Anda di halaman 1dari 11

“KOLOID”

Disusun oleh :

Muhammad Danu Kurniawan (2170031041)

Pablo Lefrand (2170031020)

Universitas Krisnadwipayana

Fakultas Teknik
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................................1

BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................................................2

1.1. Latar Belakang..................................................................................................................2

1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................................2

1.3. Tujuan Pembahasan..........................................................................................................2

BAB 2..............................................................................................................................................3

PEMBAHASAN..............................................................................................................................3

2.1. Koloid................................................................................................................................3

2.2. Macam-macam Koloid......................................................................................................3

2.3. Ciri-ciri Koloid..................................................................................................................4

2.4. Sifat Koloid.......................................................................................................................4

2.5. Pembuatan Koloid.............................................................................................................6

2.6. Penerapan Koloid Dalam Kehidupan Sehari-hari.............................................................7

BAB 3..............................................................................................................................................9

PENUTUP.......................................................................................................................................9

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................10

1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Cabang ilmu kimia merupakan tumpang tindih satu dengan yang lainnya, dari pembagian cabang
utama kimia, yaitu:
1. Kimia material menyangkut bagaimana menyiapkan, mengkarakterisasi, dan memahami cara
kerja suatu bahan dengan kegunaan praktis.
2. Kimia teori adalah studi kimia melalui penjabaran teori dasar secara matematika atau fisika.
Secara spesifik, penerapan mekanika kuantum dalam kimia disebut kimia kuantum. Kimia teori
memiliki banyak tumpeng tindih secara teori dan eksperimen dengan fisika benda kondensasi
dan fisika molecular.
3. Kimia nuklir mengkaji bagaimana partikel sub atom bergabung dan membentuk inti.
Transmutasi modern adalah bagian terbesar dari kimia nuklir.
4. Kimia organic bahan alam mempelajari senyawa organic yang disintesis secara alami oleh alam,
khususnya makhluk hidup.
5. Bidang lain antara lain adalah astrokimia, biologi molecular, elektrokimia, farmakologi, fitokimia,
fotokimia, genetika molecular, ilmu bahan, kimia aliran, kimia lingkungan.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan koloid ?
2. Jelaskan macam-macam koloid ?
3. Apa saja ciri ciri koloid ?
4. Apa saja sifat koloid ?
5. Bagaimana cara pembuatan koloid ?
6. Apa saja penerapan koloid dalam kehidupan sehari-hari ?
1.3. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang koloid
2. Untuk memenuhi tugas mata kuliah kimia industri

2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. Koloid
Koloid adalah campuran heterogen dari dua zat atau lebih di mana partikelpartikel zat
berukuran antara 1 hingga 1000 nm terdispersi (tersebar) merata dalam medium zat lain.
Zat yang terdispersi sebagai partikel disebut fase terdispersi, sedangkan zat yang menjadi
medium mendispersikan partikel disebut medium pendispersi

Larutan koloid suspensi


Ukuran partikel <1 nm Ukuran partikel 1-100 nm Ukuran partikel > 100 nm
1 fase (homogen) 2 fase (heterogen) 2 fase (heterogen)
Tidak dapat disaring Tidak dapat disaring dengan Dapat disaring dengan
dengan saringan dan saringan namun dapat saringan dan membran
membran semipermeabel disaring dengan membran semipermeabel
semipermeabel
Stabil (tidak mengendap) Umumnya stabil (tidak Tidak stabil (mengendap)
mengendap)
Jernih Keruh Keruh
Contoh : Larutan gula, Contoh : Santan, susu, Contoh : Campuran air dan
alkohol 70% margarine, cat kopi, campuran pasir alam,
dan air

2.2. Macam-macam Koloid


Koloid dibedakan berdasarkan jenis zat terdispersi dan medium pendispersinya. Jenis-jenis
koloid antara lain:

