PENDAHULUAN
Remaja adalah suatu masa dimana individu berkembang dari saat pertama
menyebut kaum muda (youth) untuk usia antara 15 sampai 24 tahun. Sementara
Amerika Serikat, rentangan usia remaja menengah (15-17 tahun), dan masa remaja
akhir (18-21 tahun). Definisi ini kemudian disatukan dalam terminologi kaum
penyesuaian diri menuju kedewasaan, ada tiga tahap perkembangan remaja: 1).
Remaja awal (early adolescence), seorang remaja pada tahap ini masih terheran-
atau senang kalau banyak teman yang menyukai. 3). Remaja akhir (late
adolescence), tahap ini adalah masa konsolidasi menuju periode dewasa. (2)
1
2
oleh karena itu remaja diharapkan sudah dapat meninggalkan sikap kekanak-
krisis indentitas yang sering kali menjadi akar permasalahan segala bentuk
umum, sex bebas, merokok, serta penyalahgunaan narkoba, dan lain sebagainya.
Rokok ibarat pabrik kimia, dalam satu batang rokok yang dihisap akan
dikeluarkan sekitar 4.000 bahan kimia berbahaya diantaranya adalah Nikotin yang
bersifat adiktif dan Tar yang bersifat karsinogen, bahkan juga formalin. (3) Ada
kanker paru, bronkhitis kronis dan penyakit lainnya. Dampak lain adalah
terjadinya penyakit jantung koroner, peningkatan kolesterol darah, berat bayi lahir
rendah (BBLR) pada bayi ibu perokok, keguguran dan bayi lahir mati. Kematian
negara ketiga dengan jumlah perokok terbesar di dunia setelah Cina dan India.
beban penyakit akibat rokok dan bertambahnya angka kematian akibat rokok.
3
Tahun 2030 diperkirakan angka kematian perokok di dunia akan mencapai 10 juta
jiwa, dan 70% diantaranya berasal dari negara berkembang. Bila kecenderungan
ini terus berlanjut, sekitar 650 juta orang akan terbunuh oleh rokok, setengahnya
berusia produktif dan akan kehilangan umur hidup (lost life) sebesar 20 sampai 25
tahun. (5)
peningkatan prevalensi perokok usia 15 tahun ke atas yaitu; 27% (Susenas 1995);
31,5% (SKRT 2001); 34,4% (Susenas 2004); 34,7% (Riskesdas 2007); dan 36,3%
dengan pria, namun terjadi juga peningkatan sebanyak 5 kali lipat dari1,7%
(1995) menjadi 6,7% (2013). Data Global Youth Tobbaco Survey (GYTS) tahun
4,3%) 57,3% anak sekolah usia 13-15 tahun terpapar asap rokok dalam rumah dan
60% terpapar di tempat umum atau 6 dari setiap 10 anak sekolah usia 13-15 tahun
terpapar asap rokok di dalam rumah dan di tempat-tempat umum. Data WTO
Indonesia sebesar 34,8% dan sebanyak 67% laki-laki di Indonesia adalah perokok
sama dengan tahun 2010 yaitu satu dari tiga orang, satu didalamnya adalah
perokok. merokok bervariasi dari berbagai aspek usia, jenis kelamin, dan
kelompok kerja. Seperti pada penduduk berusia 10-14 tahun ditemukan 1,4%
4
perokok dan usia > 15 tahun ada peningkatan perilaku merokok dari 34,2% tahun
2007 menjadi 36,3% tahun 2013. Sementara presentase pengguna rokok 64,9%
No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan khususnya pasal 113, 114, 115, dan 116
serta Peraturan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Nomor
yang mengandung zat adiktif berupa produk tembakau bagi kesehatan dan nomor
59). Selain itu negara juga wajib melindungi anak dari zat adiktif (Pasal 59).
