Disusun Oleh
Nama : FATHONI
NID : 7610391KP
i
2.1 Struktur Organisasi ………………………………………... 17
Tanggap Darurat
Kebakaran
2.2 Tugas Dan Tanggung ………………………………………... 20
Jawab Personil
2.3 Prosedur Tanggap ………………………………………… 25
Darurat
ii
RINGKASAN
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Banjarsari adalah salah satu
dari Proyek Percepatan Diversifikasi Energi (PPDE) 10000 MW tahap satu.
PLTU Banjarsari dibangun oleh pemerintah untuk memenuhi kebutuhan energi
listrik di Sumatera. Kabupaten Lahat adalah salah satu daerah yang dipilih oleh
pemerintah untuk pembangunan pembangkit listrik tersebut. PLTU Banjarsari
kapasitas 2 X 135 MW dengan bahan bakar batubara. Pembangkit ini memiliki
nilai asset yang sangat besar sehingga memerlukan system proteksi kebakaran
yang harus memadai unutk menyelamatkan asset tersebut jika ada kebakaran
yang terjadi. Sistem Proteksi kebakaran aktif dan pasif bertujuan untuk
menyelamatkan asset, manusia serta lingkungan disekitar pembangkit tersebut
berada.
Laporan ini bertujuan untuk mengevaluasi system proteksi kebakaran
yang sudah ada (eksisting) di PLTU Banjarsari dan saran untuk rencana
perbaikan atau penambahan (improvement) yang akan dilakukan oleh PT. Bukit
Pembangkit Innovative (BPI) untuk lebih meningkatkan system proteksi
kebakaran yang termasuk tim Tanggap Darurat yang sudah ada sesuai dengan
Kepmenaker No 186 Tahun 1999 dan Peraturan lain yang relevan.
Kesimpulan On the Job Training ini untuk adalah salah satu
rekomendasi dan saran untuk perbaikan atau penambahan system proteksi
kebakaran pasif maupun aktif yang masih diperlukan khususnya diarea yang
sangat potensial terjadi kebakaran sehingga jika terjadi kebakaran dapat
ditangani dengan cepat untuk menghindari kerusakan yang lebih besar
Kata kunci: proteksi kebakaran aktif, pasif dan operasi komersial, kepmenaker
No.186 tahun 1999
iii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa bahwa Laporan On the Job Training
Pengawas Spesialis K3 Penanggulangan Kebakaran Unit PLTU Banjarsari
dapat disusun dengan baik dan tepat waktu. Laporan ini adalah salah satu dari
tindak lanjut training yang dilakukan untuk mendapatkan sertifikasi K3 spesialis
dari Kementerian Ketenagakerjaan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua yang membantu penulisan
laporan ini:
1. Bapak Erick Yudiawan selaku Manajer Unit PLTU Banjarsari yang
memberikan ijin mengikuti pelatihan.
2. Tim PT. PJB Services Unit PLTU Banjarsari yang bersedia membantu
menyediakan data-data pendukung yang diperlukan.
Semoga Laporan ini bermanfaat untuk khalayak khususnya untuk menjadi bahan
referensi dalam penyusunan proteksi kebakaran di unit lain yang sejenis.
Akhir kata mohon maaf jika dalam penulisan masih ada kekurangan karena
keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki, dan diharapkan ada yang
memberikan koreksi untuk perbaikan selanjutnya.
Penulis,
Fathoni
v
BAB I
PENDAHULUAN
Main Unit
Fire Fighting Pump
Gardu Induk
Crusher House Pos Scurity 2A
Admin Building
Pos Scurity
2B
Fire Station
Garage
1
Energi listrik yang dihasilkan disalurkan melalui system Saluran Udara
Transmisi Tegangan (SUTT) 150 kV system kelistrikan Sumatera melalui Gardu
Induk Lahat. Saat ini PLTU Batubara masih lebih hemat dibandingkan dengan
pembangkit jenis seperti PLTG, PLTA, PLTP dan PLTS sehingga masih menjadi
pilihan utama untuk dibangun baik oleh swasta maupun pemerintah. Ketersediaan
batubara yang masih sangat besar di Indonesia menjadi alasan utama Pembangkit
Listrik Tenaga Uap dibangun karena dapat menekan Biaya Pokok Penyediaan
(BPP) yang lebih murah dibandingkan dengan pembangkit jenis lain seperti PLTA,
PLTG, PLTP dan didukung oleh efisiensi yang lebih tinggi. Ketersediaan air laut
yang tidak terbatas sebagai bahan baku untuk air boiler dan dan media pendingin
menjadi salah satu keuntungan PLTU. PLTU Banjarsari menggunakan batubara
bituminous dengan kalori rendah dengan rata-rata kebutuhan ± 540 metric ton per
hari. Suplai batubara berasal dari mulut tambang di Kabupaten Lahat dengan
menggunakan Belt Conveyor sebagai transportasi batubara dari tambang hingga
ke Coal Yard PLTU Banjarsari.
2
PT. Pembangkitan Jawa Bali Services sebagai salah satu perusahaan Jasa O&M
Pembangkit Tenaga Listrik, dari tahun 2014 hingga saat ini melakukan Jasa O&M
di PLTU Banjarsari berkapasitas 2 X 110 MW yang berlokasi di Desa Sirah Pulau
- Gunung Kembang, Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat, Provinsi
Sumatera Selatan.
PLTU Banjarsari adalah salah satu Proyek Percepatan Diversifikasi Energi
(PPDE) 10000MW tahap pertama dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan
energi listrik di system Sumatera. Dalam mengoperasikan PLTU Banjarsari, PT.
PJBS Banjarsari didukung oleh karyawan organik dan outsourcing atau mitra
kerja dengan komposisi atau jumlah tenaga kerja seperti tabel dibawah ini:
No Nama Jumlah
1 PT. PJBS 170 Orang
2 PT. Raden Depati Sakti 14 Orang
3 PT. Solusi Bersama Sejahtera 43 Orang
4 CV. Star Abadi 2 Orang
JUMLAH 229 Orang
Tabel 1.1 PT. PJB Services dan Mitra Kerja PLTU Banjarsari.
Sedangkan jam kerja karyawan maupun mitra kerja tetap mengikuti peraturan yang
berlaku sesuai dengan UU No 13 Tahun 2013 pasal 77 adalah:
Karena proses produksi yang terus menerus ada pekerjaan jenis pekerjaan yang
harus dilaksanakan dengan pola shift seperti Operator, Satuan Pengamanan
Internal, Operator Alat Berat dan beberapa bidang lain yang menjadi supporting
operasional sehingga PLTU Banjarsari berproduksi selama 24 jam per hari untuk
memenuhi kebutuhan energi listrik konsumen di Wilayah Sumatera. Pengaturan
pola shift diatur internal oleh perusahaan dengan tetap mengacu kepada peraturan
yang berlaku baik Undang-Undang maupun Peraturan Perusahaan yang dibuat
oleh Direksi PT. PJB Services.
