporkan kondisi TKPKD
material. (Tahap
emergency ke Deputi
III/Kebakaran
Manajer Pemeliharaan.
Besar)
Deputi Manajer
Pemeliharaan.

31
melaporkan kondisi
terakhir kebakaran di
workshop ke Manajer
Unit.
1. Manajer Unit Manajer unit
memberikan
keterangan kepada
seluruh karyawan dan
mitra kerja bahwa unit
dalam kondisi darurat
kebakaran.
2. Manajer Unit
berkoordinasi dengan
Dinas Pemadam
Kebakaran Kabupaten
Lahat untuk ikut
membantu proses
pemadaman.
3. Manajer Unit
berkordinasi dengan
Aparat Keamanan
Kab. Lahat untuk
membantu proses
pengamanan.
4. Berkoordinasi dengan
RSUD Kab. Lahat
untuk membantu
mengevakuasi korban
dengan
Ambulance.

32
4 Kondisi krisis Setelah seluruh kondisi 1. Spv K3/Komandan
(setelah kondisi emergency dapat Tim Tanggap
emergency ditangani, maka Spv K3 Darurat.
tertangani). bersama Spv.Mekanik 2. Spv.Mekanik/Leader
menyampaikan laporan Tim TKPKD.
penanggulangan
kebakaran kepada
Manajer Unit, yang
diantaranya:
 Status Kebakaran.
 Besaran dampak.
 Laporan Evakuasi
 Kondisi Unit
Bidang K3 bersama  Bidang K3 dan
security melakukan Security.
isolasi area kebakaran,
melakukan pengecekan
seluruh peralatan
pemadam yang
digunakan pada saat
kebakaran.
1. Bidang pemeliharaan  Manajer unit.
melakukan  Deputi Manajer
identifikasi Operasi.
kerusakan peralatan,  Deputi
material dan proses Manajer Pemeliharaan.
pemulihan.
2. Bidang Pemeliharaan
menyusun kronologi
kejadian dengan

33
bidang terkait dan
segera melaporkan
ke Manajer Unit.
1. Bidang Engineering  Spv.Engineering
menyiapkan data  Spv Adm & Umum
investigasi awal
sebagai bahan
laporan terkait
dengan kondisi
darurat PLTU
Banjarsari.
2. Administrasi dan
Umum melaporkan
kondisi keamanan
terakhir dari
komandan security.
1. Manajer unit  Manajer Unit
menerima laporan  Deputi Manajer
dari bidang terkait Operasi
untuk persiapan  Deputi Manajer
rapat koordinasi Pemeliharaan
penyusunan rencana  Spv.K3/Komandan
pemulihan. pleton Tim TKPKD
2. Manajer unit  Spv Mekanik
bersama Spv  Spv Engineering
Administrasi &  Spv Adm & Pengadaan
Umum melakukan
koordinasi dengan
PT. BPI/PJB/PJBS,
terkait penyampaian
informasi ke seluruh

34
karyawan dan media
publik tentang
kronologi dan
kondisi terkini
PLTU Banjarsari.
5 Kondisi Manajer unit memimpin  Manajer Unit
pemulihan rapat koordinasi seluruh  Deputi Manajer
(setelah kondisi Spv bidang terkait untuk Operasi
krisis penyusunan rencana  Deputi Manajer
tertangani). pemulihan operasional Pemeliharaan
unit.  Spv.K3/Komandan
pleton Tim TKPKD
 Spv Mekanik
 Spv Engineering
 Spv Adm &
Pengadaan

Dari hasil rapat  Manajer Unit


koordinasi setelah  Deputi Manajer
kondisi krisis: Operasi
1. Spv Rendalhar  Deputi Manajer
menyusun rencana Pemeliharaan
pemulihan  Spv.K3/Komandan
operasional unit dan pleton Tim TKPKD
kemudian  Spv Mekanik
menginformasikan  Spv Engineering
ke PT.  Spv Adm &
BPI/PJB/PJBS Pengadaan
terkait rencana
pemulihan.

35
2. Spv Engineering
melakukan
investigasi lanjutan
penyebab terjadinya
kebakaran.
Setelah kondisi  Deputi Manajer
pemulihan dapat Pemeliharaan
ditangani Deputi Manajer  Deputi Manajer
Pemeliharaan koordinasi Operasi
dengan Deputi Manajer
Operasi untuk
Normalisasi.

