Capaian Pembelajaran:
Setelah menempuh perkuliahan, mahasiswa diharapkan mampu mengelola biosfer dan
biodiversitas.
Materi Pembelajaran:
● Pengertian biosfer
● Jenjang dalam biosfer, dan persebaran flora dan fauna dalam biosfer
● Faktor yang mempengaruhi persebaran dalam biosfer
● Jenis-jenis dan peta persebaran bioma
● Ancaman kerusakan dan pelestarian bioma
● Pengertian biodiversitas
● Tingkatan dan contoh-contoh biodiversitas
● Ancaman kelestarian biodiversitas
32
M.K. Dasar Agroekosistem – Semester Ganjil T.A. 2022/2023
5.1. Pendahuluan
Biosfer (dari bahasa Yunani yaitu bíos yang berarti kehidupan dan sphaira yang
berarti lingkungan) dan juga dikenal sebagai ekosfer (dari bahasa Yunani oikos yang
berarti rumah tangga dan sphaira yang berarti lingkungan), adalah jumlah seluruh
ekosistem di seluruh penjuru bumi.
Biosfer juga dapat disebut zona kehidupan di bumi, mempunyai sistem, dan
sebagian besar mengatur dirinya sendiri. Secara luas, biosfer merupakan sistem
ekologi global yang menyatukan seluruh makhluk hidup dan hubungan antarmereka,
termasuk interaksinya dengan unsur litosfer (batuan), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara)
di kehidupan bumi.
33
Program Studi Agroteknologi – Fapertahut UMPR
34
M.K. Dasar Agroekosistem – Semester Ganjil T.A. 2022/2023
Sedangkan dampak perusakan flora dan fauna pada biosfer bagi kehidupan di
muka bumi adalah:
a. Kepunahan spesies flora dan fauna tertentu
b. Ketidakseimbangan ekosistem
35
Program Studi Agroteknologi – Fapertahut UMPR
36
M.K. Dasar Agroekosistem – Semester Ganjil T.A. 2022/2023
37
Program Studi Agroteknologi – Fapertahut UMPR
atau secara tidak langsung dengan mengamati perbedaan fitur fisik organisme
dalam populasi;
b. Tingkat keragaman spesies, yaitu keragaman ini menggambarkan tentang seberapa
banyak jumlah spesies yang berbeda. Keragaman spesies juga menggambarkan
perbedaan seberapa banyak jumlah individu masing-masing spesies dalam
komunitas;
c. Tingkat keragaman ekologis, adalah keanekaragaman habitat, yaitu keragaman
komunitas biologis maupun keragaman ekosistem di suatu daerah. Wilayah yang
memiliki beragam habitat lebih disukai, karena memiliki keragaman spesies yang
jauh lebih besar daripada wilayah yang hanya memiliki sedikit keragaman habitat.
Sedangkan komponen dan tingkat keanekaragaman hayati oleh Murray (2017)
juga dikelompokkan seperti yang disajikan pada Tabel 1 dan Gambar 2.
38
M.K. Dasar Agroekosistem – Semester Ganjil T.A. 2022/2023
Contoh lainnya dari kondisi biodiversitas, yaitu di negara India merupakan salah
satu dari dua belas negara yang memiliki keanekaragaman hayati terbesar di dunia
yang memiliki sekitar 47.000 spesies tumbuhan (termasuk tanaman) (Sharma et al.,
2017).
39
Program Studi Agroteknologi – Fapertahut UMPR
Sharma et al. (2017) juga menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang mengancam
kelestarian biodiversitas yang harus diperhatikan, yaitu:
a. Hilangnya habitat dan terjadi fragmentasi habitat.
b. Perubahan iklim.
c. Gangguan (kerusakan) dan degradasi ekosistem.
d. Polusi semua aspek.
e. Eksploitasi yang berlebihan.
f. Pertanian intensif, yaitu semua bentuk pertanian ternyata memiliki dampak besar
pada biodiversitas, terutama ketika lahan baru dijadikan lahan budidaya.
Pertanian intensif didasarkan pada beberapa varietas unggul sehingga
menyebabkan berkurangnya keragaman genetik.
g. Pengenalan spesies eksotis (hias) biasanya mempengaruhi dan menggeser
mobilisasi biodiversitas.
h. Pergeseran praktik budidaya yaitu adanya kajian dan pemetaan spesifik lokasi
akibat kajian pertanian sehingga membatasi spesies yang dikembangkan di
spesifik lokasi.
40