Anda di halaman 1dari 30

Nawirah, SE., MSA.

, Ak
 Bahasa : tetap, kekal, dan jaminan
 Terminologi : menahan barang sebagai
jaminan atas utang
 perjanjian pinjaman dengan jaminan atau
dengan melakukan penahanan harta milik si
peminjam sebagai jaminan atas pinjaman
yang diterimanya. Barang gadaian baru dapat
diserahkan kembali pada pihak yang berutang
apabila utangnya sudah lunas
 Bertujuan agar pemberi pinjaman lebih
mempercayai pihak yang berutang.
 Pemeliharaan dan penyimpanan barang
gadaian adalah kewajiban pihak yang
menggadaikan (Rahin), namun dapat juga
dilakukan oleh pihak yang menerima barang
gadaian (murtahin) dan biayanya harus
ditanggung rahin.
 Besarnya biaya ini tidak boleh ditentukan
berdasarkan jumlah pinjaman.
 Barang gadaian tetap milik orang yang
berutang.
 Jika tidak dapat melunasinya maka barang
gadaian dijual kemudian hasil penjualan bersih
digunakan untuk melunasi utang dan biaya
pemeliharaan yang terutang. Apabila ada
kelebihan antara harga jual barang gadaian
dengan besarnya utang maka selisihnya
diserahkan kepada yang berutang tapi apabila
ada kekurangan maka yang berutang tetap
harus membayar sisa utangnya tersebut. Yang
melakukan penjualan adalah pemilik.
 Pelaku : cakap hukum, baligh
 Obyek yang digadaikan (marhun)
 Dapat dijual dan nilainya seimbang,
 Harus bernilai dan dapat dimanfaatkan,
 Harus jelas dan dapat ditentukan secara spesifik,
 Tidak terkait dengan orang lain, merupakan harta
yang utuh dan agunan harus dapat diserahkan
kepada pihak lain baik materinya maupun
manfaatnya (Penerima gadai dapat mengambil
manfaat).
 Hutang (marhun bih), Nilai utang harus jelas
demikian juga tanggal jatuh temponya
 Ijab Kabul, pernyataan dan ekspresi saling ridha/rela
diantara pihak pihak pelaku akad yang dilakukan secara
verbal, tertulis, melalui korespondensi atau
menggunakan cara-cara komunikasi moderen
 Pada saat menerima barang gadai tidak
dijurnal tetapi membuat tanda terima
atas barang.
 Pada saat menyerahkan uang pinjaman
Dr. Piutang xxx
Cr. Kas xxx
 Pada saat menerima uang untuk biaya
pemeliharaan dan penyimpanan
Dr. Kas xxx
Cr. Pendapatan xxx
 Pada saat mengeluarkan biaya untuk
pemeliharaan dan penyimpanan
Dr. Beban xxx
Cr. Kas xxx
 Pada saat pelunasan uang pinjaman: Pada saat
ini barang gadai dikembalikan dengan membuat
tanda terima barang.
Dr. Kas xxx
Cr. Piutang xxx
 Jika pada saat jatuh tempo, utang tidak dapat
dilunasi dan kemudian barang gadai dijual oleh
pihak yang menggadai kan, jurnal:
Penjualan barang gadai, jika nilainya sama
dengan piutang.
Dr. Kas xxx
Cr. Piutang xxx
 Pada saat menyerahkan aset tidak dijurnal,
tetapi menerima tanda terima atas penyerahan
aset serta membuat penjelasan atas catatan
akuntansi atas barang yang digadaikan.
 Pada saat menerima uang pinjaman
Dr. Kas xxx
Cr. Utang xxx
 Bayar uang untuk biaya pemeliharaan dan
penyimpanan
Dr. Beban xxx
Cr. Kas xxx
 Ketika dilakukan pelunasan atas utang:
Dr. Utang xxx
Cr. Kas xxx