3
2. Alur Proses Produksi/Detil Area Tempat Kerja.
Proses produksi PLTU adalah secara umum bahan baku air Boiler berasal dari
air sungai yang diolah di Water Treatment Plant (WTP) dengan peralatan Ion
exchanger dan menghasilkan Demineralized Water dengan parameter yang
ditetapkan untuk digunakan menjadi air pengisi atau feedwater didalam boiler.
Bahan bakar yang digunakan adalah batubara dengan jenis Bituminus
spesifikasi Low Rank Calorie (LRC) 4200 kCal/kg. Proses ditransport dengan belt
conveyor ke coalyard untuk disimpan sementara sebelum digunakan. Dari
coalyard ditransfer dengan belt conveyor ke boiler sebagai bahan bakar
pembakaran diboiler. Udara pembakaran disuplai oleh Kipas Tekan Paksa (Forced
Draft Fan). Pembakaran didalam boiler bertujuan untuk memanaskan air hingga
menjadi uap. Uap tersebut selanjutnya digunakan untuk memutar Turbin dan
Generator yang akan memproduksi listrik. Energi listrik yang dihasilkan
disalurkan melalui transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150kV
menuju Gardu Induk Lahat. Gardu induk tersebut akan di salurkan atau
didistribusikan ke masing-masing konsumen mulai dari industri sampai dengan
rumah tangga.
4
3. Fire Risk Asessment dan Mapping Area.
PLTU Banjarsari dengan nilai asset yang cukup besar dilengkapi dengan
sarana proteksi kebakaran sesuai dengan Kepmenaker No. 186 Tahun 1999,
Kepmenaker No 187 tahun 1999, dan Permenaker No 37 Tahun 2006,
Permenaker No. 2 Tahun 1983, Permenaker No 4 tahun 1980, Permen PU No
26 Tahun 2008, SNI 1746 Tahun 2000 dan masih banyak peraturan lain yang
mempunyai tujuan mengamankan Manusia, Peralatan dan Lingkungan Kerja dari
potensi bahaya kebakaran atau ledakan karena faktor lain seperti gesekan, panas,
kebocoran uap dan lain-lain.
Fire risk assessment yang dilakukan untuk memitigasi potensi yang mungkin
terjadi selama operasional PLTU Banjarsari baik siang dan malam sehingga perlu
dipetakan lokasi yang memiliki risiko tinggi untuk kebakaran dengan tujuan jika
terjadi kebakaran lebih mudah ditangani sehingga tidak membesar yang dapat
mengakibatkan kerugian material dan bahkan korban jiwa.
Adapun peta risiko kebakaran yang sudah dimappping dan mitigasi di PLTU
Banjarsari seperti ditunjukkan pada gambar layout dibawah ini:
6
Tabel 1.4 Klasifikasi risiko PT. PJB Services di PLTU Banjarsari
7
4. Dasar Hukum dan Standar K3 Bidang Penanggulangan Kebakaran.
8
11 SNI 03-6570-2001 Instalasi Pompa yang Dipasang
Proteksi Pemadam Kebakaran
12 SNI-0225-2011 Persyaratan Umum Instalasi
Listrik
13 Peraturan Pemerintan RI No. Sistem Manajemen K3
50 Tahun 2012
14 Permenaker No 37 Tahun K3 Bejana Tekanan dan Tanki
2016 Timbun
9
BAB II
ANALISA, PEMERIKSAAN, PENGUJIAN DAN
PERENCANAAN
10
2 Pilar dan Hose Seluruh 22 1. Instruksi
Box dengan area unit Menaker No
Hydrant ukuran 2,5 11/M/BW/1997
inchi 2. NFPA 20
11
2. SNI
03/6570/2001
10 Pompa 298 m3/hr Pump 1 1. Instruksi
Diesel House Menaker No.
11/M/BW/1997
2. SNI
03/6570/2001
11 Mobil Garasi 1 1. Instruksi
Pemadam Damkar Menaker No.
Kebakaran 11/M/BW/1997
12 Tanki Kapasitas Fire Garasi 1 1. Instruksi
Pemadam 2000 Menaker No.
Liter 11/M/BW/1997
13
Tabel 2.3 Contoh Lokasi penempatan Hydrant WTP PLTU Banjarsari.
14
Dari tabel diatas PLTU Banjarsari memenuhi penyediaan tabung APAR sesuai
dengan Permenaker No.04 Tahun 1980. Sehingga kesiapan untuk menanggulangi
jika ada kebakaran kecil dapat ditanggulangi oleh anggota tim tanggap darurat
unit.
Gambar 2.5 Lokasi Assembly Point dan arah jalur evakuasi di Main Building
16
Darurat, pintu keluar atau tangga darurat, panjang jarak tempuh mencapai pintu
keluar tidak melebihi 36 meter untuk risiko ringan, 30 meter unutk risiko sedang
dan 24 meter untuk risiko berat. Jarak antara assembly di admin building lebih dari
36 meter, sehingga evaluasi yang dilakukan sesuai dengan Instruksi Menaker No
11 Tahun 1997 ditambahkan 2 lokasi assembly point di Main Building dan
Worskhop.
Kepmenaker
Personil Jumlah No 186 Kekurangan Expired Ket
Tahun 1999
Kelas A 1 1 - Proses
Sertifikasi
Kelas B 1 2 - 26 Maret Terpenuhi
2021
2 3 - 05 Mei
Kelas C 2020
Kelas D 28 28 - 21 Des Terpenuhi
2021
First 2 2 - Terpenuhi
Aider
17
Tabel 2.6 Sertifikasi Personil Tim Tanggap Darurat PLTU Banjarsari
18
Gambar 2.8 Struktur Organisasi Tim Kesiagaan Dan Penanggulangan
Keadaan Darurat
19
2.2. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PERSONIL.
Untuk memastikan dan menyakinkan tugas dan tanggung jawab anggota
tim disusun tugas masing-masing. Tugas ini adalah tugas tambahan diluar
tugas utama sehari-hari yang melekat sesuai dengan jabatan masing
masing. Dan sesuai dengan Kepmenaker No 186 Tahun 1999.
Adapun tugas tugas dan tanggung jawab seperti berikut ini :
2.2.1. Tugas dan Tanggung Jawab Ketua/Pembina.
1. Memberikan pernyataan bahwa sedang terjadi keadaan darurat
atau menyatakan keadaan darurat sudah selesai/berhasil diatasi
dan lokasi boleh/aman untuk dimasuki.
2. Memberikan instruksi/arahan terhadap komandan peleton serta
Tim Kesiagaan dan penanggulangan Keadaan Darurat tentang
hal-hal yang penting sebelum melaksanakan tugas.
3. Memutuskan power plant perlu terus beroperasi atau shutdown
terkait faktor keamanan akibat terjadinya keadaan darurat.