36
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan analisa system kebakaran aktif yang sudah ada di PLTU
Banjarsari perlu diimprove supaya memenuhi standar baik peraturan
maupun standar lain yang berlaku seperti:
1. Sistem proteksi kebakaran jenis APAR di gedung workshop dan
warehouse masih kurang sesuai dengan Peraturan Menaker No 04
Tahun 1980 yaitu pemasangan jarak tidak boleh lebih dari 15 meter,
kecuali ditetapkan lain oleh pengawas atau ahli keselamatan kerja.
2. Beberapa deluge valve passing sehingga pompa Diesel maupun
electrick pump tidak dikondisikan auto untuk menghindari pompa
akan start dan stop karena kerusakan valve tersebut
3. Ukuran pipa hydrant ke main yard tidak memenuhi standar karena
berukuran 4 inchi (100mm)
4. Jarak antara hydrant dengan Gedung main building yang diproteksi
terlalu jauh sesuai dengan NFPA 850 adalah 91,4 meter maksimum,
sementara di PLTU Banjarsari ada yang lebih dari nilai tersebut diarea
fly ash silo.
3.2. Saran
Untuk meningkatkan system proteksi kebakaran yang ada di PLTU
Banjarsari perlu dilakukan perbaikan beberapa peralatan system hydrant
yang rusak seperti:
1. Penambahan minimal satu APAR digedung workshop dan warehouse
sesuai dengan Permenaker No.4 Tahun 1980
2. Penggantian Deluge valve dan valve manual yang passing serta
mengganti pipa yang tidak sesuai dengan NFPA 24 chapter 7 koneksi
dari hydrant ke mainyard tidak boleh kurang dari 150 mm penormalan.
3. Secara rutin melakukan simulasi (fire drill) untuk mengukur kesiapan
tim tanggap darurat yang telah dibentuk.

37
4. Mengusulkan ke PT. BPI pengadaan mobil ambulance untuk
melakukan evakuasi jika ada korban kecelakaan dilingkungan PLTU
Banjarsari.

38
LAMPIRAN
A. DAFTAR PERALATAN PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN YANG
DIGUNAKAN
Jadwal Pemeriksaan system pemadam Kebakaran PLTU Banjarsari.

39
Pemeriksaan Hydrant

40
Pemeriksaan APAR

41
B. DOKUMENTASI PELAKSANAAN DAN PENGUJIAN
Pemeriksaan APAR dan Hydrant

Pemeriksaan Rutin Periksaan Isi APAR Pencatatan Logbook


APAR

Inspeksi Rutin Manual Pengetesan Tekanan


Pencatatan Logbook
Valve Hydrant Hydrant

42
Drawing Tanki dan Pompa Pemadam Ke Drawing Tanki dan Pompa

Layout Admin Building lantai 1

43
LAMPIRAN DATA PENDUKUNG

44
SERTIFIKASI PERSONEL LINGKUNGAN & K3
UNIT : PLTU Banjarsari

JENIS
NO. ACUAN JUMLAH NAMA BIDANG
SERTIFIKASI
K3
1 Ahli K3 Umum PERMENAKER No 2 Tahun 1 orang untuk setiap tenaga 1. Diyan Rizmansah 1. SPV Kimia & LK3
1992 kerja 100 orang atau lebih 2. Tanto Alkadafi 2. Staf LK3
3. Teddy Barindo 3. SPV Mekanik 1
2 Ahli K3 Listrik PERMENAKER No 12 Tahun 1 orang untuk unit 1. Endra Sagita 1. Pemeliharaan Listrik
2015 pembangkit > 200kV 2. Rudi Alfadli 2. Pemeliharaan Listrik
3. Teddy Barindo 3. SPV Mekanik 1
3 Teknisi K3 Listrik KEPDIR Jendral Pembinaan Setiap teknisi yang diserahi 1. Perdian Andika 1. Staf LK3 (baru berangkat tgl 5 -
Hubungan Industrial dan tugas dan tanggung jawab 7 April 2017) SIM nya blm
Pengawasan dalam pekerjaan diserahkan ke yang
Ketenagakerjaan No pemasangan, pengoperasian, bersangkutan
KEP.311/BW/2002 pemeliharaan, pemeriksaan,
pengujian dan perbaikan
instalasi listrik

4 Ahli K3 Kimia KEPMENAKER No 187 Tahun 1 orang untuk unit yang 1. Ali Habibi 1. Staf Kimia
1999 mempergunakan bahan 2. Ricky Agus Satria (Pelatihan tgl 1-3 Desember
kimia berbahaya melebihi 2016)
NAK (nilai ambang kuantitas) 2. Staf Kimia
(Pelatihan tgl 1-3 Desember
2016)
SERTIFIKASI PERSONEL LINGKUNGAN & K3
UNIT : PLTU Banjarsari

JENIS
NO. ACUAN JUMLAH NAMA BIDANG
SERTIFIKASI
5 Petugas K3 Kimia KEPMENAKER No 187 Tahun Unit berisiko tinggi yang 1. Rudiansyah 1. Staf Kimia
1999 mempekerjakan petugas 2. Ricky Agus Satria 2. Staf Kimia
kimia dengan sistem kerja
non shift sekurang-
kurangnya 2 (dua) orang dan
apabila mempekerjakan
dengan sistem kerja shift
sekurang-kurangnya 5 (lima)
orang

6 PMK Kelas A KEPMENAKER No 186 Tahun 1 orang dengan risiko bahaya 1. Fathoni 1. DM Operasi
1999 kebakaran berat (AK3
Spesialis Kebakaran)

7 PMK Kelas B 1 orang untuk setiap unit 1. Diyan Rizmansah 1. SPV LK3
kerja
8 PMK Kelas C 1 orang untuk setiap unit 1. Meriadi 1. Staf LK3
kerja
9 PMK Kelas D 2 orang untuk setiap tenaga 1. Meriadi 1. Staf LK3
kerja 25 orang 2. Syahrin 2. Staf LK3
3. Jumadi Faif Prayoga 3. Operator CHCB Shift C
4. Perdian Andika 4. Staf LK3

