Anda di halaman 1dari 11

AYAT DAN HADIS PERINTAH MENCARI NAFKAH (BEKERJA)

Makalah

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Terstruktur


Mata Kuliah : Tafsir dan Hadis Ekonomi
Dosen Pengampu : Dr. H. Kosim, M.Ag.

Disusun Oleh :
Kokom Komariyah
NIM : 2286050003

PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2022
KATA PENGANTAR

‫بسم ا هلل ا لر حمن ا لر حيم‬

‫ا لسال م عليكم و ر حمة ا هلل و بر كا ته‬

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat ilahi robbi yang mana telah memberikan
kepada kita semua nikmat iman wal islam serta nikmat sehat wal’afiat, dan karena nikmat-
Nya tersebut kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Tafsir dan Hadis Ekonomi
Tentang Mencari Nafkah (Bekerja)” dengan tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan nabi besar
Muhammad Saw, kepada keluluarganya, sahabatnya serta tak lupa kepada kita semua selaku
umatnya sampai akhir zaman, aamiin ya robbal alamiin...

Pembuatan makalah ini disusun guna melengkapi salah satu tugas terstruktur mata
kuliah Tafsir dan Hadits Ekonomi. Selain itu makalah ini dibuat berdasarkan sumber-
sumber yang patut untuk dijadikan bahan dalam pembelajaran. Dalam penyusunan
makalah ini kami menyadari betul bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih
banyak kekurangan dan kesalahan . Oleh karena itu diharapkan agar mendapat saran dan
kritik demi perbaikan makalah ini.

Tidak lupa pula kami mengucapkan banyak terimakasih kepada :

1. Dr. H. Kosim, M.Ag, selaku dosen pengampu mata kuliah Tafsir dan Hadis
Ekonomi.
2. Orang tua yang telah mensuport perkuliahan kami.
3. Suami yang selalu setia mendampingi dan mensuport.
4. Kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini.

Semoga dengan adanya makalah ini bisa bermanfaat, khususnya bagi kami selaku
penyusun dan umumnya bagi pembaca sekalian.

‫و ا لسال م عليكم ور حمة ا هلل و بر كا ته‬

Cirebon, September 2022

Kokom Komariyah
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1


B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penulisan 2
D. Metode Penulisan 2

BAB II PEMBAHASAN 3

A. Mencari Nafkah (Bekerja) dalam Perspektif Islam 3


B. Hadis Tentang Anjuran Mencari Nafkah (Bekerja) 5

BAB IV KESIMPULAN 6

DAFTAR PUSTAKA 7
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW untuk umat
manusia agar dapat hidup bahagia di dunia dan akhirat. Islam datang ke muka
bumi ini untuk membangun manusia dalam kedamaian dengan sikap kepasrahan
total kepada Allah SWT serta patuh terhadap ajaran-ajaran Islam. Agama Islam
sangatlah sempurna dalam mengatur segala urusan manusia. Maka pantasalah,
jika tidak ada yang bisa menandingi agama Islam.
Islam menjadi sebuah jalan hidup (the way of life) dikarenakan Islam
merupakan ajaran yang memberi petunjuk arah dan aturan-aturan (syariat) pada
semua spek kehidupan manusia guna memperoleh kebahagiaan di dunia dan
akhirat. Salah satunya adalah bekerja. Demi keberlangsungan hidup di dunia
manusia dianjurkan untuk bekerja supaya senantiasa bisa memenuhi segala
kebutuhan hidupnya.
Bekerja merupakan kewajiban setiap muslim, karena dengan bekerja
seorang muslim dapat mengekspresikan dirinya sebagai manusia makhluk Allah
SWT yang paling sempurna di dunia. Karena setiap pekerjaan yang dilakukan
karena Allah SWT sama halnya seperti melakukan jihad fi sabilillah.
Fenomena sekarang ini, bekerja bukan saja dilakukan oleh seorang laki-laki
melainkan perempuan juga ikut berperan. Banyak alasan yang melatarbelakangi
perempuan bekerja, salah satunya adalah kondisi ekonomi keluarga. Namun, dari
maraknya akses pekerjaan tanpa memandang jenis kelamin ini timbullah
kesempatan para oknum untuk melakukan hal di luar syariat Islam. Banyak media
yang memberitakan terjadinya kekerasan, pencurian, perampokan, sampai dengan
pembunuhan yang beralaskan oknum pengangguran maupun terhimpit kondisi
Ekonomi. Maka dari itu penting sekali kita mempelajari, memahami, serta
mengaplikasikan syariat-syariat Islam dalam kehidupan sehari-hari kita.
Minimalnya kita terjaga dari hal-hal yang di larang supaya tidak gelap mata
dalam bertindak. Berdasarkan temuan tersebut, penulis membuat makalah ini
untuk mengetahui anjuran mencari nafkah yang baik berdasarkan Al-Qur’an dan
Hadis dengan harapan mampu membuka wawasan dan memjadi acuan untuk kita
bekerja sesuai syariat Islam.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka masalah dalam penelitian ini an
sebagai berikut :
1. Bagaimana konsep mencari nafkah (bekerja) dalam perspektif Islam?
2. Hadis apa saja yang menganjurkan tentang mencari nafkah (bekerja)?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan permasalahan yang ada maka penulisan makalah ini bertujuan untuk:
1. Mendeskripsikan konsep mencari nafkah dalam perspektif Islam.
2. Memahami hadis-hadis yang menganjurkan tentang mencari nafkah (bekerja).

