Anda di halaman 1dari 11

Kerangka Berfikir

Skema 2.1
Kerangka Berfikir

Bidang Kesehatan Masyarakat

Seksi Kesling, Makmin Seksi Promkes & PM


Seksi Kesga & Gizi
& Kesjaor

Pencegahan Wabah Virus Covid-19 Di


Kabupaten Pesisir Barat

Kegiatan Bidang Kesehatan Masyarakat

Ada Kegiatan Pencegahan Wabah Tidak Ada Kegiatan Pencegahan


Virus Covid-19 Di Kabupaten Pesisir Wabah Virus Covid-19 Di Kabupaten
Barat Pesisir Barat

Hipotesis
1. Ha : Ada Kegiatan Bidang Kesehatan Masyarakat dalam Pencegahan

Wabah Virus Covid-19 di Kabupaten Pesisir Barat

2. Ho : Tidak Ada Kegiatan Bidang Kesehatan Masyarakat dalam

Pencegahan Wabah Virus Covid-19 di Kabupaten Pesisir Barat


Kerangka Konsep

Skema 2.2
Kerangka Konsep

Variabel Bebas Variabel Terikat


Bidang Kesmas Pencegahan Wabah
1. Kesling, Makmin & Virus COVIID-19
Kesjaor
2. Kesga & Gizi
3. Promkes & PM
BAB III
PEMBAHASAN

A. Demografi Kabupaten Pesisir Barat

Kabupaten Pesisir Barat, memiliki luas wilayah ± 2.889,88 km2 atau

8,39% dari Luas Wilayah Provinsi Lampung, Beribu Kota di Krui, dengan

jumlah penduduk sebesar ±161.509 jiwa dan secara administratif terdiri dari 11

Kecamatan, dengan 116 Pekon/Desa dan 2 Kelurahan. Dibentuk berdasarkan

Undang-undang Nomor 22 Tahun 2012 tentang Pembentukan Kabupaten

Pesisir Barat Provinsi Lampung dan diresmikan pada tanggal 22 April 2013.

Secara geografis, Kabupaten Pesisir Barat memiliki batas-batas wilayah

sebagai berikut:

1. UTARA, Kabupaten Lampung Barat, Kabupaten Tanggamus, Desa Way

Beluah dan Kecamatan Banding Agung Kabupaten Ogan Komering Ulu

Selatan Provinsi Sumatera Selatan.

2. SELATAN, Samudera Hindia.

3. BARAT, Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu.

4. TIMUR Desa Tampang Tua Kecamatan Pematang Sawa, Desa Sedayu,

Desa Sidomulyo Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus.

B. Bidang Kesehatan Masyarakat

Bidang Kesehatan Masyarakat melaksanakan sebagian tugas Dinas

Kesehatan yang meliputi Kesehatan Keluarga dan Gizi, Kesehatan

Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga, serta Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat.
Bidang Kesehatan Masyarakat dalam melaksanakan tugas

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, menyelenggarakan fungsi :

1. Perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan evaluasi dan

pelaporan, serta pelaksanaan administrasi kesehatan keluarga dan gizi.

2. Perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan evaluasi dan

pelaporan, serta pelaksanaan administrasi promosi kesehatan dan

pemberdayaan masyarakat.

3. Perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan evaluasi dan

pelaporan, serta pelaksanaan administrasi kesehatan lingkungan,

kesehatan kerja dan olah raga.

4. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Kesehatan

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

C. Peran Serta Bidang Kesehatan Masyarakat Dalam Pencegahan Covid-19

Dalam upaya pencegahan penularan virus Covid-19 di Kabupaten

Pesisir Barat Bidang kesehatan masyarakat melakukan berbagai tindakan

promotif dan preventif secara masif dan intensif. Adapun kegiatan yang

dilakukan dapat dilihat dari kegiatan perseksi dibidang kesehatan masyarakat

sebagai berikut :

1. Seksi Kesehatan Lingkungan, Makmin & Kesjaor

Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) telah dinyatakan oleh WHO

sebagai pandemik dan Indonesia telah menyatakan Covid-19 sebagai

bencana non alam berupa wabah penyakit yang wajib dilakukan upaya

pencegahan dan penanggulangan sehingga tidak terjadi peningkatan

kasus. Hal ini berdasarkan Surat edaran Dirjen Kesmas No HK.


02.02/III/375/2020 tentang penggunaan bilik desinfeksi dalam rangka

pencegahan penularan Covid-19, dan Kepmenkes Nomor

HK.01.07/Menkes/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan

Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Tempat Kerja,

Perkantoran dan Industri, serta Kepmenkes Nomor

HK.01.07/Menkes/537/2020 tentang Pedoman Pengelolaan Limbah Medis

Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Limbah Dari Kegiatan Isolasi Atau

Karantina Mandiri di Masyarakat Dalam Penanganan Coronavirus Disease

2019 (Covid-19), dengan dasar tersebut Dinas Kesehatan Kabupaten

Pesisir Barat menganjurkan seluruh Puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat

untuk melakukan MoU dengan RSUD.KH.Muhammad Tohir dalam

pengelolaan limbah Covid-19.