Selain itu negara juga wajib melindungi anak dari zat adiktif (Pasal 59) melalui
bahwa jumlah perokok di kalangan remaja dengan usia rata-rata antara 15-24
tahun sekitar 26,5%. Yayasan Kesehatan Indonesia secara khusus mencatat bahwa
18% remaja yang duduk di bangku SLTP diketahui mulai merokok, dan 11%
ditemukan bahwa pengalaman pertama kali anak mulai merokok, dari 19,5%
5
siswa perokok yang diteliti (21% laki-laki dan 15,5% perempuan) ternyata
kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika remaja saat ini
untuk merubah individu, kelompok dan masyarakat menuju hal-hal yang positif
Sikap, adalah perasaan, pikiran, dan kecenderungan seseorang yang kurang lebih
menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi
menggunakan video yang menarik, tidak pasif, sehingga membuat para peserta
media audio visual. Audio visual atau bisa disebut media pandang dengar, yang
menjadikan penyajian bahan ajar kepada siswa semakin lengkap dan optimal.
Atau dengan kata lain media audio visual, yaitu media yang mengandung unsur
suara dan juga, memiliki unsur gambar yang dapat dilihat, seperti rekaman video,
Mardhiah (2017) dengan judul “Pengaruh Penyuluhan dan Media Audio Visual
Terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita Gizi Kurang Di Puskesmas Medan
group design, bahwa ada pengaruh penyuluhan dan media audio visual terhadap
pengetahuan dan sikap ibu balita gizi kurang di Puskesmas Medan Sunggal dan
rancangan one group pre-test design, bahwa ada pengaruh signifikan antara
rokok. (9)
8
melakukan wawancara kepada 10 siswa kelas VII didapatkan hasil bahwa mereka
mengetahui bahaya merokok melalui iklan yang terdapat di media televisi, radio,
bahkan di bungkusan rokok, tanpa mengetahui zat yang terdapat dalam rokok itu
sendiri serta kenapa rokok itu berbahaya. Kurangnya pengetahuan mereka tersebut
tentang bahaya merokok disekolah mereka. Untuk itu peneliti merasa perlu
Helvetia.
dan Sikap Tentang Rokok Pada Siswa Di SMP PAB 2 Helvetia Tahun 2017”.
peningkatan sikap tentang rokok pada siswa di SMP PAB 2 Helvetia tahun
2017.
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
TINJAUAN PUSTAKA
beberapa hasil penelitian terdahulu oleh beberapa peneliti yang pernah penulis
baca diantaranya :
rancangan one group pre-test design, bahwa ada pengaruh signifikan antara
rokok. (9)
Pada Remaja Di SMP Negeri 3 Kendal”. Didapatkan hasil penelitian bersifat pre-
bahaya rokok pada remaja di SMP Negeri 03 Kendal dengan didapatkannya hasil
nilai signifikansi melalui Marginal Homogeneity Test (p value = 0,000 < 0,05).
(16)
quasi experiment dengan rancangan pre-post test with countrol group, bahwa
pre test dan post test, bahwa terdapat pengaruh yag signifikan antara pelaksanaan
merokok siswa kelas X di SMA Negeri 5 Medan Tahun Ajaran 2013/2014 pada
“Pengaruh Tayangan Video Anti Narkoba Terhadap Sikap Remaja Pada Napza
signifikan dari tayangan video anti narkoba terhadap sikap remaja pada Napza di
Tahun Pelajaran 2014/2015, yaitu 12 siswa (60%) dalam kategori sangat tinggi, 5
siswa (25%) kategori tinggi, 3 siswa (15%) kategori rendah, dan 0 siswa (0%)
dan Media Leaflet Dengan Metode Ceramah dan Media Video Tentang Bahaya
eksperimental design dengan cara pre test-post test two group design,
pendidikan kesehatan metode ceramah dan media leaflet maupun metode ceramah
dengan rancangan cross sectional, bahwa ada hubungan antara pengetahuan dan
sikap (p=0,000), serta tidak ada hubungan antara tingkat stres (p=0,117) dan tipe
tentang “Film Yang Efektif Sebagai Media Promosi Kesehatan Bagi Masyarakat”.
