Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN OBSERVASI PEMBELAJARAN PKN SD

KELAS V SD KRISTEN GPID PALU

Dosen Pengampu : Muchdar, S.Pd M.Pd


Disusun Oleh
Kelompok 6
1. Vita vatiaturrahmi A40120267
2. Nadia Putri Hilika A40120289
3. Dewi Arimbi A40120265
4. Aisra Pabemba A40120275
5. Dini Andini A40120290

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2022
KATA PENGANTAR
Semoga berkah dan keselamatan tercurah kepada kita semua. Puji syukur ke hadirat
Allah SWT, yang dengan berkat, rahmat, dan karunia-Nya, telah memberikan kemudahan
dan kelancaran dari persiapan, proses observasi, analisis, hingga terselesaikannya penyusunan
laporan observasi ini. Observasi ini dilaksanakan di SD KRISTEN GPID PALU jln.kijang
palu selatan.
Observasi dilaksanakan  pada rabu,16 November 2022. Pelaksaan observasi dilakukan
oleh kelompok observer dalam satu kali pertemuan, atau satu kali tatap muka. Alokasi
pembelajaran untuk pembelajaran PKN dalam satu kali tatap muka adalah 2 x 40 menit.
Observasi pembelajaran PKN di sekolah sebagai tugas mata kuliah pembelajaran PKN SD.
Kelompok observer mendapat pengalaman yang menarik dan berharga dengan  pelaksanaan
observasi tersebut.
Penulis berharap agar penyusunan laporan observasi ini dapat memberikan
sumbangan pengetahuan yang berkaitan dengan Pembelajaran PKN di kelas, terutama untuk
jenjang sekolah dasar. Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan observasi ini masih
banyak kekurangan, sehingga penulis mengundang saran, kritik, serta masukan dari pembaca
sekalian.

Selasa, 22 November 2022

Kelompok 6
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Kegiatan observasi


Istilah observasi berasal dan bahasa Latin yang berarti ”melihat” dan
“memperhatikan”. Istilah observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan
secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan
hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut. Pada dasarnya observasi
bertujuan untuk mendeskripsikan setting  yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang
berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian
dilihat dan perspektif subjek yang terlibat dalam kejadian yang diamati tersebut.
Deskripsi harus kuat, faktual, sekaligus teliti tanpa harus dipenuhi berbagai hal
yang tidak relevan. Berangkat dari konsep tersebut, dalam mendeskripsikan hasil
kegiatan observasi pembelajaran, diungkapkan secara detail dan sesuai dengan
kenyataan yang terjadi dalam setting  observasi.
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang dapat
membentuk diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa,usia, untuk
menjadi warga negara yang cerdas, terampil dan berkarakter yang dilandasi oleh
UUD 1945. hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Depdiknas (2005 : 34)
bahwa Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang secara
umum bertujuan untuk mengembangkan potensi individu warga negara i ndonesia,
sehingga memiliki wawasan, sikap, dan keterampilan kewarganegaraan yang
memadai dan memungkinkan untuk  berpartisipasi secara cerdas dan bertanggung
jawab dalam berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
berdasarkan pendapat di atas jelas bagi kita bahwa PKn bertujuan
mengembangkan potensi individu warga negara, dengan demikian maka seorang
guru PKn haruslah menjadi guru yang berkualitas dan profesional,sebab jika guru
tidak berkualitas tentu tujuan PKn itu sendiri tidak tercapai.
Untuk mencapai tujuan Pendidikan Kewarganegaraan tersebut, maka
guru berupaya melalui kualitas pembelajaran yang dikelolanya, upaya ini bisa
dicapai jika siswa mau belajar. Dalam belajar inilah guru berusaha mengarahkan
dan membentuk sikap serta perilaku siswa sebagai mana yang dikehendaki dalam
pembelajaran PKn. berdasarkan uraian di atas bahwa untuk mencapai tujuan
pendidikan guru melakakukan berbagai upaya baik itu dalam bentuk penerapan
strategi pembelajaran, model pembelajaran yang digunakan ataupun hal-
hal pendukung lainnya yang diaplikasikan guru dalam kegiatan pembelajaran PKn
di sekolah dasar berangkat dari hal tersebut observer tertarik untuk melakukan
kegiatan observasi terhadap kegiatan pembelajaran pembelajaran pendidika
nkewarganegaraan kelas v sekolah Dasar Kristen GPID Palu, kegiatan apa saja
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran PKn baik kegiatan awal, inti dan akhir,
sehingga observer mengetahui apa kegiatan yang muncul, apa strategi yang
digunakan dalam pembelajaran PKn, apa model yang digunakan dalam
pembelajarn PKn.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam kegiatan observasi
adalah apa problematika dan kelebihan kegiatan pembelajaran mata pelajaran
Pkn SD kelas V Sekolah Dasar Kristen GPID Palu.