D. Metode Penulisan
Dalam penyusunan makalah ini, penulis melakukan studi kepustakaan (library
Research) dengan merujuk kepada sumber-sumber berupa buku yang dianjurkan
oleh dosen pengampu mata kuliah Tafsir dan Hadits Ekonomi.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Mencari Nafkah (Bekerja) dalam Perspektif Islam

Setiap manusia selalu dihadapkan kepada kebutuhan jasmani dan rohani.


Semakin tinggi kuantitas dan kualitas terpenuhinya kebutuhan jasmani dan rohani
tersebut, maka semakin tinggi kesejahteraan dan kebahagiaan hidup tercapai.
Sebaliknya, jika dua kebutuhan tersebut tidak terpenuhi dalam batas yang layak,
maka manusia akan merasakan penderitaan. Untuk dapat memenuhi kebutuhan
hidup, manusia harus berusaha dan bekerja secara baik. Tanpa usaha dan kerja
yang sungguh-sungguh, maka pemenuhan kebutuhan hidup, baik berupa
kebutuhan jasmani maupun kebutuhan rohaniah sangat sulit tercapai. Namun
dalam kenyataannya, tidak sedikit umat manusia, termasuk di dalamnya umat
Islam yang malas berusaha dan bekerja.1

Bekerja adalah sebuah citra diri. Dengan bekerja seseorang dapat


membangun kepercayaan diri. Seseorang yang bekerja tentu akan berbeda dengan
yang tidak bekerja sama sekali dalam hal pencitraan diri. Bahkan dengan bekerja,
seseorang akan merasa terhormat dihadapan orang lain. Karena dengan hasil
tangannya sendiri mereka mampu bertahan hidup.

Salah satu perbuatan yang sangat mulia dalam ajaran islam adalah
bekerja. Rasulullah SAW memberikan pelajaran menarik tentang pentingnya
bekerja. Dalam Islam bekerja bukan sekedar memenuhi kebutuhan perut tapi juga
untuk memelihara harga diri dan martabat kemanusiaan yang seharusnya
dijunjung tinggi. Karenanya, bekerja dalam Islam menempati posisi yang amat
mulia. Banyak kalam Allah SWT yang secara khusus memberikan motivasi dan
perintah untuk bekerja diantanya adalah:

1
Agus Salim Lubis, Kerja dalam Perspektif Islam https://www.iain-
padangsidimpuan.ac.id/kerja-dalam-perspektif-islam/ (diakses pada tanggal 07 September 2022)
a) QS. At-Taubah ayat 1052

b) QS Al-Jumu’ah ayat 103

c) QS Al Ankabut ayat 174

2
https://quran.kemenag.go.id/ (diakses pada tanggal 07 September 2022)
3
ibid
4
ibid
Selain itu, bekerja merupakan wujud pemenuhan perintah Allah SWT.
Ia memerintahkan hamba-Nya untuk memakmurkan bumi. Sebagai khalifah di
muka bumi, manusia juga diperintahkan untuk mengelola seluruh potensi alam
raya ini demi kemakmuran manusia dan dalam lingkup beribadah kepada
Allah SWT. Bekerja di dunia merupakan salah satu jembatan menuju akhirat,
yaitu bekerja bukan semata-mata mencari penghidupan dunia. Cara kita
bekerja pun akan dimintai pertanggungjawaban.5