konstruktivisme melalui metode kajian literatur, bahwa jenis film yang efektif
film, konten atau isi pesan, alur cerita yang jelas, konflik yang terjadi dalam cerita
film, bahasa film, durasi penayangan film, tata artistik yang dikemas nyata untuk
menarik dan menguatkan cerita serta penokohan yang ditampilkan dalam cerita
film. Pada akhirnya remaja sebagai target penonton dapat tertarik dan antusias
untuk melihat film tersebut dan dapat memperoleh pengetahuan yang lengkap,
jelas dan benar, yang berujung pada peningkatan sikap serta menumbuhkan
motivasi. (24)
pada kelompok kontrol yang diberikan leaflet terdapat pengaruh motivasi berhenti
merokok. (25)
bersifat kualitatif dengan metode survey analitik, bahwa ada pengaruh yang paling
= 0,000. Faktor jenis kelamin, sikap, tindakan, alasan psikologis, sarana dan
Penelitian yang dilakukan Fitri Maya Sari (2017) meneliti tentang “Faktor-
hubungan faktor internal (rasa ingin tahu dan menunjukkan kedewasaan) dan
faktor eksternal (orang tua, teman sebaya dan iklan rokok) dengan perilaku
(27)
pendidikan kesehatan tentang bahaya merokok dengan media booklet dan poster
juga dapat meningkatkan sikap siswa. Peningkatan sikap siswa kearah positif
Hal ini sejalan dengan penelitian yang peneliti lakukan dengan judul
Rokok Pada Siswa Di SMP PAB 2 Helvetia Tahun 2017. Penelitian ini bersifat
dianalisis dengan Paired Sample t Test untuk mengetahui apakah ada pengaruh
2.2.1. Pengetahuan
peraba. (30) Istilah pengetahuan juga merupakan kesan didalam pikiran manusia
terhadap objek melalui indera yang dimiliki (mata, hidung, telinga, dan
3. Media masa, seperti buku, majalah, radio, TV, internet dan lain-lain. (32)
pengetahuan dari memori atau ingatan yang telah lampau, baik yang baru
tepat.
merujuk pada identifikasi persamaan dan perbedaan dari dua atau lebih
(implementing).
penilaian berdasarkan kriteria dan standar yang sudah ada. Kriteria yang
siswa.
perilaku yang didasari dari pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku
sendiri.
masa lalu.
Cara ini di sebut metode penelitian ilmiah atau lebih popular disebut
metode penelitian cara ini mula mula di kembangkan oleh perancis Blacon
Akhirnya lahir suatu cara untuk melakukan suatu cara yang di kenal
1. Faktor Internal
a. Pendidikan
b. Pekerjaan
c. Umur
2. Faktor Eksternal
a. Faktor Lingkungan
b. Sosial Budaya
seseorang dapat diketahui dan diekspresikan dengan skala yang bersifat kualitatif,
yaitu :
2.2.2. Sikap
yang membahas unsur sikap baik sebagai individu maupun kelompok. Banyak
kaitannya dengan efek dan peranya dalam pembentukan karakter dan system
terhadap suatu stimulus atau obyek. Manifestasi dari sikap tidak dapat langsung
dilihat, tetapi hanya ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Dalam
terhadap stimulus sosial. Dari pengetian ini dapat digaris bawahi bahwa selama
perilaku itu masih tertutup, maka dinamakan sikap sedangkan apabila sudah
seseorang yang kurang lebih sifat permanen mengenai aspek-aspek tertentu dalam
stimulus atau objek tersebut. Ini berarti sikap menunjukkan kesetujuan atau
ketidak setujuan, suka atau tidak suka seseorang terhadap sesuatu. (13)
sarana atau sebagai alat dalam rangka mencapai tujuan. Karena itu fungsi
ini juga disebut funsi manfaat (utility), yaitu sampai sejauh mana manfaat
objek sikap dalam rangka pencapaian tujuan. Fungsi ini juga disebut
orang lain akan dapat menyesuaikan diri secara baik terhadap sekitarnya.
mempertahankan ego atau akunya. Sikap ini diambil oleh seseorang pada
Sikap yang ada pada diri seseorang merupakan jalan bagi individu untuk
dirinya.
4. Fungsi Pengetahuan
23
controversial.
tendensi perilaku.
1. Menerima (Receiving)
2. Merespon (Responding)
tugas yang diberikan adalah suatu indikasi sikap karena dengan suatu
diberikan.
3. Menghargai (Valuing)
orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat
ketiga.
2. Sikap dapat berubah-ubah karena itu sikap dapat dipelajari dan sikap
tertentu terhadap suatu objek dengan kata lain, sikap itu terbentuk,
4. Objek sikap ini merupakan suatu hal tertentu tetapi dapat juga merupakan
1. Pengalaman pribadi
3. Pengaruh kebudayaan
4. Media massa
sikap konsumennya.
