Bhsindo Fadil
Bhsindo Fadil
Peran Alumni sebagai Akar Jaringan Ulama Lokal, Nasional dan Global
Pondok Pesantren As’adiyah
Dosen Penampu:
Disusun oleh:
MUHAMMAD FADIL
Puji syukur atas kehadirat allah subahanahu wata’ala atas rahmat dan hidayahnya penulis
dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam tak lupa kita kirimkan kepada biginda
rasulullah muhammad sallallahu alaihi wasallam.
Makalah yang berjudul Peran Alumni sebagai Akar Jaringan Ulama Lokal, Nasional dan
Global Pondok Pesantren As’adiyah ini bertujuan untuk memenuhi tugas makalah dan semoga
bisa juga menjadi refrensi dan pembelajaran bagi yang membacanya. Penulis menyadari bahwa
makalah yang disusun ini masih jauh dari kata sempurna, jadi jika ada kesalahan penulis siap di
beri keritik dan saran, dan atas perhatiannya saya ucapkan banyak terima kasih.
DAFTAR ISI
LEMBARAN JUDUL...............................................................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................
A. LATAR BELAKANG...................................................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH...............................................................................................................
C. TUJUAM........................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................................
A. KESIMPULAN..............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ulama pertama yang dikenal membentuk jaringan SulawesiMekah adalah Syekh Yusuf
Al-Makassari. Dalam perjalanannya belajar ke Mekah, ia singgah di beberapa daerah seperti
Banten, Aceh dan Yaman . Gambaran perjalanan ini secara langsung membentuk ulama
Nusantara-Timur Tengah. Azra dalam bukunya memaparkan secara khusus figur Syekh beserta
perjalanan hidupnya mengembara mencari ilmu serta berjuang menyebarkan dakwah Islam.
Dalam perkembangannya, banyak ulama Sulawesi yang kemudian belajar ke Mekah seperti
Syekh Abd. Rasyid Bugis dan putranya KH. Muh. As’ad dari Sengkang Wajo. Tradisi belajar ke
Mekah ini juga dilakukan oleh beberapa calon Qadhi Kerajaan Bone, diantaranya: Syekh
Ahmad, KH. Adam, KH. Safiyanah, KH. Muhammad Yusuf, KH. Abd. Wahid, KH. Sulaiman,
KH. Muh. Rafi dan KH. Junaid. Selanjutnya terdadapat ulama-ulama yang belajar di Nusantara,
atau belajar dari ulama alumni Mekkah, seperti AGH. Huzaifah dan AGH Muhammad Abduh
Pabbajah.1
Sejak dahulu Mekah menjadi tujuan para ulama belajar agama tak terkecuali ulama di
Sulewesi Selatan. Diantaranya yang terkenal yaitu pendiri MAI Sengkang KH. Muh. Asad. Ia
berguru kepada banyak ulama di Mekah diantara gurunya yakni Sykeh Said alYamani, Ia
merupakan ulama keturunan Bugis kelahiran Mekah, ayahnya adalah Syekh Abdul Rasyid ulama
Bugis yang sudah lama bermukim di Mekah. Disamping belajar pada Syekh Said Al Yamani, ia
juga belajar pada Syekh Umar Hamdani al-Magribi, Syekh Jamal al Makki, Syekh Ahamd
Nazirin, Syekh Hasan al Yamani (putra Syekh Said al Yamani) dan lain sebagainya. Gurutta
Muh. As’ad kemudian pulang ke Sengkang dan mendirikan MAI Sengkang Wajo. Banyak dari
murid-muridnya yang kemudian melanjutkan perjuangannya menyebarkan pendidikan agama di
Sulawesi termasuk Pinrang seperti, Abdurrahman Ambo Dalle yang mendirikan Pesantren DDI
Manahil Ulum Kaballangan Pinrang atau KH. Zainal Abidin yang mendirikan pengajian
tradisional di Pinrang.
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Keberadaan alumni sebagai ouput pondok pesantren
Keberadaan alumni sebagai ouput pondok pesantren memiliki nilai tawar yang tidak
bisa dipandang sebelah mata dalam kaitannya dengan peran yang dapat mereka berikan bagi
almamaternya yang daam hal ini adalah Pondok Pesantren As’adiyah. Dalam kaitannya
dengan peran alumni sebagai akar keilmuan jaringan ulama lokal, nasional, dan global
Pondok Pesantren As’adiyah, bisa dikatakan bahwa sejak berdirinya pada 1930 dari awalnya
yang bernama Madrasah ‘Arabiyah Islamiyah lalu kemudian diubah menjadi Pondok
Pesantren As’adiyah sebagai wujud penghargaan atas jasa Anregurutta Sade’ dalam
mendirikannya maka salah satu pondok pesantren terbesar di Sulawesi Selatan telah
mengeluarkan alumni yang tidak terbilang jumlahnya secara pasti. Meskipun kemudian,
secara umum, bisa dikatakan bahwa jumlah alumni Pondok Pesantren As’adiyah sangat
banyak dan telah menempati banyak pos-pos penting dalam berbagai lembaga pemerintahan,
lembaga pendidikan, organisasi sosial kemasyarakatan, dan yang lainnya.
