Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PRAKTIKUM BIOSISTEMATIKA TUMBUHAN


“BRYOPHYTA”

DISUSUN OLEH :
Emie hayati
2111140084

LABORATORIUM BIOLOGI
PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA
TAHUN AJARAN 2022 M/1444 H
I. TOPIK
Adapun topik pada praktikum kali ini adalah tentang berikut “BRYOPHYTA”.

II. TUJUAN
Adapun tujuan praktikum kali ini adalah tentang berikut untuk “Mengetahui dan
mengenal ciri-ciri lumut hati, tanduk, dan daun melalui pengamatan dengan jujur,
bertanggung jawab, displin, kerja keras, percaya diri, kreatif dan rasa ingin tahu”.

III. DASAR TEORI


Lumut atau yang sering disebut Bryophyta merupakan kelompok tanaman yang mulai
hidup di daratan. Bryophyta merupakan tumbuhan yang paling kuno. Fosil spora dan juga
gametophytnya (terutama hepatics), telah ditemukan sekitar 400 juta tahun lalu (Silalahi,
2014). Bryophyta adalah tumbuhan darat berklorofil yang dapat tumbuh di tempat-tempat
lembab. Beberapa tumbuhan lumut masih mempunyai thallus, tidak mempunyai akar, batang,
dan daun. Bryophhyta tak dibedakan batang dan daunnya belum memiliki akar sejati hanya
memiliki rhizoid (Usmiyatun, 2015). Tumbuhan lumut termasuk dalam jenis tumbuhan yang
tidak berpembuluh (non vaskuler) dan tidak menghasilkan biji. Untuk melakukan transportasi
air dan mineral yang dibutuhkan maka bryophyta memiliki jaringan sederhana yang khusus
untuk transportasi internal air, nutrisi makanan yang dibutuhkannya. Karena mereka tidak
memiliki jaringan pembuluh, maka bryophyta tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati
dengan bentuk tubuh yang relative kecil (Lukitasari, 2018). Semua tumbuhan yang tingkat
perkembangannya lebih tinggi dari pada Thallophyta pada umumnya mempunyai warna yang
benar-benar hijau, karena mempunyai sel-sel dengan platida yang mengandung klorofil-a dan
b. Kebanyakan hidup di darat dan sel-selnya telah mempunyai dinding yang terdiri atas
selulosa. Pada Bryophyta alat-alat kelamin yang berupa anteridium dan sporongonium, selalu
terdiri atas banyak sel. Arkegonium adalah gametangium betina yang bentuknya seperti
botol. Bagian lebar disebut perut dan bagian yang sempit leher (Tim Penyusun, 2006).
Lumut merupakan jenis tumbuhan yang belum bisa dibedakan antara akar, batang dan
daun. Meskipun tumbuhan ini bentuknya kecil tetapi sangat besar manfaatnya bagi kehidupan
manusia. Allah SWT berfirman dalm Al-Qur‘an Surah Az-Zumar ayat 21, yang berbunyi :