Konsep moral dan ajaran dari lembaga pendidikan dan lembaga agama
6. Faktor emosional
1. Skala thurstone
2. Skala likert
skala thurstone.
3. Unobstrusive meansures
4. Multidimensional scaling
unidimensional.
kerelaan responden
reaction, voice tones, body gesture, keringat, dilatasi pupil mata, detak
2.2.3. Rokok
Rokok adalah bahan yang sangat berbahaya bagi kesehatan karena dalam
satu batang rokok yang dihisap akan mengeluarkan sekitar 4.000 bahan kimia
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120
daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya
dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung
lainnya. Rokok ibarat pabrik kimia. Dalam satu batang rokok yang dihisap akan
Rokok dan erokok saat ini menjadi perhatian bagi semua negara, karena
ada beberapa kecenderungan negatif mengenai situasi rokok ini, yang mana cukup
Semua umur bisa merokok, namun tidak ada bayi yang lahir dengan
seseorang merokok makin sulit untuk berhenti merokok kelak. Rokok juga
29
punya doseresponse effect, artinya makin muda usia rokok, maka makin
besar pengaruhnya.
rokok untuk wanita ini menjadi lebih serius jika dikaitkan dengan
berupa abortus spontan, kelahiran premature, berat badan bayi rendah dan
kematian perinatal.
berkembang
meningkat.
pengaruh passive smoking. Hal ini menunjukkan bahaya ganda rokok yang
tidak saja untuk perokok sendiri tetapi untuk orang lain di sekitarnya.
Udara yang tercemar oleh perokok akan mencemari orang yang tidak
gangguan pernapasan.
Asap rokok yang dihirup seorang peroko mengandung komponen gas dan
dibuat di China, AS, Jerman, dan Japan. Negara maju mendapatkan uang
1. Zat Kimia
Rokok tentu tidak dapat dipisahkan dari bahan baku pembuatannya, yakni
lain dicampur untuk dibuat rokok kretek. Selain kretek, tembakau juga
dapat digunakan sebagai rokok linting, rokok putih, cerutu, rokok pipa,
indol, nikotin, karbarzol, dan kresol. Zat-zat ini beracun, mengiritasi, dan
dapat dibagi atas asap utama (main stream smoke) dan asap samping (side
yang disebarkan ke udara bebas, yang akan dihirup oleh orang lain atau
(CO) 5 kali lipat lebih banyak ditemukan pada asap samping daripada asap
kerja miokard.
2. Nikotin
Zat yang paling sering dibicarakan dan diteliti orang, meracuni saraf
pemakainya. Kadar nikotin 4-6 mg yang diisap oleh orang dewasa setiap
jantung. Nikotin juga mengganggu kerja saraf, otak, dan banyak bagian
Timah hitam yang dihasilkan oleh sebatang rokok sebanyak 0,5 ug.
Sebungkus rokok (isi 20 batang) yang habis diisap dalam satu hari akan
seorang perokok berat hisap rata-rat 2 bungkus rokok per hari, berapa
tubuh, tapi karena gas CO lebih kuat daripada oksigen, maka gas CO ini
bergandengan dengan gas CO. Kadar gas CO dalam darah bukan perokok
bahan lain dalam asap rokok terbukti merusak endotel (dinding dalam
rendah.
5. Tar
Tar adalah kumpulan dari beribu-ribu bahan kimia dalam komponen padat
asap rokok, dan bersifat karsinogen. Pada saat rokok dihisap, tar masuk ke
34
dalam rongga mulut sebagai uap padat. Setelah dingin, akan menjadi padat
batang rokok, sementara kadar tar dalam rokok berkisar 24-45 mg. (3)
1. Rokok putih : rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau
yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
2. Rokok kretek : rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau
dan cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma
tertentu.
3. Rokok klembak : rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun
cara digiling atau dilinting dengan menggunakan tangan dan atau alat
bantu sederhana.
menggunakan mesin.
