Anda di halaman 1dari 2

1. Penentuan kapan pakai liquid redistributor atau nggak?

Harus pakai, kalau semakin tinggi bisa ada channeling.

2. Pertimbangan pakai material?


Carbon steel, karena gas yang digunakan NH3 makanya pakai itu. Gas NH3 ketika
berada di dalam fasa aq tidak mengkorosi carbon steel.

3. Fraksi NH3? Persen mol?


Iya sudah dikonversi ke dalam bentuk fraksi, awalnya di penugasan dalam persen
massa

4. Ketebalan ada gak di spec sheet?


Ada. untuk ketebalan kolom ada di baris ke-7.

5. Column Thickness mempertimbangkan apa?


Corrosion allowance material kolom, internal pressure, maximum allowable pressure
dari material kolom, ada tidaknya sambungan

6. Corrosion Allowance belum ya?


Corrosion allowance belum ada, akan tetapi tebal minimum yang diperlukan
berdasarkan kekuatan mekanika carbon steel dengan standar ASME = 2,16 mm.
Rekomendasi Sinnot untuk pipa berdiameter 1 m adalah 5mm. Sementara kami,
menggunakan standar pipa 850 mm sch 10 dengan tebal 7,925 mm yang secara
umum sudah aman untuk digunakan.

7. Pemilihan instrumen dalam kolom distilasi?


Instrumen bisa dilihat di laporan

8. Hold down plate untuk apa? Kenapa tingginya bisa segitu?


Menahan packing supaya tidak terfluidisasi oleh gas dan gak keluar kolom, tinggi
dapet dari ukuran komersial

9. Ada apalagi di dalam packing? Material-materialnya?


Lihat no. 7

10. Kenapa dibuat dua batch gak sih kelompok kita?


Supaya fluidanya terdistribusi secara merata, kalo gaada nanti dia bisa mengalir di
dinding. Nice makasih bry

11. Justifikasi apa?

12. NOG yg paling besar? Sebenarnya ada hubungan antara cost yang ditentukan dari
berbagai hal?
(ini gw jawab sepengertian gw) klo dibawah 0.6, jumlah tahap berkurang tapi harus
dikompensasi sama laju alir fluida yg semakin besar. Diatas 0.8, jumlah tahap
semakin banyak walaupun laju alir fluida semakin kecil. Diluar rentang itu, biaya yg
dikeluarkan untung perancangan tidak optimum. Harga gak worth it dengan performa
kolom. Dibawah 0.6 lebih murah tapi performa kurang, diatas 0.8 terlalu mahal dan
tidak setimbang dengan performa.

13. Harusnya memilih dari NOG paling tinggi? Apakah sudah optimum?
Quoting from sinnott, “as the higher concentration will favour the stripper design and
operation, without significantly increasing the number of stages needed in the
absorber.”

14. Mgm/Lm, sebaiknya kemungkinan optimum ada di rentang tersebut tapi belum pasti.
Harus dilihat berapa laju alir solvent yang bergantung. Kenaikan NOG dengan
kenaikan x1. Mana yg x1 tinggi tapi NOG rendah. Kalau tidak bisa, harus ada yg
ditoleransikan.

15. Diameter kolom? Apa saja yang diasumsikan?


Pressure drop, ke k4, persen …, laju alir superficial gas, area kolom minimum, lalu
diameter minimum. Dipilih yang komersialnya dekat.

16. Alasan pemilihan pressure drop?


Berdasarkan teoritis, persentase flooding harus cukup tinggi (tetapi tidak melebihi
80%) untuk mencapai kontak antara gas dengan cair penyerap berlangsung efisien.
Oleh karena itu, kami mengambil pressure drop dengan batas paling tinggi (50mm)
agar %flooding bisa mencapai 71,96%

17. Asumsi yang dilakukan?


Faktor dari …, isotermal, tekanan absolut,

18. Ketinggian HOG dari berbagai metode?


Cornell = 4,3 m; Onda = 2 m; HYSYS = 1,5 m;,
Cornell mempertimbangkan: physical properties of the system, the gas and liquid
flow-rates; and the column diameter and height
Onda mempertimbangkan: koefisien perpindahan massa (cairan & gas)
HYSYS mempertimbangkan: HETP (pressure drop per equilibrium stage)

19. Yang dijadikan basis perhitungan?


Yang paling besar agar aman dan menjaga kegagalan proses.

20. Kalau pertimbangan lainnya, akan lebih percaya yang mana?

21. Merancang menggunakan tinggi yang paling aman;)

Anda mungkin juga menyukai