KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkatnya kami mahasiswa/mahasiswi program studi S1 Ilmu Administrasi Publik
FISIP USU telah menyelesaikan luaran dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan yang
telah dilaksanakan pada tanggal 18 Juli 2022 sampai tanggal 26 Agustus 2022 di
Desa Jati Sari, Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera
Utara. Penyusunan luaran ini dilakukan untuk memenuhi persyaratan kelulusan
mata kuliah Praktik Kerja Lapangan Administrasi Publik. Serta diharapkan luaran
yang berupa profil kelurahan ini dapat memberikan manfaat bagi para akademisi,
pemerintah dan masyarakat Desa jati Sari.
Selama proses Praktik Kerja Lapangan yang dilakukan dalam waktu lebih
dari sebulan di Desa Jati Sari (terkhusus dusun 1 Purwodadi, dusun 4 Parit Rimo
dan dusun 5 Sari Rejo) tentu tidak terlepas dari bantuan, arahan, masukan serta
bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Ibu Dra. Februati Trimurni, M.Si., Ph.D selaku Ketua Program Studi S1 Ilmu
Administrasi Publik FISIP USU.
2. Ibu Zoraya Alfathin Rangkuti S.Sos., MPA selaku Dosen Pembimbing
Lapangan.
3. Bapak Sutardi selaku kepala Desa Jati Sari.
4. Bapak Jusmianto selaku kepala dusun 1 Purwodadi.
5. Bapak Toiman selaku kepala dusun 4 Parit Rimo.
6. Bapak Adi Mariono selaku kepala dusun 5 Sari Rejo.
7. Seluruh masyarakat dusun 1 Purwodadi, dusun 4 Parit Rimo dan dusun 5
Sari Rejo yang telah menerima dan bersedia di sensus.
Kami menyadari luaran berupa profil kelurahan ini masih jauh dari kata
sempurna baik dari segi penyusunan, bahasa, naupun penulisannya. Oleh karena
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa
yang akan datang.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga profil Desa Jati Sari ini
dapat bermanfaat dan manjadi referensi yang baik bagi para pembaca. Terima
kasih.
Kelompok 11
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR DIAGRAM
iv
BAB I
UNIVERSALISME BUDAYA
Desa Jati Sari terbagi menjadi lima dusun yaitu Dusun Purwodadi,
Bangun Sari, Agung Sari, Parit Rimo serta dusun Sari Rejo. Masing-masing
dusun memiliki arti nama dan cerita tersendiri. Yang penulis fokuskan,
pertama dusun Purwodadi, Purwodadi adalah nama tempat populer dalam
bahasa Jawa. Purwodadi terdiri dari kata Purwa (awal) dan Adi (besar) jadi
Purwodadi berarti awal yang besar. Hal ini karena Dusun Purwodadi
merupakan dusun pertama di Desa Jati Sari. Kedua Dusun Parit Rimo.
Penamaan Parit Rimo dilatarbelakangi oleh kejadian yang mengesankan.
Menurut tokoh masyarakat, alasan diberi nama Dusun Parit Rimo karena di
dusun tersebut terdapat sebuah parit/selokan besar yang menjadi lintasan
harimau berjalan. Apabila ada orang berjalan melewati parit tersebut dan
berjumpa dengan harimau, maka dikemudian hari orang tersebut akan
1
mendapat rezeki. Ketiga, Dusun Sari Rejo diambil dari bahasa Jawa artinya
desa yang ramai.
1.2. Bahasa
2
Bapak Suyono (69) merupakan tokoh adat dusun 4 desa Jati Sari
mengatakan “ Karena di Desa Jati Sari ini mayoritas suku Jawa dan penduduk
dipenuhi usia dewasa dan lanjut usia, maka kami biasa menggunakan
bahasa Jawa dalam berbicara sehari harinya dan tentunya itu kami
lestarikan. Kecuali anak anak muda ini aja yang menggunakan bahasa
Indonesia. Karena mereka di sekolah pun diajarkan bahasa Indonesia. Jadi
kira kira masih 70% warga Jati Sari ini menggunakan bahasa Jawa.