B. Hadis Tentang Anjuran Mencari Nafkah (Bekerja)


Selain sebagai satu kewajiban, Islam juga memberikan penghargaan yang
sangat mulia bagi para pemeluknya yang dengan ikhlas bekerja mengharapkan
keridhaan Allah SWT. Penghargaan tersebut adalah sebagaimana dalam riwayat-
riwayat hadis berikut :
a) Dengan bekerja, akan diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT
Dari Ibnu Abbas r.a. berkata, “aku mendengar Rasulullah SAW
bersabda, 'Barangsiapa yang merasakan keletihan pada sore hari, karena
pekerjaan yang dilakukan oleh kedua tangannya, maka ia dapatkan dosanya
diampuni oleh Allah SWT pada sore hari tersebut." (HR. Imam Tabrani,
dalam Al-Mu'jam Al-Ausath VII/ 289)

b) Mendapatkan cinta Allah SWT karena bekerja


Dari Ibnu Umar rabersabda, 'Sesungguhnya Allah SWT
mencintai seorang mu'min yang bekerja denga ngiat". (HR. Imam Tabrani,
dalam Al-Mu'jam Al-Aushth VII/380).
Dalam hadis tersebut, tersirat perintah untuk bekerja, karena dengan
bekerja, maka seorang mu’min akan semakin dicintai Allah SWT.

c) Dihapuskan dosa-dosa tertentu yang tidak dapat dihapuskan dengan


shalat, puasa dan shadaqah
Dari Abu Hurairah r.a. berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda,
'Sesungguhnya diantara dosa-dosa itu terdapat suatu dosa yang tidak dapat

5
Hadis Anjuran tentang Bekerja http://taufan-nirwana.blogspot.com/ (diakses 07
September 2022)
diampuni dengan shalat, puasa, haji dan juga umrah." Sahabat bertanya, "Apa
yang bisa menghapuskannya wahai Rasulullah?". Beliau menjawab,
"Semangat dalam mencari rizki". (HR. Thabrani, dalam Al-Mu'jam Al-Ausath
I/38)

d) Bekerja (menafkahi keluarga) termasuk Shadaqah


“Harta yang dinafkahkan seorang lelaki untuk keperluan rumah
tangganya, istrinya, anak-anaknya, dan pembantunya, maka hal tersebut
merupakan sedekah.” (HR. At-Thabrani)
Semua perbelanjaan yang dikeluarkan oleh seseorang untuk keperluan
rumah tangga, istri, anak, dan pelayannya merupakan sedekah, yakni orang
yang bersangkutan mendapatkan pahala dariNya, sekalipun hal itu sudah
menjadi kewajibannya.
BAB III

KESIMPULAN

Bekerja merupakan kewajiban setiap muslim, karena dengan bekerja


seorang muslim dapat mengekspresikan dirinya sebagai manusia makhluk Allah
SWT yang paling sempurna di dunia. Karena setiap pekerjaan yang dilakukan
karena Allah SWT sama halnya seperti melakukan jihad fi sabilillah.
Betapa Islam menganjurkan tiap mukmin untuk bekerja, seperti tertera
dalam ayat-ayat al-Qur’an antara lain QS. Al-Jumu’ah ayat 10; QS, Al ankabut
ayat 17; QS. At-Taubah ayat 105 dan masih banyak yang lainnya.
Tidak hanya firman Allah yang menerangkan urgensi bekerja, tetapi juga
banyak hadis yang melengkapi dan menyempurnakan perintah bekerja tersebut.
Hadis memiliki banyak fungsi, dalam hal bekerja, hadis-hadis tersebut
menjelaskan tentang keutamaannya, dampak positif, dan ganjaran dari bekerja.
Karena mempelajari hadis-hadis seputar anjuran mencari nafkah tadi, kita
menjadi lebih tau dan mengerti bagaimana penting dan utamanya bekerja. Hadis-
hadis yang telah disebutkan tadi membuktikan bahwa Allah senantiasa
menyayangi hamba-Nya yang bekerja dan belajar ikhlas lillahita’ala.
DAFTAR PUSTAKA

Agus Salim Lubis, Kerja dalam Perspektif Islam https://www.iain-padangsidimpuan.ac.id/kerja-dalam-


perspektif-islam/ (diakses pada tanggal 07 September 2022)
https://quran.kemenag.go.id/ (diakses pada tanggal 07 September 2022)
Hadis Anjuran tentang Bekerja http://taufan-nirwana.blogspot.com/ (diakses 07 September 2022)

Anda mungkin juga menyukai