Makalah Reaktor Fixed Bed Teknik Reaksi
Makalah Reaktor Fixed Bed Teknik Reaksi
Disusun oleh :
Kelompok 5 : 1. ‘Aisyah Nur’Aini I8313001
2. Andrian Sularso I8313003
3. Faradila Ardhining T. I8313020
4. M. Faiz Hardiansyah I8313032
Reaktor gelembung
1
Katalisator diisi lebih dari satu tumpuk katalisator, fixed bed dengan
katalisator lebih dari satu tumpuk banyak dipakai dalam proses adiabatik.
Slurry reactor
Reaktor membran
2
BAB II
TEORI
3
dimensi dan ketebalan dinding vessel. Reaktor fixed bed biasanya digunakan
untuk umpan (pereaktan) yang mempunyai viskositas kecil.
2. Reaktor Internal
Selain reaktor vessel, struktur internal reaktor juga sangat menunjang
optimalnya kinerja dari sistem reaksi yang terjadi di dalam reaktor tersebut.
Beberapa kata kunci seperti distribusi umpan, distribusi panas, fouling,
distribusi lapisan katalisator, dan juga temperatur reaksi merupakan beberapa
hal yang mewakili peran dari struktur internal reaktor tersebut. Secara umum
struktur internal terdiri atas feed distributor, distribution tray, scale basket,
quench distributor, collector ring, inert and catalyst graded.
3. Katalisator
Katalisator merupakan salah satu hal vital dalam sistem reaksi di dalam
reaktor. Pasalnya, pada perancangan reaktor semua variabel proses ditentukan
oleh physical properties dan kebutuhan reaksi dari katalisator. Misalnya
batasan pressure drop untuk reaksi maupun regenerasi tidak boleh melebihi
crushing strength dari partikel katalisator. Begitu halnya dengan temperatur.
Temperatur dibatasi dengan melting point komponen penyusun katalisator.
4. Inert dan Catalytst Graded
Pada bed katalisator, inert balls diletakkan di bagian atas dan bawah
katalisator. Di bagian atas katalisator, inert balls berfungsi meredam energi
tumbukan dari aliran umpan guna menjaga distribusi katalisator di dalam bed
katalisator. Di bagian bawah bed katalisator, inert balls berfungsi sebagai
support untuk menopang katalisator dan juga menjaga agar katalisator tidak
ikut mengalir keluar bed katalisator bersama aliran umpan.
Graded katalisator merupakan partikel-partikel yang ditambahkan di atas
ataupun di bawah katalisator di dalam bed katalisator yang memiliki fungsi-
fungsi tertentu sesuai komposisinya. Fungsi graded katalisator antara lain
sebagai treatment awal, menahan deposit, menyerap logam, dan lain-lain.
Beberapa jenis graded katalisator ditambahkan ke dalam bed katalisator guna
mengoptimalkan aktivitas katalisator.
4
II.2 Kelebihan dan Kekurangan Reaktor Fixed Bed
Kelebihan Reaktor Fixed Bed
o Dapat digunakan untuk mereaksikan dua macam gas sekaligus,
o Kapasitas produksi cukup tinggi,
o Pemakaian tidak terbatas pada kondisi reaksi tertentu (eksoterm atau
endoterm) sehingga pemakaian lebih fleksibel,
o Aliran fluida mendekati plug flow, sehingga dapat diperoleh hasil konversi
yang tinggi,
o Pressure drop rendah,
o Oleh karena adanya hold-up yang tinggi, maka menghasilkan
pencampuran radial yang lebih baik dan tidak ditemukan pembentukan
saluran (channeling),
o Pemasokan katalis per unit volume reaktor besar,
o Hold up liquid tinggi,
o Katalis benar-benar dibasahi,
o Kontrol temperature lebih baik,
o Transfer massa gas-liquid lebih tinggi daripada reaktor trickle bed karena
interaksi gas-liquid lebih besar.