C. Tujuan Kegiatan Observasi


Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan kegiatan observasi adalah
mengatatuhi problematika dan kelebihan kegiatan pembelajaran mata pelajaran
Pkn serta bagaimana solusi pemecahan problematikan mata pelajaran
Pkn di kelas V Sekolah Dasar Kristen GPID Palu.
BAB II
LAPORAN HASIL OBSERVASI

A. Lokasi dan identitas Sekolah


1. Tanggal Observasi : 16 November 2022
2. Nama sekolah : SD KRISTEN GPID PALU
3. Alamat sekolah : jln. kijang palu selatan
4. Nama Kepala sekolah :
5. Kelas :V
6. Nama guru kelas : AGNES DESI LILIANA

B. Deskripsi hasil Obervasi


1. Pemahaman guru dan siswa mengenai konsep dasar PKn dalam pembelajaran
Semangat Kekeluargaan dan gotong royong di kelas V SD kristen Gpid palu.
Gotong royong adalah pembantingan tulang bersama, pemerasan
keringat bersama, perjuangan bantu-membantu sesama. Amal semua buat
kepentingan semua, keringat semua buat kebahagiaan semua." Demikianlah
penggalan pidato Presiden Soekarno yang disampaikan dalam Sidang BPUPKI
tanggal 1 Juni 1945 untuk menjadikan gotong royong sebagai landasan
semangat membangun bangsa.
Gotong royong merupakan sebuah kegiatan bersama yang bertujuan
mencapai kemajuan bersama. Gotong royong telah menjadi kepribadian
bangsa dan budaya semenjak dahulu. Budaya ini telah ada sebelum Indonesia
merdeka dan telah berakar di dalam kehidupan masyarakat. Gotong royong
menumbuhkan rasa kebersamaan, kekeluargaan, dan tolong-menolong.
Dengan demikian, rasa persatuan dan kesatuan nasional terus terbina.
Menurut ibu agnes pengetahauan dan pemahaman siswa mengenai
semangat kekeluargaan dan gotong royong ini diasah melalui pertanyaan yang
pertama anak disuruh untuk mentehahui apa tujuan gotong royong, kemudian
diberikan materi secara terus menerus, agar siswa bisa mendapat pemahaman,
di masalah semangat kekeluargaan dan gotong royong anak disuruh untuk
mengahafalkan dan menyebutkan manfaat gotong royong. Hal ini bertujuan
agar siswa bisa memahami dengan baik mengenai semangat kekeluargaan dan
gotong royong dilingkungannya. Siswa-siswi kelas V SD kritsen Gpid palu ini
sudah tahu mengenai gotong royong karena guru sudah menerapkan dalam
pelajaran pkn ini, akan tetapi tingkat respon siswa dalam memahami pelajaran
gotong royong meresponnya itu memang masih sedikit kesulitan, karena
mereka masih mengulang dari kelas lima,  jadi untuk mengenal lagi atau
mengulang materi gotong royong itu perlu sedikit kesabaran dalam  melatih
siswa untuk bisa masuk dan paham akan materi itu dalam penerapan
kehidupan sehari-hari siswa sudah bisa menerapkan misalnya membersikan
kelas bersama-sama, menghias kelas, dll.
Setiap individu memiliki pemikiran yang berbeda, begitupun dengan
guru dan siswa pasti memiliki pemikiran dan pemahaman yang berbeda, hal
ini pun terjadi pada pemahamn siswa terhadap semangat kekeluargaan dan
gotong royong. Dari hasil obervasi yang kami lakukan, pemahaman siswa
terhadap materi semangat kekeluargaan dan gotong royong ini memang sedikit
kurang, sama seperti yang dijelaskan Ibu agnes. Pemahaman semangat
kekeluargaan dan gotong royong menurut kevin, salah satu siswa dari kelas V
Sd kristen gpid palu bahwasanya gotong royong adalah melakukan sesuatu
secara bersama-sama. Dari observasi yang kami lakukan, siswa tersebut hanya
mengetahui sekilas tentang semangat kekeluargaan dan gotong royong,
bahkan harus kami berikan stimulus terlebih dahulu agar siswa bisa