1. Rokok Filter (RF) : rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus.
2. Rokok Non Filter (RNF) : rokok yang pada bagian pangkalnya tidak
Menurut Smet yang dikutip dalam , ada tiga tipe perokok yang dapat
tersebut adalah :
1. Perokok berat yang menghisap lebih dari 15 batang rokok dalam sehari.
3. Perokok ringan yang menghisap 1-4 batang rokok dalam sehari. (9)
Perokok aktif adalah orang yang mengkonsumsi rokok secara rutin dengan sekecil
apapun walaupun itu cuma satu batang dalam sehari. Atau orang yang menghisap
rokok namun tidak rutin sekalipun atau hanya sekedar coba-coba dan cara
paru-paru. Perokok pasif adalah orang bukan perokok tapi menghirup asap rokok
orang lain atau orang yang berada dalam satu ruangan tertutup dengan orang yang
oleh banyak orang. Efek-efek yang merugikan akibat merokok pun sudah
jantung dan gangguan pembuluh darah, kanker paru-paru, kanker rongga mulut,
kanker laring, kanker esofagus, bronkhitis, tekanan darah tinggi, impotensi, serta
adanya bahaya dari secondhand-smoke, yaitu asap rokok yang terhirup oleh
36
orang-orang bukan perokok karena berada di sekitar perokok, atau biasa disebut
juga dengan perokok pasif. Merokok baik secara aktif maupun secara pasif
pada fungsi paru-paru dengan segala macam gejala klinisnya. Hal ini
37
penyakit jantung koroner (PJK). Dari 11 juta kematian per tahun di negara
gangguan sirkulasi darah, dimana 2,5 juta adalah penyakit jantung koroner
dan 1,5 juta juta stroke. Merokok menjadi faktor utama penyebab penyakit
jantung koroner, merook juga berakibat buruk bagi pembuluh darah otak
dan perifer.
sifat mempengaruhi dopamin otak dengan proses yang sama seperti obat-
obatan tersebut. Dalam urutan sifat ketagihan zat psikoaktif, nikotin lebih
38
merijuana.
sistim reproduksi seseorang mulai dari masa pubertas sampai usia dewasa.
paling berat, resiko menopause dini hampir dua kali lipat. Anmun
2.2.4. Penyuluhan
merupakan suatu proses perubahan perilaku yang tidak sesuai dengan norma-
perangkat-perangkat dan tehnik yang baik sehingga bagian sesi dapat berjalan
seseorang melalui tehnik praktek belajar atau instruksi dengan tujuan mengubah
masyarakat untuk dapat lebih mandiri dalam mencapai tujuan hidup sehat.
sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang
masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan
sendiri dalam bidang kesehatan dengan melaksanakan cara hidup sehat dan dapat
sosial, meliputi tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama para tokoh
41
atau
respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar) sehingga
2. Respons operant atau instrumental respons, yaitu respons yang timbul dan
dibagi menjadi dua yaitu: perilaku tertutup (covert behaviour) dan perilaku
belum dapat diamati oleh orang lain (dari luar secara jelas). Bentuk respons
bentuk perilaku tertutup dapat diukur yang dapat diukur adalah pengetahuan
dan sikap. Perilaku terbuka apabila respons terhadap stimulus dapat diamati
orang lain atau dari luar dan sudah berupa tindakan atau praktik. (36)
menentukan terjadinya proses belajar mengajar yang baik, maka memilih metode
agar cara yang dilaksakan dapat terwujud dengan bai dan sempurna.
Memilih metode tergantung dari pada tujuan yang akan dicapai melalui
berkisar masalah perubahan. Dari berbagai metode yang akan digunakan dalam
1. Metode didaktif
2. Metode sokratik
pendapatnya, sehingga mereka ikut aktif dalam proses belajar mengajar sehingga
terbina komunikasi dua arah (two way method). Yang termasuk dalam metode ini
adalah :
kasus.
komunikasi.
b. Menentukan prioritas
Dibutuhkan
Kata media berasal dari bahasa latin “medius” yang berati tengah,
perantara atau pengantar. Secara harfiah dalam bahasa Arab, media berati
perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Media atau
alat peraga dalam pendidikan kesehatan dapat diartikan sebagai alat bantu
promosi kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa, atau dicium, untuk
kesehatan adalah semaua sarana atau upaya menampilkan pesan atau informasi
yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik melalui media cetak, elektronika,
dan media luar ruangan, sehingga pengetahuan sasaran dapat meningkat dan
film strip).
peta, dan bagan. Termasuk alat bantu cetak atau tulisan, misalnya
3. Alat bantu dengar dan lihat (audio visual aids) Seperti TV, film, dan
video.(38)
a. Harus menarik
Menarik dapat dilihat dari desain atau tata letak, pewarnaan, isi pesan, dan
dapat dilihat dari segi umur, segi tingkatan, suku daerah dan dapat dilihat
dan jelas.