Dalam menyatukan potensi yang dimiliki alumni sebagai akar jaringan ulama lokal,
nasional, dan global Pondok Pesantren As’adiyah, alumni membentuk organisasi alumni
seperti yang dapat ditemukan pada tingkatan mahasiswa yang disebut dengan Forum
Komunikasi Mahasiswa Alumni (FKMA) As’adiyah serta yang dapat ditemukan pada
tingkatan alumni yang lebih senior disebut dengan Ikatan Keluarga Alumni Pondok
Pesantren As’adiyah (IKAKAS). Dalam perkembangannya, keberadaan dari kedua
organisasi alumni tersebut sangat mendukung peran alumni sebagai akar jaringan ulama
Pondok Pesantren As’adiyah. Hal dapat terlihatdari adanya organisasi alumni seperti Forum
Komunikasi Mahasiswa Alumni (FKMA) As’adiyah ataupun Ikatan Keluarga Alumni
Pondok Pesantren As’adiyah (IKAKAS), para alumni dapat mengintensifkan silaturrahim
dan kooordinasi terkait dengan kontribusi konstruktif apa yang dapat mereka berikan bagi
almamaternya yang dalam hal ini adalah Pondok Pesantren As’adiyah dalam skala mikro
ataupun kontribusi konstruktif apa yang dapat mereka berikan bagi nusa, bangsa, dan agama
dalam skala makro.
B. Forum atau wadah Alumni sebagai Akar Jaringan Ulama Lokal, Nasional dan
Global
Dalam kaitannya dengan Forum Komunikasi Mahasiswa Alumni (FKMA) As’adiyah
sebagai salah satu organisasi alumni pada tingkatan mahasiswa, kelahirannya pada 14
September 1994 di Makassar yang saat itu masih disebut Ujung Pandang, organisasi
sebagaimana digambarkan dalam Anggaran Dasar menegaskan bahwa keberadaannya
merupakan organisasi yang menggerakkan potensi kreatif mahasiswa yang memiliki latar
belakang pendidikan Pondok Pesantren As’adiyah dan simpatisannya untuk menyatakan
sikap, tekad, gerak dalam menetapkan posisi tulang punggung As’adiyah yang
menitikberatkan kader-kader muslim Indonesia guna membangun agama, bangsa dan
negara. Beberapa fungsi yang imanen dalam keberadaan Forum Komunikasi Mahasiswa
Alumni (FKMA) As’adiyah tersebut adalah:
1. Sebagai wadah yang menggerakkan potensi mahasiswa untuk mengatur sikap,
tekad dan gerak dalam mengamalkan amanah, ibadah dan khalifah dalam rangka
pelaksanaan nilai-nilai ajaran Islam
2. Sebagai wadah pendidikan dan pembinaan mahasiswa untuk meningkatkan sikap
mental, pengetahuan, keterampilan menuju kemandirian mahasiswa yang
berwawasan luas.
3. Sebagai wadah untuk menumpuk dan mengembangkan semangat ukhuwah dan
kegotongroyongan.