mengetahui materi tersebut. Disini terlihat bahwa memang benar tingkat
pemahaman siswa mengenai semangat kekeluargaan dan gotong royong
rendah, mereka hanya tahu gotong royong itu apa. Jika kita bahas lebih
merinci dan mendalam, mereka belum bisa mengikuti dengan baik. Mereka
memang paham apa itu gotong royong, tapi mereka tidaak tahu secara
mendetail.
Dari hasil observasi yang kami lakukan, mereka memang sudah
diajarkan mengenai semangat kekeluargaan dan gotong royong, bahkan guru
juga sudah secara rinci dalam memberikan materi dan mereka memiliki buku
masing-masing tapi memang pemikiran siswa yang masih belum bisa seperti
yang diharapkan. Pastinya ada berbagai faktor yang membuat mereka kurang
bisa memahami dengan baik. Baik itu dari bobot materinya ataupun dari sisi
siswanya itu sendiri ataupun dari gurunya sendiri. Bisa kami ketahui bahwa
pemahaman siswa mengenai pembelajaran PKn tentang semangat
kekeluargaan dan gotong royong ini masih dikatakan kurang, hal ini tidak
terjadi pada satu siswa, tetapi siswa lain juga mengalami hal yang sama.
Sehingga dalam observasi yang kami lakukan pada siswa, kami tidak
mendapatkan informasi banyak mengenai pemahaman mereka tentang
semangat kekeluargaan dan gotong royong.
2. Strategi guru dalam menanamkan pemahaman mengenai konsep dasar PKn
dalam pembelajaran semangat kekeluargaan dan gotong royong dikelas V SD
Kristen GPID palu.
Setiap pembelajaran pasti disitu guru mempunyai strategi ataupun
rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam pembelajaran di kelas, hal ini
bertujuan untuk menciptakan situasi belajar yang kondusif dan menumbuhkan
pemahaman siswa dengan baik tanpa adanya paksaan terhadap siswa.
Begitupun dengan Ibu agnes desi liliana selaku guru kelas VI SD Keisten
GPID palu ini menerapkan strategi dalam proses pembelajaran materi PKn
(semangat kekeluargaan dan gotong royong). Salah satu strategi yang dipakai
beliau adalah strategi pembelajaran kooperatif, akan tetapi sebelum pelajaran
dimulai Ibu agnes desi melakukan yang pertama menjelaskan materi yang
disampaikan, terus memberikan pretest dan postes dan tes akhir. Kalau pretest
atau tes awalnya  mengenai materi yang diajarkan tetapi belum  begitu
mendetail ke arah materi tersebut, baru pengenalan materi, kalau postestnya
mengenai keseluruhan materi itu, sedangkan tes akhirnya memberikan
beberapa pertanyaan dan tugas mandiri bahkan kelompok kepada siswa.
Sedangkan menurut ibu agnes, metode yang digunakan bukan hanya ceramah
saja, tetapi beliau juga memakai metode pemberian tugas, tanya jawab,
metode diskusi lalu juga ada tes tulis dan tes lisan, kalau tes lisannya dengan
cara anak-anak prsentasi hasil wawancara sesama teman mereka.
Strategi pembelajaran yang dipakai ibu agnes adalah strategi
pembelajaran kooperatif yang mana model pembelajarannya adalah membagi
siswa dalam kelompok-kelompok kecil. Menurut beliau, kelompok-kelompok
itu harus terdiri dari siswa yang heterogen, artinya terdiri dari siswa yang
memiliki kemampuan intelektual yang berbeda, atau dengan kata lain harus
ada yang memiliki kemampuan lebih dalam satu kelompok itu, hal ini agar
adanya kerjasama diantara anggota kelompok itu dalam pemecahan masalah.
Dalam kooperatif berkemungkinan siswa bersifat individual, tidak mau
mambantu teman sekelompoknya/bersifat egois. Akan tetapi menurut ibu