10 K3 Operator Crane PERMENAKER No 9 Tahun Minimal 1 orang untuk 1 unit


2010 Belum Ada
SERTIFIKASI PERSONEL LINGKUNGAN & K3
UNIT : PLTU Banjarsari

JENIS
NO. ACUAN JUMLAH NAMA BIDANG
SERTIFIKASI
11 Operator Pesawat PERMENAKER No 1 Tahun Setiap operator yang 1. Dian Nepri 1. Operator Boiler Shift D
Uap/ Boiler Kelas 1 1988 mempunyai kewenangan
untuk mengoperasikan boiler

12 Operator OHTC PERMENAKER No 9 Tahun Minimal 1 orang untuk 1 unit 1. Diyan Rizmansah 1. SPV LK3
(Overhead Travelling 2010
Crane) Kelas I

13 Operator OHTC PERMENAKER No 9 Tahun Minimal 1 orang untuk 1 unit 1. Endy Frandika 1. Staf Mekanik 1
(Overhead Travelling 2010 2. Rediansyah 2. Staf Mekanik 2
Crane) Kelas II 3. Virgo Setiadi 3. Staf Mekanik 1

14 Operator Dump Truck PERMENAKER No 9 Tahun Setiap operator yang


2009 mempunyai kewenangan
untuk mengoperasikan Belum Ada
dumptruck

15 Operator Excavator PERMENAKER No 9 Tahun Setiap operator yang


2010 mempunyai kewenangan
untuk mengoperasikan Belum Ada
excavator

16 Operator Buldozer PERMENAKER No 9 Tahun Setiap operator yang 1. Adi Fetra 1. Operator WTP Shift B
2010 mempunyai kewenangan 2. Agung Saputra 2. Staf Rendal Ops
untuk mengoperasikan 3. Agus Sepri 3. Staf Mekanik 2
buldozer 4. Andi Sabirul Jamil 4. Operator CHCB Shift D
5. Budi Juniansyah 5. Staf Mekanik 2
6. Iwan Sastra 6. Operator CHCB Shift C
7. Paici 7. Operator CHCB Shift A
8. Reynaldi 8. Operator CHCB Shift B
9. Rizky Mordotilo 9. Operator CHCB Shift B
10. Sonny Saputra 10. Operator CHCB Shift A
SERTIFIKASI PERSONEL LINGKUNGAN & K3
UNIT : PLTU Banjarsari

JENIS
NO. ACUAN JUMLAH NAMA BIDANG
SERTIFIKASI
17 Operator Mobile PERMENAKER No 9 Tahun Setiap operator yang 1. Julian Syafri 1. Staf Mekanik 2
Crane 2010 mempunyai kewenangan
untuk mengoperasikan
mobile crane

18 Operator Loader PERMENAKER No 9 Tahun Setiap operator yang


2010 mempunyai kewenangan
untuk mengoperasikan Belum Ada
loader

19 Operator Forklift PERMENAKER No 9 Tahun Setiap operator yang 1. Yogi Andika 1. Staf Mekanik 1
2010 mempunyai kewenangan 2. Faisol 2. Staf Mekanik 2
untuk mengoperasikan
forklift

20 Las Plat 3G-4G Proses


SMAW Belum Ada

21 Juru Las Welder PERMENAKER No 2 Tahun Setiap tenaga kerja yang


SMAW-3G 1982 mempunyai kewenangan
untuk melakukan pekerjaan Belum Ada
pengelasan

22 First Aider (P3K) PERMENAKERTRANS No 15 1 orang untuk setiap tenaga 1. Tanto Alkadafi 1. Staf LK3
Tahun 2008 kerja 100 orang atau lebih 2. Bariely Septian Perdana 2. Operator Shift D
3. Mansur 3. Operator Shift A
4. Wansa Alqorni 4. Operator Shift B
5. Whendy Otharica 5. Operator Shift C
SERTIFIKASI PERSONEL LINGKUNGAN & K3
UNIT : PLTU Banjarsari

JENIS
NO. ACUAN JUMLAH NAMA BIDANG
SERTIFIKASI
23 Auditor SMK3 PERMENAKER No 5 Tahun Minimal 1 orang untuk 1 unit 1. Tanto Alkadafi 1. Staf LK3
1996 2. Diyan Rizmansah 2. SPV LK3

24 Petugas K3 Utama KEP. 113/DJPPK/IX/2006 Setiap tenaga kerja yang


Ruang Terbatas mempunyai kewenangan
(Confined Space) untuk melakukan pekerjaan
Belum Ada
di area terbatas

25 Petugas K3 Madya KEP. 113/DJPPK/IX/2006 Setiap tenaga kerja yang 1. Hafez El Assad 1. Staf LK3
Ruang Terbatas mempunyai kewenangan
(Confined Space) untuk melakukan pekerjaan
di area terbatas

26 Working at Heigh PERMENAKER No 9 Tahun Setiap tenaga kerja yang 1. Hairudin 1. Operator Shift C
Technician - Grade 1 2016 mempunyai kewenangan
untuk melakukan pekerjaan
di area ketinggian