3
masayarakat dan tokoh adat setempat bahasa dahulu kala yang sering
digunakan orang dalam berkomunikasi di desa Jati Sari adalah bahasa
daerah Jawa.
Yang menjadi perbedaan penggunaaan bahasa Jawa yang digunakan
orang zaman dahulu dengan penggunaan bahasa Jawa yang digunakan
orang sekarang adalah dahulu masih memakai bahasa jawa halus yang
artinya mereka menggunakan bahasa 100% jawa asli, tidak ada campuran
sedikit pun dengan bahasa Indonesia. Sedangkan saat ini orang orang
masih menggunakan bahasa Jawa yang ada campurannya sedikit dengan
bahasa Indonesia.
Mereka juga mengatakan walaupun bahasa jawanya sudah
bercampur dengan bahasa Indonesia tidak apa apa, yang penting
masyarakat masih masih mau menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa
tradisionalnya sehingga tidak akan pernah tergerus atau punah.
4
getah yang dihasilkan tidak bercampur dengan air hujan, jadi musim hujan
tidak mempengaruhi turunnya hasil panen.
Tanda-tanda bahaya alam yang disadari oleh masyarakat desa Jati Sari
yaitu apabila curah hujan dan debit air hujan yang tinggi akan beresiko
terjadinya banjir. Mengingat beberapa wilayah di Jati Sari seperti Dusun 3
dan Dusun 5 memiliki tanah yang rendah dan mudah terjadi banjir. Oleh
sebab itu, Kepala Dusun 3 dan 5 sering melakukan gotong royong untuk
membersihkan selokan-selokan agar air tidak menyumbat dan
mengantisipasi terjadinya banjir.
5
hewan yang sering kita konsumsi, seperti daging kambing dapat
menyebabkan darah tinggi, daging lembu yang tinggi kolesterol dan kulit
ayam yang sebaiknya tidak dimakan karena tidak baik dalam kesehatan.
6
Karena mayoritas penduduk di desa Jati Sari adalah suku Jawa,
mereka masih mengetahui bilangan cacah tradisional Jawa kuno.
Contohnya seperti bilangan cacah 1-5 yaitu sitonggel, keleh, tigo, sekawan
dan gangpal. Untuk bilangan pecahan atau persen secara tradisonal,
masyarakat desa Jati Sari tidak mengetahuinya. Tetapi, pecahan atau
persen biasa sebagian besar masyarakat masyarakat desa Jati Sari
mengetahuinya, khususnya masyarakat yang masih mengemban
pendidikan.
7
konflik. Selain itu Jaran Kepang yang selalu dilakukan ini tujuannya agar
generasi muda tetap melestarikan tradisi-tradisi adat Jawa hingga turun
temurun.
Pengetahuan tentang tata cara penyelenggaraan acara kelahiran di
Desa Jati Sari masih dilakukannya Among-among Urab yaitu adalah
membuat hajatan urab yang akan dibagikan kepada tetangga – tetangga.
Tujuannya adalah ungkapan rasa bersyukur atas kelahiran dan meminta
doa agar bayi tersebut diberikan kesehatan dan keselamatan.
Pengetahuan tentang tata cara penyelenggaraan penyelesaian
sengketa perkawinan ataupun sengketa keluarga secara tradisional di desa
Jati Sari masih melakukan secara kekeluargaan. Namun apabila masalah
tidak terpecahkan melalui kekeluargaan maka akan dilakukan secara
hukum agama. Contohnya pada saat bercerai, jika hak asuh anak bisa
dibicarakan secara kekeluargaan akan lebih baik namun apabila tidak bisa
maka akan dipertimbangkan dan diputuskan secara agama islam atupun
pengadilan agama.
Pengetahuan tentang tata cara penyelenggaraan kematian di desa
Jati sari yaitu secara agama (Islam). Tidak ada adat – adat tertentu
dilakukan, hanya saja dilakukan Tahlilan selama 3 hari, 40 hari, 100 hari
dan 1800 hari. Hal tersebut sebenarnya tidak wajib dilakukan, hanya
apabila pihak keluarga bersedia saja dan masyarakat tidak menuntut hal
itu.
