Anda di halaman 1dari 2

NAMA :Safna Aufa Bitaqwa

Kelas :222A

A. Bermain dan Pendidikan Khusus

Anak dengan kebutuhan khusus merupakan anak yang mempunyai banyak kesamaan
dengan anak yang normal sesuai dengan usianya, akan tetapi ada beberapa aspek
perkembangan anak seperti pembentukan karakter, kekuatan, menghormati, menikmati hidup
dan semangat untuk belajar.

Namun dikarenakan ada suatu kelainan yang menyebabkan anak tersebut mengalami
keterbatasan (Jasmani et al., 2019) Anak berkebutuhan khusus merupakan anak yang
mempunyai kelainan, dikatakan berkebutuhan khusus apabila ada sesuatu yang kurang dan
lebih dalam dirinya, serta membutuhkan penanganan secara yang khusus atas gangguan
perkembangan dan kelainan yang dialami oleh anak.

Maka dapat disimpulkan bahwa Anak Usia Dini Berkebutuhan Khusus merupakan anak
yang berada pada usia 0-8 tahun yang mempunyai kesamaan dengan anak seusiannya, akan
tetapi mempunyai beberapa aspek perkembangan yang berbeda sehingga memerlukan
penanganan secara khusus untuk menumbuhkan kemampuannya secara optimal.Keterampilan
sosial merupakan hal yang mendasar dan harus dikembangkan oleh Anak Berkebutuhan
Khusus agar bisa mandiri serta dapat mengoptimalkan kualitas hidupnya..

Padahal, dengan mulai maraknya sekolah inklusif, banyak orang tua yang anaknya tidak
berkebutuhan khusus menyadari bahwa berinteraksi dengan ABK juga memberi nilai tambah
bagi anak mereka Anak berkebutuhan khusus pada dasarnya memiliki keinginan bermain
yang sama dengan anak normal..

B. Efek Ketidakmampuan Anak terhadap Bermain

Sebab melalui bermain, nyatanya anak belajar banyak hal.Bermain memiliki fungsi dan
manfaat bagi anak yaitu dapat mengasah keterampilan fisik, kreativitas, kepribadian, serta
dapat mengembangkan seluruh aspek perkembangan dalam diri anak.Selain itu dengan
bermain dapat menstimulasi indera anak dan menjadi sarana untuk dapat mengeksplorasi
lingkungan di sekitarnya.

Saat anak kurang bermain dan berisiko jarang mengambil keputusan sendiri, anak
berpotensi tumbuh menjadi sosok yang lebih mudah dipengaruhi oleh orang lain.Untuk itu,
orangtua perlu lebih banyak memberi ruang bagi anak untuk belajar mengambil keputusan
sendiri, seperti permainan yang ingin dimainkan, makanan yang akan dimakan, atau
menentukan kegiatan apa yang disukainya.

Sementara itu, anak lainnya juga mengalami gangguan bahasa ekspresif yang ditandai
dengan kurangnya kosakata dan kalimat rumit yang dimiliki untuk anak seusianya.
Untuk mencegah terjadinya gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak, orang tua
perlu memenuhi kebutuhan dasar anak seperti pemberian ASI, gizi yang sesuai, pengobatan,
rekreasi dan bermain, kebersihan individu dan lingkungan, kebutuhan kasih sayang, dan
kebutuhan akan stimulasi mental untuk proses belajar anak.

Keterlambatan motorik Anak yang mengalami keterlambatan motorik biasanya akan


kesulitan dalam mengkoordinasikan otot besar dan otot kecil yang dimiliki.Anda bisa
membantu si kecil dengan melakukan terapi fisik agar melatih keterampilan motorik kasar
dan halus, terapi okupasi untuk mengembangkan keterampilan sensorik, dan sering mengajak
anak melakukan aktivitas fisik seperti bermain.

C. Rekomendasi bagi guru

Rekomendasi guru agar anak mau bermain yakni dengan memberikan permainan yang
menyenangkan dan memberikan reward sebagai apresiasi bagi anak jikalau mereka
memenangkan permainan. Seorang guru PAUD bukan hanya mengajar tetapi yang lebih
penting adalah bagaimana memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan, juga belajar anak.
Untuk dapat berperan sebagai fasilitator tentunya guru PAUD harus memiliki pemahaman
yang jelas tentang belajar.

Anda mungkin juga menyukai