Anda di halaman 1dari 9

 

TUGAS APRESIASI
KLIPING

Dosen :
AMY AFRIANTY. ST. MT
Oleh :
MUKLASO
(115101007!

TEKNIK ARSITEKTUR
UPN "#ETERAN$ %A&A TIMUR
'01)'015

A*s+,e-,* #e*n/-l/* A,on+ /n M/n/*/+


 

A*s+,e-,* A,on+2D/3/n

 Jaman dahulu orang Dawan mendirikan rumah dan perkampungannya di puncak –


puncak gunung. Perkampungan ini dikelilingi oleh pagar batu, bambu/pelepah gewang,
semak berduri dan sebagainya. Setiap kampong
biasanya di diami kelompok kerabat dengan
seorang kepala/pimpinan. Sebuah perkampungan
baru dapat terbentuk karena adanya pemecahan
anggota kelompok atau kawin campur antar suku.
Dengan demikian kelompok kerabat menjadi
terpencar –pencar dalam wilayah yang luas.
Pemecahan tempat kediaman berhubungan erat
dengan sistem mata pencaharian yaitu berladang.

Pola perkampungan suku Dawan yang asli adalah


kelompok padat dengan rumah –rumah (cluster
dengan beberapa kandang ternak (sapi/babi.
!adang –kadangpenduduk tersebar disekeliling
perkampungan. Disamping itu ruang luar
yangterbuka diman"aatkan sebagai tempat bermain
anak –anak atau tempat bekerja(menenun terutama
dibawah naungan pohon –pohon besar atau dengan
mendirikanpondok#pondok tempat kerja (Sane.

Pada Desa $aslete contohnya, masih terdapat beberap kelompok rumah dengan pola asli
(cluster. Perumahan rakyat biasa terdiri dari kelompok –kelompok yang masing–masing
dihuni oleh anggota sebuah marga. Setiap kelompok marga in

mempunyai sebuah rumah yang di keramatkan yang disebut dengan rumah marga.
!ompleks perumahan raja/%si" terletak pada daerah ketinggian/bukit, sedangkan perumahan
rakyat biasa terletak pada daerah yang lebih rendah. Peman"aatan ruang luar/terbuka pada
kompleks Sona" lebih diutamakan pada kegiatan spiritual(upacara#upacara adat. &al ini di
tandai dengan didirikannya tiang–tiang tempat persembahan. Jenis bangunan dalam
masyarakat Dawan dapat dibagi menjadi 'a. umah akyat kecil/ume
to ana)b. umah marga)c. umah raja/sona" (istana, dand. Pondok kerja

Tipologi Bangunan.

Denah rumah rakyat biasa berbentuk bundar.


*uasnya tergantung pada kebutuhan serta status
social pemiliknya. umah dengan denah berbentuk
bundar ini disebut juga %me !bubu (umah
+ulat. !adang disebut juga %me +i"e (umah
Perempuan, karena sebagian besar kegiatan dari
wanita ter"okus padarumah ini, misalnya '
melahirkan, memasak, menenun,dan sebagainya.
Sedangkan kegiatan pria lebih banyak di lading
 

 Pondasi (Baki).

 Pondasi dibentuk dari batu kali ceper yang disusun


membentuk lingkaran sesuai dengan luasnya. inggi
pondasi dari permukaan tanah antara -cm –cm.
0ungsinya untuk mencegah masuknya air pada saat
musim penghujan.

Lantai ( Nijan).

 *antai bangunan terbuat dari tanah yang diurug diatas/di


dalam "ondasi yang sudah berbentuk (bundar. Permukaan
lantai kemudian diratakan.