‫ض ثُ َّم‬ ْ‫ر‬ َ ‫اْل‬‫ا‬ ‫ى‬ ِ ‫ف‬ ‫ع‬


َ ْ
‫ي‬ ‫ب‬ ‫ا‬َ ‫ن‬َ ‫ي‬ ٗ
‫ه‬ َ
‫ك‬ َ ‫ل‬ ‫س‬
َ َ ‫ف‬ ‫ء‬
ً ۤ ‫اَلَ ْم تَ َر اَ َّن هّٰللا َ اَ ْن َز َل ِم َن ال َّس َم ۤا ِء َم‬
‫ا‬
ِ ِ
‫ه‬oٗ oُ‫فَ ًّرا ثُ َّم يَجْ َعل‬o‫ص‬ ْ ‫ي ُْخ ِر ُج ِب ٖه زَرْ ًعا ُّم ْختَلِفًا اَ ْل َوانُ ٗه ثُ َّم يَ ِه ْي ُج فَتَ ٰرىهُ ُم‬
ِ ‫ك لَ ِذ ْك ٰرى اِل ُولِى ااْل َ ْلبَا‬
‫ب‬ َ ِ‫ࣖ ُحطَا ًما ۗاِ َّن فِ ْي ٰذل‬
Artinya : “Tidakkah engkau memperhatikan bahwa Allah menurunkan air (hujan) dari langit,
lalu Dia mengalirkannya menjadi sumbersumber air di bumi. Kemudian, dengan air itu Dia
tumbuhkan tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, kemudian ia menjadi kering,
engkau melihatnya kekuning-kuningan, kemudian. Dia menjadikannya hancur berderai.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi ululalbab” (QS.
Az-Zummar [39] : 21).
Dalam Al-Qur’an dan Tafsirnya (Kemenag RI, 2019) dijelaskan : - Allah memerintahkan
manusia memikirkan salah satu dari suatu proses kejadian di alam ini, yaitu proses turunnya
hujan dan tumbuhnya tanam-tanaman di permukaan bumi ini. Kalau diperhatikan seakan-
akan kejadian itu merupakan suatu siklus yang dimulai pada suatu titik dalam suatu
lingkaran, dimulai dari adanya sesuatu, kemudian berkembang menjadi besar, kemudian tua,
kemudian meninggal atau tiada, kemudian mulai pula suatu kejadian yang baru lagi dan
begitulah seterusnya sampai kepada suatu masa yang ditentukan Allah, yaitu masa
berakhirnya kejadian alam ini”.
Quraish Shihab dalam buku Tafsir Al-Mishabah Vol 11 (2016) menegaskan: “Tidak
tahukah kamu, wahai orang yang menerima seruan agama, bahwa Allah menurunkan air dari
langit lalu mengalirkannya dalam bentuk mata air di dalam perut bumi. Dia kemudian
menumbuhkan tanaman pertanian yang bentuknya sangat beragam lalu menjadi kering dan
kuning setelah sebelumnya hijau. Setelah itu, Dia menjadikannya terpecah berpeking-keping.
Sungguh, dalam proses perpindahan dari satu kondisi ke kondisi yang lain itu, terdapat
peringatan bagi orang-orang yang memiliki akal yang cemerlang. Ayat di atas menjelaskan
tentang awal mula proses penumbuhan tanamtanaman dengan air yang bermacam-macam
mulai dari tanaman tingkat rendah atau tinggi yang kemudian berkembang, tua, lalu mati
begitupun seterusnya, serta menjadi salah satu bukti tentang kekuasaannya yang dapat
membangkitkan yang telah mati. Ayat ini juga berkaitan erat dengan manfaat lumut yang
berperan penting dalam kehidupan manusia, karena memiliki fungsi dan manfaat yang
besar”.
Lumut bermanfaat untuk mengobati penyakit hepatisis khususnya spesies Marchantia
polymorpha dan sebagai ornamen tata ruang. Lumut tidak hanya berperan penting bagi
manusia, tetapi bagi tanah dan sungai begitu besar fungsinya yaitu untuk mengurangi erosi

sungai, dan mampu menahan lapisan tanah didaerah dingin (Sumardi & Nugroho, 2004).
Beberapa lumut bersifat kosmopolit, dapat didistribusikan dimana-mana.
Beberapa jenis lumut mempunyai daerah distribusi yang terbatas. Pada bermacammacam
tempat misalnya tanah dalam rimba, batu-batu, cadas-cadas, gambut, kulit pohon dan lain-
lain. Lumut-lumut itu merupakan asosiasi tumbuhan yang karakteristik.
Briophyta dibedakan menjadi tiga kelas (Silalahi, 2014) yaitu:
1. Kelas Hepaticae (Lumut hati)
Hepaticae berupa lumut yang primitif, hidup teristerial (di darat), di tempat-tempat
lembab dan berbentuk thallus. Jika terdapat bagian yang menyerupai batang dan daun maka
daun-daunnya terdapat dalam dua baris yang berhadapan atau berseling, dan baris ketiga
kadang-kadang terdapat pada sisi bawah batangnya. Daun ini tebalnya hanya satu sel, dan
tanpa urat daun tengah, sel-sel daun memiliki ukuran sama disebut isodiametris. Sebagain
besar ditemukan di daerah tropik. Tidak mempunyai akar tetapi hanya berupa rhizoid yang
masuk ke dalam substrat.

Gambar 1.1 Lumut Hati


Sumber : (Materibiologi, 2017)

Kebanyakan lumut hati hidup di tempat-tempat yang basah oleh sebab itu tubuhnya
mempunyai struktur yang higromorf. Bentuk lain jarang ditemukan meskipun ada pula yang
terdapat pada tempat-tempat yang amat kering, misalnya pada kulit-kulit pohon, diatas tanah
atau cadas, sehingga tubuhnya perlu mempunyai struktur yang xeromorf, dan karena
hidupnya di atas daun lumut merupakan satu bentuk ekologi yang khusus yang dinamakan
epifil.

2. Kelas Anthoceropsida (Lumut tanduk)

Gambar 1.2 Lumut Tanduk


Sumber : (Materibiologi, 2017)

Lumut tanduk biasa hidup melekat diatas tanah dengan perantara rhizoidnya, lumut tanduk
memiliki thalus yang sederhana dan hanya memiliki satu kloroplas pada setiap selnya. Pada
bagian bawah talus terdapat stomata dengan dua sel penutupnya. Lumut tanduk juga
mengalami pergiliran keturunan (metagenesis) ketika fase gametotif terjadi secara bergiliran.
3. Kelas Musci (Lumut daun)

Gambar 1.3 Lumut Daun


Sumber : (Materibiologi, 2017)

Lumut daun meliputi kurang lebih 12.000 jenis. Lumut daun dapat tumbuh di atas tanah
gundul yang periodik mengalami masa kekeringan, bahkan di atas pasir yang bergerakpun
dapat tumbuh. Selain itu lumut ini dapat kita jumpai dianatara rerumputan, diatas batu cadas,
pada batang dan cabang-cabang pohon serta rawa-rawa.