 Jika pada saat jatuh tempo, utang tidak dapat dilunasi
sehingga barang gadai dijual
 Pada saat penjualan barang gadai:
Dr. Kas xxx
Dr. Akumulasi penyusutan (apabila aset tetap) xxx
Dr. Kerugian (apabila rugi) xxx
Cr. Keuntungan (apabila untung) xxx
Cr. Aset xxx
 Pelunasan utang atas barang yang dijual pihak yang
menggadai
Dr. Utang xxx
Cr. Kas xxx
 Jika masih ada kekurangan pembayaran utang setelah
penjualan barang gadai tersebut, maka berarti pihak yang
menggadaikan masih memiliki saldo utang kepada pihak yang
menerima gadai.
 Sukuk berasal dari kata “sakk” yang berarti dokumen /
lembaran kontrak.
 Sukuk dikenal sebagai obligasi syariah, dimana sukuk
menunjukkan kepemilikan atas asset, dimana klaim di
dalam sukuk merupakan klaim atas sekumpulan asset
bukan klaim terhadap cash.
 Menurut AAOIFI (Accounting & Auditing organization for
Islamic Finance Institution) adalah sertifikat yang
menunjukkan nilai yang sama setelah penutupan
subscription, penerimaan dari nilai atas sertifikat dan
meletakkannya untuk digunakan sebagaimana rencana,
pemilikan saham dan hak atas asset yang nampak,
penggunaan dan jasa dan equity atas proyek yang
disebutkan / equity atas aktivitas investasi tertentu.
 Pada prinsipnya, sukuk mirip seperti obligasi
konvensional, dengan perbedaan pokok berupa
penggunaan konsep margin dan bagi hasil sebagai
pengganti bunga, adanya suatu transaksi
pendukung (underlying transaction)berupa
sejumlah aset yang menjadi dasar penerbitan
sukuk, dan adanya akad antara para pihak yang
disusun berdasarkan prinsip – prinsip syariah
(terbebas dari maysir, gharar, riba dan bathil)
Deskripsi SUKUK OBLIGASI
Penerbit Pemerintah & korporasi Pemerintah & korporasi
Sifat Instrumen Sertifikat kepemilikan Instrumen pengakuan utang
Penghasilan Imbalan, bagi hasil, Bunga/kupon, capital gain
margin
Jangka Waktu Pendek & menengah Menengah & panjang
UnderlyingTransaction Perlu Tidak perlu
Pihak yang terkait Obligator,SPV,Investor, Obligator/issue dan investor
Trustee
Price Harga pasar Harga pasar
Investor Islami dan konvensional Konvensional
Pembayaran Pokok Bullet / amortisasi Bullet / amortisasi
Penggunaan hasil Harus sesuai dengan bebas
penerbitan syariah
 Adapun mekanisme penerbitan sukuk-sukuk sebagai
berikut :
1. Sukuk Ijarah
Sukuk ijarah merupakan akad uang satupihak
bertindak sendiri/ melalui wakilnya menyewakan hak
atas suatu aset kepada pihak lain berdasarkan harga
sewa dan periode sewa yang disepakati.
Sukuk ini merupakan instrumen investasi yang
menunjukkan kepemilikan saham bernilai sama
dengan aset yang disewakan
Dalam struktur sukuk ini, investor akan
mendapatkan return dari aset yang disewakan secara
periodik dan pemilik aset betanggungjawab seluruh
biaya pemeliharaan dan kerusakan dari aset yang
disewakan
2. Sukuk murabahah
Sukuk murabahah diterbitkan dengan prinsip
jual beli, penerbit sertifikat adalah penjual
komoditi, sedangkan investornya adalah pembeli
komoditi tersebut.