Dinding (Niki)

.Dinding dipasang melingkari tiang (1i 2na3. +eberapa kayu/bilah bambu


melintang terdiri dari dua jalur diikatkan pada kayu/bambu melintang sekaligus merupakan
perkuatan pada dinding. inggi dinding 4 ,5–,6 m. Semakin dekat ke pintu semakin
tinggi, dindingnya sampai 7 cm. +ahan dinding dipilih dari beberapa jenisbahan antara lain
' papan, bambu cincang, batang pinang cincang, pelepah gewang,k ulit kayu dan
sebagainya. +agian bawah/ujung
dinding dimuat diatas batu dengan
tujuan agar tidak mudah rusak akibat
rayap atau air.

Atap(Tefi).

  2tap berbentuk kerucut sebagai


akibat dari bentuk denah dan
rangka atap. Puncak atap
mempunyai dua bentuk yakni bulat
(seperti sanggul wanita dan
pelana/palungan terbalik. +entuk bundar
(denah atau metaphor sebagai bentuk
bulat/kerucut (atap mempunyai arti
bentangan langit yang melingkupi bumi. !onstruksi rangka atap sendiri terdiri dari '

Lo,enTe,!.

 *oteng terdiri dari dua balok yang menumpu diatas empat tiang pendukung (1i et yang
disebut Sui". Diatas Sui" diletakan melintang balok 1ono, dan diatas 1ono inidiletakan secara
melintang balok unis. Di atas unis in digelar bambu cincang/batang pinang cincang.

 P+n,(Eno-!

. Pintu terbentuk dari susunan papan, bilah bambu/gewang secara 8ertikal. ingginya7m–
7,-5m, lebarnya ,6–7, m. Pintu biasanya dibuka kedalam. Secara garis besar pintu
orang Dawan dibagi atas ' Daun Pintu (+ena yang berarti ceper/datar dan balok diatas pintu
 

(kba"nesu 0a"o" dan balok dibawah pintu (!ba"nesu Peni". Pada kedua balok ini dibuat
berlubang sebagai tempat memasukan %tin (*idah Pintu.*ubang tersebut dinamakan
Bola’/Kona’ %tin dan +ola melambangkan pria dan wanita. Selain lubang tempat
memasukan %tin tadi, juga terdapat lubang lain yang disebut !ona 0alo yaitu tempat
memasukan 0alo yang ber"ungsi sebagai kunci tradisional.

T/n/( El/- !

.angga yang dimaksudkan disini adalah tangga yang digunakan untuk naik ke lotengyang
disebut 9lak. 9lak dapat dibagi menjadi : yaitu '

 Elak Ma’bola

( tangga berlubang , terbuat dari sebatang kayu yang dilubangiempat sampai lima lubang.

Elak Se’at

yakni sebuah bambu yang ditakik –5 takikakan.

9lak &aunua

, erdiri dari dua batang bambu yang dihubungkan denganbeberapa kayu pendek sekaligus
sebagai anak tangga.
 

ARSITEKTUR MANGGARAI

Pola Perkampungan Dan umah 2dat $asyarakat $anggarai

 !ampung tradisional di $anggarai berbentuk bundar dengan pintu saling berhadapan.


+entuk bulat memiliki makna keutuhan atau kebulatan. +entuk kampong demikian diperkuat
oleh tuturanritual. Secara mistis kampong dibagi atas tiga, yaitu

 pa’ang (bagian depan, ngandu (pusat, dan ngaung atau musi (bagian belakang
kampung. Pada saat ini, terdapat tiga obyek kampung adat di !abupaten $anggarai
+arat, yaitu Pacar Pu3u di !ecamatan $acang Pacar, !ampung odo dan !ampung
!omodo di Pulau !omodo. 2rsitektur tradisional, termani"estasikan dalam bentuk rumah
gendang dancompang.

RumahGendang

  – umah tradisional $anggarai biasa disebut dengan nama $baru ;endang atau$baru
 embong. +entuknya menyerupai seperti kerucut yang terbuat darirerumputan kering.
Struktur bangunan menerus dari atap sampai lantai.

