Isputaminingsih
FKIP Universitas Sriwijaya
nadiaappnorman@yahoo.com
Abstrak: Kekuasaan Kesultanan Turki Utsmani dengan Syaikhul Islam-nya, sebagai sebuah
lembaga agama berpendapat bahwa Islam tidak cocok dengan sekularisme. Pemikiran ini
bertitik tolak pada pandangan Sultan,”ideologi politik dan negara tidak mungkin dipisahkan
dari konsep Islam yang tidak memisahkan urusan negara dari urusan agama”. Pandangan ini
bertolak belakang sejalan dengan perkembangan sejarah masyarakat Turki yang beriringan
dengan masuknya imperialisme Barat ke dunia Islam yang membawa konsep pemikiran
sekularismenya yaitu memisahkan urusan politik (Negara) dari agama. Konsep sekularisme
ini akhirnya mempengaruhi golongan modernis Turki di bawah pimpinan Kemal Ataturk
menuju Turki Modern yang menjadi pertanyaan adalah, mengapa Kemal Ataturk
melaksanakan politik sekularismenya? Bagaimana Turki dapat melaksanakan politik
sekularismenya mengingat mayoritas masyarakatTurki beragama Islam? Oleh karena itu,
sudah sepatutnya umat Islam lebih terbuka dalam mendeskripsikan ajaran Islam berdasarkan
Al-Qur‟an dan Hadis sesuai dengan kontekstualnya bukan hanya melihat tekstualnya saja.
Persoalan yang timbul adalah, dapatkah Islam dan sekularisme terjalin secara sinergi?
tentunya hal ini susah untuk dijawab. Namun alangkah eloknya jika persoalan ini
dikembalikan pada cara pandang atau interpretasi kita terhadap agama dan sekularisme
yang dipahami. Materi sekularisme Turki ini perlu dijadikan materi pembelajaran dalam mata
kuliah Sejarah Islam karena sekularisme yang dilaksanakan Turki ini berpengaruh pada
perkembangan sejarah Islam dalam konsep pemerintahan.
dan sistem hidup bermasyarakat dan dari bahasa Latin yaitu Saeculum yang
bernegara selama lebih dari tujuh abad, berarti temporal; duniawai, masa (waktu)
dijatuhkan peranannya dan diganti dengan atau tidak berhubungan dengan masalah
sistem Barat dengan konsep sekularismenya. agama dan spiritual secara khusus” (Harahap,
Persoalan yang timbul adalah, 1994:12).
bagaimana masyarakat Turki dengan Kata sekularisme yang diterjemahkan
mayoritas Islam dapat bersinergi dengan dalam bahasa Arab adalah Ilmaniyah
sekularisme? Tentunya penjelasan dari merupakan translasi dari kata secularism
pertanyaan ini sangat bergantung pada dalam bahasa Inggris yaitu suatu paham
interpretasi agama dan sekaligus sekularisme keduniwian. Dalam Kamus Besar Bahasa
itu sendiri yang dipahami masyarakat Turki Indonesia (1988:797)“sekularisme adalah
setelah runtuhnya Kesultanan Turki Utsmani. paham atau pandangan filsafat yang
“para guru, jurnalis dan ahli hukum, berpendirian bahwa moralitas tidak perlu
memandang tidak berarti bahwa suatu didasarkan pada ajaran agama”. Sementara
pemerintahan yang sekular bertentangan itu “sekularisasi adalah cara hidup yang
dengan agama. Mereka menerima agama, memisahkan urusan agama dari urusan
namun tidak menjadikan agama itu sebagai negara. Sekularis adalah orang yang
dasar legitimasi dalam menjalankan berpegang pada ajaran sekularisme dan
pemerintahnnya, tetapi kaum Muslim memperaktekkan sekularisasi dalam
konservatif menentang system sekular dari kehidupan bermasyarakat dan
pemerintah”(Jameelah, 1965: 146 ; Ali : 126). bernegara.”( Harahap, 1994:14). Dapatlah
Inilah suatu hal yang ironis dalam kehidupan dikatakan sekular berarti duniawi atau
masyarakat Turki, yang ratusan tahun hidup bersifat keduniaan, artinya masalah dunia
dalam dunia Islam, dapatlah dikatakan tetap dijadikan masalah dunia dan masalah
sebagai suatu hal yang dipaksakan menerima agama (akhirat) tetap dijadikan masalah
sekulrarisme sebagai tatanan baru dalam agama, dengan demikian sekular adalah
melaksanakan kehidupan berbangsa dan melepaskan urusan dunia ini dari urusan
bernegara. Masalah ini perlu dianalisis, agama.