27 Certified Fire Engineer


(CFE) Belum Ada

28 Scafolder Supervisi PERMENAKER No 1 Tahun Minimal 1 orang untuk 1 unit 1. Diyan Rizmansah 1. SPV LK3
1980

29 Scafolder Technician PERMENAKER No 1 Tahun Minimal 1 orang untuk 1 unit 1. Hafez El Assad 1. Staf LK3
1980
30 Rigger PERMENAKER No 9 Tahun 1 orang untuk setiap
2010 operator pesawat angkat
Belum Ada
angkut

31 HSE Engineer Belum Ada


SERTIFIKASI PERSONEL LINGKUNGAN & K3
UNIT : PLTU Banjarsari

JENIS
NO. ACUAN JUMLAH NAMA BIDANG
SERTIFIKASI
32 Ahli K3 Pesawat Uap
Bejana Tekan (PUBT) Belum Ada

33 K3 Bawah Air Belum Ada


34 Sertifikasi Ahli K3 1. Ari Gunadi 1. Staf LK3
Muda Lingkungan
Kerja

LINGKUNGAN
1 Pengelolaan limbah 2 orang PIC Lingkungan
cair Belum Ada

2 Pengelolaan limbah 2 orang PIC Lingkungan


domestik Belum Ada

3 Pelaporan UKL-UPL 2 orang PIC Lingkungan 1. Tanto Alkadafi 1. Staf LK3


dan AMDAL (Training AMDAL A)

4 PROPER 2 orang PIC Lingkungan 1. Ali Habibi 1. Staf LK3


2. Supriadi 2. Staf LK3

5 MSDS 2 orang PIC Lingkungan Belum Ada


6 Sertifikasi PPPA Permen LH No 3 Tahun 2009 1. Richki A. S. 1. Staf LK3

7 Sertifikasi PPPU Permen LH No 4 Tahun 2011 1. Ari Gunadi 1. Staf LK3

8 Sertifikasi PLB3 1. Meriadi 1. Staf LK3


SERTIFIKASI PERSONEL LINGKUNGAN & K3
UNIT : PLTU Banjarsari

JENIS
NO. ACUAN JUMLAH NAMA BIDANG
SERTIFIKASI
9 Pemahaman ISO
14001 tentang Sistem
1. Tanto Alkadafi 1. Staf LK3
Manajemen
Lingkungan
10 Auditor 5S 1. Hafez El Assad 1. Staf LK3

11 Sertifikasi Penanggung 1. Richki A. S. 1. Staf LK3


Jawab Operasional
Pengolahan Air
Limbah
STORAGE BASIN

STORAGE BASIN
RIVER WATER

RIVER WATER
INTAKE
WATER

PUMP
WATER
INLET

MAINTENANCE
PORTABLE SERVICE & FIRE REUSED WORKSHOP &
INTAKE
WATER
PANEL

WATER BASIN FIGHTING WATER BASIN WATER BASIN


WAREHOUSE
RWTP
MECHANICAL COUNTER DRAFT FLOW COOLING FIRE FIGHTING
COMPREHENSIVE WATER PUMP HOUSE SANITARY TOWER STATION HOUSE
(FIRE FIGHTING PUMP) SEWAGE WTP

OIL WWT

START - UP BOILER HOUSE


GUARD

CIRCULATING WATER

CONTROLBUILDING
HOUSE BOILER MAKE UP

COAL HANDLING
CW

DOSING PLANT
WATER TREATMENT
PLANT PUMP
JLN. LINTAS SUMATERA

PARKIR AREA
PARKIR AREA

FUEL OIL TANK

(CHCB)
HOUSE
SUNGAI LEMATANG

LABORATORIUM
MASJID

INDUSTRIAL
WASTE WATER
TREATMENT
PLANT
OIL PUMP FOAM
ADMIN BUILDING HOUSE ROOM

BAHAN MUDAH TERBAKAR COAL


1. HSD CRUSHER

2. BATUBARA COAL YARD


LIMESTONE BED SAND SAND

150 KV SWITCHGEAR
BOTTOM

SAMPLING HOUSE
POWDER SILO SILO STORAGE

CONTROL BUILDING
STEP-UP

SUBSTATION
TRANSFORMER
TURBINE DEAERATOR & BAG
BOILER ID FAN

YARD
HOUSE COAL BUNKER FILTER

(GI)
HV UNIT
TRANSFORMER
TEGANGAN TINGGI
AREA BERTEGANGAN TINGGI
CCR BED SAND
SILO
ROOM

KETERANGAN : STEP-UP
TRANSFORMER

TURBINE DEAERATOR & BAG


IRITASI DAN BERACUN : Area Produksi, wajib APD & ijin bagi visitor HOUSE COAL BUNKER BOILER FILTER
ID FAN

1. HCL & NaOH HV UNIT


COAL
TRANSFORMER
2. H2SO4 : Area bahan bakar, wajib APD & ijin bagi visitor BULDOSER