IV. ALAT DAN BAHAN


A. Alat
Adapun alat alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
No. Nama Alat Jumlah

1. Mikroskop 1 buah

2. Kaca Benda 1 buah

3. Kaca penutup 1 buah

4. Pipet Tetes 1 buah

5. Gelas Selai 1 buah

6. Kamera Hp 1 buah
7. Cawan Petri 1 buah

8. Baki 1 buah

9. Loupe 1 buah

10.

11. Sillet / cutter 1 buah

12. Jarum Oase 1 buah

13. Alat Tulis 1 buah

14. Lem Kertas 1 buah

15. Kertas HVS Secukupnya

16. Kaca Benda 1 buah

B. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut :

No. Nama Bahan Jumblah


1 Aquades Secukupnya
2 Lumut hati 1 Tanaman
(Marchantiophyta)
3 Lumut daun 1 Tanaman
(Saphagnum)
4 Lumut tanduk 1 Tanaman
(Phaeoceros laevis)
5 Tissu kertas Secukupnya

V. PROSEDUR KERJA
Prosedur kerja pada praktikum ini sebagai berikut :
1. Menyiapkaan alat dan bahan.
2. Membersihkan kaca benda dan kaca penutup menggunkan tissu.
3. Menggambar morfologi dari lumut hati, tanduk, dan lumut daun se-kretaif
mungkin dengan menyertakan keterangan yang sejujur-jujurnya.
4. Mengamati anatomi dari lumut hati, tanduk, dan lumut daun menggunakan
mikroskop. Sertakan keterangannya.
5. Mencatat semua hasi pengamatan saudara dengan sejujur-jujurnya.

VI. HASIL PENGAMATAN

1. Morfologi
Adapun untuk hasil pengamatan dari BRYOPHYTA secara morfologinya adalah sebagai
berikut :
No. Hasil Pengamatan Gambar Pembanding Keterangan

1. Lumut Hati

2. Lumut Daun

2. Anatomi
Adapun untuk hasil pengamata dari BRYOPHYTA secara anatominya adalah
sebagai berikut :

No. Hasil Pengamatan Gambar Pengamatan Keterangan


1. Lumut Hati

2. Lumut Daun

VII. PEMBAHASAN
Adapun pada praktikum kali ini kami mengamati tentang brtyophyta, yang dimana
kami mengamati beberapa sample pada kali ini dengan menggunakan beberapa sample dari
beberapa lumut yaitu ada pada Lumut Hati dan Lumut Daun. Yang dimana ketika kami
akan mengamati lumut tersebut seharusnya kami mrnggunakan mikroskop tetapi mungkin
karena kami dan asisten praktikum ingin lebih praktis dan mengamati bagian-bagian dari
lunut ini maka kami hanya melakukan pengamatan tersebut hanya dengan menggunakan
loupe saja.

Adapun yang akan kami jabarkan pada pembahasan kali ini itu adalah tentang bryophyta
yang dimana lumut ini itu termasuk kedalam autotrof. Dan arti dari sifat autotrof ini sendiri
itu yaitu adalah dapat membuat makanan sendiri, sehingga pada lumut ini itu mempunyai sel-
sel plastid yang dapat menghasilkan klorofil A dan B, dan lumut termasuk ke dalam kingdom
plantae, yang meliputi semua organisme yang multiseluler dan telah berdiferensiasi,
eukariotik, dengan dinding sel berselulosa. Nah, untuk tumbuhan lumut atau Bryophyta ini
sendiri akan dapat memperoleh makanannya sendiri dengan cara berfotosintesis. Sehingga
lumut membuat makanan sendiri karena lumut memiliki klorofil. Untuk garam-garam
mineral diambil atau diserap oleh rizoid atau akar semu. Tumbuhan lumut atau bryophyta
merupakan kelompok tumbuhan tidak memiliki berpembuluh (atracheophyta). Tumbuhan
lumut itu adalah tumbuhan yang hidup dan menyesuaikan diri dengan lingkungan darat.
Biasanya pada tempat-tempat yang lembab dan basah. Lumut inikan Lumut adalah tumbuhan
kecil yang masuk ke dalam kelompok Bryophyta. Tumbuhan ini hidup di tempat lembab dan
berair. Yang dimana lumut tersebut dapat hidup dan berkembang biak dengan cara vegetatif
dan generatif. Perkembang biakan lumut secara vegetatif yaitu dengan membentuk spora dan
dan secara generatif yaitu melalui perkawinan.

