Chapter V
Eksistensi Negara Dalam
Masyarakat Internasional
● Pengertian negara (umum) sdh dibahas dlm
pertemuan sblmnya (Logemann, Mr. Soenarko & Hans
Kelsen) !
● Macam-macam negara
● Negara sebagai person internasional
2
Hak & Kewajiban Dasar Negara
3
Hak Kemerdekaan
4
Contoh-contoh kewajiban yang mengikat negara adalah:
a). Tidak menjalankan tindakan kedaulatan di wilayah negara lain.
Kasus: - Adolf Eichman, Corfu Channel Case
b). Mencegah warga negaranya melakukan tindakan yang melanggar
kemerdekaan dan kedaulatan wilayah negara lain.
Kasus: Pembunuhan raja Alexander dari Yugoslavia 1934
c). Tidak mencampuri urusan negara lain.
5
Hak Kesederajatan
(the equality of State)
6
o Declaration on Principles of International Law concerning
Friendly Relations and Co-operation among States in
accordance with the Charter of the United Nations, G.A. Res.
2625 (XXV),1970.
Considering that the progressive development and codification of the
following principles:
a. The principle that States shall refrain in their international relations from
the threat or use of force against the territorial integrity or political
independence of any State, or in any other manner inconsistent with the
purposes of the United Nations,
b. The principle that States shall settle their international disputes by
peaceful means in such a manner that international peace and security
and justice are not endangered,
c. The duty not to intervene in matters within the domestic jurisdiction of
any State, in accordance with the Charter,
d. The duty of States to co-operate with one another in accordance with
the Charter,
e. The principle of equal rights and self-determination of peoples,
f. The principle of sovereign equality of States,
g. The principle that States shall fulfill in good faith the obligations
assumed by them in accordance with the Charter,
7
o Declaration on the Establishment of a New International
Economic Order, G.A. Res 3201 (S-VI), 1974.
The principle of sovereign equality of States
All States enjoy sovereign equality. They have equal rights and
duties and are equal members of the international community,
notwithstanding differences of an economic, social, political or other
nature.
In particular, sovereign equality includes the following elements:
a. States are judicially equal;
b. Each State enjoys the rights inherent in full sovereignty;
c. Each State has the duty to respect the personality of other
States;
d. The territorial integrity and political independence of the State
are inviolable;
e. Each State has the right freely to choose and develop its
political, social, economic and cultural systems;
f. Each State has the duty to comply fully and in good faith with its
international obligations and to live in peace with other States.
8
Hubungan Bertetangga yang Baik
(good neighbourliness)
9
Hak Menentukan Nasib Sendiri
(Self-determination)
10
Beberapa persoalan muncul berkaitan dengan self-determination,
seperti:
o apa arti dan seberapa luas ruang lingkup self-determination,
o siapa yang dimaksud dengan “rakyat” ?
o sejauh mana self-determination memperbolehkan
pemisahan?
11
Kewajiban Melaksanakan Treaty dg
Itikad Baik
Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip hukum internasional yang
mendasari kewajiban negara untuk melaksanakan PI dengan
itikad baik?
Dimanakah kita dapatkan ketentuan-ketentuan yang memberi
kewajiban negara untuk melaksanakan PI dengan itikad baik?
Apakah akibat dari pelanggaran terhadap ketentuan ini, berikan
dengan ilustrasi contoh dalam praktek yang ada
12
Doktrin Intervensi
(campur tangan)
Makna :
o bertentangan dengan kehendak negara dan
o mengurangi kedaulatan negara.
Menurut Mahkamah Internasional:
adalah menyangkut urusan yang seharusnya diputus sendiri
secara bebas, dan campur tangan dilakukan secara
paksa/kekerasan
Intervensi dilarang oleh HI
Bentuk intervensi yg dilarang:
o intervensi intern,
o intervensi ekstern,
o intervensi penghukuman,
o intervensi subversif.
13
Intervensi yang diperbolehkan:
o intervensi kolektif berdasarkan Bab VII Piagam PBB
o intervensi untuk melindungi warga negaranya
o intervensi dalam rangka membela/mempertahankan diri
o intervensi dalam urusan protektorat,
o intervensi dalam rangka pelanggaran berat Treaty
Pasal 2 (4) jo. Pasal 2 (7) Piagam PBB:
bahwa setiap negara untuk tidak turut campur tangan urusan
domestik suatu negara, kecuali sebagaimana di atur dalam Bab
VII Piagam
14
PBB pada tahun 1965 mengeluarkan pernyataan:
a) Dengan alasan apapun, baik langsung atau tdk langsung neg
tidak boleh melakukan campur tangan baik dlm urusan
internal atau eksternal suatu neg,
b) bahwa setiap neg memiliki hak yg tidak dapat diganggu
gugat untuk memilih sistem politik, ekonomi, sosial dan
budayanya, dan
c) bahwa semua negara harus menghormati hak menentukan
nasib sendiri dan kemerdekaan rakyat dari suatu negara.
Catatan:
o Bagaimana halnya dengan intervensi karena pelanggaran
HAM,
o Dalam kaitannya dengan intervensi, dikenal adanya Doktrin
Monroe, yang merupakan alasan pembenar tindakan AS
untuk melakukan tindakan intervensi.
15
Penafsiran Art. 51 Piagam PBB:
... neg dibenarkan melakukan pembelaan diri baik secara
sendirian atau bersama-sama thd serangan bersenjata,
sampai DK mengambil tindakan dan neg tsb hrs segera
melaporkan kpd DK, tanpa mengurangi kewenangan DK dlm
melakukan kewj.nya…
Dasar pembenar AS melakukan intervensi adalah Doktrim
Monroe: …setiap usaha yg dilakukan neg utk memperluas
sistem mrk thd bagian manapun di benua AS, dianggap
membahayakan perdamaian dan keamanan AS…
16
Notes of the day
...
17
Tugas III
Cara penyajian:
Disajikan: + 5 hlm; 1.5 spasi; huruf Times New Roman 12.
Uraikan pengertian Hak Kemerdekaan dan Doktrin Intervensi dari
sumber dan referensi terpercaya (dg footnote).
Pendapat/analisis penulis.
Dll.
18