0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
15 tayangan11 halaman
Pembelajaran PKN tentang semangat kekeluargaan dan gotong royong di SD Kristen GPID Palu menemui kesulitan dalam pemahaman siswa meski guru telah menyampaikan materi secara rinci. Siswa hanya memiliki pemahaman sekilas tanpa memahami detail konsepnya. Faktor internal dan eksternal berperan dalam rendahnya pemahaman siswa, sehingga perlu pendekatan yang lebih baik untuk meningkatkan pemahaman siswa.
Pembelajaran PKN tentang semangat kekeluargaan dan gotong royong di SD Kristen GPID Palu menemui kesulitan dalam pemahaman siswa meski guru telah menyampaikan materi secara rinci. Siswa hanya memiliki pemahaman sekilas tanpa memahami detail konsepnya. Faktor internal dan eksternal berperan dalam rendahnya pemahaman siswa, sehingga perlu pendekatan yang lebih baik untuk meningkatkan pemahaman siswa.
Pembelajaran PKN tentang semangat kekeluargaan dan gotong royong di SD Kristen GPID Palu menemui kesulitan dalam pemahaman siswa meski guru telah menyampaikan materi secara rinci. Siswa hanya memiliki pemahaman sekilas tanpa memahami detail konsepnya. Faktor internal dan eksternal berperan dalam rendahnya pemahaman siswa, sehingga perlu pendekatan yang lebih baik untuk meningkatkan pemahaman siswa.
Disusun Oleh Kelompok 6 1. Vita vatiaturrahmi A40120267 2. Nadia Putri Hilika A40120289 3. Dewi Arimbi A40120265 4. Aisra Pabemba A40120275 5. Dini Andini A40120290
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO 2022 KATA PENGANTAR Semoga berkah dan keselamatan tercurah kepada kita semua. Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang dengan berkat, rahmat, dan karunia-Nya, telah memberikan kemudahan dan kelancaran dari persiapan, proses observasi, analisis, hingga terselesaikannya penyusunan laporan observasi ini. Observasi ini dilaksanakan di SD KRISTEN GPID PALU jln.kijang palu selatan. Observasi dilaksanakan pada rabu,16 November 2022. Pelaksaan observasi dilakukan oleh kelompok observer dalam satu kali pertemuan, atau satu kali tatap muka. Alokasi pembelajaran untuk pembelajaran PKN dalam satu kali tatap muka adalah 2 x 40 menit. Observasi pembelajaran PKN di sekolah sebagai tugas mata kuliah pembelajaran PKN SD. Kelompok observer mendapat pengalaman yang menarik dan berharga dengan pelaksanaan observasi tersebut. Penulis berharap agar penyusunan laporan observasi ini dapat memberikan sumbangan pengetahuan yang berkaitan dengan Pembelajaran PKN di kelas, terutama untuk jenjang sekolah dasar. Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan observasi ini masih banyak kekurangan, sehingga penulis mengundang saran, kritik, serta masukan dari pembaca sekalian.
