Anda di halaman 1dari 3

PEMBAHASAN

2.1 Metode Konservasi

Metode konservasi yang dilakukan oleh (Putri, 2021) mengenai konservasi Komodo
di Taman Nasional Komodo, Pulau Komodo yaitu metode in situ. Hal ini dikarenakan
konservasi yang dilakukan berada di habitat Komodo itu sendiri. Konservasi yang dilakukan
adalah dengan membangun taman wisata alam berbasis konservasi Komodo dengan
menggunakan konsep arsitektur ekologi yang akan menjembatani interaksi manusia dan
Komodo secara aman. Prinsip yang digunakan dalam perencanaan Kawasan taman wisata
alam ini adalah untuk memelihara alam sekitarnya. Pengolahan jalur sirkulasi pada lokasi
dengan persebaran Komodo yang tinggi menggunakan trekking flaying (sky walkways) untuk
menjebatani interaksi manusia dengan komodo.

2.2 Kendala Konservasi

Kendala konservasi Komodo adalah adanya perburuan liar jenis mangsa besar,
kebakaran yang disebabkan oleh manusia, penebangan hutan, dan faktor lain yang dapat
mempengaruhi kelangsungan hidup populasi Komodo (Jessop et al., 2000).

2.3 Hasil Kegiatan

Konsep arsitektur ekologi berupa taman wisata alam memiliki keunggulan yaitu dapat
menjaga kawasan sebagai konservasi komodo dari eksploitasi dan kerusakan alam yang
diakibatkan oleh kegiatan wisata. Konservasi yang dilakukan adalah dengan membagi zonasi
Kawasan yang sesuai dan aman bagi wisatawan dan komodo sehingga segala aktivitas
konservasi dapat berjalan berkesinambungan. Adanya sky walkways yang di desain
melayang berfungsi untuk menghindari penebangan pohon disekitarnya. Selain itu
pembangunan sky walkways di lokasi dengan tingkat persebaran Komodo yang tinggi dapat
menjadi daya Tarik taman wisata alam Komodo dan para wisatawan dapat memperhatikan
Komodo secara aman sekaligus tidak mengganggu Komodo.

2.4 Solusi

Adanya kerusakan yang disebabkan oleh manusia seperti penebangan hutan secara
illegal, pembakaran hutan, dan perburuan Komodo secara liar dapat memberikan dampak
nyata terhadap populasi Komodo. Solusi yang dapat kami berikan adalah dengan memberikan
penyuluhan kepada masyarakat mengenai langkanya Komodo dan perlunya kita sebagai
manusia berusaha untuk mempertahankan bahkan meningkatkan populasi Komodo tersebut.
Selain itu juga memberi penyuluhan betapa bahayanya penebangan hutan bagi lingkungan
beserta dampaknya.
Jessop, S., David M. Forsyth, Deni Purwandana, Jeri Imansyah, Devi S, Opat, & Eve McDonald-Madden.
(2000). PEMANTAUAN MANGSA UNGULATA BIAWAK KOMODO  (Varanus komodoensis) DENGAN
MENGGUNAKAN  METODE PENGHITUNGAN KOTORAN. The Nature Conservancy.

Putri, C. O. A. , T. B. , S. K. (2021). PENERAPAN ARSITEKTUR EKOLOGI PADA RANCANG BANGUN TAMAN


WISATA ALAM DI PULAU KOMODO SEBAGAI KONSERVASI KOMODO. Jurnal Ilmiah Mahasiswa, 4(2),
831–842.

Anda mungkin juga menyukai