Anda di halaman 1dari 2

KESIMPULAN MAKALAH ULUMUL HADIST

Sejarah penghimpunan dan pembinaan hadist

KELOMPOK TIGA

1) Sejarah penulisan hadist terbagi 4 yaitu:


a) Periode Nabi Muhammad SAW (13SH-11H)
Seperti yang telah diulas diatas, penulisan hadis pada masa rasulullah
perkembangannya masih sangatlah lambat. Hal itu dikarenakan rasulullah dan para
sahabat perhatiannya masih tertuju pada pengembangan Al-Qur’an.
b) Periode Nabi Muhammad SAW (13SH-11H)
Seperti yang telah diulas diatas, penulisan hadis pada masa rasulullah
perkembangannya masih sangatlah lambat. Hal itu dikarenakan rasulullah dan para
sahabat perhatiannya masih tertuju pada pengembangan Al-Qur’an.
c) Periode Tabi’in
Pada masa ini disebut sebagain masa pengkodifikasian hadis. Khalifah Umar bin Abdul
Aziz yakni yang hidup pada abad 1 H menganggap perlu adanya penghimpunan dan
pembukuan hadis, karena beliau khawatir lenyapnya ajaran –ajaran Nabi setelah
wafatnya para ulama baik dari kalangan sahabat maupun tabi’in.
d) Periode Tabi’ Tabi’in
Periode ini adalah pngikut Tabi’in yakni pada abad ke 3 H yang disebut ulama dahulu
atau salaf. Sedangkan ulama pada abad berikutnya abad ke 4 H dan setelahnya disebut
ulama belakangan atau kalaf. Pada periode ini disebut sebagai masa kejayaan hadis
karena pada masa ini kegiatn rihla mencari ilmu dan sunah serta pembukuannya
mengalami puncak keberhasilan yang pesat. Seolah-olah pada periode ini semua hadis
telah terhimpun semua.

2) Penghafalan hadist
Para sahabat dalam menerima hadis dari Nabi SAW. berpegang pada kekuatan
hapalannya, yakni menerimanya dengan jalan hapalan, bukan dengan jalan menulis hadis dalam
buku. Sebab itu kebanyakan sahabat menerima hadis melalui mendengar dengan hati-hati apa
yang disabdakan Nabi. Kemudian terekamlah lafal dan makna itu dalam sanubari mereka.
Teman-teman yang bertanya

1) Apa yang di maksud dengan larangan hadist?... (LUTHFI CHAIRUL)


Jawaban:
larangan menulis hadist bersama al-quran dalam halaman yang sama.hal ini dikarnakan para
sahabat mendengarkan takwil mengenai ayat yang di turunkan dan terkadang mereka
menuliskan takwil tersebut bersamaan dengan penulisan ayat al-quran.(dijawab oleh RIZKY
AULIA)

2) Mengapa hadist tidak dibukukan pada nabi masih hidup?...(M.ALFATUL JIBRAN)


Jawaban:
Pada zaman khulafaur rasyidin pun sama,hadist belumlah dapat dibukukan,hal itu
dikarenakan sikap kehati-hatian dari para khulafaur rasyidin dalam mengumpulkan
hadits,kebijaksanaan-kebijaksaan yang telah di keluarkan oleh khulafaur rasyidin terhadap
hadist ini dimaksud untuk memelihara al-quran.(dijawab oleh T.MULYA RAHMAN)

3) Bagaimana bentuk hadist sebelum dibukukan?...(HALIMAH RUS TSUNAMI)


Jawaban:
Hanya saja hadist-hadist nabi belum dibukukan,masih berupa As saifah As shadiqah atau
lembaran-lembaran tulisan berisi hadist yang ditulis pada zaman rasullah SAW.(dijawab oleh
RIZKY AULIA)

4) Bagaimana metode penyampain hadits pada masa thabi’in?...(AHLAN MARZA)


Jawaban:
Dengan lisan dan perbuatan,dihadapan orang banyak,dimesjid,pada waktu malam dan
shubuh,dalam bentuk tulisan.(dijawab oleh T.MULYA RAHMAN)

5) Apa alasan nabi Muhammad melarang penulisan hadist?...(RIAN AZIZ)


Jawaban:
karena mengutamakan pada konsentrasi al-quran.hanya saja sebagian sahabat atas nama
pribadi dan secara diam-diam mencatat hadist-hadist tersebut bahkan menghafalnya.
(dijawab oleh RIZKY AULIA)

6) Apa yang menyebabkan suatu hadist diterima dan tidak diterima?...(NISFA WISDA
SEPTIANTI)
Jawaban:
Yang dijadikan suatu hadist diterima atau ditolak adalah sanad,perawi dan matannya.
(dijawab oleh T.MULYA RAHMAN)

Anda mungkin juga menyukai