3
Fase Terdispersi Fase Pendispersi Nama Koloid Contoh
Cair Gas Aerosol Kabut, awan
Padat Gas Aerosol Padat Asap, debu
Cair Cair Emulsi Susu, santan
Cair Padat Emulsi Padat Mentega, keju
Padat Cair Sol Cat, tinta
Padat Padat Sol Padat Kaca berwarna,
intan
Gas Cair Busa Busa sabun
Gas Padat Busa Padat Batu apung
2.3. Ciri-ciri Koloid
Koloid memiliki beberapa ciri dan karakteristik yang sangat unik. Berikut ini adalah ciri-ciri
koloid :
a. Dispersi molekuler
b. Sifat campuran koloid merupakan heterogen
c. Koloid tidak dapat disaring
d. Dimensi partikel kurang dari 1 nm
e. Koloid stabil diakibatkan oleh gaya tarik-menarik, yang menyebabkan partikel koloid
berkumpul membentuk agregat dan mengendap.
2.4. Sifat Koloid
Suatu zat disebut koloid jika memiliki beberapa sifat berikut:
1. Efek Tyndall
Efek Tyndall adalah peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel koloid. Dalam
kehidupan sehari-hari, Efek Tyndall dapat pula diamati seperti, jika seberkas cahaya
matahari memasuki kamar gelap melalui pintu yang terbuka sedikit atau lewat suatu
celah, maka berkas cahaya tersebut akan tampak dengan nyata karena cahaya tersebut
dihamburkan oleh partikel-partikel debu yang ada di ruangan.
Contoh : warna biru langit pada siang hari, berkas sinar pada proyektor film, dan sorot
lampu mobil pada malam hari.
2. Gerak Brown
Gerak Brown adalah gerak zig-zag partikel koloid yang tidak beraturan akibat tumbukan
antara molekul medium pendispersi dan fase terdispersi. Gerak Brown pertama kali
dikemukakan oleh Robert Brown, pada waktu itu mempelajari gerak serbuk tepung di
atas air.

4
Contoh : kemampuan koloid tidak mengendap
3. Adsorpsi
Adsorpsi adalah peristiwa penyerapan ion oleh permukaan partikel koloid. Adsorpsi
terjadi karena adanya kemampuan partikel koloid untuk menarik partikel-partikel kecil.
Contoh : pemutihan gula pasir, penggunaan deodorant untuk menghilangkan bau badan,
penjernihan air dengan tawas, dan pewarnaan tekstil.
4. Elektroforesis
Elektroforesis adalah gerak partikel koloid dalam medan listrik. Partikel koloid dapat
menyerap dari muatan listrik statis. Proses elektroforesis mempunyai kegunaan, seperti
untuk menetralkan muatan suatu partikel koloid dan untuk membuat beberapa barang
industri.
Contoh : penyaringan debu dengan alat cottrel.
5. Dialisis
Dialisis adalah pemurnian system koloid dari ion-ion pengganggu menggunakan selaput
semipermeabel. Partikel koloid tidak dapat melewati selaput semipermeabel sedangkan
ion pengganggu dapat melewatinya.
Contoh : proses cuci darah
6. Koagulasi
Koagulasi adalah proses penggumpalan atau pengendapan partikel koloid. Penyebab
koagulasi pada koloid, antara lain karena pengaruh:
a. Pemanasan
b. Pendinginan
c. Pencampuran elektrolit
d. Elektroforesis yang berlangsung lama

Contoh : pembentukan delta sungai, penjernihan air dengan tawas, dan penggumpalan
karet dalam lateks dengan penambahan asam format.

7. Koloid Pelindung
Koloid pelindung adalah koloid yang melindungi koloid lain agar tidak menggumpal.
Pada koloid jenis emulsi, koloid pelindung disebut emulgator.
Contoh : gelatin pada es krim, kuning telur pada mayonnaise, kasein pada susu, deterjen
atau sabun pada campuran minyak dan air.
8. Koloid Liofil dan Koloid Liofob

5
 Koloid liofil adalah koloid yang mempunyai gaya tarik menarik antara fase
terdispersi dan medium pendispersinya.
Contoh : protein, kanji, sabun, deterjen, agar-agar, gelatin, lem, cat, dan pati dalam
air
 Koloid liofob adalah koloid yang tidak mempunyai gaya tarik menarik antara fase
terdispersi dan medium pendispersinya.
Contoh : susu, mayonnaise, sol logam, dan belerang.

Berikut adalah tabel perbedaan koloid liofil dan liofob :

Koloid Liofil Koloid Liofob


Efek Tyndall lemah Efek Tyndall kuat
Lebih stabil Kurang stabil
Viskositas lebih besar dari medium Viskositas hampir sama dengan
pendispersinya. medium pendispersinya.
Sukar mengalami koagulasi Mudah mengalami koagulasi
Mengadsorpsi mediumnya Tidak mengadsorpsi mediumnya
Bersifat reversible Tidak reversible

2.5. Pembuatan Koloid


Berdasarkan pengubahan ukuran partikel, pembuatan koloid dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu :
1. Cara Kondensasi
Pembuatan koloid dengan cara kondensasi adalah pembuatan koloid dari partikel larutan
sejati yang dilakukan dengan memperbesar ukuran partikel larutan.
 Reaksi Redoks
Reaksi redoks merupakan reaksi yang melibatkan perubahan bilangan oksidasi.
Contoh :
Pembuatan sol belerang

6
2H2S(g) + SO2(aq) → 3S(koloid) + 2H2O(l)
 Reaksi hidrolisis
Reaksi hidrolisis adalah reaksi suatu zat dengan air.
Contoh :
pembuatan sol Fe(OH)3 dengan menambahkan larutan FeCl3 ke dalam air mendidih.

