Anda di halaman 1dari 3

Dimasa Kemal inilah Turki berubah menjadi negara yang sangat sekuler.

Pada tahun 1930-an misalnya,


sekularisme dan nasionalisme ini bermakna ekstrem.Sekularisme diinterpretasikan bukan saja sebagai
pemisahan antara agama dan negara,tetapi juga sebagai penyingkiran agama dari kehidupan publik dan
tegaknya pengawasan negara atas institusi-institusi keagamaan masih ada. Salah satu bentuk ekstrem
nasionalisme yaitu dengan mitos-mitos historis yang dimanfaatkan sebagai alat utama untuk
mengarahkan masyarakat kepada nasionalisme,dan hal yang demikian ini dimaksudkan untuk
mengambil alih kedudukan agama dalam banyak hal.

Gagasan sekularisme Mustafa Kemal sendiri banyak mendapat inspirasi dari pemikiran Ziya
Gokalp,seorang sosiolog Turki yang diakui sebagai Bapak Nasionalisme Turki.Pemikiran Ziya Gokalp
adalah gabungan antara tiga unsur yang membentuk karakter bangsa Turki,yaitu ke Turki-an, Islam dan
Modernisasi. Sedangkan prinsip- prinsip dasar Kemalisme dicantum kandalam program partai tahun
1931.Prinsip -prinsip itu adalah republikanisme, sekularisme, nasionalisme ,populisme,negaraisme
(statism) dan revolusionisme.

Ada tiga bidang yang bisa dicermati dalam sekularis yang merupakan unsur paling menonjol dari
reformasi Kemalis.Pertama, adalah sekularisasi negara, pendidikan,dan hukum,yaitu berupa serangan
terhadap pusat-pusat dari kekuatan tradisional ulama yang sudah melembaga.Kedua, adalah serangan
terhadap simbol-simbol peradaban Eropa.Ketiga,adalah sekularisasi kehidupan sosial dan serangan
terhadap Islam yang di anut rakyatnya. Penghapusan kesultan andan kekhalifahan,proklamasi republik
dan pemberlakuan konstitusi baru ditahun1922-1924 adala htahap-tahap terakhir sekularisasi
negara,yang ditutup dengan dihapusnya ketentuan yang menyatakan Islam sebagai agama resmi Turki
dalam konstitusi tahun 1928.1

Faktor-faktor adanya transformasi budaya di Turki di awali dengan proses kemunduran hingga kejatuhan
kerajaan Turki Utsmani yang berlangsung sangat lama, yaitu kurang lebih selama tiga abad . 2Faktor yang
mempengaruhi berkembang nya kebudayaan transformasi adalah karena adanya kelemahan dalam
semangat prajurit Turki Utsmani sehingga banyak mengalami kekalahan , selain itu karena banyaknya
wilayah yang berada di bawah kekuasaan Turki Utsmani melakukan pemberontakan dan melepaskan diri
dan lain karena adanya penguasa yang tidak cakap sehingga paham hedonisme masuk dan merajalela di
kalangan kekuasaan Turki Utsmani

Simbol kultural dalam aspek agama dan bahasa juga turut pengaruhi kebudayaan di Turki (Binnaz, 1999:
73). Agama dan bahasa memiliki dimensi kontinuitas sejarah. Tindakan transformasi budaya dalam
sekularisasi simbolis diantaranya yaitu mengubah bahasa Arab menjadi bahasa Turki di segala aspek
termasuk aspek peribadatan, pengadopsian topi dan gaya berpakaian ala Barat tahun 1925,
pengadopsian kalender Gregoria dan diperkenalkannya musik Barat di sekolah sekolah. Kebanyakan
tindakan dan upaya tersebut bernilai simbolis yang menunjukkan bahwa destruksi simbol simbol
tersebut merupakan cara penting untuk mentransformasilan psikologi massa..

1
Erik .J .Zurcher, Sejarah Modern hal.71

2
Nurhakim, 2012: 151
Adapun Beberapa faktor-faktor transformasi budaya di Turki yang dijelaskan menurut pandangan Prof.
K.Ali (1997: 373-374) mencakup beberapa poin ; pertama, luasnya wilayah kekuasaan Turki Utsmani
yang akhirnya membuat nya tidak mampu dikendalikan oleh pusat; kedua, banyaknya peperangan dan
ekspansi Eropa/Barat yang terjadi pada masa Turki Utsmani; ketiga, adanya ilmu pengetahuan dan
teknologi yang berkembang maju dan pesat; keempat, tumbuhnya gerakan nasionalisme di Turki kelima,
adanya upaya adopsi kepada Barat dengan melakukan inovasi dan perubahan di dalam Turki.