Selasa, 22 November 2022
Kelompok 6 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kegiatan observasi
Istilah observasi berasal dan bahasa Latin yang berarti ”melihat” dan “memperhatikan”. Istilah observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut. Pada dasarnya observasi bertujuan untuk mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian dilihat dan perspektif subjek yang terlibat dalam kejadian yang diamati tersebut. Deskripsi harus kuat, faktual, sekaligus teliti tanpa harus dipenuhi berbagai hal yang tidak relevan. Berangkat dari konsep tersebut, dalam mendeskripsikan hasil kegiatan observasi pembelajaran, diungkapkan secara detail dan sesuai dengan kenyataan yang terjadi dalam setting observasi. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang dapat membentuk diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa,usia, untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil dan berkarakter yang dilandasi oleh UUD 1945. hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Depdiknas (2005 : 34) bahwa Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang secara umum bertujuan untuk mengembangkan potensi individu warga negara i ndonesia, sehingga memiliki wawasan, sikap, dan keterampilan kewarganegaraan yang memadai dan memungkinkan untuk berpartisipasi secara cerdas dan bertanggung jawab dalam berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. berdasarkan pendapat di atas jelas bagi kita bahwa PKn bertujuan mengembangkan potensi individu warga negara, dengan demikian maka seorang guru PKn haruslah menjadi guru yang berkualitas dan profesional,sebab jika guru tidak berkualitas tentu tujuan PKn itu sendiri tidak tercapai. Untuk mencapai tujuan Pendidikan Kewarganegaraan tersebut, maka guru berupaya melalui kualitas pembelajaran yang dikelolanya, upaya ini bisa dicapai jika siswa mau belajar. Dalam belajar inilah guru berusaha mengarahkan dan membentuk sikap serta perilaku siswa sebagai mana yang dikehendaki dalam pembelajaran PKn. berdasarkan uraian di atas bahwa untuk mencapai tujuan pendidikan guru melakakukan berbagai upaya baik itu dalam bentuk penerapan strategi pembelajaran, model pembelajaran yang digunakan ataupun hal- hal pendukung lainnya yang diaplikasikan guru dalam kegiatan pembelajaran PKn di sekolah dasar berangkat dari hal tersebut observer tertarik untuk melakukan kegiatan observasi terhadap kegiatan pembelajaran pembelajaran pendidika nkewarganegaraan kelas v sekolah Dasar Kristen GPID Palu, kegiatan apa saja yang muncul dalam kegiatan pembelajaran PKn baik kegiatan awal, inti dan akhir, sehingga observer mengetahui apa kegiatan yang muncul, apa strategi yang digunakan dalam pembelajaran PKn, apa model yang digunakan dalam pembelajarn PKn. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam kegiatan observasi adalah apa problematika dan kelebihan kegiatan pembelajaran mata pelajaran Pkn SD kelas V Sekolah Dasar Kristen GPID Palu.
C. Tujuan Kegiatan Observasi
Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan kegiatan observasi adalah mengatatuhi problematika dan kelebihan kegiatan pembelajaran mata pelajaran Pkn serta bagaimana solusi pemecahan problematikan mata pelajaran Pkn di kelas V Sekolah Dasar Kristen GPID Palu. BAB II LAPORAN HASIL OBSERVASI
A. Lokasi dan identitas Sekolah
1. Tanggal Observasi : 16 November 2022 2. Nama sekolah : SD KRISTEN GPID PALU 3. Alamat sekolah : jln. kijang palu selatan 4. Nama Kepala sekolah : 5. Kelas :V 6. Nama guru kelas : AGNES DESI LILIANA
B. Deskripsi hasil Obervasi