Tempat fasilitas umum adalah tempat bertemunya berbagai lapisan

masyarakat dengan berbagai kondisi kesehatan baik sehat ataupun sakit

dan merupakan salah satu indikator program kesehatan lingkungan yang

perlu dilakukan pengawasan, diantaranya sekolah, area publik, terminal,

pasar, tempat ibadah, restoran/RM, dan perkantoran. Berdasarkan hal

tersebut Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat melalui Seksi

Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja Dan Olahraga melakukan

Monitoring dan Evaluasi Desinfektan Tempat Fasilitas Umum (TFU) dalam

rangka Pencegahan Penularan Covid-19.

Penularan Covid-19 dapat terjadi di rumah, TFU, tempat kerja dan

tempat rekreasi, sehingga perlu dilakukan kegiatan pencegahan penularan

seperti : penyediaan sarana Cuci Tangan Pakai Sabun/Hand Sanitizer,

pembersihan dan desinfeksi ruangan dan permukaan. Kegiatan tersebut


dilaksanakan di seluruh Kecamatan se-Kabupaten Pesisir Barat dengan

melibatkan Puskesmas, Lintas Sektor, Desa dan Kelurahan . Untuk proses

implementasi desinfeksi sendiri antara lain dengan menyiapkan alat dan

bahan yang digunakan dalam kegiatan desinfeksi seperti APD (masker,

kacamata google, sarung tangan karet,masker non medis), alat semprot /

sprayer, kain lap flannel / kain microfiber, desinfektan, sabun, air dan hand

sanitizer.

2. Seksi Kesehatan Keluarga & Gizi

a. Kesehatan Keluarga

Kesehatan ibu dan anak merupakan target dalam tujuan

pembangunan kesehatan yaitu dengan menurunkan Angka kematian

ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Untuk mengoptimalisasi

Pelayanan Kesehatan Keluarga di Masa Pandemi Covid-19, Dinas

Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat (Bidang Kesehatan Masyarakat

Seksi Kesehatan Keluarga & Gizi) tetap melakukan kegiatan

pemeriksaan pada ibu hamil dan pada balita di posyandu dengan tetap

memperhatikan protokol kesehatan (Memakai masker, Mencuci tangan

pakai sabun dengan air bersih dan mengalir serta menjaga jarak). Hal

ini dilakukan untuk mengurangi terjadinya peningkatan AKI dan AKB,

mengingat pada tahun 2020 kasus AKI sebanyak 7 kasus dan AKB

sebanyak 19 kasus.

Dalam situasi pandemi ini banyak ibu hamil enggan

memeriksakan kehamilan di posyandu, puskesmas atau pelayanan

kesehatan lainnya seperti di Praktek Mandiri Bidan (PMB) karena takut


tertular virus Corona, padahal pemeriksaan kehamilan tetap perlu

dilakukan secara rutin. Untuk mengatasi permasalahan tersebut Dinas

Kesehatan Kabupaten Peisir Barat membuka Kelas Ibu Hamil secara

online melalui whatsapp (WA) Group disetiap Posyandu. Pemberian

informasi dengan bentuk media interaktif sebagai edukasi kepada ibu

hamil untuk menyelesaikan permasalahan mengenai kurangnya

pengetahuan ibu hamil terkait kehamilan dan persalinan sehingga ibu

hamil berminat untuk menambah informasi dengan adanya media yang

menarik. Pembentukan kelas ibu hamil online dengan media grup

whatsapp (WA) sebagai sarana untuk pemberian informasi seputar

kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir, sehingga akan

memudahkan ibu hamil untuk mendapatkan informasi dan sharing.

Dari kelas ibu hamil melalu WA Group ini belajar bersama-sama

meskipun tidak bertatap muka langsung, sehingga menambah

wawasan dan pengetahuan ibu hamil mengenai kehamilan, perawatan

kehamilan, persalinan, nifas, perawatan bayi baru lahir dan penyakit

menular seksual.

b. Gizi

Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak terhadap ekonomi,

tapi juga kondisi gizi, layanan kesehatan, dan sistem pangan dunia.

Pemerintah pun berkomitmen memperkuat ketahanan sistem

kesehatan nasional. Indonesis merupakan salah satu negara dengan

triple burden of malnutrition yaitu undernutrition (kurang nutrisi),

overnutrition (kelebihan nutrisi), dan defisiensi mikronutrien. Untuk


menanggulangi hal tersebut, salah satu fokus dalam RPJMN 2020-

2024 adalah percepatan penurunan stunting.

Hal ini menjadi salah satu prioritas dan major project 2020-2024

dalam rangka meningkatkan daya saing Sumber Daya Manusia (SDM)

dan derajat kesehatan masyarakat. Stunting atau pendek merupakan

kondisi gagal tumbuh pada balita yang diakibatkan kekurangan gizi

kronis dan infeksi berulang, yang terutama terjadi pada periode 1.000

hari pertama kelahiran.