Pengetahuan tentang tata cara penyelenggaraan gotong royong
dilakukan apabila ada perintah dari atasan seperti kepala desa atau kepala
dusun. Gotong Royong di desa Jati Sari sedikitnya dilakukan 1 kali dalam
sebulan disetiap dusunnya. Gotong royong yang dilakukan mulai dari
pembersihan selokan, perbaikan jalan, pembangunan masjid, hingga
pembangunan gapura dan lain-lain.
Pengetahuan tentang penyelesaian sengketa antar komunitas
ataupun antar desa akan dilakukan upacara selamat atau masyarakat Jati
Sari menyebutnya Hajatan. Ini dilakukan agar hubungan silahturahmi dan
rukun tetangga tetap berjalan dengan baik.
8
Organisasi–organisasi di Desa Jati Sari masih berjalan dengan baik
seperti perwiritan laki-laki ataupun perempuan dan remaja masjid untuk
anak mudanya. Kegiatan perwiritan laki – laki biasanya diakan seminggu
sekali dimalam hari dan perwiritan perempuan diadakan seminggu sekali
disiang hari, dengan tuan rumah yang bergiliran. Remaja Mesjid juga aktif
setidaknya seminggu dua kali melakukan melakukan tadarus atau
mendengarkan ceramah. Selain itu partisipasi remaja masjid di desa Jati
Sari sangat aktif dalam kegiatan mulai dari membuat perlombaan
keagamaan hingga kemerdekaan pada 17 Agustus disetiap tahunnya.
Organisasi atau lembaga adat istiadat ada juga di desa Jati Sari
seperti organisasi Marhaban, organisasi Tepung Tawar dan organisasi Jaran
Kepang. Biasanya disetiap organisasi tersebut terdapat sekretariat atau
sanggar nya masing-masing. Peran organisasi-organisasi tersebut untuk
mengisi acara-acara hajatan atau perkawinan dan menjadi sumber
pendapatan ekonomi masyarakat desa Jati Sari.
Organisasi atau lembaga untuk kepemudaan terdapat Remaja Masjid
dan Pemuda Pancasila. Peran organisasi-organisasi tersebut sebagai
kepanitiaan acara-acara di desa Jati Sari. Remaja Mesjid berperan membuat
acara-acara keagamaan seperti 1 Muharram, perlombaan takbiran,
perlombaan adzan dan ayat pendek dan kepanitiaan dalam hari
kemerdekaan. Sedangkan peran Pemuda Pancasila sebagai menjaga
keamanan, mengayomi pemuda dan menjaga ketertiban desa Jati Sari.
Organisasi atau lembaga untuk perempuan juga terdapat Pembinaan
Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Senam. Peran PKK adalah membantu
desa dalam kesejahteraan dan pembangunan masyarakat contohnya turut
andil dalam musrenbang, gotong royong hingga pengajian sedangkan
senam dilakukan untuk mengisi kegiatan ibu-ibu desa Jati Sari agar tetap
sehat dan mempererat kekeluargaan.
Organisasi atau lembaga profesi lokal tidak ditemukan di desa Jati
Sari. Masyarakat hanya berpartisipasi dalam organisasi nasional sesuai
profesinya. Contohnya seperti guru yang otomatis tergabung dalam
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
9
1.5.3. Peralatan dan Teknologi Bangunan
Untuk alat-alat tradisional yang masih digunakan untuk kegiatan
kerja bangunan yaitu sendok batu,gerobak pasir dan palu. Dan untuk
peralatan modern pertanian yang bisa digunakan untuk pekerjaan
bangunan yaitu cangkul.
10
1.5.6. Alat Transportasi Tradisional
Di desa Jati Sari ini terutama dusun 4 masih ada beberapa warga
yang masih memiliki alat transportasi tradisional seperti becak kayuh dan
sepeda ontel. Dan untuk alat transportasi modernnya yaitu sekarang sudah
berubah yang tadinya becaknya dikayuh, sekarang becaknya sudah di gas
karena sudah menggunakan mesin motor.