Adapun untuk cara perkembangbiakan dari lumut ini sendiri yaitu seperti berikut ini :

1. Perkembang Biakan Lumut Secara Vegetatif


Perkembangbiakan lumut secara vegetatif dilakukan dengan cara membentuk spora.
Spora dihasilkan dari pembelahan di dalam sporangium lumut sporofit atau sporongonium.
Spora yang dihasilkan oleh sporofit merupakan spora haploid yang nantinya akan tumbuh
menjadi protonema kemudian tumbuh kembali menjadi gametofit haploid.
-Selain menggunakan spora, perkembang biakkan lumut secara vegetatif dapat terjadi
dalam beberapa cara, yaitu :

1. Dengan membentuk stolon.


2. Membentuk tunas pada pangkal batang lumut.
3. Membentuk kuncup.
4. Protonema terputus putus yang kemudian berubah menjadi banyak protonema baru.
5. Protonema primer dapat membentuk individu baru.
6. Batang lumut yang bercabang kemudian mati, lalu tumbuh kembali dan berkembang
biak menjadi individu baru.

2. Perkembang Biakan Lumut Secara Vegetatif


Perkembang biakan lumut secara generatif dilakukan dengan cara bersatunya gamet
jantan (spermatozoid) dan gamet betina (ovum) yang terbentuk pada gametofit. Sperma
bergerak di air menuju ovum di arkegonium. Sehingga terjadilah pembuahan pada ovum
(fertilisasi) dan kemudian menghasilkan zigot. Zigot akan tumbuh menjadi sporofit saat
usia 3 hingga 6 bulan.
 Gametangium sendiri terdiri dari 2 jenis, yakni :

1. Anteredium: Gametangium jantan yang memiliki bentuk bulat dan bagian dindingnya


terdiri dari satu lapis sel mandu dan pada bagian dalam mengandung beberapa sel induk
spermatozoid.

2. Arkegonium: Gametangium betina yang memiliki bentuk seperti botol. Bagian lebarnya


dinamakan dengan perut, sedangkan bagian sempitnya dinamakan dengan leher. Jika
anteredium dan arkegonium ada di satu tumbuhan, maka tumbuhan itu dinamakan dengan
monoesis atau berumah satu. Sementara jika hanya terdapat salah satunya, maka dinamakan
diesis atau berumah dua.

Lumut itu sebenarnya dapat hidup secara berkoloni. Sehingga tidak berpembuluh sebab
lumut ini itu tidak memiliki daun, batang, maupun akar sejati. Habitatnya berada pada tempat
yang lembap dan terlindung dari cahaya matahari seperti dasar hutan, permukaan batang
pohon, tembok, dan sumur. Lumut ini sering disebut tumbuhan yang belum mempunyai
jaringan berpembuluh, tubuhnya berbentuk thalus, sehingga dikelompokkan ke dalam
tumbuhan bertalus (Thallophyta).

Gambar 1.4 Lumur Hati, Tanduk, dan Daun

Tumbuhan lumut atau Bryophyta berasal dari bahasa Yunani, yaitu bryum yang berarti
lumut. Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan peralihan antara talofita (belum dapat
dibedakan antara batang, daun, dan akarnya) dengan kormofita (sudah dapat dibedakan antara
akar, batang, dan daunnya). Lumut (dalam bahasa yunani : bryophyta) adalah sebuah divisi
tumbuhan yang hidup didarat, umumnya berwarna hijau dan berukuran kecil (dapat tidak
tampak dengan bantuan lensa), dan ukuran lumut yang terbesar adalah kurang dari 50 cm.
Lumut hidup di batu, kayu gelondongan, pepohonan, dan ditanah. Lumut tersebar hampir
diseluruh belahan dunia, terkecuali didalam laut.

Lumut mempunyai sel-sel plastid yang dapat menghasilkan  klorofil A dan B, sehingga
dapat membuat makanan sendiri dan bersifat autotrof. Lumut termasuk ke dalam kingdom
plantae, yang meliputi semua organisme yang multiseluler dan telah berdiferensiasi,
eukariotik, dengan dinding sel berselulosa. Organisme yang termasuk kedalam plantae ini
hampir seluruhnya bersifat autotrof (dapat membuat makanan sendiri) dengan bantuan cahaya
matahari saat proses fotosintesis. Terdapat beberapa sebuah struktur pada tumbuhan lumut,
diantaranya ialah :

 Kolumera, adalah sebuah jaringan yang tidak dapat terlibat dalam sejumlah
pembentukan terhadap spora.

 Seta (batang)
 Apofisis yakni dapat diperlebar di bagian ujung dan dapat dilengkapi dengan sebuah
kotak spora pada transisi.

 Vaginula adalah sebuah akar yang ditutupi dengan sisa dinding archegonium.

 Caliptra (kap) yakni dapat berasal dari sebuah dinding archegonium atas menjadi kap
kotak spora.