1. Pemahaman guru dan siswa mengenai konsep dasar PKn dalam pembelajaran Semangat Kekeluargaan dan gotong royong di kelas V SD kristen Gpid palu. Gotong royong adalah pembantingan tulang bersama, pemerasan keringat bersama, perjuangan bantu-membantu sesama. Amal semua buat kepentingan semua, keringat semua buat kebahagiaan semua." Demikianlah penggalan pidato Presiden Soekarno yang disampaikan dalam Sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945 untuk menjadikan gotong royong sebagai landasan semangat membangun bangsa. Gotong royong merupakan sebuah kegiatan bersama yang bertujuan mencapai kemajuan bersama. Gotong royong telah menjadi kepribadian bangsa dan budaya semenjak dahulu. Budaya ini telah ada sebelum Indonesia merdeka dan telah berakar di dalam kehidupan masyarakat. Gotong royong menumbuhkan rasa kebersamaan, kekeluargaan, dan tolong-menolong. Dengan demikian, rasa persatuan dan kesatuan nasional terus terbina. Menurut ibu agnes pengetahauan dan pemahaman siswa mengenai semangat kekeluargaan dan gotong royong ini diasah melalui pertanyaan yang pertama anak disuruh untuk mentehahui apa tujuan gotong royong, kemudian diberikan materi secara terus menerus, agar siswa bisa mendapat pemahaman, di masalah semangat kekeluargaan dan gotong royong anak disuruh untuk mengahafalkan dan menyebutkan manfaat gotong royong. Hal ini bertujuan agar siswa bisa memahami dengan baik mengenai semangat kekeluargaan dan gotong royong dilingkungannya. Siswa-siswi kelas V SD kritsen Gpid palu ini sudah tahu mengenai gotong royong karena guru sudah menerapkan dalam pelajaran pkn ini, akan tetapi tingkat respon siswa dalam memahami pelajaran gotong royong meresponnya itu memang masih sedikit kesulitan, karena mereka masih mengulang dari kelas lima, jadi untuk mengenal lagi atau mengulang materi gotong royong itu perlu sedikit kesabaran dalam melatih siswa untuk bisa masuk dan paham akan materi itu dalam penerapan kehidupan sehari-hari siswa sudah bisa menerapkan misalnya membersikan kelas bersama-sama, menghias kelas, dll. Setiap individu memiliki pemikiran yang berbeda, begitupun dengan guru dan siswa pasti memiliki pemikiran dan pemahaman yang berbeda, hal ini pun terjadi pada pemahamn siswa terhadap semangat kekeluargaan dan gotong royong. Dari hasil obervasi yang kami lakukan, pemahaman siswa terhadap materi semangat kekeluargaan dan gotong royong ini memang sedikit kurang, sama seperti yang dijelaskan Ibu agnes. Pemahaman semangat kekeluargaan dan gotong royong menurut kevin, salah satu siswa dari kelas V Sd kristen gpid palu bahwasanya gotong royong adalah melakukan sesuatu secara bersama-sama. Dari observasi yang kami lakukan, siswa tersebut hanya mengetahui sekilas tentang semangat kekeluargaan dan gotong royong, bahkan harus kami berikan stimulus terlebih dahulu agar siswa bisa mengetahui materi tersebut. Disini terlihat bahwa memang benar tingkat pemahaman siswa mengenai semangat kekeluargaan dan gotong royong rendah, mereka hanya tahu gotong royong itu apa. Jika kita bahas lebih merinci dan mendalam, mereka belum bisa mengikuti dengan baik. Mereka memang paham apa itu gotong royong, tapi mereka tidaak tahu secara mendetail. Dari hasil observasi yang kami lakukan, mereka memang sudah diajarkan mengenai semangat kekeluargaan dan gotong royong, bahkan guru juga sudah secara rinci dalam memberikan materi dan mereka memiliki buku masing-masing tapi memang pemikiran siswa yang masih belum bisa seperti yang diharapkan. Pastinya ada berbagai faktor yang membuat mereka kurang bisa memahami dengan baik. Baik itu dari bobot materinya ataupun dari sisi siswanya itu sendiri ataupun dari gurunya sendiri. Bisa kami ketahui bahwa pemahaman siswa mengenai pembelajaran PKn tentang semangat kekeluargaan dan gotong royong ini masih dikatakan kurang, hal ini tidak terjadi pada satu siswa, tetapi siswa lain juga mengalami hal yang sama. Sehingga dalam observasi yang kami lakukan pada siswa, kami tidak mendapatkan informasi banyak mengenai pemahaman mereka tentang semangat kekeluargaan dan gotong royong. 