Anda di halaman 1dari 2

Setelah ada 40 orang yang masuk Islam, turunlah ayat dari surat Al-Hijr.

Allah berfirman dalam surat al-Hijr ayat 94:

َ‫فَاصْ َد ْع بِ َما تُْؤ َم ُر َواَ ْع ِرضْ ع َِن ْال ُم ْش ِر ِك ْين‬

“Maka sampaikanlah (Muhammad) secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan


(kepadamu) dan berpalinglah dari orang yang musyrik.”

Pada tahun ke-3 Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi rasul, turunlah ayat yang
menyerukan agar beliau berdakwah secara terang-terangan

َ‫ك ِمنَ ۡٱل ُم ۡؤ ِمنِين‬


َ ‫ك لِ َم ِن ٱتَّبَ َع‬ ۡ ‫ك ٱَأۡل ۡق َربِينَ َو‬
ۡ ِ‫ٱخف‬
َ ‫ض َجنَا َح‬ َ َ‫َوَأن ِذ ۡر ع َِشي َرت‬
Artinya, “Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat, dan
rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang
beriman.” (QS. As-Syu’ara [26]: 214-215)

Sesuai perintah Allah, Nabi muhammad kemudian mengumpulkan keluarga dan para
kerabatnya sejumlah 45 orang untuk makan bersama sebelum memulai dakwah. Dalam
dakwah tersebut beliau secara terang terangan mengajak mereka untuk beriman kepada
Allah.

Rencana dakwah pertama tidak berjalan dengan baik. Hanya sedikit yang menerimanya.
Sebagian menolak dengan halus, sebagian menolak dengan kasar, salah satunya adalah
Abu Lahab dan istrinya Ummu Jamil. Terjadilah perseteruan antara Abu Thalib dan Abu
Lahab (Abu Lahab menentang Nabi Muhammad Saw. Abu Thalib mendukung/menjadi
pelindung Nabi Muhammad Saw.) Namun, Rasulullah tidak berhenti disitu. Rasulullah
kembali mengundang keluarga dan kerabatnya makan bersama untuk kedua kalinya.

Dakwah untuk keluarga dan kerabat ini juga mengandung tingkatan tanggung jawab
kaum Muslim. Pertama adalah dirinya sendiri, kedua adalah kepada keluarga dan kerabat,
dan yang terakhir adalah kepada kampung halaman atau negerinya.

Nabi kemudian memberanikan diri untuk menaiki bukit shafa dan dengan lantang
mengumpulkan orang orang Makkah. “Wahai Bani Fihr! Wahai bani ‘Adi!”.
Menyampaikan tentang pedihnya api neraka bagi orang-orang yang bermaksiat. Namun
kemudian, Abu Lahab datang dan mengancam rasulullah. Hal ini kemudian menjadi
sebab turunnya surah Al-Lahab.
Selain di Mekkah, Rasulullah juga berdakwah ke Thaif. Namun sayangnya, Rasulullah
tidak disambut dengan baik. Bahkan Rasulullah dilempari oleh masyarakat Thaif dengan
batu hingga berdarah darah. Meski begitu, Rasulullah memaafkan mereka dan bahkan
mendoakan yang baik untuk mereka.

Selama 13 Tahun, Rasulullah berdakwah tanpa henti, tanpa lelah kepada kaum Quraisy.
Selama itu juga, tekanan dari Kaum Quraisy, serta ancaman kepada nabi terus
berdatangan. Banyak sahabat nabi yang disiksa dan dibunuh oleh kaum Quraisy karena
memeluk agama Islam. Kondisi Mekkah yang tidak aman membuat nabi Muhammad
hijrah ke Madinah, dan berdakwah disana selama 10 tahun hingga akhir hayat beliau.

Sumber:
https://islam.nu.or.id/sirah-nabawiyah/kisah-di-balik-dakwah-terang-terangan-rasulullah-l
KiyN

https://mosfeed.id/assets/collections/episode/living-sirah-chapter-2-episode-6-5f324a7fa
4f72.pdf

https://www.republika.co.id/berita/quqncx430/dakwah-nabi-muhammad-pertama-melalui-
jamuan-makan-keluarga

https://www.kompas.com/stori/read/2022/04/11/150023679/apa-itu-assabiqunal-awwalun
-dan-siapa-saja-tokohnya?page=all

Anda mungkin juga menyukai