1996 2718 2 PB
1996 2718 2 PB
Abstrak
Pada tahun 2015, tercatat terdapat sebanyak 126.675 penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di 34 provinsi di Indonesia
dan 1.229 orang di antaranya meninggal dunia. Bandar Lampung merupakan daerah endemis DBD. Data Dinas Kesehatan
kota Bandar Lampung menyebutkan pada tahun 2012 mencapai 1.111 orang dan yang meninggal 11 orang, jumlah tersebut
merupakan angka tertinggi dibandingkan kabupaten lain. Diperlukan suatu pencegahan untuk menangani kasus DBD.
Pencegahan dan pengendalian DBD bergantung pada tindakan pengendalian vektor yang efektif. Manajemen lingkungan,
pengendalian biologis, pengendalian kimiawi, perlindungan individu merupakan pengendalian DBD. Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN) adalah langkah konkrit dalam mencegah penyakit DBD, tindakan aplikatif dalam PSN yang paling mungkin
adalah kegiatan 3M-plus. Pada pelaksanaan masih tidak seutuhnya dilakukan, hanya sebagian poin yang dilakukan.
Tindakan PSN dan 3M-Plus dapat digunakan sebagai upaya pengendalian vektor dalam pencegahan penyakit DBD.
Korespondensi: Nur Aina Rahmania, Alamat Jl. Danau Towuti No 130 Kedaton Bandar Lampung, HP 087875388525, e-mail
nurainarahmania@gmail.com
tidur dan kasa anti nyamuk. Insektisida rumah angin. Tanaman-tanaman yang dapat ditanam
tangga seperti semprotan aerosol dan berupa selasih (Ocimum spp), Suren (Toona
repellent: obat nyamuk bakar, vaporize mats sureni, Merr), zodia (Evodia suaveolens,
(VP), dan repellent oles anti nyamuk bisa Scheff), geranium (Geranium homeanum,
digunakan oleh individu. Pada 10 tahun Turez), lavender (Lavandula latifolia, Chaix),
terakhir dikembangkan kelambu berinsektisida akarwangi, tembelekan, tahi kotok/bunga tahi
atau dikenal sebagai insecticide treated nets ayam, dan sereh wangi.10
(ITNs) dan tirai berinsektisida yang mampu Pengendalian secara kimiawi masih
melindungi gigitan nyamuk.7,8 paling populer baik bagi program pengendalian
Pencegahan dan pengendalian demam DBD di masyarakat. Penggunaan insektisida
berdarah bergantung pada tindakan dalam pengendalian vektor DBD bisa
pengendalian vektor yang efektif. Beberapa menguntungkan sekaligus merugikan.
metode pengendalian vektor telah banyak Insektisida kalau digunakan secara tepat
diketahui dan digunakan. Dalam hal ini sasaran, tepat dosis, tepat waktu, dan cakupan
manajemen lingkungan, pengendalian biologis, akan mampu mengendalikan vektor dan
pengendalian kimiawi, perlindungan individu mengurangi dampak negatif terhadap
merupakan pengendalian DBD yang dapat lingkungan dan organisme yang bukan sasaran.
dilakukan.7 Cara pengendalian ini antara lain dengan
Manajemen lingkungan adalah upaya pengasapan/fogging dan pemberian bubuk
pengelolaan lingkungan untuk mengurangi abate pada tempat-tempat penampungan air.4
bahkan menghilangkan habitatvekor nyamuk Achmadi (2008) memperkenalkan
sehingga akan mengurangi kepadatan populasi. konsep Manajemen Demam Dengue atapun
Kegiatan yang dilakukan antara lain DBD yang berbasis pada masyarakat. Konsep
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), ini menggabungkan pengendalian penyakit
pengelolaan tempat sampah, dan modifikasi pada sumbernya yakni penderita awal yang
tempat pengembangbiakan nyamuk hasil memiliki potensi sebagai sumber penularan,
samping kegiatan manusia.7,9 Kegiatan 3M pengendalian pada nyamuk yakni pengendalian
dihimbau untuk dilakukan oleh masyarakat sarang nyamuk, serta penyuluhan masyarakat
satu minggu sekali. Gerakan ini dicanangkan untuk mendukung gerakan brantas (secara)
oleh Pemerintah setiap tahunnya pada saat tuntas penyakit Demam Berdarah (Getas
musim penghujan di mana wabah demam DBD).11
berdarah dengue biasa terjadi.4 Komponen Manajemen DD berbasis
Pengendalian secara biologis dilakukan wilayah atau Getas DBD, terdiri dari 3 kegiatan
dengan menggunakan ikan larvivorus seperti yang dilaksanakan secara simultan dan
Gambusia sangat disarankan. Hal ini berperan paripurna:11
sebagai pengendalian secara Biologis dengan 1. Pencarian dan pengobatan kasus secara
pemanfaatan agent biologi untuk pengendalian pro aktif.
vektor DBD. Beberapa agen biologis lain yang 2. Gerakan Lingkungan Bersih (Pembersihan
mampu mengendalikan populasi larva vektor perindukan nyamuk)
DB/DBD adalah ikan pemakan jentik dan cyclop 3. Penggalangan masyarakat untuk
(Copepoda).4,7,9 melakukan Getas DBD.