: Area Perkantoran, bagi visitor ijin dari security FLY ASH


SILO

: Area Umum
STORAGE BASIN
RIVER WATER
WATER
INLET

WATER
INTAKE
PUMP

MAINTENANCE
PORTABLE SERVICE & FIRE REUSED WORKSHOP &
PANEL WATER BASIN FIGHTING WATER BASIN WATER BASIN
WATER
WAREHOUSE
INTAKE
PUMP
RWTP MECHANICAL COUNTER DRAFT FLOW COOLING FIRE FIGHTING
COMPREHENSIVE WATER PUMP HOUSE SANITARY TOWER STATION HOUSE
(FIRE FIGHTING PUMP) SEWAGE WTP

GUARD OIL WWT

CIRCULATING WATER
BOILER MAKE UP

START - UP BOILER HOUSE


HOUSE
WATER TREATMENT
CW

DOSING PLANT

CONTROLBUILDING (CHCB)
PLANT
PUMP

FUEL OIL TANK


HOUSE

PARKIR AREA

COAL HANDLING
PARKIR AREA
JLN. LINTAS SUMATERA

LABORATORIUM
SUNGAI LEMATANG

MASJID

INDUSTRIAL
WASTE WATER
TREATMENT
PLANT
OIL PUMP FOAM
ADMIN BUILDING HOUSE ROOM

COAL
CRUSHER
BOTTOM
LIMESTONE BED SAND SAND COAL YARD

150 KV SWITCHGEAR
POWDER SILO SILO STORAGE

LAY OUT TEMPAT

CONTROL BUILDING

SAMPLING HOUSE
STEP-UP

SUBSTATION
APAT
TRANSFORMER
DEAERATOR
TURBINE BAG ID
& COAL BOILER
YARD
HOUSE FILTER FAN
BUNKER

(GI)
HV UNIT
TRANSFORMER

KETERANGAN :

COMPRESSOR
CCR ROOM
STACK

AIR
STEP-UP
TRANSFORMER
DEAERATOR
TURBINE BAG ID
HOUSE
& COAL BOILER FILTER FAN COAL BULDOSER
BUNKER HOUSE
HV UNIT
TRANSFORMER

TRASNFER TRASNFER FLY ASH


SILO
TOWER 3 TOWER 2
STORAGE BASIN
RIVER WATER
INLET WATER
INTAKE

WATER
INTAKE
PUMP

MAINTENANCE
PORTABLE SERVICE & FIRE REUSED WORKSHOP &
PANEL WATER BASIN FIGHTING WATER BASIN WATER BASIN
WAREHOUSE
WATER
INTAKE
PUMP
RWTP MECHANICAL COUNTER DRAFT FLOW COOLING FIRE FIGHTING
COMPREHENSIVE WATER PUMP HOUSE SANITARY TOWER STATION HOUSE
(FIRE FIGHTING PUMP) SEWAGE WTP

POS
OIL WWT

CIRCULATING WATER
SATPAM BOILER MAKE UP

START - UP BOILER HOUSE


WATER TREATMENT
CW

DOSING PLANT

CONTROLBUILDING (CHCB)
PLANT
PUMP

FUEL OIL TANK


HOUSE

PARKIR AREA

COAL HANDLING
PARKIR AREA
JLN. LINTAS SUMATERA

LABORATORIUM
SUNGAI LEMATANG

MASJID

INDUSTRIAL
WASTE WATER
TREATMENT
PLANT
OIL PUMP FOAM
ADMIN BUILDING HOUSE ROOM

COAL
CRUSHER
BOTTOM
LIMESTONE BED SAND SAND COAL YARD

150 KV SWITCHGEAR
POWDER SILO SILO STORAGE

CONTROL BUILDING

SAMPLING HOUSE
STEP-UP

SUBSTATION
TRANSFORMER
LAY OUT TEMPAT SAMPAH YARD TURBINE
DEAERATOR
& COAL BOILER
BAG ID
HOUSE FILTER FAN
BUNKER

(GI)
HV UNIT
TRANSFORMER

KETERANGAN :

COMPRESSOR
CCR ROOM
TEMPAT SAMPAH
STACK

AIR
STEP-UP
TRANSFORMER
DEAERATOR
TURBINE BAG ID
HOUSE
& COAL BOILER FILTER FAN COAL BULDOSER
BUNKER HOUSE
HV UNIT
TRANSFORMER

TRASNFER TRASNFER FLY ASH


SILO
TOWER 3 TOWER 2
STORAGE BASIN
RIVER WATER

RIVER WATER
STORAGE
WATER BASIN

BASIN
TREATED
TREATED
WATER BASIN
INLET WATER

RIVER WATER PUMP


INTAKE

WATER
INTAKE 15 17 19
PUMP

MAINTENANCE
PORTABLE SERVICE & FIRE REUSED WORKSHOP &
WATER BASIN FIGHTING WATER BASIN WATER BASIN
PANEL WAREHOUSE
WATER
INTAKE
PUMP RWTP 3 FIRE FIGHTING
MECHANICAL COUNTER DRAFT FLOW COOLING
COMPREHENSIVE WATER PUMP HOUSE SANITARY TOWER STATION HOUSE
(FIRE FIGHTING PUMP) SEWAGE WTP