4. Memberikan instruksi/arahan terhadap komandan peleton serta
Tim Kesiagaan dan penanggulangan Keadaan Darurat tentang
hal-hal yang penting sebelum melaksanakan tugas.
5. Memutuskan perlu tidaknya Tim Kesiagaan dan
Penanggulangan Keadaaan Darurat memberikan bantuan ke
tempat lain (diluar PLTU Banjarsari).
6. Memberikan laporan kepada Direksi PT. PJB Services atau
Direksi PT. BPI baik secara lisan ataupun tertulis mengenai
keadaan darurat yang terjadi.
7. Memberikan keterangan pers dan menjawab semua pertanyan
yang diajukan oleh pihak berwajib
20
2.2.2. Tugas dan Tanggung Jawab Wakil Ketua/Koordinator.
1. Memberikan pernyataan bahwa sedang terjadi keadaan darurat
atau menyatakan keadaan darurat sudah selesai/berhasil diatasi
dan lokasi boleh/aman untuk dimasuki.
2. Memberikan instruksi/arahan terhadap komandan peleton serta
Tim Kesiagaan dan penanggulangan Keadaan Darurat tentang
hal-hal yang penting sebelum melaksanakan tugas.
3. Memutuskan power plant perlu terus beroperasi atau shutdown
terkait faktor keamanan akibat terjadinya keadaan darurat.
4. Memutuskan perlu Penanggulangan Keadaaan Darurat
memberikan bantuan ke tempat lain (diluar PLTU Banjarsari).
21
2. Mengevaluasi sebab-sebab terjadinya keadaan darurat dan
menentukan tindakan yang sebaiknya dilakukan.
3. Melaksanakan pembagian tugas secara merata ke semua
anggota.
4. Menetapkan kondisi aman untuk tim melaksanakan tugas.
5. Memeriksa kelengkapan personil dan peralatan setelah selesai
dilakukan.
22
2. Mengamankan lokasi dari kemungkinan hal-hal yang tidak
diinginkan. Misal: pencurian barang, pencopetan, perusakan alat
pemadam kebakaran dan lain-lain.
3. Mengamankan orang yang jelas-jelas akan melakukan tindakan
kejahatan serta membawa ke pos komando.
4. Ikut melaksanakan pemadam kebakaran bersama tim
penanggulangan di saat terjadi kebakaran pada hari libur atau
diluar jam kerja.
5. Ikut membantu tim evakuasi dalam melaksanakan proses
evakuasi terhadap orang dan barang.
2.2.7. Tugas dan Tanggung Jawab Fire Warden.
1. Bertanggung jawab melaksanakan evaluasi terhadap
orang/karyawan di lantai Gedung yang menjadi tanggung
jawabnya.
2. Melakukan komunikasi secara continue serta memberikan
layanan kepada Komandan Peleton tentang proses evakuasi
yang sedang dijalankan.
3. Melaksanakan pemadaman kebakaran pada tingkat awal
terjadinya kebakaran agar tidak meluas sehinggga dapat
menghindari kerugian yang lebih besar.
23
menuju daerah aman, melarang berlari kencang dan saling
mendahului dan lain-lain.
4. Membantu menyelamatkan orang yang pingsan, tidak bisa
berjalan, sakit, hamil, kecelakaan maupun cidera berdasarkan
prioritas (triase).
5. Melakukan penyelamatan terhadap suraat-surat, uang dan
dokumen-dokumen penting perusahaan dan barang berharga
lainnya terutama yang bernilai tinggi dan sulit diperoleh
dipasaran.
6. Mengadakan apel checking jumlah penghuni guna meyakinkan
tidak ada orang yang tertinggal serta menghitung dan
mengevaluasi jumlah korban (sakit/luka, pingsan, meninggal).
24
2.3. PROSEDUR TANGGAP DARURAT.
Keadaan Darurat adalah suatu keadaan yang tidak diharapkan terjadi
dan harus dilakukan tindakan/pertolongan sesegera mungkin unutk
meminimalisasi terjadinya tingkat kerusakan/kerugian yang lebih parah.
Keadaan darurat dapat terjadi kapan saja tanpa bisa diduga atau diprediksi.
Keadaan darurat ini dapat terjadi karena faktor alami seperti banjir, gempa
bumi, angin, puting beliung, atau karena keterlibatan manusia seperti
kebakaran, bahan kimia, tumpahan zat beracun atau karena kegagalan
struktur bangunan.
Langkah-langkah yang diperlukan untuk penyusunan perencanan
tanggap darurat:
1. Identifikasi keadaan darurat yaitu mengidentifiaksi darurat yang
mungkin dihadapi organisasi selama jam kerja atau setelah jam kerja.
Lokasi perusahaan, sifat pekerjaan, mesin, bahan kimia yang disimpan.
Semuanya dibuat dalam daftar untuk melakukan terkait penilaian risiko
keadaan darurat.
2. Identifikasi persediaan sumber daya yang diperlukan yaitu kemampuan
tempat kerja unutk merespon keadaan darurat. Sumber daya internal dan
eksternal, serta persediaan medis yang diperlukan.
3. Membuat rencana tanggap darurat yaitu keadaan darurat dan mekanisme
yang mencakup prosedur, lokasi dan instruksi, prosedur evakuasi,
alarm dan fasilitas darurat yang tersedia.
4. Komunikasi dan revisi prosedur tanggap darurat yaitu
mengkomunikasikan rencana kepada semua pekerja/pemangku
kepentingan yang relevan. Latihan untuk mengukur dan mendidik tim
unutk menangani situasi darurat.
5. Evaluasi dan revisi prosedur tangggap darurat yaitu untuk mengupdate
atau merevisi prosedur berdasarkan hasil simulasi fire drill atau latihan
yang dilaksanakan.
25
Dalam melaksanakan Prosedur Tanggap Darurat disusun Instruksi
Kerja (IK) sebagai panduan dalam melaksanakan proses tanggap darurat
tersebut. PT. PJB Services Banjarsari menyusun beberapa IK terkait
dengan kebakaran ditempat kerja. Berikut contoh IK PJB Services
Banjarsari yang telah disusun.
Menyalalan alarm
Kebakaran
Melaporkan ke
Supervisor Produksi
Petugas PPGD melakukan
Dipadamkan oleh tim
petolongan
Lokal
Evakuasi korban ke RS
Koordinator menyiapkan Tim
terdekat
TD
Tim Tanggap D arurat
melakukan Pe madaman
Kebakaran
Ada Korban No
Yes
Melaporkan ke Koordinator Melakukan Pemadaman
Tim TD, DM Ops, DM Har, dengan Tim Eksternal
Yes Security Padam No Minahasa Selatan
Evakuasi korban ke RS
terdekat
End
End End
Gambar 2.13 Flow Chart Simulasi Kebakaran di Area Workshop PLTU Banjarsari.
26
Prosedur Tanggap Darurat Pemadaman Kebakaran di area Workshop yang
telah disusun oleh PT. PJB Services Banjarsari seperti dibawah:
27
menginstruksikan
staff K3 dan semua
personil tanggap
darurat gedung
administrasi untuk
siaga.