 –ompang

adalah tugu yang dibuat di tengah halaman rumah yang di"ungsikan sebagai altar dalam
upacara adat. 2ltar tersebut terbuat dari tumpukan batu yang ditengahnyaterdapat sebuah
pohon. 2ltar tersebut dikelilingi halaman dan pemukimanpenduduk. *okasi compang
biasanya merupakan pusat desa. <ompang biasanya di"ungsikan sebagai tempat untuk
persembahan dalam penyelenggaraan upacaraadat.
 

Lingko

 –*ingko adalah sebuah pola pembagian sawah pertanian (berbentuk seperti


saranglabalaba yang ditengahnya terdapat sebuah londok (tempat rahasia. *ondok
tersebut merupakan sentral dalam pembagian lahan pertanian. *ondok merupakan lambang
kebersamaan. +entuk desain londok ini hampir sama dengan design compang yang berada
di pusat pusat desa.umah ;endang dan lingko adalah bentuk dari ikatan sosial tradisional
yang masih kuat untuk orang $anggarai. u3a golo dan juga u3a gendang
mempunyai hak sepenuhnya untuk tinggal di dalam rumah gendang.!epemilikan anah
2dat (ulayatdibagi menjadi tiga macam yaitu'

Lingko !ame

)adalah tanah adat yang berbentuk sarang laba#laba yangmemiliki tempat pemujaan atau
mempersembahkan sesaji pada pusat atau ditengah#tengahnya.

L+n-o 4on

bentuknya sama dengan lingko rame, hanya tidak memiliki tempatpemujaan pada pusat
tanahnya.

l+n-o neol

)tidak berbentuk sarang laba#laba.

Sistem Pemukiman Dan +udidaya

 Sistem pemukiman sebagian masyarakat tradisional $anggarai, berkelompok danmelingkar


dan biasanya memilih puncak sebuah bukit sebagai pusat kampungnya. Dipusat kampung
yang selalu ditanam pohon beringin (0icus benyamina ini merupakantempat melaksanakan
berbagai prosesi adat yang dilaksanakan di rumah pokok (rumahadat yang dinamakan
rumah gendang. Dinamakan rumah gendang karena di tiangutamanya digantungkan
gendang 6 (delapan buah pertanda arah angin yang dibunyikansaat upacara adat atau
pengumpulan massa.Sistem pemukiman ini masih ada dan dilakukan bagi tiap#tiap suku
keturunan .di Manggarai walaupun sebagian besar penduduk tidak berada di wilayah pemukiman ini,
hanya para tokoh adat dan sebagian keturunannya. Sebagian besar penduduknya tinggal di rumah-rumah
modern yang dibangun di sepanjang jalan dengan kebun di bagiansamping atau belakang rumahnya.Di
dalam kehidupan masyarakatmanggarai yang terjadi adanyabeberapa jenis rumah tradisional yangsesuai
dengan tuntutan kebutuhanserta budaya dan kepercayaanmasyarakat. Akan tetapi meskipunsecara tipologi
 bentuk, dan fungsinyaberbeda namun secara umumsebutannya sama yakni mbaru(rumah. Sebutan mbaru
selalu di ikutidengan nama rumah berdasarkan dengan fungsinya, seperti mbaru niang mese (rumahadat,
mbaru niang koe (rumah tinggal biasa, mbaru tekur ( rumah tempat istirahat ,mbaru niang mese disebut juga
mbaru gendang atau rumah gendang. Selain itu, rumah juga disesuaikan dengan status dan
 fungsinya, misalnya rumah adat disebut niang wowang,
 

Secara tipologi rumah tradisional di manggarai dapat ditinjau dari tipologi bentuk,"ungsi dan
langgam, dari tipologi "ungsirumah tradisional manggarai dapatdibedakan atas : jenis yakni
rumahadat (niang wowing rumah tempatmenerima sebelum memasuki rumahadat (mbau
tekur dan rumah tinggalbiasa.

=Di tinjau dari segi tipologi bentuk rumah tradisional manggarai awalnya hanyaterdapat -
macam yakni rumah beratap kerucut dan tumah beratap pelana, namundalam
perkembangannya dewasa ini di kenal ada atap berbentuk limas.