Pengendalian secara biologis juga dapat Getas DBD masih kurang spesifik untuk
dilakukan dengan menanam tanaman hidup diimplementasikan langsung pada tingkat
pengusir nyamuk. Tanaman hidup pengusir keluarga. Secara sederhana PSN dilakukan
nyamuk adalah jenis tanaman yang berfungsi dengan cara 3M-plus, 3M yang dimaksud
menghalau nyamuk. Tanaman diletakkan di adalah:12
sudut-sudut ruangan rumah sebagai media 1. Menguras dan menyikat tempat-tempat
pengusir nyamuk. Jumlah tanaman penampungan air, seperti bak mandi/wc,
menyesuaikan luas ruangan. Untuk drum, dan lain-lain seminggu sekali.
penempatan diluar ruangan atau di 2. Menutup rapat-rapat penampungan air,
pekerangan sebaiknya diletakkan dekat pintu, seperti gentong air/tempayan, dan lain-
jendela atau lubang udara lainnya, agar aroma lain.
tanamanke dalam ruangan oleh dorongan
3. Mendaur ulang barang-barang yang dapat (DBD) dari mulai pintu masuk negara sampai ke
menampung air hujan. pintu rumah.15
Selain itu ditambah (plus) dengan cara Keberhasilan strategi ini dipengaruhi
lainnya seperti: 1) mengganti air vas bunga, oleh faktor ekonomi dan sikap dalam
tempat minum burung, atau tempat-tempat implementasinya di tingkat keluarga atau
lainnya yang sejenis seminggu sekali, 2) rumah tangga. Pendistribusian masal seperti
memperbaiki saluran dan talang air yang tidak insektisida gratis, kelambu, perlu diikuti
lancer/rusak, 3) menutup lubang-lubang pada dengan subsidi finansial dalam
potongan bambu/pohon, dan lain-lain (dengan mempromosikan penggunaannya.15,16
tanah, dan lain-lain), 4) menaburkan bubuk Pelaksanaanya masih beragam dan tidak
larvasida, misalnya di tempat-tempat yang sulit sepenuhnya dilakukan 3M-plus melainkan
dikuras atau di daerah yang sulit air, 5) hanya sebagian kegiatan. Menurut penelitian
memelihara ikan pemakan jentik di kolam/bak- yang dilakukan oleh Heydari N, Larsen DA,
bak penampungan air, 6) memasang kawat Neira M, dkk berikut kegiatan pencegahan
kasa, 7) mengupayakan pencehayaan dan yang dilakukan dari yang banyak hingga jarang
ventilasi ruang yang memadai, 8) yaitu tidur di bawah tempat tidur bersih 92%
menggunakan kelambu, dan 9) memakai obat (35), menutup jendela dan pintu 61% (23),
yang dapat mencegah gigitan nyamuk.5,12 menutup tangki dengan air/jangan biarkan air
Pemberantasan Sarang Nyamuk terakumulasi di luar 55% (21), Fumigasi 53%
dilakukan melalui pengasapan dengan (20), membakar tanaman untuk asap 50% (20),
insetisida dalam 2 siklus. Siklus pertama semua menghilangkan sampah 50% (19), pembersihan
nyamuk yang mengandung virus dengue dan umum 45% (17), menggunakan repellent 32%
nyamuk-nyamuk lainnya akan mati. Namun, (12), menggunakan larvasida yang disediakan
akan muncul nyamuk-nyamuk baru yang oleh Kementerian Kesehatan 29% (11),
berasal dari jentik yang memang tidak dapat merapkan solar ke lantai 26% (10).17
dibasmi pada siklus pertama, oleh karena itu Selain itu dalam mendukung
perlu dilakukan penyemprotan siklus kedua. keberhasilan program pemberantasan demam
Siklus kedua penyemprotan yang kedua berdarah, disarankan Dinas Kesehatan
dilakukan 1 minggu sesudah penyemprotan mengupayakan kesinambungan program
yang pertama agar nyamuk yang baru tersebut demam berdarah dengue khususnya untuk
akan terbasmi sebelum sempat menularkan daerah endemis DBD secara lebih intensif,
kepada orang lain.13 mulai dari musyawarah masyarakat desa,
Pemberantasan Sarang Nyamuk perlu penyuluhan kelompok, hingga pelaksanaan
ditingkatkan terutama pada musim penghujan kerja bakti pemberantasan sarang nyamuk
dan pancaroba, karena meningkatnya curah demam berdarah dengue. Di samping itu perlu
hujan dapat meningkatkan tempat-tempat mempertimbangkan pola budaya masyarakat
berkembang biak nyamuk penular DBD, setempat seperti budaya pemberdayaan ikan
sehingga seringkali menimbulkan kejadian luar dalam pemberantasan sarang nyamuk demam
biasa (KLB) terutama pada saat musim berdarah dengue, dengan cara mengupayakan
penghujan.14 program pemberdayaan ikan di desa
Selain PSN 3M Plus, sejak Juni 2015 percontohan pemberantasan sarang nyamuk
Kemenkes sudah mengenalkan program 1 demam berdarah DBD.18
rumah 1 Jumantik untuk menurunkan angka
kematian dan kesakitan akibat Demam Ringkasan
Berdarah Dengue. Jumantik merupakan Manajemen lingkungan, pengendalian
singkatan dari juru pemantau jentik, yaitu biologis, pengendalian kimiawi, perlindungan
anggota masyarakat yang secara sukarela individu merupakan pengendalian DBD yang
memantau keberadaan jentik nyamuk Aedes dapat dilakukan. Manajemen lingkungan
aegypti di lingkungannya, melakukan dilakukan dengan PSN (meliputi 3M-Plus
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara berupa menguras dan menyikat tempat-
rutin. Gerakan ini merupakan salah satu upaya tempat penampungan air seminggu sekali,
preventif mencegah Demam Berdarah Dengue menutup rapat-rapat penampungan air, dan
mendaur ulang barang-barang yang dapat