4. Menghubungi Deputi
Manajer Operasi
terkait kondisi
kebakaran.
5. Menghubingi Spv.
Administrasi untuk
menginstruksikan
agar security segera
melakukan strerilisasi
area kebakaran di
PLTU Banjarsari dari
pihak eksternal yang
tidak berkepentingan.
Deputi Manajer Operasi Deputi Manajer Operasi
melaporkan ke Manajer
Unit tentang waktu
kerjadian kebakaran,
lokasi, skala api dan
penanganan sementara.
Melakukan sterilisasi di Security
area kebakaran.
1. Menerima laporan Spv. K3/Komandan
Spv. Produksi untuk Pleton Tim TKPKD
kemudian bertindak
28
sebagai Leader tim
TKPKD.
2. Membantu
mengkoordinasikan
tim TKPKD di pos
Komando terkait
kondisi tanggap
darurat.
3. Melakukan briefing
dan membantu tim
TKPDK lengkap
pakaian dan
acesories yang
diperlukan dan fire
truck untuk siaga
dilokasi kebakaran.
4. Memerintahkan
operator WTP untuk
start electric fire
Pump.
1. Menyiapkan APD Operator CCR
khusus kebakaran
(helm pemadam, baju
pemadam, sarung
tangan pemadam,
sepatu pemadam) dan
mengantarkan dari
posko tanggap darurat
ke gedung
administrasi.
Catatan: Uniform
yang bukan tahan api,
29
sehingga personel
yang menggunakan
pakaian tersebut tetap
harus memperhatikan
jarak aman terhadap
paparan api.
2. Menghubungi
operator WTP untuk
melakukan start
electric fire pump dan
memastikan kondisi
diesel fire pump stand
by dan siap (manual
running) sesuai
instruksi dari Spv K3.
1. Melakukan start Operator WTP
electric fire pump dan
memastikan kondisi
diesel fire pump stand
by dan siap (manual
running) sesuai
instruksi dari Spv K3.
2. Tim evakuasi mulai Tim Evakuasi
melakukan evakuasi First Aider
personil yang ada di
sekitar area workshop
ke assembly point.
2 Jika api mulai 1. Menghentikan semua Personil mekanik
membesar. kegiatan di area
workshop.
30
(Tahap II 2. Koordinasi dengan
Kebakaran mekanik untuk
Sedang) mengisolasi peralatan
yang ada di
Workshop.
Memastikan electric fire Operator WTP
pump sudah running
manual start dan dapat
beroperasi normal.
1. Memadamkan Fire Man
kebakaran
menggunakan hydrant
terdekat dan
mengisolasi
merambatnya api ke
area sekitarnya.
2. Menyiapkan fire truck
untuk membantu
proses pemadaman
3 Jika kondisi api Mengoperasikan secara Fire Man dan staf
tidak bisa manual fire protection pemeliharaan mekanik
dipadamkan dan system di area
api merambat ke workshop dan
ruangan memastikan dapat
warehouse bekerja dengan baik
1. SPV Mekanik Spv Mekanik/Leader Tim
/Gudang
melaporkan kondisi TKPKD
material. (Tahap
emergency ke Deputi
III/Kebakaran
Manajer Pemeliharaan.
Besar)
Deputi Manajer
Pemeliharaan.
31
melaporkan kondisi
terakhir kebakaran di
workshop ke Manajer
Unit.
1. Manajer Unit Manajer unit
memberikan
keterangan kepada
seluruh karyawan dan
mitra kerja bahwa unit
dalam kondisi darurat
kebakaran.
2. Manajer Unit
berkoordinasi dengan
Dinas Pemadam
Kebakaran Kabupaten
Lahat untuk ikut
membantu proses
pemadaman.
3. Manajer Unit
berkordinasi dengan
Aparat Keamanan
Kab. Lahat untuk
membantu proses
pengamanan.
4. Berkoordinasi dengan
RSUD Kab. Lahat
untuk membantu
mengevakuasi korban
dengan
Ambulance.
32
4 Kondisi krisis Setelah seluruh kondisi 1. Spv K3/Komandan
(setelah kondisi emergency dapat Tim Tanggap
emergency ditangani, maka Spv K3 Darurat.
tertangani). bersama Spv.Mekanik 2. Spv.Mekanik/Leader
menyampaikan laporan Tim TKPKD.
penanggulangan
kebakaran kepada
Manajer Unit, yang
diantaranya:
Status Kebakaran.
Besaran dampak.
Laporan Evakuasi
Kondisi Unit
Bidang K3 bersama Bidang K3 dan
security melakukan Security.
isolasi area kebakaran,
melakukan pengecekan
seluruh peralatan
pemadam yang
digunakan pada saat
kebakaran.
1. Bidang pemeliharaan Manajer unit.
melakukan Deputi Manajer
identifikasi Operasi.
kerusakan peralatan, Deputi
material dan proses Manajer Pemeliharaan.
pemulihan.
2. Bidang Pemeliharaan
menyusun kronologi
kejadian dengan
33
bidang terkait dan
segera melaporkan
ke Manajer Unit.
1. Bidang Engineering Spv.Engineering
menyiapkan data Spv Adm & Umum
investigasi awal
sebagai bahan
laporan terkait
dengan kondisi
darurat PLTU
Banjarsari.
2. Administrasi dan
Umum melaporkan
kondisi keamanan
terakhir dari
komandan security.
1. Manajer unit Manajer Unit
menerima laporan Deputi Manajer
dari bidang terkait Operasi
untuk persiapan Deputi Manajer
rapat koordinasi Pemeliharaan
penyusunan rencana Spv.K3/Komandan
pemulihan. pleton Tim TKPKD
2. Manajer unit Spv Mekanik
bersama Spv Spv Engineering
Administrasi & Spv Adm & Pengadaan
Umum melakukan
koordinasi dengan
PT. BPI/PJB/PJBS,
terkait penyampaian
informasi ke seluruh
34
karyawan dan media
publik tentang
kronologi dan
kondisi terkini
PLTU Banjarsari.
5 Kondisi Manajer unit memimpin Manajer Unit
pemulihan rapat koordinasi seluruh Deputi Manajer
(setelah kondisi Spv bidang terkait untuk Operasi
krisis penyusunan rencana Deputi Manajer
tertangani). pemulihan operasional Pemeliharaan
unit. Spv.K3/Komandan
pleton Tim TKPKD
Spv Mekanik
Spv Engineering
Spv Adm &
Pengadaan
35
2. Spv Engineering
melakukan
investigasi lanjutan
penyebab terjadinya
kebakaran.
Setelah kondisi Deputi Manajer
pemulihan dapat Pemeliharaan
ditangani Deputi Manajer Deputi Manajer
Pemeliharaan koordinasi Operasi
dengan Deputi Manajer
Operasi untuk
Normalisasi.