1 9 11 13
5 7

POS
OIL WWT
SATPAM

CIRCULATING WATER
BOILER MAKE UP

START - UP BOILER HOUSE


WATER TREATMENT
CW

DOSING PLANT

CONTROLBUILDING (CHCB)
PLANT
PUMP

FUEL OIL TANK


HOUSE

PARKIR AREA
PARKIR AREA

COAL HANDLING
JLN. LINTAS SUMATERA

LABORATORIUM
2
SUNGAI LEMATANG

18
MASJID

INDUSTRIAL
WASTE WATER
TREATMENT
PLANT 14
OIL PUMP FOAM
ADMIN BUILDING HOUSE ROOM

20

4 6 8 10 12 16

TT 1

22
COAL

LIMESTONE BED SAND SAND


CRUSHER
COAL YARD
BOTTOM

150 KV SWITCHGEAR
POWDER SILO SILO STORAGE

CONTROL BUILDING
LAY OUT LINE

SAMPLING HOUSE
PILAR HYDRANT OUTDOOR

SUBSTATION
STEP-UP
TRANSFORMER
DEAERATOR
DAN APAR OUTDOOR TURBINE BAG ID
YARD
HOUSE
& COAL BOILER FILTER FAN

(GI)
BUNKER
HV UNIT
TRANSFORMER
32
KETERANGAN :
LINE PILAR HYDRANT 27

COMPRESSOR
CCR ROOM
STACK 24

AIR
APAR (untuk checklist 21
lengkap terlampir)
STEP-UP
TRANSFORMER
DEAERATOR BULDOSER
TURBINE BAG ID HOUSE &
& COAL BOILER PANEL
HOUSE
BUNKER
FILTER FAN MCC Gudang Limbah 26
HV UNIT
TRANSFORMER

FLY ASH
TRASNFER TRASNFER

SILO
TOWER 3 TOWER 2 TT 0

23 25 29 31 30 28
STORAGE BASIN
RIVER WATER

RIVER WATER
STORAGE
WATER BASIN

BASIN
TREATED
TREATED
WATER BASIN
INLET WATER
INTAKE

RIVER WATER PUMP


WATER
INTAKE
PUMP

MAINTENANCE
PORTABLE SERVICE & FIRE REUSED WORKSHOP &
RWTP LANTAI 2 WATER BASIN FIGHTING WATER BASIN WATER BASIN WAREHOUSE
PANEL
WATER
INTAKE
PUMP FIRE FIGHTING
MECHANICAL COUNTER DRAFT FLOW COOLING
STATION HOUSE
COMPREHENSIVE WATER PUMP HOUSE TOWER
RWTP (FIRE FIGHTING PUMP)
SANITARY
SEWAGE WTP

46

POS OIL WWT

CIRCULATING WATER
BOILER MAKE UP

START - UP BOILER HOUSE


SATPAM
WATER TREATMENT

DOSING PLANT
CW

CONTROLBUILDING (CHCB)
PLANT
PUMP

FUEL OIL TANK


HOUSE

PARKIR AREA
PARKIR AREA

COAL HANDLING
45
JLN. LINTAS SUMATERA

33

LABORATORIUM
SUNGAI LEMATANG

MASJID

INDUSTRIAL
WASTE WATER
TREATMENT
PLANT
34
OIL PUMP FOAM

44
ADMIN BUILDING HOUSE ROOM

43 42 41
35 36 TT 1

40
COAL CRUSHER
LIMESTONE BED SAND SAND COAL YARD
BOTTOM

150 KV SWITCHGEAR
POWDER SILO SILO STORAGE

CONTROL BUILDING

SAMPLING HOUSE

39
STEP-UP

SUBSTATION
TRANSFORMER
DEAERATOR
TURBINE BAG ID
& COAL BOILER
YARD

38
HOUSE FILTER FAN
BUNKER

(GI)
HV UNIT
TRANSFORMER

COMPRESSOR
CCR ROOM
CO2 ROOM

STACK

AIR
37

LAY OUT LINE STEP-UP


TRANSFORMER

PILAR HYDRANT INDOOR & APAR TURBINE


DEAERATOR
& COAL BOILER
BAG
FILTER
ID
BULDOSER
HOUSE FAN
INDOOR HV UNIT
TRANSFORMER
BUNKER PANEL
MCC
HOUSE &
Gudang Limbah