2. Strategi guru dalam menanamkan pemahaman mengenai konsep dasar PKn dalam pembelajaran semangat kekeluargaan dan gotong royong dikelas V SD Kristen GPID palu. Setiap pembelajaran pasti disitu guru mempunyai strategi ataupun rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam pembelajaran di kelas, hal ini bertujuan untuk menciptakan situasi belajar yang kondusif dan menumbuhkan pemahaman siswa dengan baik tanpa adanya paksaan terhadap siswa. Begitupun dengan Ibu agnes desi liliana selaku guru kelas VI SD Keisten GPID palu ini menerapkan strategi dalam proses pembelajaran materi PKn (semangat kekeluargaan dan gotong royong). Salah satu strategi yang dipakai beliau adalah strategi pembelajaran kooperatif, akan tetapi sebelum pelajaran dimulai Ibu agnes desi melakukan yang pertama menjelaskan materi yang disampaikan, terus memberikan pretest dan postes dan tes akhir. Kalau pretest atau tes awalnya mengenai materi yang diajarkan tetapi belum begitu mendetail ke arah materi tersebut, baru pengenalan materi, kalau postestnya mengenai keseluruhan materi itu, sedangkan tes akhirnya memberikan beberapa pertanyaan dan tugas mandiri bahkan kelompok kepada siswa. Sedangkan menurut ibu agnes, metode yang digunakan bukan hanya ceramah saja, tetapi beliau juga memakai metode pemberian tugas, tanya jawab, metode diskusi lalu juga ada tes tulis dan tes lisan, kalau tes lisannya dengan cara anak-anak prsentasi hasil wawancara sesama teman mereka. Strategi pembelajaran yang dipakai ibu agnes adalah strategi pembelajaran kooperatif yang mana model pembelajarannya adalah membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil. Menurut beliau, kelompok-kelompok itu harus terdiri dari siswa yang heterogen, artinya terdiri dari siswa yang memiliki kemampuan intelektual yang berbeda, atau dengan kata lain harus ada yang memiliki kemampuan lebih dalam satu kelompok itu, hal ini agar adanya kerjasama diantara anggota kelompok itu dalam pemecahan masalah. Dalam kooperatif berkemungkinan siswa bersifat individual, tidak mau mambantu teman sekelompoknya/bersifat egois. Akan tetapi menurut ibu agnes, dalam siswa kelas V SD kristen GPID ini hal itu tidak terjadi. Mereka mengerjakan dengan kerjasama diantara teman sekelompoknya, mereka bekerja sesuai kelompoknya. Siswa disuruh mengerjakan tugas dan harus selesai sesuai dengan waktu yang diberikan guru. Sebelum pelajaran, pasti ada hal-hal yang perlu dipertimbangkan sebelum melakukan proses pembelajaran. Menurut Ibu agnes desi liliana, kalau hal-hal yang perlu dipertimbangkan sebelum proses pembelajaran berlangsung adalah kita sebagai guru memberi pelajaran dengan membuat perencanaan pembelajaran, karena dengan perencanaan pembelajaran kita bisa tahu apa saja yang akan kita berikan/lakukan kepada siswa dalam proses pembelajaran berlangsung, mulai dari awal sampai akhir pembelajaran. Kalau misalkan dalam penyampaian materi itu ada kendalanya seperti pada semangat kekeluargaan dan gotong royong kan penuh dengan manfaat dan tujuan, bagaimana kita sebagai guru itu mencari istilah atau sesuatu hal yang sulit diketahui melalui internet. Semakin canggih kemajuan iptek, kita sebagai guru memberikan pengetahuan tentang internet, supaya bisa mengikuti perkembangan zaman dan mendapatkan informasi yang lebih akurat dan mudah. Cara yang Ibu agnes lakukan untuk menanamkan pemahaman siswa terhadap pelajaran semangat kekeluargaan dan gotong royong salah satu caranya adalah dengan menyuruh siswa membersihkan kelas secara bersama- sama, mengerjakan tugas secara berkelompok, sesuai dengan materinya yaitu semangat kekeluargaan dan gotong royong. Dari hasil observasi yang kami lakukan, Ibu agnes desi liliana sudah menerapkan strategi pembelajaran, hal ini berarti proses pembelajarannya sudah tertata sedemikian rupa, yang paling terpenting adalah bahwasanya beliau telah melakukan perencanaan pembelajaran sebelum proses pembelajran berlangsung, hal ini tentunya akan menentukan keberhasilan proses pembelajaran. Terlebih-lebih dalam materi semangat kekeluargaan dan gotong royong ini banyak yang perlu dipelajari dan yang harus diketahui siswa dengan baik, oleh karena itu strategi pembelajaran perlu di miliki atau direncanakan oleh