11
1.6.3. Usaha Ekstraktif
Area lahan yang ada di Desa Jati Sari ini ditanami secara
berdampingan dengan tanaman pohon sawit dan karet. Hasil sawit dan
karet tersebut akan dijual ke pabrik pusat atau penyabungan dan menjadi
sumber pendapatan tunai oleh masyarakat desa. Produk ekstraktif yang
paling menonjol dari Desa Jati Sari adalah latex dan lumb yang diolah dari
pohon – pohon karet serta tandan buah segar yang diolah dari pohon –
pohon kelapa sawit yang ditanam oleh warga.
12
Sari. Yang membuat desa Jati Sari berbeda dari desa lainnya yaitu desa Jati
Sari melakukan peringatan Tahun Baru Islam dengan beramai-ramai
berkumpul disuatu Masjid atau Lapangan, dengan membawa makanan yang
tujuannya untuk ditukar dengan masyarakat lain yang hadir, setelah itu
dilakukannya kegaiatan santunan kepada anak yatim.
13
untuk dusun 4 yaitu Parit Rimo yang artinya Parit yaitu sungai dan Rimo
yaitu Harimau.
1.8 Kesenian
14
BAB II
RUMAH TANGGA
2.1. Lokasi Desa
Desa Jati Sari merupakan salah satu dari 12 (dua belas) desa yang
berada di kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat, Provinsi
Sumatera Utara dengan kode pos 1205122010. Batas - batas wilayah Desa
Jati Sari yaitu di sebelah Utara berbatasan dengan desa Tanjung Selamat, di
sebelah Selatan dan sebelah Timur berbatasan dengan desa Bersilam, serta
di sebelah Barat berbatasan dengan desa Tanjung Putus.
Desa Jati Sari memiliki letak yang strategis dan mudah untuk
dijangkau. Jika dari Medan masuk ke simpang terminal bus pasar 10 Sawit
Sebrang maka pertama kali yang dijumpai adalah Desa Jati Sari. Jika
berbicara jarak tempuh ke kantor intansi setempat, maka jarak Desa Jati
Sari ke Kecamatan padang Tualang sekitar 5,00 km, sedangkan jarak
tempuh ke kabupaten Langkat sekitar 25,00 km.
2.2. Kependudukan
Pada dusun 1,4 dan 5 di desa Jati Sari ini dihuni oleh 1631 jiwa yang
tergabung dalam 508 Kartu Keluarga, yang terdiri dari 812 orang laki-laki
dan 819 perempuan. Pada penduduk di Desa Jati Sari ini paling banyak
adalah orang yang berumur 11-20 tahun. Berdasarkan suku di desa ini
paling banyak yang bersuku jawa yaitu untuk jumlah gabungan dari dusun
1,4 dan 5 sebanyak 1499 orang, dan suku yang paling banyak kedua adalah
suku batak yang jumlah gabungannya yaitu 95 orang. Dan untuk agama di
desa Jati Sari ini paling banyak yang beragama islam yang mana berjumlah
1367 orang yang beragam islam.
Di desa jati sati seperti dijelaskan diatas bahwa lebih banyak orang
yang berusia 11-20 tahun jadi lebih banyak pemuda-pemudanya yang
kebanyakan belum bekerja, dan kebanyakan yang bekerja itu berusia diatas
25 tahun. Karena di desa jati sari ini banyak terdapat kebun sawit
dan karet maka di para penduduk disini banyak yang bekerja dibidang
perkebunan dan peternak sebab disini penduduk banyak yang memiliki
sapi ataupun kambing.
15
50% 50%
16
Diagram 4: Pesentase Agama
17
tempat buang air besar (BAB) sebagian besar masyarakat sudah memiliki
jamban keluarga. Untuk bentuk kloset yang umum digunakan masyarakat
ada wc jongkok, meskipun ada beberapa keluarga yang menggunakan wc
duduk. Untuk pembuangan akhir, keseluruhan warga membuangnya pada
septitank.