agnes, dalam siswa kelas V SD kristen GPID ini hal itu tidak terjadi. Mereka
mengerjakan dengan kerjasama diantara teman sekelompoknya, mereka
bekerja sesuai kelompoknya. Siswa disuruh mengerjakan tugas dan harus
selesai sesuai dengan waktu yang diberikan guru.
Sebelum pelajaran, pasti ada hal-hal yang perlu dipertimbangkan
sebelum melakukan proses pembelajaran. Menurut Ibu agnes desi liliana,
kalau hal-hal yang perlu dipertimbangkan sebelum proses pembelajaran
berlangsung adalah  kita sebagai guru memberi pelajaran dengan membuat
perencanaan pembelajaran, karena dengan perencanaan pembelajaran kita bisa
tahu apa saja yang akan kita berikan/lakukan kepada siswa dalam proses
pembelajaran berlangsung, mulai dari awal sampai akhir pembelajaran. Kalau
misalkan dalam penyampaian materi itu ada kendalanya seperti pada semangat
kekeluargaan dan gotong royong kan penuh dengan manfaat dan tujuan,
bagaimana kita sebagai guru itu mencari istilah atau sesuatu hal yang sulit
diketahui melalui internet.  Semakin canggih kemajuan  iptek, kita sebagai
guru memberikan pengetahuan tentang internet, supaya bisa mengikuti
perkembangan zaman dan mendapatkan informasi yang lebih akurat dan
mudah. Cara yang Ibu agnes lakukan untuk menanamkan pemahaman siswa
terhadap pelajaran semangat kekeluargaan dan gotong royong salah satu
caranya adalah dengan menyuruh siswa membersihkan kelas secara bersama-
sama, mengerjakan tugas secara berkelompok, sesuai dengan materinya yaitu
semangat kekeluargaan dan gotong royong.
Dari hasil observasi yang kami lakukan, Ibu agnes desi liliana sudah
menerapkan strategi pembelajaran, hal ini berarti proses pembelajarannya
sudah tertata sedemikian rupa, yang paling terpenting adalah bahwasanya
beliau telah melakukan perencanaan pembelajaran sebelum proses
pembelajran berlangsung, hal ini tentunya akan menentukan keberhasilan
proses pembelajaran. Terlebih-lebih dalam materi semangat kekeluargaan dan
gotong royong ini banyak yang perlu dipelajari dan yang harus diketahui siswa
dengan baik, oleh karena itu strategi pembelajaran perlu di miliki atau
direncanakan oleh guru, dan disini Ibu agnes desi liliana sudah menerapkan
pada proses pembelajaran di mata pelajaran PKn.
3. Kendala-kendala yang dihadapi guru dalam menanamkan konsep dasar PKn
dalam pembelajaran semangat kekeluargaan dan gotong royong kelas V SD
Kristen GPID palu
Setiap sesuatu hal pasti mempunyai kendala dalam pelaksanannya.
Begitu juga pada proses pembelajaran pasti terdapat kendala-kendala yang
dihadapi guru, baik itu kendala dari siswa itu sendiri, dari materi, suasana
kelas, ataupun yang lain. Namun hal itu sudah wajar terjadi, disinilah guru
harus bisa mengatasi dan menyelesaikan kendala-kendala yang dihadapi,
karena guru bertanggungjawab atas proses pembelajaran. Hal ini juga terjadi
pada agnes Menurut beliau kalau setiap mengajar itu pasti ada kendalanya,
seperti contohnya anak-anak yang bicara sendiri saat diterangkan, anak yang
tidur saat pelajaran berlangsung. Namun tinggal bagaimana kita sebagai guru
itu bisa mengalihkan siswa yang tidak mengerti menjadi mengerti, caranya
seperti itu. Jadi kita harus bisa menyelesaikan kendala-kendalayang terjadi
tanpa harus mengintimidasi siswa, harus memakai cara halus.
Salah satu kendala yang paling utama adalah minat belajar siswa.
Menurut Ibu agnes minat belajar memang perlu ditumbuhkembangkan karena
hal itu juga menentukan keberhasilan belajar siswa. Untuk