Pesan dapat disajikan dalam bentuk gambar dan kata-kata. Antara gambar
dan kata-kata harus sesuai dan saling berhubungan. Ingat pesan tersebut
e. Sopan
46
Alat peraga tersebut tidak boleh melanggar norma, etika, dan budaya yang
Kata media berasal dari bahasa Latin, yaitu medius yang secara harfiah
berarti tengah, perantara, atau pengantar. Selain itu, kata media juga berasal dari
bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari kata medium, dan secara harfiah
berarti perantara atau pengantar yaitu perantara atau pengantar sumber pesan
dengan penerima pesan. Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat
yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat didengar) yang dapat
mempelajari bahan ajar. Audio visual atau bisa disebut media pandang dengar,
yang menjadikan penyajian bahan ajar kepada siswa semakin lengkap dan
optimal. Atau dengan kata lain media audio visual, yaitu media yang mengandung
unsur suara dan juga, memiliki unsur gambar yang dapat dilihat, seperti rekaman
Audio visual merupakan salah satu media yang menampilkan unsur suara
dan unsur gambar. Penggabungan kedua unsur inilah yang membuat media audio
visual memiliki kemampuan yang lebih baik. Audio visual merupakan media yang
terdiri atas media auditif atau mendengar dan media visual atau melihat. (39)
tang tinggi daripada media visual atau audio. Diantara jenis media audio-visual ini
didengar.
1. Bersifat linear.
atau pembuatnya.
48
1. Terhadap Pengetahuan
Media promosi kesehatan merupakan alat bantu yang dapat yang dapat
pendidikan. (42)
2. Terhadap Sikap
Media massa adalah media yang hadir ditengah masyarakat. Berbagai riset
2.2.7. Animasi
Animasi berasal dari kata ”Animation” yang berasal dari bahasa Inggris
“to animate” yang berarti menggerakan. Jadi animasi dapat diartikan sebagai
menggerakkan sesuatu (gambar atau objek) yang diam. Sejarah animasi dimulai
yang lalu bangsa Mesir juga mencoba menghidupkan suatu peristiwa dengan
2000 sebelum masehi. Salah satunya adalah beberapa panel yang menggambarkan
ilusi gerak pada layar komputer. (31) Beberapa fungsi animasi diantaranya dapat
digunakan untuk mengarahkan perhatian siswa pada aspek penting dari materi
penunjang belajar siswa dalam melakukan proses kognitif. Siswa yang memiliki
Bagi siswa yang memiliki pengetahuan awal tinggi, animasi dapat digunakan
dimaksudakna agar siswa dapat memilih persepsi ciri-ciri tampilan tertentu dari
pembelahan sel saat informasi tersebut disimpan dan diproses dalam memori
jangka pendek. (33) Animasi yang ada membuat siswa lebih mengingat materi
lama, gambar-gambar yang ada dapat memperjelas materi yang belum dipahami.
Dilihat dari tehnik pembuatannya animasi yang ada saat ini dapat
1. Stop-Motion Animasi
kesbaran yang tinggi. Wallace and Gromit dan Chicken Run, karya Nick
3. Animasi Komputer
tsunami.
Berdasarkan rumusan masalah dari penelitian ini, maka teori yang akan
individu yang terdiri dari stimulus (rangsang) yang diberikan pada organisme.
Apabila stimulus tersebut tidak diterima berarti stimulus itu tidak efektif
diterima oleh organisme berarti dia ada perhatian dari individu dan stimulus
persuasif
3. Respons, yaitu efek yang akan terjadi sebagai akibat adanya stimulus.
Stimulus
Organisme :
- Perhatian Reaksi Reaksi
- Pengertian (Perubahan Sikap) (Perubahan Tindakan)
- Penerimaan
- Pengetahuan
Gambar 2.2. Perubahan Perilaku Menuntut Teori S-O-R. (35)
yang mendukung penelitian. Kerangka konsep terdiri dari beberapa variabel atau
hubungan variabel yang satu dengan variabel yang lain yaitu adanya pengaruh
siswa kelas VII di SMP PAB 2 Helvetia. Untuk mengetahui pengetahuan dan
sikap siswa sebelum dilakukan intervensi diukur dengan pre-test dan untuk
Pre-test Post-test
Input Penelitian Output Penelitian
2.5. Hipotesis
Hipotesis berasal dari kata hupo dan thesis. Hupo artinya sementara/lemah
2017.