2.4. Pendidikan
18
2.5. Kesehatan
Berdasarkan data pada angket rumah tangga, secara garis besar
kondisi kesehatan masyarakat yang ada di Desa Jati Sari Kecamatan Padang
Tualang Kabupaten Langkat dapat kita peroleh antara lain sebagai berikut:
Jika dilihat berdasarkan data pada angket rumah tangga tersebut
dapat dideskripsikan bahwa riwayat penyakit yang diderita oleh
masyarakat Desa Jati Sari cenderung beragam. Sebanyak 284 orang
mengidap penyakit, diantaranya 20 orang mengidap penyakit DBD (7%),
26 orang mengidap penyakit hipertensi (9%), 5 orang mengidap penyakit
thypus (2%), 30 orang mengidap penyakit diabetes (10%), 2 orang
mengidap penyakit TB (1%), 2 orang mengidap penyakit kulit (1%), serta
penyakit lainnya seperti demam, batuk, flu, meriang, paru – paru, sesak
nafas, stroke dan covid19 sebanyak 199 orang (70%).
Berdasarkan data pada angket rumah tangga yang telah diperoleh,
menunjukkan terdapat 284 orang yang terkena penyakit tersebut lebih
memilih fasilitas kesehatan yang berbeda – beda. Diantaranya, 64 orang
lebih memilih berobat ke Rumah Sakit (22%), 91 orang lebih memilih
berobat ke Puskesmas (32%), 97 orang lebih memilih berobat ke Klinik
(34%), 13 orang lebih memilih berobat ke Bidan (4%), 5 orang lebih
memilih berobat ke pengobatan tradisional (2%), serta 17 orang lebih
memilih membeli obat – obatan di Apotek atau Warung (6%)
Berdasarkan data pada angket rumah tangga yang telah diperoleh,
menunjukkan bahwa akses kendaraan masyarakat Desa Jati Sari tersebut
dalam menuju fasilitas kesehatan beragam. Akses kendaraan masyarakat
Desa Jati Sari antara lain, 25 orang lebih memilih jalan kaki (9%), 4 orang
lebih memilih menggunakan sepeda (1%), 256 orang lebih memilih
menggunakan kendaraan motor (86%), 12 orang lebih memilih
menggunakan kendaraan mobil (4%), serta 1 orang lebih memilih
menggunakan becak (0%). Dimana diantaranya menyebutkan alasan
mereka lebih memilih kendaraan tersebut juga beragam, diantaranya ada
yang menyatakan bahwa akses menuju pelayanan kesehatan dekat dari
lokasi rumah, serta akses menuju pelayanan kesehatan yang memerlukan
kendaraan dikarenakan lokasi jauh.
19
kepanitiaan dan keikutsertaan, hanya sebagian masyarakat yang hadir dan
mengisi acara. Hal ini menjadi tugas tambahan Kepala Desa Jati Sari terpilih
yaitu Sutardi, untuk mempererat kembali hubungan kemasyarakatan desa
Jati Sari seperti sebelum pilkades.
Tak hanya pilkades, masyarakat desa Jati Sari juga menggunakan
hak mereka sebagai warga negara untuk memilih kepala daerah, baik
tingkat kabupaten maupun provinsi. Dilihat dari hasil kuesioner banyaknya
masyarakat yang menggunakan suaranya. Namun sayangnya, tidak sedikit
masyarakat yang lupa dengan nama Gubernur Sumatera Utara, Edy
Rahmayadi. Mungkin karena factor geografis atau minimnya informasi
melalui media masa. Untuk pengetahuan tentang Bupati Langkat,
masyarakat hanya mengetahui nama Bupati yaitu Terbit Rencana dan tidak
mengetahui nama wakilnya yang saat ini sedang menjabat menggantikan
Terbit Rencana sebagai PLT Bupati Langkat yaitu Syah Afandin. Karena
Bupati sebelumnya, Terbit Rencan diberhentikanjabatannya karena baru
saja terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh KPK.
Selain itu, partisipasi masyarakat desa dalam penyusunan rencana
pembangunan desa sangat tinggi, masyarakat ikut serta dalam Musyawarah
Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) baik ditingkat desa maupun
dusun. Hal ini sejalan juga dengan sosialisasi perangkat desa yang terus
gencar untuk meminta masyarakat turut berpartisipasi dalam
pembangunan desa, karena partisipasi masyarakat dapat mempercepat dan
meningkatkan efektivitas dan efesiensi pembangunan desa.