menumbuhkembangkan minat adalah dengan cara memotivasi siswa, dan
untuk memotivasi itu sebelum memberikan pelajaran, kita sebagia guru haru
bisa  berinteraksi dengan siswa secara langsung. Sedangkan untuk mengetahui
apakah siswa itu minat apa tidak biasanya diketahui waktu pelajaran. jika
siswa itu tidak minat, kita sebagai guru memberikan beberapa selingan supaya
anak-anak itu tidak jenuh. Kalua dalam pelajaran PKn ini kita berikan selingan
sebuah permainan yang ada yang ada hubungannya dengan materi salah satu
contohnya seperti itu. Selain dari minat, kendala tersebut juga bisa berasal dari
tingkat kepandaian siswa yang berbeda dalam satu kelas  dalam memahami
materi, karena seperti yang dijelaskan tadi bahwa siswa kelas V tersebut
sedikit susah dalam mempelajarai materi tentang semangat kekeluargaan dan
gotong royong. Hal ini karena ketika salah satu siswa yang pandai sudah bisa
memahami tapi ada siswa lain yang kurang pandai dalam memahami materi
maka ini menjadi kendala bagi guru dalam menyampaikan materi, artinya guru
harus mengulang materi sampai semua siswa bisa memahami walaupun ada
salah satu siswa yang sudah bisa cepat memahami materi yang disampaikan
guru.
Menurut Ibu agnes desi liliana, tingkat kepandaian siswa kelas V SD
kristen GPID palu memang tidak seimbang. ada yang pandai dan ada yang
kurang pandai. Kalau yang pandai ini bisa dilihat karena dia rajin belajar, baik
di sekolah ataupun di rumah, kalau siswa yang kurang pandai atau standar ini
bisa dibilang tidak bodoh. Kita sebagai guru ini  harus terus berusaha , teliti
dan sabar, insyaallah anak-anak ini bisa pintar semua.
Minat belajar berkaitannya dengan semangat belajar siswa. Setiap
siswa pasti ada yang  terkadang kurang semangat dalam belajar. Menurut Ibu
agnes kalau masalah kurang semangatnya itu memang dari anaknya itu
sendiri, tapi saya selama mengajar memang sebelum pelajaran itu saya kasih
permainan agar siswa bisa semangat, missal dikasih tebak-tebakkan atau
berdendang supaya tidak jenuh nantinya. Sehingga anak merasa senang dan
akan tumbuh semangat dalam belajar. Kalaupun misal ada yang jenuh dalam
proses pembelajaran berlangsung, ada cara yang beliau  lakukan. Kalau selama
mengajar  Ibu Siti biasa memberi soal yang agak mudah supaya siswa bisa
berusaha atau bisa semangat mengerti pelajaran dan menyelesaikan soal dari
gurunya itu. Kalau masalah anak kurang semngat itu selain dari siswanya
sendiri juga tergantung mata pelajarannya, jika pelajarannya dirasa mudah dan
dimengerti bagi siswa, maka siswa itu akan ada semangat belajar, oleh karena
itu guru harus pandai-pandai membuat mata pelajaran dianggap mudah bagi
siswa. Salah satu cara yang Ibu agnes lakukan adalah dengan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pikiran mereka masing-
masing apa yang mereka ketahui tentang materi tersebut, Oleh karena itu guru
dan siswa harus mempunyai interaksi yang baik.
Setiap kendala pasti ada faktor atau penyebabnya. Menurut Ibu agnes,
faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya kendala-kendala dalam proses
pembelajaran biasanya kebanyakan dari siswa itu, kadang siswa itu tidak
mendengarkan atau jenuh  di dalam kelas, terus anak itu memang tidak ada
minat untuk mengetahui materi itu, tidak ada minat untuk belajar, sudah bosan
di dalam kelas. Sedangkan faktor lain seperti dari gurunya sendiri menurut Ibu