4. Sebagai wadah memantapkan ajaran tauhid pada generasi muda Islam khususnya
mahasiswa dalam rangka membina mahasiswa yang seutuhnya4
Dalam kiprahnya sebagai akar jaringan ulama Pondok Pesantren As’adiyah, Forum
Komunikasi Mahasiswa Alumni (FKMA) As’adiyah telah melakukan berbagai upaya
inovatif termasuk dalam hal ini adalah memberikan pendampingan pada senior-senior
alumni Pondok Pesantren As’adiyah yang dapat dikategorikan sebagai bagian dari jaringan
ulama Pondok Pesantren As’adiyah untuk pengurusan administrasi kepangkatan mereka
termasuk dalam hal ini adalah pendampingan dalam proses submit artikel pada jurnal-jurnal
internasional bereputasi seperti yang selama ini dilakukan oleh Mukrimin Amin, salah
seorang dosen pada Institut Agama Islam Negeri Sultan Amai Gorontalo dan merupakan
salah seorang alumni Pondok Pesantren As’adiyah yang pernah berkiprah pada Forum
Komunikasi Mahasiswa Alumni (FKMA) As’adiyah yang saat ini menempuh pendidikan
jenjang doktoral pada salah satu universitas di Australia. Hal yang sama juga dilakukan pada
Sukirman, salah seorang dosen pada Institut Agama Islam Negeri Palopo dan merupakan
salah seorang alumni Pondok Pesantren As’adiyah yang pernah berkiprah pada Forum
Komunikasi Mahasiswa Alumni (FKMA) As’adiyah yang saat ini menempuh pendidikan
jenjang doktoral pada salah satu universitas di Inggris. Demikian pula sosok alumni Pondok
Pesantren As’adiyah lainnya seperti Husnul Fahimah, seorang peneliti pada Balai Penelitian
dan Pengembangan Agama Makassar, yang juga banyak membantu penerbitan jurnal-jurnal
dari para senior alumni Pondok Pesantren As’adiyah pada jurnal-jurnal nasional
terakreditasi. Tiga nama yang disebutkan hanya sebagian kecil dari alumni yang telah
berkontribusi maksimal sebagai akar jaringan ulama Pondok Pesantren As’adiyah. Bisa
dikatakan bahwa relasi antara guru dan murid yang selama ini terbangun di antara mereka
telah menanamkan dalam diri alumni bahwa membantu mereka yang imanen dalam jarigan
ulama tersebut atau yang lazim dikenal dengan “anregurutta” atau “gurutta” adalah salah
satu syarat untuk memperoleh “barakka”. Penulis teringat dalam sebuag analogi yang
pernah disampaikan oleh salah seorang anregurutta yang dalam hal ini adalah Anregurutta
Ali Pawellangi bahwa barakka itu adalah sumber ketenangan hidup. Kata “barakka”
memiliki persentuhan morfologis dengan kata “al-birkah” yang dalam bahasa Arab
bermakna kolam. Ketenangan yang ada pada sesuatu yang berberkah atau “mabbarakka”
4
PP FKMA As’adiyah Makassar, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PP-FKMA,
https://ppfkmaasadiyah.blogspot.com. (23 Juni 2021)
persis seperti air dalam kolam yang ketika beriak maka akan segera kembali ke bentuk
semula. Demikian pula suatu perolehan yang berberkah maka tidak ada kesulitan yang tidak
akan berujung pada kemudahan, tidak ada kegundahan yang tidak akan berujung pada
ketenangan, dan yang lainnya. Motivasi perolehan “barakka” ini yang terus mendorong para
alumni untuk memiliki perhatian untuk membantu “anregurutta” atau “gurutta” yang
membutuhkan bantuan dalam halhal tertentu
Bukti lain dari posisi Forum Komunikasi Mahasiswa Alumni (FKMA) As’adiyah
dalam menguatkan perannya sebagai akar jaringan ulama Pondok Pesantren As’adiyah
adalah adanya kegiatan bimbingan intensif yang dilakukan bagi mahasiswa yunior yang baru
saja tamat dari Pondok Pesantren As’adiyah dengan melibatkan mahasiswa senior
bekerjasama dengan senior-senior alumni yang kebanyakan sudah menyelesaikan studi pada
jenjang pendidikan tinggi dan telah naik setingkat lebih tinggi dengan bergabung pada
Ikatan Keluarga Alumni Pondok Pesantren As’adiyah (IKAKAS). Proses bimbingan intensif
dengan beberapa materi bimbingan seperti Bahasa Arab, Bahasa Inggris, Retorika Berbicara
Depan Umum (Ceramah atau Khutbah), serta Pemikiran Islam dengan tema-tema sentral
seperti Aswaja sebagai Metode Berpikir, Peran Mahasiswa dalam Transformasi Keilmuan
Islam, Epistemologi Keilmuan Pondok Pesantren As’adiyah: Dari Dulu sampai Sekarang,
dan tema-tema lainnya. Apa yang dilakukan oleh Forum Komunikasi Mahasiswa Alumni
(FKMA) As’adiyah merupakan saah satu paya untuk mempersiapkan kader-kader ulama
masa depan yang notabene merupakan alumni Pondok Pesantren Asadiyah sehingga pada
gilirannya akan semakin memperkuat jaringan ulama Pondok Pesantren As’adiyah baik
lokal, nasional, ataupun global.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Syarifuddin, Jaringan Intelektual Ulama Pinrang, Pusaka Jurnal Khazanah Keagamaan, Vol. 8,
No. 2, 2020, h. 229
Hamzah Manguluang, Riwayatku dan Riwayat Guru Besar K.H. M. As’ad, h. 1
Zainuddin Hamka, Corak Pemikiran Keagamaan Gurutta Muh. As’ad (Disertasi), h. 143
PP FKMA As’adiyah Makassar, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PP-FKMA,
https://ppfkmaasadiyah.blogspot.com. (23 Juni 2021)