Penerbitan sukuk murabahah hanya dapat


dilakukan pada primary market dan tidak dapat
diperjualbelikan pada secondarymarket, karena
sertifikat murabahah menunjukkan kepemilikan
pembiayaan.
3. Sukuk Mudharabah
Sukuk mudharabah adalah akad kerjasama antara
dua pihak atau lebih, yaitu satu pihak sebagai
penyedia modal dan pihak lain penyedia tenaga dan
keahlian, kerjasama tersebut akan dibagi bedasarkan
nisbah yang telah disetujui sebelumnya, sedangkan
kerugian akan ditanggung sepenuhnya oleh pihak
penyedia modal, kecuali kerugian disebabkan oleh
kelalaian penyedia tenaga dan keahlian.
Sukuk mudharabah biasanya digunakan untuk
mendapatkan dan menjaring dana publik untuk
pembangunan proyek yang bernilai besar.
4. Sukuk Istisna
Sukuk istisna merupakan sertifikat yang
digunakan untuk memobilisasi kebutuhan dana
untuk memproduksi barang yang dimiliki dengan
bukti kepemilikan sertifikat. Penerbit sertifikat
adalah penjual sedangkan subscriber sebagai
pembeli produkyang dimaksud.
Sukuk istisna sangat bermanfaat untuk
pembiayaan proyek infrastruktur dengan nilai yang
sangat besar, namun sukuk ini diperjualbelikan di
secondary market.
 PENGERTIAN:
 Suatu tempat yang terorganisasi di mana efek-
efek/surat berharga jangka panjang
diperdagangkan.
 Tempat perdagangannya yang disebut
Bursa efek.
 Bursa efek (stock exchange) adalah suatu
sistem yang terorganisasi yang
mempertemukan penjual dan pembeli
efek yang dilakukan secara langsung
maupun melalui wakil-wakilnya.
 Pasar modal menjual belikan surat-surat
berharga (EFEK)
 Jenis efek yang umum diperdagangkan di Bursa
Efek di Indonesia:
 Saham (stocks) : surat bukti kepemilikan pada
suatu perseroan terbatas
 Obligasi (bonds) : surat bukti utang emiten
yang dijamin oleh penanggung yang
mengandung janji pembayaran bunga atau
janji lainnya serta pelunasan pokok pinjaman
yang dilakukan pada tanggal jatuh tempo.
 Rights : hak yang diberikan kepada pemegang
saham untuk membeli tambahan saham baru
yang diterbitan oleh suatu perusahaan.
 Dow Jones Islamic Market Index (DJIM) adalah
bagian dari kelompok index-index global Dow
Jones (DJGI) yang meliputi saham-saham dari 34
negara yang di sesuai dengan prinsip syariah.
 Kuala Lumpur Syariah Index (KLSI) adalah pasar
modal syariah Malaysia yang didirikan oleh
pemerintah Malaysia pada tanggal 17 April 1999.
KLSI ini adalah index rata-rata tertimbang
(weigthed-average index) yang terdiri dari
sekuritas-sekuritas yang tercatat pada Main
Board Kuala Lumpur Composite Index (KLCI) yang
telah dilakukan penyaringan secara syariah
sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh Badan
Penasehat Syariah (Syariah Advisory
Council/SAC) dari Komisi Sekuritas Malaysia.
 RHBIMI adalah pasar modal syariah
pertama di Malaysia yang diperkenalkan
oleh Rashid Hussein group Malaysia pada
tanggal 1 Juni 1992. RHBIMI ini adalah
indek yang berbasis kapitalisasi yang
didasarkan pada perusahaan yang listing
di Kuala Lumpur Stock Exchange Main
Board dan second board. Untuk dapat
dimasukkan ke dalam indek maka saham
perusahaan tersebut harus lolos dari
criteria syariah yang telah ditetapkan
oleh pihak RHBIMI.
 Jakarta Islamic Index (JII) adalah pasar
modal syariah pertama Indonesia yang
diluncurkan pada tanggal 1 Januari 1995.
JII ini adalah indek rata-rata tertimbang
(weigthed-average index) yang terdiri
dari sekuritas-sekuritas yang tercatat
pada Jakarta Stock Exchange (JSX) yang
telah dilakukan penyaringan syariah oleh
Dewan Syariah Nasional (DSN). JII ini akan
selalu terdiri dari 30 sekuritas yang dinilai
paling sesuai dengan syariah dari 60
saham yang mempunyai nilai kapitalisasi
tertinggi.
 Beberapa kriteria tersebut antara lain bahwa
perusahaan pengeluar sekuritas :
 Aktivitas utama dari perusahaan haruslah
merupakan aktivitas yang tidak bertentangan
dengan syariah.
 Persepsi atau image masyarakat pada
perusahaan tersebut adalah baik
 Aktifitas utama dari perusahaan adalah penting
dan memberikan maslahah kepada umat Islam,
negara, dan unsur haram pada perusahaan
adalah sangat kecil dan terkait dengan
kebiasaan, adat dan hak umat non-Islam yang
dapat diterima oleh umat Islam.
 Disamping itu, perusahaan pengeluar sekuritas
tersebut akan dikeluarkan dari pasar modal jika :
 Operasi perusahaan berbasis riba (bunga)
seperti perbankan konvensional, perusahaan
pembiayaan, dll;
 Operasi perusahaan yang tergolong pada
aktivitas perjudian
 Perusahaan yang menjual produk yang haram
seperti minuman keras, daging haram, daging
babi, dll;
 Operasi perusahaan yang mengandung elemen
gharar (ketidakpastian) contohnya asuransi
konvensional
 Memberikan informasi tentang posisi
keuangan, kinerja, arus kas dan informasi
lainnya yang bermanfaat bagi pengguna
laporan keuangan dalam rangka membuat
keputusan ekonomi
 Bentuk pertanggungjawaban pengurus
yayasan pondok pesantren atas penggunaan
sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
 Laporan keuangan yang lengkap dari yayasan
pondok pesantren
terdiri atas:
a. Laporan posisi keuangan;
b. Laporan aktivitas;
c. Laporan arus kas; dan
d. Catatan atas laporan keuangan
 LENGKAPNYA AKUNTANSI PESANTREN DAPAT
DILIHAT DI PEDOMAN AKUNTANSI PESANTREN
YANG BU NAWIRAH KIRIMKAN

Anda mungkin juga menyukai