Secara budaya, seperti dalam banyak hal lainnya, Turki berada di antara Timur dan Barat, menarik
elemen dari keduanya untuk menghasilkan perpaduan uniknya sendiri. Wilayah yang sekarang
membentuk republik telah tunduk pada berbagai pengaruh budaya yang mencolok ;ini telah
meninggalkan warisan arkeologi yang kaya , masih terlihat di lanskap, dari peradaban klasik Eropa
danTimur Tengah Islam . Beberapa lokasi penting budaya telah ditetapkan UNESCO Situs Warisan
Dunia , termasuk kawasan bersejarah di sekitar Istanbul , Masjid Agung dan Rumah Sakit Divriği , ibu
kota Het tua Hattusha , peninggalan di Nemrut Dağ dan Xanthos-Letoon, kota Safranbolu, dan situs
arkeologi Troy .3 Selain itu, UNESCO mengakui dua properti dengan minat campuran (situs yang memiliki
signifikansi budaya dan alam) di Turki: area Taman Nasional Göreme dan Situs Batu Cappadocia , yang
dikenal dengan jejak seni Bizantium yang masih ada .di tengah lanskap berbatu yang dramatis, dan
Hierapolis-Pamukkale, yang dikenal dengan cekungan bertingkat dari formasi mineral unik dan air terjun
yang membatu, tempat reruntuhan air panas dan kuil yang dibangun di sana pada abad ke-2 SM masih
ada.

Di perkampungan Turki asli setiap musim para penduduk nya memiliki tugas dan kegiatan yang
berbeda. televisi di selatan dan barat, musim dingin adalah periode embung beku, salju, dan aktivitas
sosial. Hewan sering disimpan di dalam ruangan dan diberi makan terutama jerami cincang. Dengan
musim semi, membajak dan segera dilakukan. Setelah satu bulan atau lebih pekerjaan yang kurang
mendesak, panen segera diikuti dengan panen biji-bijian utama, periode aktivitas yang berlangsung
sekitar enam hingga delapan minggu; semua orang bekerja, beberapa orang 16 sampai 20 jam sehari.
sebagian besar wilayah desa berisi penenun, tukang batu, tukang kayu, dan pandai besi seperti tukang
timah.Beberapa penduduk desa pergi ke kota untuk mendapatkan jasa kerajinan, dan angka pengrajin
keliling desa—khususnya para ahli, seperti pembuat saringan atau penggergaji. 4

Di daerah pedesaan tanggung jawab utama laki-laki adalah pekerjaan pertanian yang berat, menjaga
peternakan, dan membuat semua kontak di luar, baik resmi maupun ekonomi, termasuk rumah
berbelanja. Wanita (janda) misalnya melakukan pekerjaan pria, tetapi pria tidak pernah melakukan
tugas wanita. Salah satu konsekuensinya adalah bahwa laki-laki lebih tergantung pada perempuan
daripada perempuan pada laki-laki, dan berkabung duda yang tidak memiliki wanita dewasa lain dalam
rumah tangganya dapat lagi dalam beberapa hari atau minggu. Wanita peduli dengan perawatan anak-
anak dan rumah mereka dan dengan persiapan dan memasak makanan.Mereka juga bertanggung jawab
untuk memerah susu, merawat ayam, membuat kue bahan bakar musim dingin dari kotoran dan jerami,
menyiangi petak sayuran di dekat desa, dan menuai jelai dan tanaman bertangkai pendek lainnya.

3
Furqon, Tutur. 2012. ―Reformasi Kebudayaan di Republik Turki (1923-1960)”. Depok: FIB Universitas Indonesia.

4
Ali, H.A. Mukti. 1994. Islam dan Sekulerisme di Turki Modern. Jakarta : Djambatan.
Secara keseluruhan, perempuan bertanggung jawab atas sebagian besar pekerjaan pertanian di tugas
rumah tangga mereka5.

Di perkotaan perempuan berkaitan dengan kelas sosial . Emansipasi wanita adalah salah satu tujuan
Westernisasi Atatürkisme, dan untuk kelas menengah dan atas perkotaan banyak yang telah dicapai.
Wanita diberi hak untuk memilih pada tahun 1930, wanita pertama kali dipilih menjadi anggota
parlemen pada tahun 1935, dan seorang wanita pertama kali memegang jabatan perdana menteri pada
1990-an. Wanita di bidang kedokteran, sains, dan seni, dan semakin banyak wanita yang bekerja di
industri dan sektor jasa . Namun, posisi perempuan perkotaan kelas pekerja—khususnya dari keluarga
migran baru—dan perempuan di daerah pedesaan, tetap sangat tradisional.

struktur hubungan sosial dalam banyak hal sangat dipengaruhi oleh segregasi sosial antara laki-laki dan
perempuan. Pemisahan ini terkait dengan sikap terhadap seks dan seksualitas, yang sering dianggap
tidak murni secara ritual dan agak sedikit; misalnya, seks adalah topik terlarang antara kerabat dekat ,
dan pasangan muda dilarang menunjukkan minat satu sama lain jika ada orang lain, bahkan anggota
rumah tangga.

Dalam hal ini kebudayaan sosial masyarakat ini terjadi di Turki yang mengarah pada kebudayaan Turki,
sejak masa Khalifah Turki Utsmani hingga terbentuknya negara Republik Turki memang tidak terlepas
dari adanya pengaruh agama, politik dan kebudayaan. Maka adanya suatu pergerakan untuk
mewujudkan Turki yang sekular lewat kaum pembaru dan reformis didukung dengan adanya
kemunduran dan jatuhnya kekuasaan Khilafah Turki Utsmani, menjadi sebuah hal yang tidak bisa
terelakkan. Ilmu pengetahuan dan teknologi modern pun menjadi ikon perubahan tersebut.
Pengaruhnya memiliki konsekuensi-konsekuensi penting bagi agama, politik pemerintahan dan
kebudayaan yang ada di Turki.

5
https://www-britannica-com.translate.goog/place/Turkey/Cultural-life

Anda mungkin juga menyukai