Berdasarkan hasil pengamatan yang sudah kami lakukan kemarin, maka dapat kami
jabarkan hasilnya seperti yang berikut ini :

1. Klasifikasi Ilmiah dari Lumut Hati (Marchantia polymorpha)

Lumut hati atau Hepaticopsida mempunyai bentuk tubuh seperti lembaran banyak
lekukan dan menyerupai bentuk hati. Oleh karena bentuknya ini, lumut hati pernah
dianggap bisa membantu menangani penyakit hati. Lumut hati memiliki tubuh dengan
struktur akar, batang, dan daun, sehingga sering dianggap sebagai kelompok peralihan dari
tumbuhan Thallophyta ke Cormophyta. Habitat Lumut Hati ialah pada tanah mineral yang
lembab di lereng gunung ataupun di bukit. Lumut ini juga dapat tumbuh pada dasar hutan
yang lebat.

Lumut hati tidak ideal tumbuh pada tanah gambut yang bersifat asam dan sedikit
unsur hara. Terdapat pengecualian pada jenis genus Plagiochila sp yang bisa
dijumpai tumbuh pada hutan rawa gambut. Contoh Lumut Hati Riccardia
chamaedryfolia Pellia endivifolia Scapania nemorosa Jungermannia sp. 

Marchantia polymorpha L. merupakan salah satu spesies dari kelas Hepaticae


(Lumut Hati) yang digunakan sebagai tumbuhan obat tradisional dan telah lama
diterapkan di Cina, Eropa, dan Amerika Utara seperti antibakteri, antikapang,
antipiretik, antitoksin, antiseptik, diuretik, dan antihepatitis. Marchantia
polymorpha ini mempunyai banyak manfaat, tetapi habitat yang lembab bahkan
ditepi sungai menjadikan Marchantia polymorpha ini berpotensi terkena bahan
pencemar. Kadmium merupakan salah satu logam berat yang banyak ditemukan
dalam pencemaran lingkungan dan banyak di akumulasi oleh tumbuhan. Tujuan
dari penelitian ini adalah mempelajari perbandingan karakter morfologi dan
anatomi gemmae cup Marchantia polymorpha L. pada kontrol dan yang
dipaparkan kadmium dengan berbagai konsentrasi. Marchantia polymorpha di
koleksi dari Taman Nasional Gunung Merapi dan ditanam pada tanah yang
mengandung konsentrasi kadmium 0 (kontrol), 1mgkg-1, 5mgkg-1, 10mgkg-1,
15mgkg-1, dan 20mgkg :

1. Pada hari ke-5 dan 20, jumlah gemmae cup dan gemmae, serta ukuran
gemmae diamati. Untuk karakter anatomi dibuat preparat dengan metode
parafin. Data morfologi yang diperoleh kemudian dianalisis dengan ANOVA
dan LSD pada taraf kepercayaan 95% (=5%) sedangkan data anatomi
dianalisis secara deskriptif dan kualitatif. Karakter morfologi pada kontrol
dan pemaparaun kadmium berbagai konsentrasi yang berbeda nyata adalah
perubahan warna thalus, penurunan jumlah gemmae cup dan ukuran
gemmae. Karakter anatomi kontrol dan pemaparan kadmium berbagai
konsentrasi mempengaruhi struktur epidermis, jaringan fotosintetik, sel-sel
parenkim, dan epidermis dalam. Semakin tinggi paparan konsentrasi
kadmium dan semakin lama waktu pemaparan yang diberikan maka semakin
nyata perubahan struktur jaringannya.

Gambar 1.5 Gambar pada Lumut Hati

Kerajaan : Plantae
Divisi : Marchantiophyta
Kelas : Marchantiopsida
Ordo : Marchantiales
Famili : Marchantiaceae
Genus : Marchantia

 Morfologi dari Lumut Hati (Marchantia polymorpha)