2.7.2. Pengeluaran
Untuk dusun 1,4,5 di desa Jati Sari ini banyak juga melakukan
pengeluaran untuk kebutuhan sehari-harinya, untuk pengeluaran makanan
saja perbulannya bisa sampai 1,000,000 hingga 2,000,000, dan ada juga
yang paling besarnya itu 4,000,000 sedangkan yang paling kecilnya itu
hanya 150,000 untuk biaya makanan perbulan. Untuk biaya sekolah setiap
anaknya beda-beda harga sppnya karena ada beberapa sekolah yang spp
20
nya itu gratis jadi mereka hanya tinggal membeli peralatan sekolah dan
seragam saja.
Untuk biaya transportasi yaitu kisaran untuk yang hanya memiliki
motor saja yaitu sebesar 50,000 sampai 100,000 tetapi untuk yang
memiliki mobil, pengeluarannya cukup besar karena harga bensinnnya
lebih mahal, jadi untuk pengeluarannya kisaran 150,000 hingga yang paling
besar 500,000. Untuk biaya air biasanya tidak bayar ke PDAM karena
hampir seluruh masyarakat di dusun 1,4,5 di desa jati sari menggunakan
sumur bor, jadi hanya bayar listrik saja. Dan untuk biaya listriknya setiap
rumah berbeda-beda karena banyak keluarga yang untuk biaya listriknya
mendapatkan subsidi, jadi biasanya hanya kisaran 40,000 sampai 70,000
setiap bulannya, tapi untuk yang tidak mendapatkan subsidi biaya
listriknya cukup besar dengan kisaran 100,000 sampai yang terbesarnya
ada yang mencapai 700,000. dan untuk biaya listrik itu tergantung
pemakaiannya.
Dan yang terakhir itu biaya internet atau telepon, karena didesa ini
masih banyak yang tidak memiliki handphone jadi jarang sekali yang
membeli paket internet ataupun pulsa untuk menelpon, tapi biasanya
untuk biaya internet mapun pulsa telepon rata-rata pengeluarannya
sebesar 50,000 perbulannya.
21
2.8.2. Aset Rumah Tangga
Untuk dusun 1,4,5 di desa Jati Sari jenis aset akan dilampirkan
menggunakan diagram batang dibawah ini.
TIDAK YA
Secara garis besar pada dusun 1,4,5 ini ada 3 aset paling dominan
yang dimiliki oleh para warganya yaitu yang pertama adalah motor, dimana
mereka banyak yang memiliki motor karena daerah disana itu setiap antar
desanya cukup berjauhan dan jalannya yang tidak terlalu bagus oleh karena
itu mereka membutuhkan kendaraan seperti motor untuk kehidupan
sehari-harinya. Yang kedua adalah pompa air, pompa air ini digunakan
yang pastinya untuk kebutuhan air bersih setiap harinya, karena hampir
semua warga di desa Jati Sari ini menggunakan sumur bor oleh karena itu
mereka membutukan pompa air. Dan yang ketiga adalah televisi, untuk TV
sendiri mereka membutuhkan sekedar untuk mencari hiburan saja, seperti
untuk menonton kartun untuk anak-anak disana ataupun menonton berita
untuk para bapak – bapak.
22
BAB III
PEMERINTAHAN DESA
Desa Jati Sari merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan
Padang Tualang. Desa – desa lainnyaa yang sejajar dengannya yaitu desa
Padang Tualang, desa Kwala Besilam, desa Serapuh ABC, desa Besilam, desa
Tanjung Selamat, desa Jati Sari, desa Tanjung Putus, desa Tebing Tanjung
Selamat, desa Sukaramai, desa Banjaran Raya,desa Buluh Telang, dan desa
Bukit Sari. Batas - batas wilayah desa Jati Sari yaitu di sebelah Utara
berbatasan dengan desa Tanjung Selamat, di sebelah Selatan dan sebelah
Timur berbatasan dengan desa Bersilam, serta di sebelah Barat berbatasan
dengan desa Tanjung Putus.