guru, dan disini Ibu agnes desi liliana sudah menerapkan pada proses pembelajaran di mata pelajaran PKn. 3. Kendala-kendala yang dihadapi guru dalam menanamkan konsep dasar PKn dalam pembelajaran semangat kekeluargaan dan gotong royong kelas V SD Kristen GPID palu Setiap sesuatu hal pasti mempunyai kendala dalam pelaksanannya. Begitu juga pada proses pembelajaran pasti terdapat kendala-kendala yang dihadapi guru, baik itu kendala dari siswa itu sendiri, dari materi, suasana kelas, ataupun yang lain. Namun hal itu sudah wajar terjadi, disinilah guru harus bisa mengatasi dan menyelesaikan kendala-kendala yang dihadapi, karena guru bertanggungjawab atas proses pembelajaran. Hal ini juga terjadi pada agnes Menurut beliau kalau setiap mengajar itu pasti ada kendalanya, seperti contohnya anak-anak yang bicara sendiri saat diterangkan, anak yang tidur saat pelajaran berlangsung. Namun tinggal bagaimana kita sebagai guru itu bisa mengalihkan siswa yang tidak mengerti menjadi mengerti, caranya seperti itu. Jadi kita harus bisa menyelesaikan kendala-kendalayang terjadi tanpa harus mengintimidasi siswa, harus memakai cara halus. Salah satu kendala yang paling utama adalah minat belajar siswa. Menurut Ibu agnes minat belajar memang perlu ditumbuhkembangkan karena hal itu juga menentukan keberhasilan belajar siswa. Untuk menumbuhkembangkan minat adalah dengan cara memotivasi siswa, dan untuk memotivasi itu sebelum memberikan pelajaran, kita sebagia guru haru bisa berinteraksi dengan siswa secara langsung. Sedangkan untuk mengetahui apakah siswa itu minat apa tidak biasanya diketahui waktu pelajaran. jika siswa itu tidak minat, kita sebagai guru memberikan beberapa selingan supaya anak-anak itu tidak jenuh. Kalua dalam pelajaran PKn ini kita berikan selingan sebuah permainan yang ada yang ada hubungannya dengan materi salah satu contohnya seperti itu. Selain dari minat, kendala tersebut juga bisa berasal dari tingkat kepandaian siswa yang berbeda dalam satu kelas dalam memahami materi, karena seperti yang dijelaskan tadi bahwa siswa kelas V tersebut sedikit susah dalam mempelajarai materi tentang semangat kekeluargaan dan gotong royong. Hal ini karena ketika salah satu siswa yang pandai sudah bisa memahami tapi ada siswa lain yang kurang pandai dalam memahami materi maka ini menjadi kendala bagi guru dalam menyampaikan materi, artinya guru harus mengulang materi sampai semua siswa bisa memahami walaupun ada salah satu siswa yang sudah bisa cepat memahami materi yang disampaikan guru. Menurut Ibu agnes desi liliana, tingkat kepandaian siswa kelas V SD kristen GPID palu memang tidak seimbang. ada yang pandai dan ada yang kurang pandai. Kalau yang pandai ini bisa dilihat karena dia rajin belajar, baik di sekolah ataupun di rumah, kalau siswa yang kurang pandai atau standar ini bisa dibilang tidak bodoh. Kita sebagai guru ini harus terus berusaha , teliti dan sabar, insyaallah anak-anak ini bisa pintar semua. Minat belajar berkaitannya dengan semangat belajar siswa. Setiap siswa pasti ada yang terkadang kurang semangat dalam belajar. Menurut Ibu agnes kalau masalah kurang semangatnya itu memang dari anaknya itu sendiri, tapi saya selama mengajar memang sebelum pelajaran itu saya kasih permainan agar siswa bisa semangat, missal dikasih tebak-tebakkan atau berdendang supaya tidak jenuh nantinya. Sehingga anak merasa senang dan akan tumbuh semangat dalam belajar. Kalaupun misal ada yang jenuh dalam proses pembelajaran berlangsung, ada cara yang beliau lakukan. Kalau selama mengajar Ibu Siti biasa memberi soal yang agak mudah supaya siswa bisa berusaha atau bisa semangat mengerti pelajaran dan menyelesaikan soal dari gurunya itu. Kalau masalah anak kurang semngat itu selain dari siswanya sendiri juga tergantung mata pelajarannya, jika pelajarannya dirasa mudah dan dimengerti bagi siswa, maka siswa itu akan ada semangat belajar, oleh karena itu guru harus pandai-pandai membuat mata pelajaran