KETERANGAN : TRASNFER TRASNFER

FLY ASH
TOWER 3 TOWER 2
LINE PILAR HYDRANT

SILO
TT 0

APAR (untuk cheklist lengkap


terlampir)
LAY OUT HYDRANT, APAR & JALUR EVAKUASI TURBINE HOUSE EL.0.0M UNIT # 1

Sling HYDRAZINE
House STORAGE
ROOM
1 2 3 4 5 6 7

JALAN
(380 V BOILER MCC ROOM)
UNIT # 1

1 2 3 4 5
AMMONIA
STRORAGE
CHEMICAL DOSING ROOM
ROOM EQUIPMENT

48 49

ELECTRIC HYDRAULIC

BOILER FEED PUMP A

BOILER FEED PUMP B


GOVERNOR CONTROL

HP HEATER
SYSTEM
CCCW
47
KETERANGAN :
LINE PILAR HYDRANT, APAR & JALUR EVAKUASI

HEAT EXCHANGER

MAINT YARD
AIR COMPRESSOR
MCC PANEL

CONDENSOR
OCCW

DRAIN PUMP

DRYER
UP

OIL COOLER
TURBINE OIL TANK
CEP

MAIN
EXCITION ROOM VACUUM PUMP
MAIN OIL TANK

PURIFIED DEVICE 51
50
LAY OUT HYDRANT,APAR & JALUR EVAKUASI TURBINE HOUSE EL.0.0M UNIT # 2

TOILET
TOOL ROOM

TOILET
INSTRUMENT ROOM
380 V BOILER MCC ROOM UNIT # 2
WATER & STEAM SAMPLING ROOM

WATER & STEAM


LABORATORIUM

53

52

ELECTRIC HYDRAULIC
BOILER FEED PUMP A

BOILER FEED PUMP B

GOVERNOR
CONTROL SYSTEM
HP HEATER CCCW 54
KETERANGAN :
LINE PILAR HYDRANT, APAR & JALUR EVAKUASI

HEAT EXCHANGER
MAINT YARD

MCC PANEL
OCCW
CONDENSOR
DRAIN PUMP

UP

OIL COOLER TURBINE OIL TANK

CEP
PURIFIED DEVICE
MAIN

VACUUM PUMP

EXCITION ROOM
MAIN OIL TANK

56 55
LAY OUT APAR TURBINE HOUSE EL.5.0M
6 kV UNIT BOARD B UNIT 2
CABLE CHANNEL I&C CABLE CHANNEL I&C

6 kV UNIT BOARD UNIT # 1 6 kV STATION BOARD 6 kV UNIT BOARD A UNIT 2

DEVICE MAINT
SLING

ELECTRICAL
CABLE LAYER CABLE LAYER

TOILET
HOLE
MCC 380/220 V STATION

ROOM
BATTERY ROOM UNIT # 1 BATTERY ROOM UNIT # 2

UP DOWN
UP DOWN

UP UP

LP HEATER
LP HEATER
UNIT # 1 UNIT # 2

CONDENSOR

UP DOWN DOWN UP
DOWN DOWN

UP UP

UP UP
KETERANGAN :
LINE PILAR HYDRANT
DOWN
UP DOWN DOWN UP
GENERATOR GENERATOR
OUTGOING OUTGOING
SWITCHGEAR SWITCHGEAR
LAY OUT HYDRANT, APAR & JALUR EVAKUASI TURBINE HOUSE EL.9.0M
CENTRAL CONTROL ROOM

PANEL EWS PANEL EWS

CONTROL ROOM

CONTROL ROOM
SLING

DOCUMENTATION ROOM

MAINTENANCE ROOM CONTROL


DC & UPS DISTRIBUTION ROOM UNIT # 1

DC & UPS DISTRIBUTION ROOM UNIT # 2


EWS UNIT # 1

EWS UNIT # 2
HOLE DOWN

MEETING

TOILET
7 7

ROOM
13 6 13 6

SPV ROOM

SPV ROOM
12 5 12 5

JALAN

DEVICE
UP 11 4 11 4

JALAN
10 3 10 3 UP
9 2 9 2
DOWN 8 1 8 1

ELECTRICAL ROOM ELECTRICAL ROOM

58 59 60 61

TURBINE UNIT # 1

TURBINE UNIT # 2
MAINT YARD
57 62

UP UP

GENERATOR GENERATOR

DOWN DOWN
MAIN ROAD

KETERANGAN : EXCITER EXCITER


LINE PILAR HYDRANT

66 65 64 63
LAY OUT HYDRANT, APAR & JALUR EVAKUASI MAIN BLOCK HOUSE EL.18.0M

SLING
HOLE COAL BUNKER UNIT # 1 COAL BUNKER UNIT # 2

UP DOWN
DEAERATOR # 1 DEAERATOR # 2

UP DOWN

67 68 69 70

KETERANGAN :
LINE PILAR HYDRANT
LAY OUT HYDRANT, APAR & JALUR EVAKUASI MAN POWER BUILD COAL SILO EL.42.0M

SLING
HOLE

SLING
HOLE

BELT CONVEYOR LAYER


UP DOWN

MCC ROOM

71 72 73 74

UP

DOWN
ROOF OF TURBIN HOUSE

KETERANGAN :
LINE PILAR HYDRANT
PT PEMBANGKITAN JAWA BALI SERVICES No. Dokumen : FM-BJ-3.2.2.04.02
SIAP INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM Tanggal Terbit : 2 Februari 2016
INSTRUKSI KERJA Revisi : 00
FORMULIR LAY OUT APAR BOILER HOUSE UNIT #1 Halaman :9