METODOLOGI PENELITIAN
(43)
yaitu time series design dan nonequivalent control grup design. Pada penelitian
ini menggunakan bentuk nonequivalent control group design yaitu design yang
hampir sama dengan pre test-post test control group design, hanya pada desain ini
O1a X1 O1aa
Keterangan :
video telebih dahulu siswa kelas VII menjawab kuesioner dari peneliti. Kemudian
setelah diberikan perlakuan, beberapa menit kemudian siswa kelas VII menjawab
54
55
kembali kuesioner dari peneliti. Dan kemudian peneliti melihat hasil kuesioner
yang dijawab oleh siswa kelas VII sebelum dan setelah diberikan perlakuan.
Lokasi penelitian ini adalah di SMP PAB 2 Helvetia. Lokasi penelitian ini
ditentukan dengan alasan bahwa pernah ada siswa yang ditemukan merokok
dilingkungan sekolah.
selama ± 6 bulan yang dimulai sejak bulan Februari sampai September 2017.
3.3.1. Populasi
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (47) Populasi dalam penelitian ini
adalah siswa kelas VII SMP PAB 2 Helvetia sebanyak 168 orang.
3.3.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi sebagai sampel atau secara Total Sampling. Dari jumlah keseleruhan
video A berjumlah 84 orang siswa dan kelompok penyuluhan dengan media video
B berjumlah 84 orang.
1. Data Primer
Data primer adalah data asli yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti untuk
(41)
menjawab masalah penelitiannya secara khusus. Data primer didapat
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang bersumber dari catatan yang ada pada
dengan objek penelitian. (48) Data sekunder didapat dari daftar jumlah
siswa kelas VII di SMP PAB 2 Helvetia yang peneliti peroleh dari buku
3. Data Tertier
Data tertier adalah diperoleh dari berbagai referensi yang sangat valid,
2. Data sekunder diperoleh dari daftar jumlah siswa kelas VII di SMP PAB 2
3. Data tertier melalui studi kepustakaan, seperti: jurnal kesehatan yang telah
1. Uji Validitas
Validitas merupakan suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-
benar mengukur apa yang diukur. Untuk mengetahui apakah butir soal
perlu diuji dengan uji korelasi person product moment, dengan bantuan
SPSS. (49)
Kriteria validitas butir soal instrumen penelitian yaitu jika rhitung > rtabel
maka butir instrumen dinyatakan valid dan jika rhitung < 0,05 maka butir
instrumen adalah valid, hal ini dapat dilihat dari rhitung output nilai korelasi antara
tiap item dengan skor total item pada keseluruhan pernyataan lebih besar dari r tabel
2. Uji Reliabilitas
validitas maka perlu mengukur realiabilitas data, apakah alat ukur dapat
Berdasarkan tabel 3.3 diatas dapat diketahui bahwa nilai Cronbach Alpha
dari seluruh variabel yang diujikan nilainya sudah diatas 0,6 maka dapat
disimpulkan bahwa seluruh variabel dalam penelitian ini dalam uji reliabilitas
dinyatakan reliabel.
60
pengetahuan siswa.
zat yang terdapat dalam rokok, serta dampak rokok bagi kesehatan,dengan
rokok di kelas.
1. Pengetahuan
dijawab siswa.
2. Sikap
setuju (SS) = 4, setuju (S) = 3, tidak setuju (TS) = 2 dan sangat tidak
1. Collecting
observasi.
2. Checking
pengolahan data memberikan hasil yang valid dan reliabel dan terhindar
dari bias.
3. Coding
1,2,3,........66.
4. Entering
5. Data Processing
Semua data yang telah di input ke dalam aplikasi komputer akan diolah
bentuk distribusi dan hitung presentasenya. Pada analisa univariat, data yang
frekuensi, ukuran tedensi sentral atau grafik. Data yang dikumpulkan, diolah
dengan komputer.