FeCl3(aq) + 3H2O(l) → Fe(OH)3(koloid) + 3HCl(aq)

 Reaksi substitusi
Reaksi substitusi merupakan reaksi penggantian ion-ion dalam reaktannya.
Contoh : pembuatan sol AgCl
AgNO3(aq) + HCl(aq) → AgCl(koloid) + HNO3(aq)

 Penggantian pelarut
Pembuatan koloid dengan penggantian pelarut dilakukan dengan melarutkan suatu
zat ke dalam pelarut yang sesuai kemudian dicampurkan ke dalam medium
pendispersi.
Contoh :
Pembuatan sol belerang dari larutan belerang dalam etanol yang dicampur dengan
air.
2. Cara dispersi
Pembuatan koloid dengan cara dispersi adalah pembuatan koloid dari partikel suspensi
yang dilakukan dengan memperkecil ukuran partikel suspensi.
 Cara mekanik
Cara mekanik merupakan pembuatan koloid dari partikel kasar yang dihaluskan
melalui proses penggerusan atau penggilingan, kemudian didispersikan dalam
medium pendispersi.
Contoh :
Pembuatan sol belerang dengan cara menggerus belerang dan gula pasir hingga halus
kemudian mendispersikannya ke dalam air.
 Peptisasi
cara peptisasi merupakan pembuatan koloid dengan menambahkan zat kimia tertentu
ke dalam partikel kasar, sehingga pecah menjadi partikel koloid.

7
Contoh :
Mencampurkan air pada serbuk agar-agar membentuk agar-agar, menambahkan
aseton ke dalam nitrosellosa, dan menambahkan bensin ke dalam karet.
 Cara busur Bredig
Cara busur Bredig merupakan pembuatan sol logam dengan mencelupkan logam
yang akan dibuat menjadi koloid sebagai elektroda ke dalam medium pendispersi,
kemudian diberi aliran listrik.
2.6. Penerapan Koloid Dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Penerapan dalam bidang makanan
- Pembuatan yogurt
- Perebusan telur
- Pembuatan tahu
2. Penerapan dalam bidang kosmetik
- Bahan kosmetik berbentuk aerosol, seperti parfum dan hair spray.
- Bahan kosmetik berbentuk sol, seperti cairan masker dan cat kuku
- Bahan kosmetik berbentuk gel, seperti minyak rambut
- Bahan kosmetik berbentuk sol padat, seperti pensil alis dan mascara
3. Penerapan dalam bidang industri
- Sebagai deodorant
- Sebagai bahan pencuci
- Sebagai cat
- Pemutihan gula
- Pengambilan endapan pengotor
- Pewarnaan kain
- Penjernihan air
4. Penerapan dalam bidang farmasi
Dibidang farmasi prinsip koloid diterapkan saat mengobati sakit perut akibat bakteri
pathogen dengan norit.

8
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Koloid merupakan campuran heterogen yang fase terdispersinya (zat terlarut) tersebar merata
dalam medium pendispersinya (pelarut). Ukuran partikel koloid berkisar antara 1-100 nm.
Koloid tergolong campuran heterogen dan merupakan sistem 2 fase. Macam-macam koloid,
yaitu aerosol, aerosol padat, emulsi, emulsi padat, sol, sol padat, busa, dan busa padat. Koloid
memiliki ciri-ciri diantaranya, yaitu Dispersi molekuler, tidak dapat disaring, dan stabil
diakibatkan oleh gaya tarik-menarik. Sifat-sifat koloid, yaitu Efek Tyndall, Gerak Brown,
Adsorpsi, Elektroforesis, Dialisis, Koagulasi, Koloid pelindung, dan koloid liofil dan koloid
liofob. Pembuatan koloid bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu cara kondensasi dan cara
dispersi

9
DAFTAR PUSTAKA

http://mykoloid.blogspot.com/2015/12/makalah-koloid-lengkap.html#:~:text=A.-,Latar
%20Belakang,)%2C%20sehingga%20terkena%20efek%20Tyndall.
Setianti, YD.2017.Buku Klasik Kekinian, Lengkap, Sistematik Kimia SMA/MA Kelas X, XI, danXII.
Yogyakarta : Cakrawala

10

Anda mungkin juga menyukai