Menurut Lukitasari (2018, hlm. 144) menyatakan bahwa tumbuhan lumut hati merupakan
salah satu kelompok dasar dari tumbuhan darat yang masih ada atau disebut juga sebagai
tumbuhan perintis. Sebagai tumbuhan perintis dikarenakan tumbuhan lumut mempunyai
kemampuan untuk tumbuh pada lahan yang masih kosong atau lahan yang telah rusak akibat
bencana alam serta mampu menghancurkan batuan besar menjadi batuan yang lebih kecil.
Tumbuhan lumut juga berperan sebagai substrat atau tempat hidup bagi hewan yang lebih
kecil, misalnya serangga dan berperan sebagai sumber makanan bagi hewan pemakan
tumbuhan (Herbivora).
Lumut hati biasanya berukuran kecil namun masih bisa diamati atau terlihat oleh mata
telanjang, umumnya berwarna hijau karena adanya kloroplas dan termasuk kedalam
tumbuhan herba yaitu tumbuhan yang tidak berkayu atau tumbuhan berbatang basah. Tubuh
lumut hati terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian dorsal, ventral dan lateral. Bagian ventral
merupakan bagian yang terletak didepan media tumbuh (misalnya tanah), bagian dorsal yaitu
bagian yang berlawanan dengan bagian ventral dan bagian lateral yang letaknya di samping.
Menurut Suire (2000, dalam Samti dkk, 2016) lumut hati mudah untuk dibedakan dengan
jenis lumut lainnya karena memiliki oil body. Oil body merupakan sejenis minyak yang
terdapat pada lumut hati. Putrika (2012) menyatakan bahwa lumut hati mempunyai struktur
tubuh Yang mirip akar, batang dan daun. Dikatakan mirip karena lumut tidak memiliki akar,
batang dan daun sejati sehingga lumut termasuk ke dalam tumbuhan talus (Thallophyta).
Hasan dan Ariyanti (2004) membedakan lumut hati berdasarkan bentuk tubuhnya yaitu lumut
hati bertalus dan lumut hati berdaun.
 Lumut Hati Bertalus
Lumut hati bertalus merupakan jenis lumut hati yang gametofitnya berupa talus yang
tumbuh merayap, berbentuk pipih atau gepeng serta bercabang (Hasan dan Ariyanti, 2004).
Menurut Damayanti (2006) pada beberapa spesies memiliki sisik yang transparan berwarna
ungu kehitaman yang menutupi bagian ventral. Ada dua jenis lumut hati bertalus yaitu lumut
hati bertalus sederhana dan lumut hati bertalus kompleks.
 Lumut Hati Berdaun
Lumut hati berdaun memiliki rhizoid yang uniseluler, daun pada beberapa spesies
memiliki kemampuan untuk berubah menjadi cuping yang disebut lobule (Damayanti,
2006). Lobule merupakan perluasan dari daun yang berfungsi untuk menampung air yang
ada dibagian ventral (Sulistyowati, 2014). Rhizoid uniseluler yang terdapat pada lumut
hati berdaun berfungsi sebagai alat perlekatan lumut terhadap substratnya atau terhadap
media tumbuh.
 Habitat dari lumut Hati (Marchantia polymorpha)
Lumut hati dapat tumbuh pada daerah yang memiliki tingkat kelembaban yang cukup
tinggi. Lumut dapat tumbuh pada substrat dengan menggunakan rhizoid, yang berupa struktur
akar yang masih sederhana. Lumut hati biasanya tumbuh pada permukaan tanah, batuan di
dinding gua bagian luar, tepi sungai, pinggir jalan, kayu dan pohon di alam (Robiah, 2010;
Goffinet, 2009). Pohon merupakan salah satu habitat yang disukai oleh lumut. Biasanya
pohon tersebut memiliki kelembaban yang tinggi, sehingga kondisi pohonnya terlihat basah.
Lumut biasanya tumbuh pada pohon yang memiliki permukaan batang kasar. Menurut
Novianti (2014) menyatakan bahwa kulit pohon yang kasar memiliki kemampuan untuk
menyerap dan menyimpan air hujan. Sehingga lumut dapat tumbuh serta menyerap air pada
batang pohon tersebut. Lumut tumbuh pada pohon dengan menggunakan rhizoid nya. Cara
hidup lumut jenis ini biasanya bersifat parasite atau merugikan terhadap pohon inang nya.
Habitat lainnya yang disukai oleh lumut adalah kayu atau pohon lapuk. Pohon lapuk biasanya
memiliki kondisi kayu yang cukup basah, hal ini dikarenakan oleh adanya proses pelapukan.
Menurut Novianti (2014) menyatakan bahwa kondisi kayu yang sudah mengalami pelapukan
akan lembab dan lebih banyak menyimpan air diantara sel kayu nya. Karena itu lah yang
menyebabkan lumut dapat tumbuh dengan menyerap air pada kayu lapuk tersebut. Lumut
biasanya ditemukan hidup secara berkelompok.
Permukaan tanah merupakan media tumbuh untuk lumut. Tanah yang dimaksudkan
disini adalah tanah yang memiliki kelembaban yang tinggi. Contohnya pada permukaan
tebing tanah. Tebing tanah umumnya memiliki kondisi tanah yang basah serta disekitar
tebing tanah juga ditumbuhi oleh tumbuhan lainnya. Tebing tanah biasanya tidak langsung
terkena oleh sinar matahari dikarenakan terhalangi oleh tumbuhan lainnya, sehingga
kelembaban di sekitar tebing tanah cukup tinggi. Habitat selanjutnya yang disukai lumut
adalah permukaan batu. Batu yang dimaksud adalah batu yang memiliki permukaan yang
kasar dan buka batuan yang halus. Misalnya batuan di dinding gua, batuan cadas serta batuan
bekas bangunan yang memiliki kondisi yang basah.
Lumut tumbuh pada batuan dengan menggunakan rhizoid nya. Lumut dikenal sebagai
tumbuhan perintis, yang artinya bahwa lumut dapat tumbuh pada tempat-tempat yang tidak
bisa ditempati oleh tumbuhan lain. Berdasarkan penjelasan diatas dapat diketahui bahwa
tumbuhan lumut,khusunya tumbuhan lumut hati menyukai tempat-tempat yang memiliki
kelembaban tinggi.
 Siklus Hidup dari Lumut Hati
Dalam hidupnya lumut menjalani dua fase perkembangan, yaitu fase gametofit dan fase
sporofit. Pada tumbuhan lumut fase gametofit lebih menonjol dari pada fase sporofit
(Firmansyah dkk, 2009, hlm. 106). Tumbuhan lumut dapat bereprduksi dengan dua cara,
yaitu secara seksual dan secara aseksual. Cara aseksual dilakukan dengan pembentukan spora
dalam proses meiosis, spora tersebut memiliki kromosom haploid (n). Reproduksi secara
seksual dilakukan melalui penyatuan gamet betina dan gamet janten yang dilakukan pada
proses mitosis, menghasilkan sporofit dengan kromosom diploid (2n). berikut ini proses
siklus hidup lumut dengan cara seksual.

