Anda di halaman 1dari 2

MIRISNYA AKHLAK MANUSIA ZAMAN SEKARANG, TERUTAMA PADA REMAJA

Akhlak merupakan salah satu bagian dari ajaran islam yang harus dimiliki setiap umat muslim
dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Namun hingga saat ini penerapan etika, adab. dan sopan
santun itu masih menjadi tantangan bagi setiap orang tua yang memiliki anak, terutama anak remaja.
Miris rasanya melihat anak-anak remaja zaman sekarang yang tidak beretika dalam bersikap, baik kepada
yang sepantarannya maupun kepada orang yang lebih tua.
Padahal Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan penduduknya yang ramah, sopan dan
santun dan penuh etika. Namun dapat kita lihat sendiri akhir-akhir ini ramai diperbincangkan di sosial
media bahwa ada seorang anak yang menelantarkan ibunya di tepi sungai dan mengikat lehernya dengan
rantai. Kemudian ibunya dibiarkan begitu saja dengan ditinggalkan dua buah payung yang nantinya dapat
digunakan sebagai alat berteduh saat hujan. Tidakkah seharusnya ia berfikir bahwa itu adalah ibunya,
yang sudah mengandungnya selama 9 bulan, itu adalah ibunya yang telah susah payah membesarkannya,
merawatnya, memberinya makan. Lantas setelah ia dewasa apa balasan dari semua itu?
Lagi minusnya akhlak remaja pada zaman sekarang banyak dilihat dari banyaknya tindakan
bullyng yang terjadi di kota-kota besar. Tindakan tersebut dilakukan hingga membuat korban kehilangan
nyawa, baik karena tindak bullying tersebut terlalu keras atau karena korban depresi hingga akhirnya
memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Juga video yang tersebar di sosial media tentang segerombolan
anak sekolah yang menendang seorang nenek-nenek tanpa alasan hingga nenek tersebut terjatuh
kemudian pergi sambal tertawa. Bukankah sangat miris melihat tidak adanya akhlak pada remaja saat ini?
Lantas bagaimana sebuah negara yang baru merdeka namanya saja akan benar-benar merdeka
jika manusia-manusia didalamnya saja masih dijajah oleh kerusakan seperti ini? Bagaimana bisa negara
ini menjadi maju jika remaja yang seharusnya menjadi penerus bangsa sudah rusak hingga ke akar-
akarnya? Perilaku-perilaku bejat seperti ini bukan terjadi hanya sekali duakali saja, sering sekali terjadi.
Terus berulang. Itulah fakta pahit yang harus diterima pada saat ini.
Data hasil riset menunjukkan bahwa Indonesia menempati posisi kelima dari 78 negara sebagai
negara yang murid sekolahnya paling banyak mengalami perundungan atau bullying. Di tingkat nasional,
pada tahun 2018 KPAI melaporkan bahwa 84% pelajar mengalami kekerasan dilingkungan sekolah.
Badan Narkotika Nasional (BNN) juga melaporkan hasil survei bahwa ada 2,3 juta pelajar yang
mengkonsumsi narkoba. Tidak sedikit pula pelajar perempuan yang menjalankan profesi sebagai PSK.
Bahkan ada pelajar yang malah menjadi mucikari dengan menawarkan teman-temannya kepada lelaki
hidung belang.
Kemerosotan akhlak adalah akibat langsung dari kegoncangan jiwa. Orang yang sehat mentalnya
akan berusaha selalu mencari ketenangan dan kebahagiaan bersama, bukan hanya untuk dirinya saja,
tetapi untuk orang lain juga. Tingkah lakunya akan diatur dan dikendalikannya sedemikian rupa, supaya
tidak ada yang merasa kecil hati olehnya. Maka orang yang sehat, merasa bahwa ia harus menghindari
akhlak yang tidak baik, seperti penyelewengan-penyelewengan, merusak hak atau kepentingan orang lain
Pendidikan akhlak yang paling baik sebenarnya terdapat dalam agama, karena nilai-nilai akhlak
yang dapat dipatuhi dengan kesadaran sendiri tanpa ada paksaan dari luar itu datangnya dari keyakinan
beragama. Keyakinan itu harus ditanamkan sejak kecil, sehingga menjadi kepribadian bagi si anak.
Karena itu pendidikan akhlak tidak lepas dari pendidikan agama. Pendidikan agama haruslah
dilakukan secara intensif, agar ilmu dan amal dapat dirasakan oleh setiap orang yang
mempelajarinya. Dengan harapan kedepannya akhlak remaja dapat diperbaiki dan dapat menjadi
penerus bangsa yang bertanggungjawab, bermoral serta berakhlak.

Anda mungkin juga menyukai