Pembagian wilayah desa jati Sari terbagi menjadi 5 (lima) dusun.
yaitu Dusun Purwodadi, Dusun Bangun Sari, Dusun Agung Sari, Dusun
Parit Rimo serta dusun Sari Rejo. Di antara lima dusun tersebut, dusun
Parit Rimo yang memiliki jumlah penduduk terbanyak, hal tersebut karena
banyaknya pemukiman penduduk di dusun Parit Rimo, sedangkan dusun
yang paling sedikit penduduknya berada di dusun Sari Rejo, hal tersebut
karena banyaknya lahan perkebunan kelapa, sawit, dan karet di dalamnya.
Jika dirunutkan pembagian desa berdasarkan perkembangan
masyarakatnya, maka desa jati Sari termasuk desa Swakarya. Yang mana di
Desa jati Sari ini kebiasaan atau adat istiadat sudah tidak lagi mengikat
penuh. Penduduknya sudah mulai mempergunakan alat alat dan teknologi.
23
Bapak Arif Siregar mengisi posisi itu karena bapak Legimin yang
mengundurkan diri dari posisinya.
24
Pengecatan gedung dan aula desa n
b. Bidang Pembangunan Desa
Pengerasan Jalan
Pembanguan Poskambling
Pembanguan Sarana Olahraga
Penataan gapura
Penataan Kantor dan aula desa
Penataan sekolah
Pembelian alat alat puskesmas
Pembelian vitamin untuk warga yang terkena covid-19
c. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Pembinaan Group Kesenian Desa Jati Sari
Pembinaan LPM Desa Jati Sari
Pembinaan Kesehatan/ Stunting
Pembinaan Tilawatil Qur’an
Pembelian baju senam ibu PKK
d. Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Pelatihan Linmas dan PKK Desa Jati Sari
Pelatihan LPM
Kegiatan Suroan Tahun Baru Islam
Kegitan Hari Kemerdekaan 17 Agustus
e. Bidang Pembinaan Tak Terduga
Penanggulangan Bencana Alam
Kegiatan Lainnya berdasarkan RPJMDes 2020 - 2025 akan
dilaksanakan pertahunya sesuai dengan penjabaran didalam RPJMDes dan
akan diturunkan menjadi RKPDes yang merupakan turunan dari RPJMDes.
Adapun regulasi desa Jati Sari diantaranya:
a. 01 / JS / I / Tahun 2016
b. 02 / JS / I / Tahun 2016
c. 03 / JS / I / Tahun 2016
d. 04 / JS / I / Tahun 2016
e. 05 / JS / I / Tahun 2016
f. 06 / JS / I / Tahun 2016
g. 07 / JS / I / Tahun 2016
h. 08 / JS / I / Tahun 2016
i. 09 / JS / I / Tahun 2016
25
Gambar 23: APB Desa Jati Sari
26
alat tulis kantor diantaranya ada 6 meja, 15 kursi, 1 tempat printer, 5
komputer, 1 lemari arsip, serta kendaraan dinas dan 1 ambulance,
puskesmas, 1 posyandu, klinik, 2 masjid, 1 mushola, 2 gereja, 1 taman
kanak – kanak, sekolah SD, SMP, atau SMA baik Negeri ataupun Swasta, 1
lokasi tempat pemakaman umum, 3 lapangan, sungai, sumur bor, 1 tempat
pemakaman umum, 1 MCK umum, keperluan administrasi masyarakat
seperti pembuatan surat keputusan pengangkatan dan pemberhentian
perangkat desa.
27
berbagai kegiatan, seperti contohnya melakukan kegiatan wirid yang
melantunkan ayat ayat yang bertujuan untuk menambah hafalan, menjadi
panitia dalam berbagai kegiatan seperti 10 Muharam, dan acara 17
agustusan.
28
Berdasarkan informasi data yang telah diperoleh pada angket
pemerintahan desa, yang merujuk pada 8 pertanyaan yang telah kami
berikan menunjukkan bahwa pada pemerintahan Desa Jati Sari Kecamatan
Padang Tualang Kabupaten Langkat telah menerapkan otonami desa dalam
menjalankan hak, wewenang dan kewajiban mereka dalam mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat.
