Anda di halaman 1dari 4

Tinjauan Pustaka : Demam Dengue

1. Definisi
Demam dengue/dengue fever (DF) dan spektrum penyakit yang lebih tinggi yaitu
demam berdarah dengue (DBD)/dengue hemorrhagic fever (DHF) merupakan penyakit
infeksi yang disebabkan oleh infeksi virus dengue yang berasal dari keluarga virus
Flaviviridae. Penyakit yang masih menjadi penyakit endemis di area Asia-Tenggara
khususnya Indonesia. Manifestasi klinis dari DF dan DBD meliputi demam, nyeri
persendian dan otot, limfadenopati, yang dapat disertai ruam, trombositopenia,
leukopenia, dan diatesis hemoragik. Pada kasus DBD didaptkan pula adanya perembesan
plasma/plasma leakage dan penumpukan cairan di rongga tubuh yang dapat ditandai
dengan adanya peningkatan hematokrit. Pada spektrum penyakit yang lebih parah dapat
berlanjut pada tahapan renjatan/shock yang dikenal dengan sindroma renjatan
dengue/dengue shock syndrome (DSS) (1).
2. Anatomi (struktur yang dipengaruhi oleh penyakitnya)

3. Fisiologi (mekanisme yang dipengaruhi oleh penyakitnya)

4. Epidemiologi
Infeksi virus dengue menjadi ancaman kesehatan yang serius khususnya di
negara-negara endemis yang meliputi area tropis dan sub-tropis seperti Asia, dan Afrika
sub-Sahara. Kejadian infeksi virus dengue pertahunnya diperkirakan mencapai lebih dari
390 juta kasus, dengan total 96 juta kasus (> 20%) yang memiliki gejala. Pada area sub-
Sahara Afrika sendiri terdapat peningkatan signifikan dari infeksi virus dengue dalam
kurun waktu 1 dekade terakhir (2,3).
Data di Indonesia menunjukan bahwa kasus infeksi tahunan dari virus dengue
masih tinggi. Dengan tiap tahunnya lebih dari 50% kasus DF dan spektrum penyakitnya
terjadi pada anak-anak usia 0-14 tahun. Pada tahun 2017 kasus infeksi dengue di
Indonesia sebanyak 59.047 kasus/tahun dan terus meningkat hingga pertengahan tahun
2020 sebanyak 71.633 kasus/tahun (4). Data case fatality rate (CFR) kasus DF dan DHF
dari berbagai negara di Asia Tenggara menunjukan keberagaman, per tahun 2016 CFR
dari DHF di Indonesia sebesar 0,79%, namun hal ini masih jauh di bawah capaian
Kamboja yang pada tahun 2022 memiliki CFR kasus DHF sebesar 0,2% dan Malaysia
yang hanya mencatatkan 4 kematian akibat DHF di tahun yang sama (5,6).
5. Etiologi
Penyebab demam dengue adalah infeksi virus dengue yang berasal dari family
Flaviviridae dan memiliki genus Flavivirus. Virus dengue memiliki karakteristik asam
nukleat berupa rantai ribosa tunggal beruntai positf/ single positive-stranded RNA. Saat
ini diketahui terdapat 4 serotipe virus dengue yaitu DEN-1,DEN-2,DEN-3, dan DEN-4.
Dengan jenis serotipe terbanyak yang ada di Indonesia adalah DEN-3. DF dan DHF
merupakan penyakit yang tergolong kedalam kelompok zoonotic, dikarenakan
penyebarannya melalui gigitan nyamuk dengan spesises yang paling sering menyebarkan
adalah nyamuk Aedes aegypti (1,7).
6. Patogenesis/Patofisiologi penyakitnya
Hingga saat ini terdapat berbagai macam konsep atau hipotesis yang masih terus
dibahas dan dikembangkan mengenai mekanisme patogenesis DF dan DHF. Diantaranya,
terdapat dua konsep patogenesis infeksi dengue yang paling sering dijabarkan yaitu
antibody dependent enhancement (ADE) dan yang kedua adalah secondary heterologous
infection. Pada ADE, dipercaya bahwa antibodi yang terbentuk terhadap virus dengue
mempercepat proses replikasi dari virus dengue di dalam monosit maupun makrofag.
Dimana virus yang telah diopsonisasi oleh antibodi akan difagositosis oleh limfosit T,
kemudian limfosit T yang berdiferensiasi menjadi T helper 1 akan menghasilkan
mediator inflamasi berupa interferon gamma, interleukin (IL)-2 dan limfokin, sedangkan
T helper 2 akan mensekresikan IL-4,5,6 dan 10. Adanya aktivasi komplemen juga akan
menyebabkan terbentuknya molekul C3a dan C5a yang erat kaitannya dengan kejadia
rembesan plasma pada DHF (1,7,8).
Konsep pathogenesis dari Secondary heterologous infection berusaha melengkapi
mekanisme yang dijelaskan oleh ADE. Dimana pada secondary heterologous infection,
dipercaya bahwa tubuh telah memiliki antibodi untuk satu jenis serotipe virus dengue dan
mengalami subnetraliasi dengan berjalannya waktu. Ketika tubuh mengalami re-infeksi
dengan virus dengue yang memiliki serotipe yang berbeda maka reaksi amnestic antibody
yang kemudian memicu terjadinya konsentrasi kompleks imun yang tinggi (1,8).
Dengan beragamnya mediator inflamasi yang disekresikan oleh limfosit dalam
satu waktu, maka hal ini akan memicu terjadinya disfungsi endotel dan berlanjut pada
kondisi kebocoran plasma. Trombositopenia terjadi akibat adanya supresi sumsum tulang
dan memendeknya umur platelet, peningkatan fragmen C3g dan sekuesterasi di perifer
juga menyebabkan destruktsi trombosit dan konsumsi trombosit selama proses
koagulopati (1,8).
7. Manifestasi Klinis/Gejala klinis
8. Penegakkan Diagnosis (anamnesis terfokus/penunjang)
9. Penatalaksanaan
10. Diagnosis banding
11. Komplikasi
12. Prognosis
DAFTAR PUSTAKA

1. Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, K MS, Setiyohadi B, Syam AF. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Edisi Keenam. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi Keenam Jilid I. 2014. 1–
4293 p.
2. Bhatt S, Gething PW, Brady OJ, Messina JP, Farlow AW, Moyes CL, et al. The global
distribution and burden of dengue. Nature [Internet]. 2013;496(7446):504–7. Available
from: http://dx.doi.org/10.1038/nature12060
3. Eltom K, Enan K, El Hussein ARM, Elkhidir IM. Dengue Virus Infection in Sub-Saharan
Africa Between 2010 and 2020: A Systematic Review and Meta-Analysis. Front Cell
Infect Microbiol. 2021;11(May):1–12.
4. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran
Tatalaksana Infeksi Dengue pada Anak dan Remaja. 2021;1–67.
5. Harapan H, Michie A, Mudatsir M, Sasmono RT, Imrie A. Epidemiology of dengue
hemorrhagic fever in Indonesia: Analysis of five decades data from the National Disease
Surveillance. BMC Res Notes [Internet]. 2019;12(1):4–9. Available from:
https://doi.org/10.1186/s13104-019-4379-9
6. World Health Organisation, Western Pacific Region. Update on the dengue situation in the
Western Pacific Region. Dengue Situat Updat 453. 2014;(453):1–5.
7. Kasper D, Fauci A. Harrison's Infectious Diseases, 2/E. McGraw-Hill Education; 2013.
978-80.
8. King CA, Wegman AD, Endy TP. Mobilization and Activation of the Innate Immune
Response to Dengue Virus. Front Cell Infect Microbiol. 2020;10(November):1–16.

Anda mungkin juga menyukai