agnes, selama beliau mengajar tidak ada kendala dari pihak guru sendiri.
karena memang sebagai guru harus menang IT, jadi informasi-informasi
terupdate yang tidak ada di buku, guru bisa mncari tahu dengan akses internet,
jadi guru sangat membutuhkan bantuan IT. Hal itu bukan menjadi kendala,
akan tetapi justru membantu guru dan siswa dalam memperoleh informasi
yang tidak bisa dijangkau dari guru dan siswa itu sendiri.
Dari hasil observasi yang kami lakukan, dalam proses pembelajaran
yang Ibu Agnes lakukan menemui banyak kendala, baik dari segi minat dan
semangat siswa, ataupun yang lainnya. Namun yang terpenting adalah dimana
guru disini harus berusaha untuk bisa menumbuhkembangkan minat dan
semangat belajar siswa dengan berbagai cara walaupun banyak faktor yang
menyebabkan kendala-kendala tersebut. Disini Ibu agnes telah melakukan
berbagai cara agar bisa menumbuhkembangkan minat serta semngat belajar
siswa, salah satunya adalah memberikan selingan permainan diantara proses
pembelajaran, selain itu beliau juga memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bisa mengemukakan pendapat atau jawaban yang mereka miliki.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari hasil observasi yang kami lakukan pada Ibu Agnes desi liliana , bahwa secara
garis besar beliau telah memahami konsep semangat kekeluargaan dan gotong royong.
Sedangkan hasil observasi yang kami lakukan pada siswa, bahwa ia kurang memahami
betul dan secara mendetail mengenai semangat kekeluargaan dan gotong royong.
Artinya pemahaman siswa mengenai konsep tersebut masih kurang.
Strategi pembelajaran yang digunakan guru dalam menanamkan pemahaman tentang
semangat kekeluargaan dan gotong royong secara umum adalah strategi pembelajaran
kooperatif. Yaitu membagi siswa dalam beberapa kelompok kecil. Sedangkan untuk
menanamkan pemahaman siswa terhadap pelajaran PKN salah satu caranya adalah
dengan menyuruh siswa mengerjakan tugas , sesuai dengan materinya yaitu semangat
kekeluargan dan gotong royong,siswa mengerjakan tugas
Secara keseluruhan kendala yang dialami Ibu Agnes desi liliana dalam menanamkan
pemahaman materi tentang kekeluargaan dan gotong royong yaitu berkaitan dengan
minat dan semangat belajar siswa. Jika siswa tidak memiliki minat belajar maka ia akan
jenuh dan tidak mau mendengarkan penjelasan dari gurunya, jika anak sudah tidak
memiliki minat belajar, maka iapun tidak akan semangat dalam belajar pula. Salah satu
cara yang Ibu Agnes desi liliana lakukan adalah dengan memberikan kesempatan
kepada siswa untuk maju ke depan mempresentasikan hasil wawancara sesama teman.
B. Saran
Sebagai seorang pendidik, yang terpenting adalah kita harus mempunyai interaksi
yang baik dengan siswa. Interaksi tersebut sudah mencakup bagaimana kita nanti bisa
menciptakan suasana kelas yang sekondusif mungkin, sehingga kita bisa menumbuhkan
minat dan semangat belajar siswa. Dengan strategi dan cara-cara pembelajaran yang
tepat maka proses pembelajaran nantinya juga akan berhasil, dan bisa menumbuhkan
pemahaman siswa terhadap pelajaran yang diberiknan guru. Dan apapun kendalanya
kita sebagai guru harus terus berusaha, dan sabar dalam mengatasi/mencari solusi tanpa
memberikan tekanan kepada siswa.
Lampiran
RPP

LKPD

https://fliphtml5.com/omnml/zqwg/basic

KISI-KISI SOAL

RUBRIK PENILAIAN

SKENARIO PEMBELAJARAN

BUKUN SISWA

VIDEO PEMBELAJARAN

Anda mungkin juga menyukai