=Dan di tinjau dari tipologi langgam, maka arsitektur rumah tradisional manggaraimengenal
langgam khas manggarai (atap kerucut yang menjulang tinggi dan

tipologi ini memiliki keserupaaan dengan tipologi langgam sumbawa dan bugisadalah mbau
tekur yang memiliki atap berbentuk pelana. 1amun walaupun secaratipologi "ungsi, bentuk,
dan langgam rumah tradisional manggarai dimasa lampaumemiliki perbedaan akan tetapi
secara structural memiliki keserupaan yaitu rumahdengan memiliki tipologi berbentuk
panggang atau rumah panggung.

=Demikian juga dengan bentuk denah antara rumahadat dengan rumah tinggal biasa yang
secarageometrik memiliki keserupaan bentuk yaknilingkaran, akan tetapi ukuran
bangunannya berbedadimana rumah adat ukurannya lebih besar darirumah tinggal biasa,
perbedaan ukuran bangunandisini erat kaitannya dengan status dan "ungsibangunan.
 

Secara horisontal pola ruang pada arsitektur tradisional manggarai ini berintikan pada ruangtengah yang
mengintari sembilan buah tiangutama. !ada bagian tengah ini ada terdapat "ruang penting dan saling
mendukung, yakni ruangbersama (lutur, bagian depan dan perapian (sapobagian belakang yang memiliki
fungsi ganda yaknibagian ruang yang bersifat profan dan sekaligusbersifat sakral dikatakan bersifat profan
karena pada bagian ruangan ini dipakaiuntuk aktifitas penghuni rumah (makan, istirahat namun juga sebagai
tempatpelaksanaan aktifitas adat (upacara adat.

POLA RUANG DALAM ARSITEKTUR MANGGARAI

oSecara horisontal pola ruang pada arsitektur tradisional manggarai ini berintikanpada ruang
tengah yang mengintari sembilan buah tiang utama. Pada bagiantengah ini ada terdapat -
ruang penting dan saling mendukung, yakni ruangbersama (lutur, bagian depan dan
perapian (sapo bagian belakang yang memiliki"ungsi ganda yakni bagian ruang yang
bersi"at pro"an dan sekaligus bersi"at sakraldikatakan bersi"at pro"an karena pada bagian
 

ruangan ini dipakai untuk akti>taspenghuni rumah (makan, istirahat namun juga sebagai
tempat pelaksanaanakti>tas adat (upacara adat.

oSecara 8ertikal, rumah tradisional manggarai, dibagi menjadi beberapa bagian,yakni

=ngaung (kolong rumah digunakan sebagai tempat memelihara ternak dan untukmenenun.

=waselele (tempat tinggal manusia

=wasemese (tempat penyimpanan hasil panen

=lamparae (tempat penyimpanan benih tanaman

=sekang kode (tempat penyimpanan benda#benda pusaka

=ruang koe (ruang kosong yang bersi"at sakral$29?2* +21;%2121pada dasarnya


material bangunan yang digunakan untuk bangunan di 1 khususnyamanggarai untuk
tipologi "ungsi yang satu dengan yang lain tidak ada perbedaan yangsigni>cant, terkecuali
penggunan material tertentu untuk rumah adat yang tidakdiperkenankan untuk rumah
tinggal biasa dalam hal ini seperti kayu khusus yangdigunakan untuk tiang utama rumah
adat

=Secara umum bahan bangunan yangdigunakan dibagi atas - yaitu bahan yangstruktural
dan bahan yang non struktural,bahan bangunan yang digunakan umumnyaterbuat dari kayu
dan bambu sebagai bahanstruktural dan bahan yang non strukturalberupa alang#alang dan
ijuk sebagai bahanpenutup atap dan juga raham hias yang digantung pada bidang atap
bagian dalam.

Anda mungkin juga menyukai