36
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan analisa system kebakaran aktif yang sudah ada di PLTU
Banjarsari perlu diimprove supaya memenuhi standar baik peraturan
maupun standar lain yang berlaku seperti:
1. Sistem proteksi kebakaran jenis APAR di gedung workshop dan
warehouse masih kurang sesuai dengan Peraturan Menaker No 04
Tahun 1980 yaitu pemasangan jarak tidak boleh lebih dari 15 meter,
kecuali ditetapkan lain oleh pengawas atau ahli keselamatan kerja.
2. Beberapa deluge valve passing sehingga pompa Diesel maupun
electrick pump tidak dikondisikan auto untuk menghindari pompa
akan start dan stop karena kerusakan valve tersebut
3. Ukuran pipa hydrant ke main yard tidak memenuhi standar karena
berukuran 4 inchi (100mm)
4. Jarak antara hydrant dengan Gedung main building yang diproteksi
terlalu jauh sesuai dengan NFPA 850 adalah 91,4 meter maksimum,
sementara di PLTU Banjarsari ada yang lebih dari nilai tersebut diarea
fly ash silo.
3.2. Saran
Untuk meningkatkan system proteksi kebakaran yang ada di PLTU
Banjarsari perlu dilakukan perbaikan beberapa peralatan system hydrant
yang rusak seperti:
1. Penambahan minimal satu APAR digedung workshop dan warehouse
sesuai dengan Permenaker No.4 Tahun 1980
2. Penggantian Deluge valve dan valve manual yang passing serta
mengganti pipa yang tidak sesuai dengan NFPA 24 chapter 7 koneksi
dari hydrant ke mainyard tidak boleh kurang dari 150 mm penormalan.
3. Secara rutin melakukan simulasi (fire drill) untuk mengukur kesiapan
tim tanggap darurat yang telah dibentuk.
37
4. Mengusulkan ke PT. BPI pengadaan mobil ambulance untuk
melakukan evakuasi jika ada korban kecelakaan dilingkungan PLTU
Banjarsari.
38
LAMPIRAN
A. DAFTAR PERALATAN PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN YANG
DIGUNAKAN
Jadwal Pemeriksaan system pemadam Kebakaran PLTU Banjarsari.
39
Pemeriksaan Hydrant
40
Pemeriksaan APAR
41
B. DOKUMENTASI PELAKSANAAN DAN PENGUJIAN
Pemeriksaan APAR dan Hydrant
42
Drawing Tanki dan Pompa Pemadam Ke Drawing Tanki dan Pompa
43
LAMPIRAN DATA PENDUKUNG
44
SERTIFIKASI PERSONEL LINGKUNGAN & K3
UNIT : PLTU Banjarsari
JENIS
NO. ACUAN JUMLAH NAMA BIDANG
SERTIFIKASI
K3
1 Ahli K3 Umum PERMENAKER No 2 Tahun 1 orang untuk setiap tenaga 1. Diyan Rizmansah 1. SPV Kimia & LK3
1992 kerja 100 orang atau lebih 2. Tanto Alkadafi 2. Staf LK3
3. Teddy Barindo 3. SPV Mekanik 1
2 Ahli K3 Listrik PERMENAKER No 12 Tahun 1 orang untuk unit 1. Endra Sagita 1. Pemeliharaan Listrik
2015 pembangkit > 200kV 2. Rudi Alfadli 2. Pemeliharaan Listrik
3. Teddy Barindo 3. SPV Mekanik 1
3 Teknisi K3 Listrik KEPDIR Jendral Pembinaan Setiap teknisi yang diserahi 1. Perdian Andika 1. Staf LK3 (baru berangkat tgl 5 -
Hubungan Industrial dan tugas dan tanggung jawab 7 April 2017) SIM nya blm
Pengawasan dalam pekerjaan diserahkan ke yang
Ketenagakerjaan No pemasangan, pengoperasian, bersangkutan
KEP.311/BW/2002 pemeliharaan, pemeriksaan,
pengujian dan perbaikan
instalasi listrik
4 Ahli K3 Kimia KEPMENAKER No 187 Tahun 1 orang untuk unit yang 1. Ali Habibi 1. Staf Kimia
1999 mempergunakan bahan 2. Ricky Agus Satria (Pelatihan tgl 1-3 Desember
kimia berbahaya melebihi 2016)
NAK (nilai ambang kuantitas) 2. Staf Kimia
(Pelatihan tgl 1-3 Desember
2016)
SERTIFIKASI PERSONEL LINGKUNGAN & K3
UNIT : PLTU Banjarsari
JENIS
NO. ACUAN JUMLAH NAMA BIDANG
SERTIFIKASI
5 Petugas K3 Kimia KEPMENAKER No 187 Tahun Unit berisiko tinggi yang 1. Rudiansyah 1. Staf Kimia
1999 mempekerjakan petugas 2. Ricky Agus Satria 2. Staf Kimia
kimia dengan sistem kerja
non shift sekurang-
kurangnya 2 (dua) orang dan
apabila mempekerjakan
dengan sistem kerja shift
sekurang-kurangnya 5 (lima)
orang
6 PMK Kelas A KEPMENAKER No 186 Tahun 1 orang dengan risiko bahaya 1. Fathoni 1. DM Operasi
1999 kebakaran berat (AK3
Spesialis Kebakaran)
7 PMK Kelas B 1 orang untuk setiap unit 1. Diyan Rizmansah 1. SPV LK3
kerja
8 PMK Kelas C 1 orang untuk setiap unit 1. Meriadi 1. Staf LK3
kerja
9 PMK Kelas D 2 orang untuk setiap tenaga 1. Meriadi 1. Staf LK3
kerja 25 orang 2. Syahrin 2. Staf LK3
3. Jumadi Faif Prayoga 3. Operator CHCB Shift C
4. Perdian Andika 4. Staf LK3