Gambar : 1.6 Siklus Hidup Lumut


 Struktur Tubuh

Tubuhnya tidak memiliki akar, batang, dan daun yang sebenarnya, tetapi mempunyai
bagian yang menyerupai akar (rizoid), batang, dan daun. Pada beberapa jenis lumut hati atau
lumut tanduk tubuhnya masih berupa talus (lembaran). Tubuh lumut hati tersusun atas
struktur tubuh yang berbentuk hati pipih yang disebut talus yang tidak terdiferensiasi menjadi
akar, batang, maupun daun. Tumbuhan lumut mempunyai tubuh yang terbagi menjadi dua
lobus sehingga tampak seperti lobus pada hati.

Bentuk tubuhnya berupa lembaran mirip bentuk hati dan banyak terdapat


lekukan. Tubuhnya memiliki struktur yang menyerupai akar, batang, dan daun. Hal ini
menyebabkan lumut hati tersebut, banyak yang menganggapnya kelompok lumut
hati merupakan kelompok peralihan dari tumbuhan Thallophyta menuju Cormophyta.

Gambar 1.7 Struktur dari lumut hati

2. lumut daun (kelas Musci L.)


Lumut daun atau lumut sejati adalah tumbuhan yang termasuk
dalam divisi Bryophyta sensu stricto atau Musci. Tumbuhan "lumut" secara umum biasanya
merujuk pada kelompok ini. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan tidak
berpembuluh dan tumbuhan berspora. Lumut ini disebut sebagai lumut sejati, karena
memiliki bagian-bagian utama tumbuhan yang lengkap, yaitu akar (rizoid), batang, dan daun.
Lumut ini merupakan kelompok lumut terbanyak dibandingkan lumut lainnya, yaitu sekitar
10 ribu spesies. Kurang lebih terdapat 12.000 jenis lumut daun yang ada di alam ini.[4] Lumut
daun merupakan tumbuhan kecil yang mempunyai batang semu dan tumbuhnya tegak. Lumut
ini tidak melekat pada substratnya, tetapi mempunyai rizoid yang melekat pada tempat
tumbuhnya. Bentuk daunnya berupa lembaran yang tersusun spiral. Contoh species lumut
daun yang terkenal adalah lumut gambut atau Sphagnum sp.  menutup paling tidak 30%
permukaan daratan di bumi, dengan kerapatan tertinggi terdapat di kutub utara. Gambut pada
lapisan tanah gambut yang tebal dapat mengikat senyawa karbon organik dan mekanisme ini
sangat penting untuk menstabilkan konsentrasi karbondioksida di atmosfer bumi.

a. Krakteristik

Karakteristik Musci Lumut daun memiliki ciri-ciri diantaranya adalah tubuhnya masih
berupa thallus,gametofit tumbuh tegak atau merayap, mempunyai daun, batang dan rhizoid
multiseluler.selain itu,daunnya hanya terdiri dari satu lapis sel dengan rusuk tengah, tersusun
spiral atau melingkari batang. Kapsul bagian bawah fotosintetik(memiliki kemampuan untuk
fotosintesis) dan mempunyai stomata.kapsul dari lumut daun juga mempunyai kolumela yaitu
jaringan pusat kapsul yang bersifat steril.tangkai lumut daun memiliki struktur yang kuat dan
bertambah panjang secara perlahan selama perkembangan kapsul. ( Pada lumut daun yang
homotalik dapat dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu : 1. Paroisis (paroicous), anteridia dan
arkegonia terletak pada cabang yg sama tapi dalam kelompok yang berbeda. 2. Autoisis
(autoicous), bila anteridia dan arkegonia terletak pada cabang yang berbeda. 3. Sinosis
(sinoicous), apabila anteridia dan arkegonia terletak pada kelompok dan cabang yang sama.
Kapsul lumut daun dibedakan menjadi bagian-bagian yang disebut : 1. Apofise, yang
merupakan penggelembungan ujung seta. 2. Kotak atau teka, di dalamnya dibentuk spora. 3.
Tutup atau operkulum, ini tidak selalu ada pada lumut daun, antara tutup dan dinding kotak
terdapat anulus