7
BAB III
DESAIN UMUM
8
BAB IV
CONTOH KASUS
Bahan bakar minyak, dewasa ini telah menjadi kebutuhan primer bagi
masyarakat. Bahan bakar minyak yang dijual yang dapat digunakan oleh
masyarakat biasanya dalam beberapa komponen nafta yang memiliki nilai
oktan yang rendah. Untuk meningkatkan nilai oktan digunakan beberapa
senyawa seperti TEL dan MTBE. TEL sudah tidak digunakan lagi karena
kandungan timbal yang dapat membahayakan jaringan otak. Seiring dengan
meningkatnya perkembangan dan tuntutan kesehatan dan lingkungan hidup,
penelitian yang bertujuan meningkatkan bilangan oktan dengan mengindahkan
unsur safety dan lingkungan menghasilkan sebuah senyawa yang
mempunyai potensi meningkatkan bilangan oktan yaitu ETBE (Ethyl ter-butyl
ether).
Pada pembuatan Ethyl Tertiary Butyl Ether (ETBE) dari isobutylene dan ethanol
di pabrik berdasarkan Tugas Akhir Perancangan Pabrik Ethyl Tertiary Butyl Ether
(ETBE) Dari Isobutylene dan Ethanol dengan Kapasitas 100.000 Ton per Tahun
oleh Citra Kartika Asri (I 1505008) dan Robert Ari Kristanto (I 1505019)
digunakan reaktor fixed bed multitube. Reaktor tipe fixed bed multitube digunakan
untuk tempat berlangsungnya reaksi antara isobutylene dan ethanol membentuk
ETBE. Kondisi operasi pada suhu 50 oC dan tekanan 7 atm.
9
Secara umum, proses pembuatan ETBE dari ethanol dan isobutylene melalui 4
tahapan :
1. Tahap penyimpanan bahan baku
Bahan baku isobutylene yang terkandung dalam campuran C4 disimpan dalam
tangki isobutylene yang berbentuk silinder horizontal pada kondisi cair
dengan suhu 30oC dan tekanan 5 atm. Sedangkan bahan baku ethanol
disimpan dalam tangki ethanol yang berbentuk silinder tegak pada konsdisi
cair dengan suhu 30oC.
2. Tahap penyaluran bahan baku
Isobutylene dipompa menuju preheater untuk dipanaskan. Kemudian ethanol
feed dan ethanol recycle dari menara destilasi dipompa menuju preheater
untuk dipanaskan. Ethanol dan isobutylene dengan perbandingan 1:1
mengalir menuju reaktor.
3. Tahap pembentukan produk
Reaksi terjadi pada fase cair pada suhu 50 oC dan tekanan 7 atm dengan
katalis amberlyst 15 wet. Reaksi yang terjadi bersifat eksotermis cair-cair
dengan katalis padat karena itu digunakan reaktor fixed bed multitube (R)
dengan pendingin isotermal non adiabatis. Produk keluaran berupa cairan
dengan komposisi ETBE dengan konversi mencapai 90%, sisa reaktan, dan
campuran C4.
4. Tahap pemurnian produk
Produk dari reaktor fixed bed multitube dialirkan ke menara destilasi untuk
dipisahkan dari fraksi ringan sisa reaktan dan campuran C 4. Hasil atas menara
destilasi berupa sisa reaktan isobutylene, campuran C4, dan sedikit ETBE.
Sedangkan hasil bawah menara destilsi adalah ETBE, ethanol, dan air. Hasil
bawah ini akan diturunkan tekanannya menjadi 1 atm dengan throtling valve
kemudian dialirkan ke menara destilasi kedua. Di menara destilasi kedua,
ETBE dipisahkan dengan etanol. Hail atas dari menara destilasi kedua adalah
ETBE. Sedangkan hasil bawah berupa ethanol, air, dan sedikit ETBE lalu
10
dialirkan ke menara destilasi ketiga. Di menara destilasi ketiga, ETBE
dipisahkan dari ethanol dan air. Hasil atas berupa ethanol yang akan di
recycle ke aliran menuju reaktor. Hasil bawah berupa air dan sedikit ethanol.
11
Diagram Alir Proses Pembuatan ETBE
12
DAFTAR PUSTAKA
Asri,Kartika Citra dkk. 2010. “Tugas Akhir Perancangan Pabrik Ethyl Tertiary
Butyl Ether(ETBE) Dari Isobutylene dan Ethanol dengan Kapasitas 100.000 Ton
per Tahun”.