JENIS
NO. ACUAN JUMLAH NAMA BIDANG
SERTIFIKASI
11 Operator Pesawat PERMENAKER No 1 Tahun Setiap operator yang 1. Dian Nepri 1. Operator Boiler Shift D
Uap/ Boiler Kelas 1 1988 mempunyai kewenangan
untuk mengoperasikan boiler
12 Operator OHTC PERMENAKER No 9 Tahun Minimal 1 orang untuk 1 unit 1. Diyan Rizmansah 1. SPV LK3
(Overhead Travelling 2010
Crane) Kelas I
13 Operator OHTC PERMENAKER No 9 Tahun Minimal 1 orang untuk 1 unit 1. Endy Frandika 1. Staf Mekanik 1
(Overhead Travelling 2010 2. Rediansyah 2. Staf Mekanik 2
Crane) Kelas II 3. Virgo Setiadi 3. Staf Mekanik 1
16 Operator Buldozer PERMENAKER No 9 Tahun Setiap operator yang 1. Adi Fetra 1. Operator WTP Shift B
2010 mempunyai kewenangan 2. Agung Saputra 2. Staf Rendal Ops
untuk mengoperasikan 3. Agus Sepri 3. Staf Mekanik 2
buldozer 4. Andi Sabirul Jamil 4. Operator CHCB Shift D
5. Budi Juniansyah 5. Staf Mekanik 2
6. Iwan Sastra 6. Operator CHCB Shift C
7. Paici 7. Operator CHCB Shift A
8. Reynaldi 8. Operator CHCB Shift B
9. Rizky Mordotilo 9. Operator CHCB Shift B
10. Sonny Saputra 10. Operator CHCB Shift A
SERTIFIKASI PERSONEL LINGKUNGAN & K3
UNIT : PLTU Banjarsari
JENIS
NO. ACUAN JUMLAH NAMA BIDANG
SERTIFIKASI
17 Operator Mobile PERMENAKER No 9 Tahun Setiap operator yang 1. Julian Syafri 1. Staf Mekanik 2
Crane 2010 mempunyai kewenangan
untuk mengoperasikan
mobile crane
19 Operator Forklift PERMENAKER No 9 Tahun Setiap operator yang 1. Yogi Andika 1. Staf Mekanik 1
2010 mempunyai kewenangan 2. Faisol 2. Staf Mekanik 2
untuk mengoperasikan
forklift
22 First Aider (P3K) PERMENAKERTRANS No 15 1 orang untuk setiap tenaga 1. Tanto Alkadafi 1. Staf LK3
Tahun 2008 kerja 100 orang atau lebih 2. Bariely Septian Perdana 2. Operator Shift D
3. Mansur 3. Operator Shift A
4. Wansa Alqorni 4. Operator Shift B
5. Whendy Otharica 5. Operator Shift C
SERTIFIKASI PERSONEL LINGKUNGAN & K3
UNIT : PLTU Banjarsari
JENIS
NO. ACUAN JUMLAH NAMA BIDANG
SERTIFIKASI
23 Auditor SMK3 PERMENAKER No 5 Tahun Minimal 1 orang untuk 1 unit 1. Tanto Alkadafi 1. Staf LK3
1996 2. Diyan Rizmansah 2. SPV LK3
25 Petugas K3 Madya KEP. 113/DJPPK/IX/2006 Setiap tenaga kerja yang 1. Hafez El Assad 1. Staf LK3
Ruang Terbatas mempunyai kewenangan
(Confined Space) untuk melakukan pekerjaan
di area terbatas
26 Working at Heigh PERMENAKER No 9 Tahun Setiap tenaga kerja yang 1. Hairudin 1. Operator Shift C
Technician - Grade 1 2016 mempunyai kewenangan
untuk melakukan pekerjaan
di area ketinggian
28 Scafolder Supervisi PERMENAKER No 1 Tahun Minimal 1 orang untuk 1 unit 1. Diyan Rizmansah 1. SPV LK3
1980
29 Scafolder Technician PERMENAKER No 1 Tahun Minimal 1 orang untuk 1 unit 1. Hafez El Assad 1. Staf LK3
1980
30 Rigger PERMENAKER No 9 Tahun 1 orang untuk setiap
2010 operator pesawat angkat
Belum Ada
angkut
JENIS
NO. ACUAN JUMLAH NAMA BIDANG
SERTIFIKASI
32 Ahli K3 Pesawat Uap
Bejana Tekan (PUBT) Belum Ada
LINGKUNGAN
1 Pengelolaan limbah 2 orang PIC Lingkungan
cair Belum Ada
JENIS
NO. ACUAN JUMLAH NAMA BIDANG
SERTIFIKASI
9 Pemahaman ISO
14001 tentang Sistem
1. Tanto Alkadafi 1. Staf LK3
Manajemen
Lingkungan
10 Auditor 5S 1. Hafez El Assad 1. Staf LK3
STORAGE BASIN
RIVER WATER
RIVER WATER
INTAKE
WATER
PUMP
WATER
INLET
MAINTENANCE
PORTABLE SERVICE & FIRE REUSED WORKSHOP &
INTAKE
WATER
PANEL
OIL WWT
CIRCULATING WATER
CONTROLBUILDING
HOUSE BOILER MAKE UP
COAL HANDLING
CW
DOSING PLANT
WATER TREATMENT
PLANT PUMP
JLN. LINTAS SUMATERA
PARKIR AREA
PARKIR AREA
(CHCB)
HOUSE
SUNGAI LEMATANG
LABORATORIUM
MASJID
INDUSTRIAL
WASTE WATER
TREATMENT
PLANT
OIL PUMP FOAM
ADMIN BUILDING HOUSE ROOM
150 KV SWITCHGEAR
BOTTOM
SAMPLING HOUSE
POWDER SILO SILO STORAGE
CONTROL BUILDING
STEP-UP
SUBSTATION
TRANSFORMER
TURBINE DEAERATOR & BAG
BOILER ID FAN
YARD
HOUSE COAL BUNKER FILTER
(GI)
HV UNIT
TRANSFORMER
TEGANGAN TINGGI
AREA BERTEGANGAN TINGGI
CCR BED SAND
SILO
ROOM
KETERANGAN : STEP-UP
TRANSFORMER
: Area Umum
STORAGE BASIN
RIVER WATER
WATER
INLET
WATER
INTAKE
PUMP
MAINTENANCE
PORTABLE SERVICE & FIRE REUSED WORKSHOP &
PANEL WATER BASIN FIGHTING WATER BASIN WATER BASIN
WATER
WAREHOUSE
INTAKE
PUMP
RWTP MECHANICAL COUNTER DRAFT FLOW COOLING FIRE FIGHTING