dianggap mudah bagi siswa. Salah satu cara yang Ibu agnes lakukan adalah dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pikiran mereka masing- masing apa yang mereka ketahui tentang materi tersebut, Oleh karena itu guru dan siswa harus mempunyai interaksi yang baik. Setiap kendala pasti ada faktor atau penyebabnya. Menurut Ibu agnes, faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya kendala-kendala dalam proses pembelajaran biasanya kebanyakan dari siswa itu, kadang siswa itu tidak mendengarkan atau jenuh di dalam kelas, terus anak itu memang tidak ada minat untuk mengetahui materi itu, tidak ada minat untuk belajar, sudah bosan di dalam kelas. Sedangkan faktor lain seperti dari gurunya sendiri menurut Ibu agnes, selama beliau mengajar tidak ada kendala dari pihak guru sendiri. karena memang sebagai guru harus menang IT, jadi informasi-informasi terupdate yang tidak ada di buku, guru bisa mncari tahu dengan akses internet, jadi guru sangat membutuhkan bantuan IT. Hal itu bukan menjadi kendala, akan tetapi justru membantu guru dan siswa dalam memperoleh informasi yang tidak bisa dijangkau dari guru dan siswa itu sendiri. Dari hasil observasi yang kami lakukan, dalam proses pembelajaran yang Ibu Agnes lakukan menemui banyak kendala, baik dari segi minat dan semangat siswa, ataupun yang lainnya. Namun yang terpenting adalah dimana guru disini harus berusaha untuk bisa menumbuhkembangkan minat dan semangat belajar siswa dengan berbagai cara walaupun banyak faktor yang menyebabkan kendala-kendala tersebut. Disini Ibu agnes telah melakukan berbagai cara agar bisa menumbuhkembangkan minat serta semngat belajar siswa, salah satunya adalah memberikan selingan permainan diantara proses pembelajaran, selain itu beliau juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk bisa mengemukakan pendapat atau jawaban yang mereka miliki. BAB III PENUTUP A. Simpulan Dari hasil observasi yang kami lakukan pada Ibu Agnes desi liliana , bahwa secara garis besar beliau telah memahami konsep semangat kekeluargaan dan gotong royong. Sedangkan hasil observasi yang kami lakukan pada siswa, bahwa ia kurang memahami betul dan secara mendetail mengenai semangat kekeluargaan dan gotong royong. Artinya pemahaman siswa mengenai konsep tersebut masih kurang. Strategi pembelajaran yang digunakan guru dalam menanamkan pemahaman tentang semangat kekeluargaan dan gotong royong secara umum adalah strategi pembelajaran kooperatif. Yaitu membagi siswa dalam beberapa kelompok kecil. Sedangkan untuk menanamkan pemahaman siswa terhadap pelajaran PKN salah satu caranya adalah dengan menyuruh siswa mengerjakan tugas , sesuai dengan materinya yaitu semangat kekeluargan dan gotong royong,siswa mengerjakan tugas Secara keseluruhan kendala yang dialami Ibu Agnes desi liliana dalam menanamkan pemahaman materi tentang kekeluargaan dan gotong royong yaitu berkaitan dengan minat dan semangat belajar siswa. Jika siswa tidak memiliki minat belajar maka ia akan jenuh dan tidak mau mendengarkan penjelasan dari gurunya, jika anak sudah tidak memiliki minat belajar, maka iapun tidak akan semangat dalam belajar pula. Salah satu cara yang Ibu Agnes desi liliana lakukan adalah dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk maju ke depan mempresentasikan hasil wawancara sesama teman. B. Saran Sebagai seorang pendidik, yang terpenting adalah kita harus mempunyai interaksi yang baik dengan siswa. Interaksi tersebut sudah mencakup bagaimana kita nanti bisa menciptakan suasana kelas yang sekondusif mungkin, sehingga kita bisa menumbuhkan minat dan semangat belajar siswa. Dengan strategi dan cara-cara pembelajaran yang tepat maka proses pembelajaran nantinya juga akan berhasil, dan bisa menumbuhkan pemahaman siswa terhadap pelajaran yang diberiknan guru. Dan apapun kendalanya kita sebagai guru harus terus berusaha, dan sabar dalam mengatasi/mencari solusi tanpa memberikan tekanan kepada siswa. Lampiran RPP