a. Marfologi
Morfologi dari spesies tersebut adalah memiliki talus yang bersifat radial,

mempunyai bagian seperti batang dengan 3 baris bagian-bagian serupa daun. Alat-alat

kelamin terdapat diantara bagian-bagian seperti daun-daun, letaknya pada ujung

bagian yang seperti batang. Sporogonium terdapat pada sisi punggung, dan pada

beberapa jenis diliputi oleh periketium. Protonema berbentuk pita yang bercabang-

cabang serta kolumela diselubungi oleh jaringan sporogen.lumut ini berkembang biak

secara aseksual dan seksual yang berlangsung secara bergiliran.biasanya ditemukan di

area sedikit cahaya / ringan dan lembab dapat menyerap air yang berlebih, sehingga

dapat mencegah terjadinya banjir. 2.Bangsa Sphagnales (Lumut Gambut) Ciri dari

bangsa ini adalah hidup di rawa-rawa atau di daerah banyak air, membentuk rumpun
atau bantalan. Protonema berbentuk daun kecil dengan tepi daun yang bertoreh,

terdiri atas satu lapis sel, menempel pada alas dengan rizoid. Tiap protonema hanya

akan membentuk satu gametofor. Gametofor terdiri atas batang-batang yang

bercabang dengan daun-daun. Tidak ada rusuk tengah pada daun dan gametofor tidak

mempunyai rizoid.daun lumut gambut tersusun atas sel-sel yang berkloroplas dan sel-

sel yang mati dan kosong serta memiliki batang bercabang-cabang tegak dan

membentuk roset di ujung.gametangium bangsa Sphagnales terdapat pada cabang-

cabang yang khusus. Cabang yang mendukung anteridium ini terdapat pada ketiak

daun, sedangkan cabang yang mendukung arkegonium terdapat pada ujung

cabang.sporogonium bertangkai pendek dengan kaki haustorium(alat serap zat hara)

yang kemudian berkembang menjadi pseudopodium.seta hanya merupakan lekukan

antara kaki dan kapsul. Kapsul spora mempunyai tutup tetapi tidak terdapat peristom.

Kolumela berbentuk setengah bola. Contoh bangsa Sphagnum:

1. Siklus Hidup dari Lumut daun


2. Struktur Tubuh

b. Peranan
 Habitat dan Peranan Lumut Daun Lumut daun dapat tumbuh di tanah-tanah
gundul yang secara periodik mengalami kekeringan, di atas pasir bergerak, di antara
rumput-rumput, di atas batu cadas, batang pohon, di rawa-rawa, dan sedikit yang
terdapat di dalam air. Kebanyakan lumut ini tumbuh di rawarawa yang membentuk
rumpun atau bantalan yang dari tiap-tiap tahun tampak bertambah luas sedangkan
bagian bawah yang ada dalam air mati berubah menjadi gambut yang membentuk
tanah gambut. Jenis tanah ini bermanfaat untuk menggemburkan medium pada
tanaman pot dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Karena habitatnya sangat
luas, maka tubuhnya pun mempunyai struktur yang bermacam-macam. Di daerah
kering, badan lumut ini dapat berbentuk seperti bantalan, sedangkan yang hidup di
tanah hutan dapat berbentuk seperti lapisan permadani. Lumut di daerah lahan gambut
dapat menutupi tanah sampai tanah tetapi justru banyak melindungi tanah dari
penguapan air yang terlalu besar. pembagian Musci (Lumut Daun) Musci dibedakan
ke dalam 3 bangsa yaitu: 1.Bangsa Andreaeales Bangsa ini hanya memuat satu suku,
yaitu suku Andreaeaceae, dengan satu marga Andreaea. Protonema berbentuk pita
yang bercabang-cabang. Kapsul spora mula-mula diselubungi oleh kaliptra yang
bentuknya seperti kopyah bayi. Jika sudah masak pecah dengan 4 katup-katup.
Kolumela diselubungi oleh jaringan sporogen. Contoh-contoh: Andreaea petrophila,
Andreaea rupestris (Tjitrosoepomo,Gembong.2005) Daun-daun pada bangsa
Andreales tersusun spiral rapat dan menutupi batang.gametangium terdapat pada
ujung cabang terdiri anteridium dan arkegonium terdapat cabang yang
berbeda.sporangium terdiri dari kaki dan kapsul.tumbuhan pada bangsa ini berwarna
hijau kehitaman dengan rhizoid menancap di substrat.bangsa ini juga memiliki daun
lebat dengan 3 daun setiap kelompok serta dapat bersifat monoceous atau dioceous.
Contoh bangsa Andreales ssss:

Anda mungkin juga menyukai