COMPREHENSIVE WATER PUMP HOUSE SANITARY TOWER STATION HOUSE
(FIRE FIGHTING PUMP) SEWAGE WTP
CIRCULATING WATER
BOILER MAKE UP
DOSING PLANT
CONTROLBUILDING (CHCB)
PLANT
PUMP
PARKIR AREA
COAL HANDLING
PARKIR AREA
JLN. LINTAS SUMATERA
LABORATORIUM
SUNGAI LEMATANG
MASJID
INDUSTRIAL
WASTE WATER
TREATMENT
PLANT
OIL PUMP FOAM
ADMIN BUILDING HOUSE ROOM
COAL
CRUSHER
BOTTOM
LIMESTONE BED SAND SAND COAL YARD
150 KV SWITCHGEAR
POWDER SILO SILO STORAGE
CONTROL BUILDING
SAMPLING HOUSE
STEP-UP
SUBSTATION
APAT
TRANSFORMER
DEAERATOR
TURBINE BAG ID
& COAL BOILER
YARD
HOUSE FILTER FAN
BUNKER
(GI)
HV UNIT
TRANSFORMER
KETERANGAN :
COMPRESSOR
CCR ROOM
STACK
AIR
STEP-UP
TRANSFORMER
DEAERATOR
TURBINE BAG ID
HOUSE
& COAL BOILER FILTER FAN COAL BULDOSER
BUNKER HOUSE
HV UNIT
TRANSFORMER
WATER
INTAKE
PUMP
MAINTENANCE
PORTABLE SERVICE & FIRE REUSED WORKSHOP &
PANEL WATER BASIN FIGHTING WATER BASIN WATER BASIN
WAREHOUSE
WATER
INTAKE
PUMP
RWTP MECHANICAL COUNTER DRAFT FLOW COOLING FIRE FIGHTING
COMPREHENSIVE WATER PUMP HOUSE SANITARY TOWER STATION HOUSE
(FIRE FIGHTING PUMP) SEWAGE WTP
POS
OIL WWT
CIRCULATING WATER
SATPAM BOILER MAKE UP
DOSING PLANT
CONTROLBUILDING (CHCB)
PLANT
PUMP
PARKIR AREA
COAL HANDLING
PARKIR AREA
JLN. LINTAS SUMATERA
LABORATORIUM
SUNGAI LEMATANG
MASJID
INDUSTRIAL
WASTE WATER
TREATMENT
PLANT
OIL PUMP FOAM
ADMIN BUILDING HOUSE ROOM
COAL
CRUSHER
BOTTOM
LIMESTONE BED SAND SAND COAL YARD
150 KV SWITCHGEAR
POWDER SILO SILO STORAGE
CONTROL BUILDING
SAMPLING HOUSE
STEP-UP
SUBSTATION
TRANSFORMER
LAY OUT TEMPAT SAMPAH YARD TURBINE
DEAERATOR
& COAL BOILER
BAG ID
HOUSE FILTER FAN
BUNKER
(GI)
HV UNIT
TRANSFORMER
KETERANGAN :
COMPRESSOR
CCR ROOM
TEMPAT SAMPAH
STACK
AIR
STEP-UP
TRANSFORMER
DEAERATOR
TURBINE BAG ID
HOUSE
& COAL BOILER FILTER FAN COAL BULDOSER
BUNKER HOUSE
HV UNIT
TRANSFORMER
RIVER WATER
STORAGE
WATER BASIN
BASIN
TREATED
TREATED
WATER BASIN
INLET WATER
WATER
INTAKE 15 17 19
PUMP
MAINTENANCE
PORTABLE SERVICE & FIRE REUSED WORKSHOP &
WATER BASIN FIGHTING WATER BASIN WATER BASIN
PANEL WAREHOUSE
WATER
INTAKE
PUMP RWTP 3 FIRE FIGHTING
MECHANICAL COUNTER DRAFT FLOW COOLING
COMPREHENSIVE WATER PUMP HOUSE SANITARY TOWER STATION HOUSE
(FIRE FIGHTING PUMP) SEWAGE WTP
1 9 11 13
5 7
POS
OIL WWT
SATPAM
CIRCULATING WATER
BOILER MAKE UP
DOSING PLANT
CONTROLBUILDING (CHCB)
PLANT
PUMP
PARKIR AREA
PARKIR AREA
COAL HANDLING
JLN. LINTAS SUMATERA
LABORATORIUM
2
SUNGAI LEMATANG
18
MASJID
INDUSTRIAL
WASTE WATER
TREATMENT
PLANT 14
OIL PUMP FOAM
ADMIN BUILDING HOUSE ROOM
20
4 6 8 10 12 16
TT 1
22
COAL
150 KV SWITCHGEAR
POWDER SILO SILO STORAGE
CONTROL BUILDING
LAY OUT LINE
SAMPLING HOUSE
PILAR HYDRANT OUTDOOR
SUBSTATION
STEP-UP
TRANSFORMER
DEAERATOR
DAN APAR OUTDOOR TURBINE BAG ID
YARD
HOUSE
& COAL BOILER FILTER FAN
(GI)
BUNKER
HV UNIT
TRANSFORMER
32
KETERANGAN :
LINE PILAR HYDRANT 27
COMPRESSOR
CCR ROOM
STACK 24
AIR
APAR (untuk checklist 21
lengkap terlampir)
STEP-UP
TRANSFORMER
DEAERATOR BULDOSER
TURBINE BAG ID HOUSE &
& COAL BOILER PANEL
HOUSE
BUNKER
FILTER FAN MCC Gudang Limbah 26
HV UNIT
TRANSFORMER
FLY ASH
TRASNFER TRASNFER
SILO
TOWER 3 TOWER 2 TT 0
23 25 29 31 30 28
STORAGE BASIN
RIVER WATER
RIVER WATER
STORAGE
WATER BASIN
BASIN
TREATED
TREATED
WATER BASIN
INLET WATER
INTAKE
MAINTENANCE
PORTABLE SERVICE & FIRE REUSED WORKSHOP &
RWTP LANTAI 2 WATER BASIN FIGHTING WATER BASIN WATER BASIN WAREHOUSE
PANEL
WATER
INTAKE
PUMP FIRE FIGHTING
MECHANICAL COUNTER DRAFT FLOW COOLING
STATION HOUSE
COMPREHENSIVE WATER PUMP HOUSE TOWER
RWTP (FIRE FIGHTING PUMP)
SANITARY
SEWAGE WTP
46
CIRCULATING WATER
BOILER MAKE UP
DOSING PLANT
CW
CONTROLBUILDING (CHCB)
PLANT
PUMP
PARKIR AREA
PARKIR AREA
COAL HANDLING
45
JLN. LINTAS SUMATERA
33
LABORATORIUM
SUNGAI LEMATANG
MASJID
INDUSTRIAL
WASTE WATER
TREATMENT
PLANT
34
OIL PUMP FOAM
44
ADMIN BUILDING HOUSE ROOM
43 42 41
35 36 TT 1
40
COAL CRUSHER
LIMESTONE BED SAND SAND COAL YARD
BOTTOM
150 KV SWITCHGEAR
POWDER SILO SILO STORAGE
CONTROL BUILDING
SAMPLING HOUSE
39
STEP-UP
SUBSTATION
TRANSFORMER
DEAERATOR
TURBINE BAG ID
& COAL BOILER
YARD
38
HOUSE FILTER FAN
BUNKER
(GI)
HV UNIT
TRANSFORMER
COMPRESSOR
CCR ROOM
CO2 ROOM
STACK
AIR
37
FLY ASH
TOWER 3 TOWER 2
