Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Taqiyyuddin

NIM : 191270000314

Mata Kuliah : Kapita Selekta

Judul : Perancangan desa wisata “kampung karaharjan” dalam membentuk identitas desa Pecangaan
Kulon

Latar belakang masalah :

Desa Pecangaan Kulon terletak di kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara Provinsi Jawa tengah.
Desa ini berbatasan dengan Desa Rengging dan Desa Troso di sebelah Utara, Desa Karangrandu di
sebelah Selatan, Desa Pulodarat dan Desa Pecangaan Wetan di sebelah Timur dan Desa Troso di
sebelah Barat.

Luas lahan yang ada terbagi dalam beberapa peruntukkan, dan dapat dikelompokkan ke dalam
beberapa bidang yaitu fasilitas umum, permukiman, pertanian, kegiatan ekonomi dan lain-lain.

Secara administratif wilayah Desa Pecangaan Kulon terdiri dari 34 RT dan 7 RW dengan jumlah KK
3.116 (peta desa terlampir)

Secara topografi Desa Pecangaan Kulon merupakan wilayah dataran Rendah , dengan kondisi
topografi yang demikian, Desa Pecangaan Kulon memiliki variasi ketinggian antara 10 M sampai
dengan 12 M dari permukaan laut.

Pemerintah dan kelembagaan yang ada di Desa Pecangaan Kulon memiliki antusiasme dan
optimisme untuk mengembangkan wisata di desanya karena melihat potensi yang ada di desa
Pecangaan Kulon, seperti kesenian, keagamaan dan juga kuliner yang perlu mendapat
pendampingan dalam pengelolaan dan pengarahan dengan baik sehingga dapat menjadi elemen
kuat dalam membentuk identitas Desa Wisata Pecangaan Kulon. Potensi tersebut didukung dengan
UMKM yang dikelola masyarakat sehingga dapat diintegrasikan untuk pengembangan pariwisata di
Desa Pecangaan Kulon.

Visi misi desa juga telah tersosialisasikan dengan baik kepada seluruh warga, sehingga
pengembangan wisata mendapatkan dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat di Desa
Pecangaan Kulon.

Judul : Pecarancangan strategi kreatif re-branding 39Coffee and Kitchen Welahan Jepara.

Latar belakang masalah :

Usaha coffee shop ini memang menjanjikan sehingga tidak heran jika usaha ini sekarang
sudah menjamur. Masing- masing usaha mempunyai strategi sendiri- sendiri dalam menarik calon
konsumennya. Coffee shop yang dulunya Hanya dinikmati untuk kalangan elite, kini bisa dinikmati
kalangan manapun. Bahkan keberadaannya tak sulit ditemukan.

39Coffee and Kitchen terletak di Desa Welahan, merupakan salah satu coffeeshop yang ada di
Jepara. Selama ini belum banyak diketahui keberadaannya oleh masyarakat. Hal ini disebabkan
karena lemahnya visual branding 39Coffee and Kitchen dan Kurangnya promosi yang
dilakukan. Image 39Coffee and Kitchen di benak Masyarakat pun semakin tenggelam di
tengah persaingan pasar yang semakin menjamur dan kompetitif sehingga mengakibatkan
semakin menurunnya loyalitas Konsumen terhadap 39Coffee and Kitchen. Melihat kondisi
yang demikian, Saya mencoba merancang strategi kreatif re-branding 39Coffee and Kitchen
sebagai upaya mengikat pelanggan yang sudah ada serta memperkenalkan Identitas visual
(visual identity) yang baru dari 39Coffee and Kitchen yang dapat membedakannya dengan
kompetitor. Sehingga keberadaan 39Coffee and Kitchen lebih diketahui oleh masyarakat
bagi para penikmat kopi Jepara dan masyarakat Jepara pada umumnya. Cakupan re-
branding sangat luas, dari strategi branding berupa logo baru, perancangan identitas visual
(visual identity) serta media komunikasi visual untuk mendukung kegiatan re-branding
tersebut sesuai dengan bidang akademik Desain Komunikasi Visual.

Judul : Perancangan Visual Branding Group Band “useless” di Jepara

Latar belakang masalah :

Useless adalah salah satu band indie beraliran Pop asal Jepara Indonesia yang tergolong masih baru
di industri musik Indonesia. Mereka sudah memiliki fans sendiri. Untuk mempertahankan agar para
penggemar Useless tetap loyal dan setia terhadap karya-karya mereka yang dibutuhkan strategi
media promosi dalam bentuk merchandise. Barang dagangan menjadi perantara yang kuat terkait
strategi promosi sebuah band. Proses finansial dalam sebuah band dapat berputar melalui
merchandise. Selain itu melalui merchandise juga dapat mewakili eksistensi sebuah band selain
permainannya di atas panggung. Tujuan dari perancangan ini salah satunya adalah turut serta
memajukan industri musik indie di Indonesia dari aspek promosi serta sebagai salah satu startegi
pemasaran untuk mengatasi tidak lakunya sebuah rilisan fisik seperti CD album atau kaset tapes di
era milenial ini. Oleh karena itu dengan adanya perancangan merchandise ini diharapkan mampu
mengatasi fenomena tersebut sekaligus dapat membentuk dan meningkatkan loyalitas
konsumen/penggemar Useless. Dalam perancangan barang dagangan ini menggunakan model
perancangan prosedural yang bersifat deskriptif dan menggariskan langkah-langkah yang harus
diikuti untuk menghasilkan produk. Produk merchandise yang dihasilkan dalam perancangan ini
berupa produk fashion yang umum digunakan sehari-hari dan tidak jauh dari industri permusikan
yaitu t-shirt jaket hoodie tote bag dan vignette book atau buku visualisasi album.

Anda mungkin juga menyukai