Top Roof

100

99
Elevasi 53.130 m

97 98
Elevasi 46.125 m

95 Elevasi 41.000 m 96

94 93

91 92
Elevasi 35.800 m

89 Elevasi 30.500 m 90

88 87

85 Elevasi 20.800 m 86

83 84

Elevasi 18.000 m

82 81

79 Elevasi 9.000 m 80
KETERANGAN :
78 77
LINE PILAR
HYDRANT
75 76
Elevasi 0.100 m
APAR

Dibuat Oleh Disetujui Oleh Disahkan Oleh


Staf LK3 SPV LK3 Manajer Unit

Tanto Alkadafi Tedy Barindo Heden Siahaan


PT PEMBANGKITAN JAWA BALI SERVICES No. Dokumen : FM-BJ-3.2.2.04.02
SIAP INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM Tanggal Terbit : 2 Februari 2016
INSTRUKSI KERJA Revisi : 00
FORMULIR LAY OUT APAR BOILER HOUSE UNIT #2 Halaman : 10

Top Roof

125

126
Elevasi 53.130 m

123 124
Elevasi 46.125 m

121 Elevasi 41.000 m 122

120 119

117 118
Elevasi 35.800 m

115 Elevasi 30.500 m 116

114 113

111 Elevasi 20.800 m 112

109 110

Elevasi 18.000 m

108 107

KETERANGAN :
105 Elevasi 9.000 m 106
LINE PILAR
104 103 HYDRANT

101 102 APAR


Elevasi 0.100 m

Dibuat Oleh Disetujui Oleh Disahkan Oleh


Staf LK3 SPV LK3 Manajer Unit

Tanto Alkadafi Tedy Barindo Heden Siahaan


STORAGE BASIN
RIVER WATER
INLET WATER
INTAKE

WATER
INTAKE 15 17 19
PUMP

MAINTENANCE
PORTABLE SERVICE & FIRE REUSED WORKSHOP &
WATER BASIN FIGHTING WATER BASIN WATER BASIN
PANEL WAREHOUSE
WATER
INTAKE
PUMP RWTP 3 FIRE FIGHTING
MECHANICAL COUNTER DRAFT FLOW COOLING
COMPREHENSIVE WATER PUMP HOUSE SANITARY TOWER STATION HOUSE
(FIRE FIGHTING PUMP) SEWAGE WTP

1 9 11 13
5 7

POS
OIL WWT
SATPAM

CIRCULATING WATER
BOILER MAKE UP

START - UP BOILER HOUSE


WATER TREATMENT
CW

DOSING PLANT

CONTROLBUILDING (CHCB)
PLANT
PUMP

FUEL OIL TANK


HOUSE

PARKIR AREA
PARKIR AREA

COAL HANDLING
JLN. LINTAS SUMATERA

LABORATORIUM
2
SUNGAI LEMATANG

18
MASJID

INDUSTRIAL
WASTE WATER
TREATMENT
PLANT 14
OIL PUMP FOAM
ADMIN BUILDING HOUSE ROOM

20

4 6 8 10 12 16

22
COAL

LIMESTONE BED SAND SAND


CRUSHER
COAL YARD
BOTTOM

150 KV SWITCHGEAR
POWDER SILO SILO STORAGE

CONTROL BUILDING

SAMPLING HOUSE
LAY OUT LINE

SUBSTATION
STEP-UP

PILAR HYDRANT OUTDOOR


TRANSFORMER
DEAERATOR
TURBINE BAG ID
YARD
HOUSE
& COAL BOILER FILTER FAN

(GI)
BUNKER
HV UNIT
TRANSFORMER
32
KETERANGAN :
LINE PILAR HYDRANT 27

COMPRESSOR
CCR ROOM
STACK 24

AIR
21

STEP-UP
TRANSFORMER
DEAERATOR COAL
TURBINE BAG ID
& COAL BOILER BULDOSER
HOUSE
BUNKER
FILTER FAN
HOUSE 26
HV UNIT
TRANSFORMER
TRASNFER TRASNFER FLY ASH
SILO
TOWER 3 TOWER 2

23 25 29 31 30 28
NURI SETYO
TAUFIQQURRAHMAN

Ass. Eng. Process Safety Management


PJB Kantor Pusat

Fire Protection Practitioner

ARDIYAN S. UTOMO M. IZZAT HARISI

Junior Officer K3 Ass. Engineer Pemeliharaan Listrik


UBJOM Rembang UP Gresik

Fire Protection Practitioner Fire Protection Practitioner


AK3 Umum Teknisi K3 Listrik
Electric Fire Pump Diesel Fire Pump
Flow Pressure Flow Pressure
No No
(%) (lps) (mPa) (%) (lps) (mPa)
1 0% 0 1.15 1 0% 0 0.78
2 25% 25000 1.1 2 25% 25000 0.78
3 50% 50000 1.05 3 50% 50000 0.76
4 75% 75000 1.03 4 75% 75000 0.74
5 100% 100000 1 5 100% 100000 0.71
6 125% 125000 0.94 6 125% 125000 0.68
7 150% 150000 0.86 7 150% 150000 0.63

Pressure vs Flow Pressure vs Flow


1.3 0.9
1.21.15 0.85
1.1
Pressure (mPa)

Pressure (mPa)
1.1 1.05 1.03 0.80.78 0.78
0.76
1 0.74
1 0.94 0.75 0.71
0.9 0.86 0.7 0.68

0.8 0.65 0.63

0.7 0.6
0 40000 80000 120000 160000 0 40000 80000 120000 160000
Flow (lps) Flow (lps)

Anda mungkin juga menyukai