MANGROVE
Oleh :
Dhiaqonita Kautsari Izdihar
210341100096
Asisten:
Abdul Chalim
ACC
22/11/22 23/11/22 75
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Wilayah pesisir adalah wilayah peralihan antara darat dengan laut
yang bagian lautnya masih dipengaruhi oleh aktivitas daratan. Aktivitas
daratan yang dimaksud adalah seperti sedimentasi, aliran air tawar, dan
bagian daratannya masih dipengaruhi oleh aktivitas laut. Aktivitas laut
yang dimaksud yaitu seoerti pasang surut, angin laut, dan perembesan air
asin. Wilayah pesisir merupakan ekosistem yang paling mudah terkena
dampak kegiatan manusia. Kegiatan manusia yang berdampak pada
wilayah pesisir antara lain kegiatan pembangunan yang dapat berdampak
buruk bagi ekosistem pesisir. Ekosistem pada wilayah pesisir contohnya
adalah ekosistem mangrove (Julaikha, 2017)
Ekosistem mangrove merupakan slah satu sumber daya pesisir yang
memiliki peranan dna fungsi penting ditinjau dari sudut fisik, ekonomi
dan ekologis. Ekosistem ini dapat ditemukan di sepanjang pantai atau
muara sungai. Hutan mangrove dipengaruhi oleh pasang surut air laut..
Ekosistem hutan mangrove bersifat kompleks, dikatakan kompleks karena
ekosistemnya dipenuhi oleh vegetasi mangrove, serta menjadi habitat
berbagai satwa dan biota perairan. Jenis tanah yang berada di bawahnya
termasuk tanah perkembangan muda (saline young soil) yang memiliki
kandungan liat yang tinggi dengan nilai kejenuhan basa dan kapasitas
tukar kation yang tinggi. (Handono et al., 2014)
Ekowisata merupakan perjalanan wisata ke area alami yang dilakukan
dengan tujuan mengkonservasi lingkungan, melestarikan kehidupan dan
kesejahteraan penduduk setempat. Ekowisata memiliki tujuan untuk
menikmati keindahan alam juga melibatkan unsur-unsur pendidikan,
pemahamandan dukungan terhadap usaha-usaha konservasi alam dan
peningkatan pendapatan masyarakat setempat. Ekowisata bukan untuk
tujuan pariwisata saja, hal ini membuat masyarakat setempat agar dapat
mengelola sumber daya pariwisata secara baik dan benar dengan
partisipasi masyarakat setempat (Fahrian, 2015)
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum Ekologi Laut mengenai “Identifikasi
Mangrove” adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui jenis mangrove yang mendominasi di Lembung
Paseser
2. Mengetahui indeks nilai penting mangrove di Lembung Paseser
3. Mengetahui indeks kesesuaian wisata di Lembung Paseser
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari prakktikum Ekologi Laut mengenai “Identifikasi
Mangrove” adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat mengetahui jenis mangrove yang mendominasi
di Lembung Paseser
2. Mahasiswa dapat mengetahui indeks nilai penting mangrove di
Lembung Paseser
3. Mahasiswa dapat mengetahui indeks kesesuaian wisata di
Lembung Paseser
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Mangrove
Ekosistem hutan mangrove merupakan ekosistem penopang kehidupan
terpenting di wilayah pesisir. Hutan mangrove memiliki fungsi ekologis
seperti menyediakan nutrisi bagi kehidupan perairan, tempat pemijahan dan
pertumbuhan berbagai biota, serta sebagai penahan erosi pantai. Mangrove
adalah vegetasi hutan yang tumbuh di antara garis pasang surut, tetapi juga
dapat tumbuh di pantai karang, dataran karang mati yang tertutup lumpur, atau
pantai berlumpur. Mangrove merupakan ekosistem tumbuhan yang terdapat di
daerah pasang surut dan daerah dengan sedimen tinggi (Zainuri et al, 2015).
Kata mangrove adalah kata yang berasal dari paduan kata mangue dari
Bahasa Portugis dan kata grove dari Bahasa Inggris. Kata mangrove dalam
Bahasa Portugis digunakan untuk spesies tumbuhan dan kata mangal
digunakan untuk komunitas hutan yang terdiri dari individu-individu satu
spesies mangrove. Kata mangrove digunakan dalam bahasa Inggris
menggambarkan tumbuh pohon atau rumput di wilayah pesisir (Rosyid,
2020).
Kehutanan merupakan kesatuan ekosistem berupa hamparan daratan
yang mengandung pepohonan yang dalam mendominasi sumber daya hayati
asosiasi lingkungan. Pohon mangrove merupakan tumbuhan hutan tumbuh di
antara garis pasang surut, tetapi juga dapat tumbuh di pantai Karang.
Ekosistem mangrove merupakan ekosistem perjumpaan yang unik antara
ekosistem laut dan darat yang dicirikan oleh produktivitas tingkat tinggi dan
siklus nutrisi yang cepat bertanggung jawab untuk sebagian besar Kebutuhan
energi ekosistem lepas pantai dianggap sebagai sumber kekuatan yang paling
penting (Rosyid, 2020)
No Alat Fungsi
III.2.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.2 Bahan dan Fungsi
No Bahan Fungsi
Memilih menu imagej, pilih Adjust dan klik Thershold untuk mengatur
foto
Memilih Analyze dan klik Histogram untuk mencatat nilai mode dan
count
Spesies D Pi InPi H’ E C
i
Ketebalan 5 819 3 15
Kepadatan 4 14 2 8
Spesies 4 8 3 12
Pasang Surut 3 0 0 0
Objek Biota 3 2 1 3
Aksesibilitas 5 1 1 5
Infrastruktur 3 1 1 3
TOTAL 27 81 46
IKW 56.79%
Kriteria Sesuai
Padat = >75%
Sedang = 50% - 75%
Jarang = <50%
IV.5 Pembahasan
TRANSEK 1
TRANSEK 2
TRANSEK 3