Berdasarkan informasi yang telah didapatkan, memperoleh hal – hal apa
saja yang telah diterapkan pada otonomi desa di Desa Jati Sari. Yang mana,
pemerintahan desa jati sari telah menerapkan tiga macam pada
kepemerintahan mereka. Pertama, menerapkan demokrasi, Kedua
menerapkan peran serta masyarakat, Terakhir menerapkan keadilan dan
pemerataan. Hal ini bisa dilihat dari pemerintahan Desa Jati Sari yang
menerapkan demokrasi seperti masyarakat yang turut andil dalam
pengurusan kepala desa dan mendengarkan pendapat dan kritik dari
masyarakat. Menerapkan peran serta masyarakat, hal ini bisa dilihat dari
adanya masyarakat yang turut serta dalam mengikuti kegiatan yang
diadakan kepala desa dan kepala dusun setempat, misalnya mengikuti
kegiatan rapat musyawarah, gotong royong bersama. Pemerintahan Desa
Jati Sari yang telah menerapkan keadilan dan pemerataan, hal ini
dibuktikan dari pemerintah desa yang memberikan program bantuan sosial
secara adil dan merata terhadap warga Desa Jati Sari, seperti program
bantuan langsung tunai (BLT) dana desa.
29
3.11. Pengawasan PemDes dan Pertanggungjawaban Kepala Desa
Berdasarkan informasi data yang diperoleh pada angket
pemerintahan desa, menunjukkan bahwa pada pemerintahan desa jati sari
dapat diperoleh apa saja yang menjadi bagian dalam pengawasan
pemerintah desa dan pertanggungjawaban kepala desa. Bahwa UU No 28
Tahun 1999 tentang pemerintah daerah menjadi dasar hukum pengawasan
pemerintah pada pemerintahan desa jati sari dalam penerapannya di
seluruh bidang pemerintahan. Masih terjadinya kelemahan pada
kepemerintahan desa seperti beberapa aspirasi berupa pendapat ataupun
kritikan dari warga desa tidak selalu dapat terealisasikan, oleh sebab itu,
sasaran dan tujuan dalam pengawasan pemerintahan desa terus
mengupayakan dalam memperbaiki kelemahan dari suatu pelaksanaan
tugas dan kewenangan pemerintahan desa. Mencegah terjadinya
penyimpangan atau kesalahn serta memperbaiki berbagai penyimpangan
ataupun kesalahan menjadi fungsi – fungsi dari pengawasan pemerintahan
desa, hal ini dilakukan agar tidak terjadinya kegagalan dalam mencapai
tujuan dari pemerintahan desa itu sendiri maka fungsi – fungsi dari
pengawasan pemerintahan desa dapat dilaksanakan. Dalam melaksanakan
pengawasan pemerintahan desa dilakukannya pengawasan preventif
(sebelum terjadi penyimpangan) hal ini dilakukan agar terhindarnya dari
kegagalan atau ketidakmampuan pemerintah desa dalam menghasilkan
program. Sistem pengawasan pemerintahan desa dapat dilakukan jika
pemeriksaan tersebut dilakukan dengan para staf yang berhubungan
dengan keuangan dan material serta pengawasan tersebut menitikberatkan
pada penyimpangan yang menyolok.
30
kemasyarakatan. Sebagai contoh dalam jabatan di pemerintahan desa, laki-
laki dan perempuan memiliki kedudukan yang sama dan wamemilki peran
sesuai bidangnya dalam kepengurusan pemerintahan desa. Dalam sosial
kemasyarakatan bisa diliat dari kegiatan dari ibu-ibu PKK, mereka
mengelola sumber daya alam, di desa Jati Sari ini sendiri ibu-ibu PKK
membuat lahan pertanian singkong, dimana nanti hasilnya akan diolah dan
dapat di pasarkan. Dalam hal ini dapat dilihat bahwa tidak ada pembatasan
bagi kaum perempuan untuk berekspresi.
31