mengingat Turki sebagai negara Islam yang Akar sekularisme berasal dari benua
sangat berjaya dimasanya akhirnya Eropa, yang disebabkan oleh arogansi dan
tenggelam dalam sentuhan sekularisme. dominasi gereja yang absolut berdampingan
Pertanyaannya mengapa Turki mengambil dengan feodalismenya dan bersikap
sekualarisme sebagai salah satu cara diskriminatif terhadap rakyat, sehingga
menyelamatkan bangsa dan negaranya. ketidakadilan ini sangat dirasakan
Fenomena sejarah Turki ini penting sebagai masyarakat Eropa pada abad pertengahan
tambahan materi ajar pada mata kuliah hingga datangnya Renaisance. Renaisance ini
Sejarah Islam, karena dapat memberikan menyebabkan lahirnya benih-benih anti
deskripsi bagi mahasiswa sejarah, mengenai agama, dan gerakan pembebasan melawan
pengaruh sekularisme Turki terhadap kondisi yang tidak adil serta kebobrokan
perkembangan sejarah Islam. gereja yang meliputi masyarakat Eropa pada
saat itu. Kondisi ini melahirkan apa yang
Sekularisme Arti dan Sejarahnya dinamakan dengan sekularisme, yang mulai
Istilah sekular, sekularis, sekularisme tertanam dan berkembang ditengah
dan sekularisasi merupakan persoalan- masyarakat. Sebagaimana yang dikatakan
persoalan penting yang mempengaruhi kaum Qutb (1986: 3)“ Kebobrokan, yang terjadi
Muslim. Secara harfiah, “sekular berasal sebagai akibat dari dukungan gereja terhadap
Sejarah Islam: Kasus Sekularisme Turki, Isputamingsih 15
diuraikan di atas, mendapat tanggapan dari secara langsung tulisan baru pada rakyat
Bryan S. Turner (1984:318), seorang guru Turki. Reformasi bahasa ini memberi
besar sosiologi di Universitas Flinders sumbangan yang berharga bagi bangsa Turki
(Australia Selatan), yang menyimpulkan dalam mempelajari sains dan teknologi Barat
bahwa dengan seluas-luasnya.
”sekularisme tersebut merupakan
suatu bentuk pemaksaan dari Reformasi Hukum
pemerintah rezim, bukanlah Komite ahli hukum mengambil
sekularisasi yang tumbuh sebagai Undang-Undang sipil Swiss untuk memenuhi
suatu konsekuensi dari proses keperluan hukum di Turki menggantikan
modernisasi seperti di negara- Undang-Undang Syariah, berdasarkan
negara Eropa. Selain itu sekularisasi keputusan Dewan Nasional agung tanggal 17
di Turki pada saat itu merupakan februari 1926. Undang-Undang Sipil yang
peniruan secara sadar pola tingkah mulai diberlakukan pada tanggal 4 Oktober
laku masyarakat Eropa yang 1926 antara lain tentang: menerapkan
dianggap modern dan lebih maju”. monogami; melarang poligami dan
memberikan persamaan hak antara pria dan
Pandangan Turner ini menunjukkan wanita dalam memutuskan perkawinan dan
bahwa tema utama pandangan Kemal perceraian. Sebagai konsekuensi dari
tentang pem-Barat-an adalah bahwa Turki persaman hak dan kewajiban ini hukum waris
harus menjadi bangsa Barat dalam segala berdasarkan Islam dihapuskan. Selain itu
tingkah laku. Hal ini dapat dilihat undang-undang sipil juga memberi
daridikeluarkannya kebijakan larangan kebebasan bagi perkawinan antar agama.
menggunakan pakaian-pakaian yang Pada I Januari 1935, pemerintah
dianggap pakaian agama di tempat-tempat mengharuskan pemakaian nama keluarga
umum dan menganjurkan masyarakat Turki bagi setiap orang Turki dan melarang
menggunakan pakaian sebagaimana orang- pemakaian gelar-gelar yang biasa dipakai
orang Barat berpakaian (berjas dan bertopi). pada masa Turki Utsmani. Mustafa Kemal
Peraturan ini mulai efektif pada November menambahkan nama Ataturk, yang berarti
1925 dan hingga saat ini pemakaian jas Bapak Bangsa Turki, sebagai nama keluarga.
sudah menjadi ciri umum dari masyarakat Pada tahun 1935 sistem kalender hijriyah
Turki. diganti dengan sistem kalender masehi, hari
Minggu dijadikan sebagai hari libur
Reformasi Bahasa menggantikan hari libur sebelumnya yaitu
Selain reformasi agama, reformasi hari Jumat.
yang paling penting dari rezim Kemalis Bagi kemalis, manusia Turki baru,
adalah reformasi bahasa. Tulisan Arab tidak saja harus berpikiran rasional seperti
diganti dengan tulisan Latin, berdasarkan orang-orang Eropa, tetapi juga harus meniru
undang-undang yang diputuskan oleh Dewan tata-cara berprilaku dan berpakaian seperti
Nasional Agung pada 3 Novemeber 1928. mereka. Sebagaimana dikeluarkan-
Tujuan reformasi bahasa adalah nya ”Undang-undang tentang larangan
membebaskan bahasa Turki dari „belenggu‟ menggunakan pakaian asli Turki, tanggal 3
bahasa asing. Penekanannya adalah Desember 1924” (Jameelah, 1965:168).
pemurnian bahasa Turki dari bahasa Arab
dan Persia. Mustafa Kemal mengadakan
kunjungan di banyak tempat untuk mengajar
Sejarah Islam: Kasus Sekularisme Turki, Isputamingsih 21