Anda di halaman 1dari 6

1.

Athrophic Scars
 Berbentuk cekungan, biasanya cukup kecil jika berada diwajah, akan tetapi jika berada di
punggung atau dada bisa lebih besar dari 1 cm.
 Berwarna kemerahan disebabkan oleh pembuluh darah yang berada persis di bawah parut.
 Parut jenis ini lembut bila disentuh dengan dasar sedikit berkerut.

 
1. Boxar Scars
 Memiliki bentuk parut yang dalam atau dangkal dengan tepian yang tegas dan diameternya
lebih dari 3mm.
 Berwarna seperti parut bekas cacar air.
 Parut berbentuk ini sering kali ditemui pada daerah pelipis dan pipi.
 
1. Hyperthrophic Scars
 Mempunyai bentuk parut yang menebal tetapi tidak melebar melebihi luka asli dan nantinya
akan menghilang dengan sendirinya.

1. Ice-pick Scar
 Berbentuk lubang parut kecil berujung sedikit kasar berdiameter 1-2 mm.
 Scar ini biasanya terdapat di pipi.
 Jenis parut ini paling sering di dapati pada permukaan kulit serta beragam kedalamannya
dan kekasarannya bila disentuh.

 
1. Keloid Scars
 Parut keloid berupa pertumbuhan jaringan yang melebihi luka aslinya.
 Bentuk keloid menggelembung dan mengkilap setelah lukanya sembuh.
 Warna dari keloid scar ini cenderung lebih cokelat dari warna kulit asli dan ukurannya
bervariasi.

 
1. Rolling Scars
 Scar ini berbentuk bergelombang yang dangkal tetapi lebar, dengan lebar 4-5mm atau lebih
serta dasar dari parut ini keras bila disentuh.
 Acne Scar jenis ini merupakan bekas jerawat yang bisa dialami oleh orang yang
memiliki bercak kulit akibat bekas jerawat yang sudah lama.
 Acne Scar ini disebabkan oleh kerusakan di bawah permukaan kulit. Bekas ini juga
cenderung bergelombang, lebih lebar, dan dangkal, ia juga jelas terlihat saat usia Anda
bertambah dan kulit akan kehilangan elastisitas dan kepadatannya.
 Banyak perawatan yang ampuh dalam menangani Acne Scar ini seperti laser resurfacing
(ablasi dan non ablasi), intense pulsed light (IPL), chemical peeling, mikrodermabrasi
dan bahkan terapi cahaya inframerah.
2. Hipopigmentasi
 Berbeda dengan hiperpigmentasi, hipopigmentasi terjadi ketika melanosit pada kulit yang
terkena jerawat kehilangan kemampuannya untuk menghasilkan melanin.
 Hal ini sering terjadi di daerah-daerah kulit yang telah diganti dengan jaringan parut.
Hipopigmentasi cenderung memiliki penampilan merah muda terang dan juga dapat
terjadi pada daerah kulit yang tampak sehat.
 Pada umumnya kondisi ini lebih terlihat pada orang-orang dengan warna kulit lebih
gelap. Vitiligo adalah suatu kondisi di mana melanosit kehilangan kemampuan untuk
memproduksi melanin. Tidak banyak pengobatan yang efektif yang tersedia untuk
hipopigmentasi.
8. Eritema (Kemerahan Permanen)
 Eritema adalah suatu kondisi di mana kapiler kecil di dekat permukaan kulit menjadi
rusak atau melebar secara permanen. Kondisi ini muncul dalam bentuk kemerahan di
kulit.
 Hal tersebut agak umum terjadi pada orang berjerawat dan terutama jika memiliki warna
kulit yang lebih cerah.
 Oleh karena itu, untuk Anda yang memiliki masalah acne scar ini seharusnya segera
mengatasinya agar tidak terjadi masalah kulit wajah lainnya.
 Dan salah satu cara untuk mengatasi masalah bekas jerawat, Anda dapat
menghilangkannya dengan menggunakan krim malam.

Daftar Pustaka

Gabriella Fabbrocini, * M. C. Annunziata, V. D'Arco, V. De Vita, G. Lodi, M. C. Mauriello, F.


Pastore,and G. Monfrecola. Acne Scars: Pathogenesis, Classification and Treatment,2010.

Anda mungkin juga menyukai