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat terus memberikan

advokasi dan mendorong agar gizi menjadi prioritas dalam usaha

respons dan pemulihan Covid-19. Gizi adalah kunci untuk membangun

sistem kekebalan tubuh, perlindungan terhadap penyakit dan infeksi

serta mendukung pemulihan. Usaha untuk menjaga dan

mempromosikan gizi yang tepat, termasuk pemberian ASI harus

menjadi bagian dari strategi pencegahan Covid-19 guna membangun

daya tahan individu dan komunitas. Diet gizi yang sehat dan seimbang

merupakan kunci untuk meningkatkan imunitas dan mencegah

penyakit tidak menular yang merupakan faktor risiko bagi morbiditas

dan mortalitas Covid-19 dan yang lebih tinggi.

3. Peran Seksi Promosi Kesehatan & Pemberdayaan Masyarakat

Promosi Kesehatan adalah ilmu yang berfokus pada preventif dan

promotif. Oleh karena itu, seksi promosi kesehatan atau tenaga promosi

kesehatan (promkes) menjadi salah satu profesi yang menjadi ruh dalam

menjalankan praktek kesehatan masyarakat, khususnya di era pandemi


COVID-19. Mengingat kondisi pandemi COVID-19 yang semakin

bertambah jumlahnya, peran para promotor dan pendidik kesehatan

promkes adalah untuk mengkomunikasikan upaya-upaya kesehatan dalam

konteks promotif dan preventif secara luas dan komprehensif. Salah

satunya adalah dengan menerapkan strategi komunikasi dan perubahan

perilaku di era gaya hidup baru atau ‘new normal’ yang saat ini sudah

dijalankan oleh masyarakat umum.

Strategi komunikasi yang dilakukan adalah dengan berfokus pada

penerapan penyampaian pesan kebijakan physical distancing dan

penggunaan masker yang dilakukan untuk proses flattening the curve, yaitu

melandaikan kurva dari penderita. Dalam melakukan strategi komunikasi

tersebut dikenal dengan sasaran kelompok tertentu, yaitu kelompok

dengan pengetahuan tinggi dengan tingkat kepedulian yang tinggi hingga

kelompok dengan pengetahuan rendah dan tingkat kepedulian yang

rendah.

Selain dengan strategi komunikasi, promosi kesehatan di era

pandemi dapat dilakukan dengan strategi perubahan perilaku, meliputi

education, engineering, enforcement, dan empowerment. Keempat poin

strategi perubahan perilaku ini berperan penting dalam membentuk

kebiasaan yang dilakukan masyarakat di era new normal terhadap

pandemi COVID-19.

Peran dari promotor kesehatan adalah dengan memilih puskesmas

sebagai garda terdepan dengan menggerakkan masyarakat agar tetap

sehat dalam pencegahan COVID-19. Penyelenggaraan puskesmas

dilakukan dengan membentuk paradigma sehat di masyarakat,


pertanggung jawaban wilayah, kemandirian masyarakat, ketersediaan

akses pelayanan kesehatan, teknologi tepat guna keterpaduan dan

kesinambungan.

Tenaga promosi kesehatan di Kabupaten Pesisir Barat sangat

dibutuhkan peran sertanya untuk menyebar luaskan informasi Covid-19

serta mengedukasi masyarakat dalam pencegahan Covid-19. Adapun

kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan seksi promosi kesehatan dan

pemberdayaan masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

dalam pencegahan covid-19 yaitu :

a. Sosialisasi

Kegiatan sosialisasi dilakukan untuk menyebarluaskan informasi

mengenai penularan, tanda gejala, serta pencegahan Covid-19, di

Kabupaten Pesisir Barat. Dengan kegiatan sosialisasi ini diharapkan

masyarakat memahami serta mampu mencegah terpapar dari Virus

Covid-19. Kegiatan ini terus dilakukan dengan melibatkan tenaga

promosi kesehatan yang berada di Puskesmas se-Kabupaten Pesisir

Barat, Pemerintah Pekon, Tokoh Adat, Tokoh Agama serta leading

sektor terkait (TNI dan Polri).

Kegiatan sosialisasi ini tidak hanya mensosialisasikan covid-19,

adapun kegiatan-kegiatan yang disosialisasikan seperti, Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat (PHBS), Gerakan Masyarakt Hidup Sehat

(GERMAS) serta Sosialisasi Adaptasi Kebiasaan Baru.

b. Pembuatan Media KIE


Ditengah pandemi Covid-19 yang membuat setiap orang

dibatasi untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat, sehingga

seksi promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat

melaksanakan dan mengedukasi masyarakat Kabupaten Pesisir barat

menggunakan media KIE yaitu Pembuatan Leaflet yang dibagikan

kepada mayarakat serta pengendara yang melintasi Kabupaten Pesisir

Barat, pembuatan poster yang dipasang pada tempat-tempat strategis

(Kantor Dinas, Balai Pekon), pembuatan baliho yang dipasang di Tiga

titik keramaian (Wisata Pantai labuhan jukung, Segi tiga Ngambur, dan

Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat), pemasangan

banner di setiap pekon dan pasar-pasar tradisional, serta melalui

berbagai media online (Facebook, Instagram, dan Youtube), hal ini

dikarenakan adanya pademi Covid-19 memgharuskan setiap

masyarakat menjaga jarak.

Anda mungkin juga menyukai