Disusun Oleh :
Muhammad Fikri Pratama Noer (2120801032)
Dosen Pengampu :
Ike Apriani, M.S
1
ABSTRAK
2
DAFTAR ISI
BAB I .................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 4
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 4
B. Tujuan .................................................................................................................... 4
BAB II ................................................................................................................................ 5
TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................................... 5
A. Komponen Non-Protoplasmik ............................................................................. 5
B. Kristal Oksalat ...................................................................................................... 5
C. Pati.......................................................................................................................... 6
BAB III............................................................................................................................... 7
METODOLOGI PRAKTIKUM...................................................................................... 7
A. Waktu dan Tempat ............................................................................................... 7
B. Alat dan Bahan ...................................................................................................... 7
C. Cara Kerja ............................................................................................................. 7
BAB IV ............................................................................................................................... 8
HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................................................... 8
BAB V .............................................................................................................................. 11
PENUTUP ........................................................................................................................ 11
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 11
B. Saran .................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 12
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komponen sel Non-Protoplasmik merupakan komponen yang tidak
hidup, meliputi zat-zat ergastik, yakni hasil metabolisme berupa bahan
cadangan makanan dan bahan buangan yang diproduksi oleh sel. Zat tersebut
dapat berupa cair dan padatan. Komponen non-protoplasmik cair Komponen
non protoplasmic yang bersifat cair dan terdapat di dalam vakuola sel adalah
asam-asam organik, karbohidrat, protein, alkaloid (nikotin, piperin), zat
penyamak dan zat warna antosianin. Lemak dan minyak lemak terdapat sebagai
cadangan makanan pada biji-bijian. Contohnya adalah pada kacang tanah
(Arachis hypogaea) dan kelapa (Cocos nucifera). Minyak asiri dijumpai
sebagai tetes-tetes yang membiaskan cahaya, contohnya pada akar rimpang
jahe (Zingiber officinale) dan buah jeruk (Citrus sp.). Damar terdapat pada
Coniferae (Pinus sp.).
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Komponen Non-Protoplasmik
Komponen sel Non-Protoplasmik merupakan komponen yang tidak
hidup, meliputi zat-zat ergastik, yakni hasil metabolisme berupa bahan
cadangan makanan dan bahan buangan yang diproduksi oleh sel. Zat tersebut
dapat berupa cair dan padatan.
B. Kristal Oksalat
Berbagai bentuk kristal ditemukan dalam sel tumbuhan. Pada tumbuhan
tinggi, kristal kalsium oksalat paling umum ditemukan. Kalsium karbonat dan
5
kalsium malat agak langka. Kristal pasir adalah kristal berbentuk prisma yang
amat kecil dan biasanya ditemukan dalam jumlah besar.
C. Pati
Pati merupakan zat ergastik yang paling umum. Butir pati yang di
bentuk dalam kloroplas selanjutnya dapat terurai dan terangkut dalam bentuk
gula ke jaringan penyimpan cadangan makanan untuk kemudian tersintesis
kembali dalam amiloplas.
6
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
C. Cara Kerja
Adapun cara kerja pada praktikum ini adalah:
1. Buat sayatan mesofil/permukaan daun, tempatkan diatas kaca objek lalu
ditetesi dengan air dan ditutup dengan kaca penutup.
7
BAB IV
A B
8
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa
Pati pada tanaman solanum tuberosum terletak dibagian dalam tanam tersebut.
Pati merupakan zat ergastik yang paling umum. Butir pati yang di bentuk dalam
kloroplas selanjutnya dapat terurai dan terangkut dalam bentuk gula ke jaringan
penyimpan cadangan makanan untuk kemudian tersintesis kembali dalam
amiloplas.
A B
Gambar 2. pengamatan Kristal pasir Solanum nigrum. a) Buah Solanum nigrum b)
Preparat permukaan buah Solanum nigrum (40x).
Black nightshades Solanum nigrum (L.) atau yang lebih dikenal dengan
nama leunca merupakan sayuran indigenous yang berasal dari Amerika
Selatan. Sayuran ini menyebar di berbagai kawasan Asia, Afrika Selatan, dan
beberapa negara Eropa. Leunca menyebar di Indonesia yakni di Pulau Jawa,
khususnya Jawa Barat, Sumatera dan di daerah Indonesia bagian timur dengan
nama lokal yang berbeda. Leunca merupakan tanaman yang memiliki
9
kemampuan adaptasi hidup yang tinggi, tanaman ini juga termasuk ke dalam
golongan semak dengan tinggi sekitar 1.5 m, memiliki akar tunggang berwarna
putih kecoklatan, berdaun tunggal dengan bentuk lonjong dan tipe pertulangan
daun menyirip, (Nadila, dkk, 2019).
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa
Berbagai bentuk kristal ditemukan dalam sel tumbuhan. Pada tumbuhan
solanum nigrum kristal pasirnya berbentuk prisma yang amat kecil dan
biasanya ditemukan dalam jumlah besar. Pada tanaman solanum nigrum
Kristal dibentuk dalam vakuola. Ada atau tidaknya kristal merupakan sifat
yang dapat dipakai untuk mempelajari spesies tumbuhan. Penyebaran kristal
dalam tubuh tidak acak, melainkan terdapat di daerah khusus seperti pada
hipodermis, dekat ikatan pembuluh, tersusun dalam deretan memanjang.
10
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Benda ergastik adalah bahan non protoplasma, baik organik maupun
anorganik, sebagai hasil metabolisme yang berfungsi untuk pertahanan,
pemeliharaan struktur sel, dan juga sebagai penyimpanan cadangan makanan,
terletak di bagian sitoplasama, dinding sel, maupun di vakuola. Dalam sel benda
ergastik dapat berupa karbohidrat (amilum), protein (aleuron dan gluten), lipid
(lilin, kutin, dan suberin), dan Kristal (Kristal ca-oksalat dan silika). Seperti
dijelaskan sebelumnya bahwa benda ergastik memiliki banyak fungsi untuk sel,
Pada preparat yang digunakan pada praktikum kali ini untuk uji pati dan
mengidentifikasi benuk-bentuk dari Kristal bias teridentifikasi.
B. Saran
Adapun saran untuk praktikum Non Protopalsmik yaitu, sebaiknya
materi yang akan di praktikumkan dipelajari terlebih dahulu agar tidak terjadi
kesalahan ketika melakukan pengamatan pada objek yang akan diamati.
11
DAFTAR PUSTAKA
12