LINE PILAR HYDRANT
SILO
TT 0
Sling HYDRAZINE
House STORAGE
ROOM
1 2 3 4 5 6 7
JALAN
(380 V BOILER MCC ROOM)
UNIT # 1
1 2 3 4 5
AMMONIA
STRORAGE
CHEMICAL DOSING ROOM
ROOM EQUIPMENT
48 49
ELECTRIC HYDRAULIC
HP HEATER
SYSTEM
CCCW
47
KETERANGAN :
LINE PILAR HYDRANT, APAR & JALUR EVAKUASI
HEAT EXCHANGER
MAINT YARD
AIR COMPRESSOR
MCC PANEL
CONDENSOR
OCCW
DRAIN PUMP
DRYER
UP
OIL COOLER
TURBINE OIL TANK
CEP
MAIN
EXCITION ROOM VACUUM PUMP
MAIN OIL TANK
PURIFIED DEVICE 51
50
LAY OUT HYDRANT,APAR & JALUR EVAKUASI TURBINE HOUSE EL.0.0M UNIT # 2
TOILET
TOOL ROOM
TOILET
INSTRUMENT ROOM
380 V BOILER MCC ROOM UNIT # 2
WATER & STEAM SAMPLING ROOM
53
52
ELECTRIC HYDRAULIC
BOILER FEED PUMP A
GOVERNOR
CONTROL SYSTEM
HP HEATER CCCW 54
KETERANGAN :
LINE PILAR HYDRANT, APAR & JALUR EVAKUASI
HEAT EXCHANGER
MAINT YARD
MCC PANEL
OCCW
CONDENSOR
DRAIN PUMP
UP
CEP
PURIFIED DEVICE
MAIN
VACUUM PUMP
EXCITION ROOM
MAIN OIL TANK
56 55
LAY OUT APAR TURBINE HOUSE EL.5.0M
6 kV UNIT BOARD B UNIT 2
CABLE CHANNEL I&C CABLE CHANNEL I&C
DEVICE MAINT
SLING
ELECTRICAL
CABLE LAYER CABLE LAYER
TOILET
HOLE
MCC 380/220 V STATION
ROOM
BATTERY ROOM UNIT # 1 BATTERY ROOM UNIT # 2
UP DOWN
UP DOWN
UP UP
LP HEATER
LP HEATER
UNIT # 1 UNIT # 2
CONDENSOR
UP DOWN DOWN UP
DOWN DOWN
UP UP
UP UP
KETERANGAN :
LINE PILAR HYDRANT
DOWN
UP DOWN DOWN UP
GENERATOR GENERATOR
OUTGOING OUTGOING
SWITCHGEAR SWITCHGEAR
LAY OUT HYDRANT, APAR & JALUR EVAKUASI TURBINE HOUSE EL.9.0M
CENTRAL CONTROL ROOM
CONTROL ROOM
CONTROL ROOM
SLING
DOCUMENTATION ROOM
EWS UNIT # 2
HOLE DOWN
MEETING
TOILET
7 7
ROOM
13 6 13 6
SPV ROOM
SPV ROOM
12 5 12 5
JALAN
DEVICE
UP 11 4 11 4
JALAN
10 3 10 3 UP
9 2 9 2
DOWN 8 1 8 1
58 59 60 61
TURBINE UNIT # 1
TURBINE UNIT # 2
MAINT YARD
57 62
UP UP
GENERATOR GENERATOR
DOWN DOWN
MAIN ROAD
66 65 64 63
LAY OUT HYDRANT, APAR & JALUR EVAKUASI MAIN BLOCK HOUSE EL.18.0M
SLING
HOLE COAL BUNKER UNIT # 1 COAL BUNKER UNIT # 2
UP DOWN
DEAERATOR # 1 DEAERATOR # 2
UP DOWN
67 68 69 70
KETERANGAN :
LINE PILAR HYDRANT
LAY OUT HYDRANT, APAR & JALUR EVAKUASI MAN POWER BUILD COAL SILO EL.42.0M
SLING
HOLE
SLING
HOLE
MCC ROOM
71 72 73 74
UP
DOWN
ROOF OF TURBIN HOUSE
KETERANGAN :
LINE PILAR HYDRANT
PT PEMBANGKITAN JAWA BALI SERVICES No. Dokumen : FM-BJ-3.2.2.04.02
SIAP INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM Tanggal Terbit : 2 Februari 2016
INSTRUKSI KERJA Revisi : 00
FORMULIR LAY OUT APAR BOILER HOUSE UNIT #1 Halaman :9
Top Roof
100
99
Elevasi 53.130 m
97 98
Elevasi 46.125 m
95 Elevasi 41.000 m 96
94 93
91 92
Elevasi 35.800 m
89 Elevasi 30.500 m 90
88 87
85 Elevasi 20.800 m 86
83 84
Elevasi 18.000 m
82 81
79 Elevasi 9.000 m 80
KETERANGAN :
78 77
LINE PILAR
HYDRANT
75 76
Elevasi 0.100 m
APAR
Top Roof
125
126
Elevasi 53.130 m
123 124
Elevasi 46.125 m
120 119
117 118
Elevasi 35.800 m
114 113
109 110
Elevasi 18.000 m
108 107
KETERANGAN :
105 Elevasi 9.000 m 106
LINE PILAR
104 103 HYDRANT
WATER
INTAKE 15 17 19
PUMP
MAINTENANCE
PORTABLE SERVICE & FIRE REUSED WORKSHOP &
WATER BASIN FIGHTING WATER BASIN WATER BASIN
PANEL WAREHOUSE
WATER
INTAKE
PUMP RWTP 3 FIRE FIGHTING
MECHANICAL COUNTER DRAFT FLOW COOLING
COMPREHENSIVE WATER PUMP HOUSE SANITARY TOWER STATION HOUSE
(FIRE FIGHTING PUMP) SEWAGE WTP
1 9 11 13
5 7
POS
OIL WWT
SATPAM
CIRCULATING WATER
BOILER MAKE UP
DOSING PLANT
CONTROLBUILDING (CHCB)
PLANT
PUMP
PARKIR AREA
PARKIR AREA
COAL HANDLING
JLN. LINTAS SUMATERA
LABORATORIUM
2
SUNGAI LEMATANG
18
MASJID
INDUSTRIAL
WASTE WATER
TREATMENT
PLANT 14
OIL PUMP FOAM
ADMIN BUILDING HOUSE ROOM
20
4 6 8 10 12 16
22
COAL
150 KV SWITCHGEAR
POWDER SILO SILO STORAGE
CONTROL BUILDING
SAMPLING HOUSE
LAY OUT LINE
SUBSTATION
STEP-UP
(GI)
BUNKER
HV UNIT
TRANSFORMER
32
KETERANGAN :
LINE PILAR HYDRANT 27
COMPRESSOR
CCR ROOM
STACK 24
AIR
21
STEP-UP
TRANSFORMER
DEAERATOR COAL
TURBINE BAG ID
& COAL BOILER BULDOSER
HOUSE
BUNKER
FILTER FAN
HOUSE 26
HV UNIT
TRANSFORMER
TRASNFER TRASNFER FLY ASH
SILO
TOWER 3 TOWER 2
23 25 29 31 30 28
NURI SETYO
TAUFIQQURRAHMAN
Pressure (mPa)
1.1 1.05 1.03 0.80.78 0.78
0.76
1 0.74
1 0.94 0.75 0.71
0.9 0.86 0.7 0.68
0.7 0.6
0 40000 80000 120000 160000 0 40000 80000 120000 160000
Flow (lps) Flow (lps)